Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KECURANGAN PELANGGAN

DI SUSUN

OLEH:

KELOMPOK VIII

 FATIMAH SYAM
 NURWINDAH
 M. ASDAR

DOSEN PENGAMPU:

INDIRIANA, SE., M.Ak

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunian-Nya kita dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “kecurangan pelanggan”.

Dalam penyusunan makalah ini, kita tidak lupa menyucapkan banyak


terimaksih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
makalah ini sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kita berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri maupun kepada pembaca umumnya.

Makassar, 11 Oktober 2021

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2

A. Kecurangan Pelanggan ............................................................................................ 2


B. Pencurian Identitas ............................................................................................ 2
C. Jenis Penipuan Pelanggan dan Investasi Lainnya.................................................... 5
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
B. Saran........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat realita saat ini pengembangan zaman terutama dibidang teknologi


informasi yang semakin berkembang. Hal ini berdampak juga dibidang ekonomi
termasuk dalam ruang lingkup akuntansi forensic. Teknologi seakan-akan
digunakan sebagai alat untuk mempermudah cara untuk melakukan kecurangan
yang didukung oleh tiga keadaan yang insentif atau tekanan, kesempatan, dan
sikap rasionalisasi.

Di sinilah terlihat bahwa pengembangan teknologi yang semakin canggih


akan mempersulit pendeteksi kecurangan dalam dunia bisnis. Dan tanggung jawab
seorang auditor akan semakin berat untuk mendeteksi kecurangan oleh pihak-
pihak tertentu. Dalam makalah ini akan dibahas lebih detail lagi tentang
bagaimana sikap auditor saat menemukan suatu kecurangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kecurangan pelanggan dan memahami apa yang
menjadi dampaknya?
2. Apa yang dimaksud pencurian identitas?
3. Apa jenis investasi dan kecurangan pelanggan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuai kecurangan pelanggan dan dampaknya
2. Untuk mengetahui tujuan pencurian identitas
3. Untuk mengetahui jenis penipuan pelanggan dan investasi lainnya

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kecurangan Pelanggan
Kecurangan Pelanggan dan Dampaknya
Kecurangan pelanggan adalah sejumlah kecurangan yang berfokus pada
individu tertentu sebagai korban. Kecurangan pelanggan dapat berupa kecurangan
telepon, kecurangan majalah, kecurangan undian berhadiah, penawaran uang
asing(seperti penipuan uang nigeria), obat-obatan palsu, pelelangan di internet,
pencurian identitas, dan skema multi marketing (MLM) fiktif.
Kecurangan pelanggan adalah masalah yang sangat serius di Amerika
Serikat dan di semua tempat diseluruh dunia. Pada Oktober 2007, Federal Trade
Commisions (FTC) Amerika Serikat mengeluarkan survei keduanya tentang
kecurangan pelanggan di Amerika Serikat. Survei tersebut memperkirakan bahwa
lebih dari 30 juta orang dewasa-13.5 persen dari populasi orang dewasa-adalah
korban kecurangan selama tahun 2005.
Berikut peringkat 10 besar kecurangan yang diidentifikasi dala laporan,
antara lain:
1. Kecurangan produk penurunan berat badan (4,8 juta korban)
2. Penipuan undian dari pihak asing (3,2 juta korban)
3. Tagihan tidak diotorisasi-kelompok pembeli (3,2 juta korban)
4. Promosi berhadiah (2,7 juta korban)
5. Program bekerja dirumah (2,4 juta korban)
6. Asuransi kartu kredit (2,1 juta korban)
7. Tagihan tidak diotorisasi-layanan internet (1,8 juta korban)
8. Penipuan pinjaman dengan biaya dibayar dimuka (1,7 juta korban)
9. Penipuan perbaikan kredit (1,2 juta korban)
10. Kesempatan bisnis (0,8 juta korban)
B. Pencurian Identitas
Bedasarkan Federal Trade Commission, pencurian identitas adalah tipe
kecurangan pelanggan paling umum terjadi yang mempengaruhi ribuan orang
setiap harinya. Setidaknya, sebanyak seperempat dari seluruh klaim yang
dilaporkan pada FTC selama beberapa tahun terakhir termasuk beberapa tipe
pencurian identitas. Pencurian identitas digunakan untuk menjelaskan kondisi

2
ketika seseorang menggunakan nama, alamat, nomor jaminan sosial, nomor
rekening bank atau kartu kredit,dan informasi identifikasi lainnya milik orang lain
untuk melakukan kecurangan atau kejahatan lainnya.
a. Bagaimana Pencurian Identitas Terjadi
Tahap 1. Penemuan
1. Pelaku memperoleh informasi
2. Pelaku melakukan verifikasi atas informasi
Tahap 2. Tindakan
1. Pelaku mengumpulkan seluruh dokumentasi
2. Pelaku menyusun tindakan untuk menutupi atau menyembunyikan
kecurangan
Tindakan 3. Percobaan
1. Tindakan tingkat pertama: pencurian kecil untuk menguji informasi
yang dicuri
2. Tindakan tingkat kedua: pencurian yang lebih besar, sering kali
melibatkan interaksi pribadi, tanpa adanya kemungkinan
tertangkap.
3. Tindakan tingkat ketiga: pencurian terbesar yang dilakukan setelah
pelaku memiliki keyakinan bahwa skema mereka berhasil.
b. Bagaimana Pelaku Mengonversi Informasi Pribadi menjadi Keuntungan
Finansial
Setelah pelaku kecurangan mengakses informasi pribadi, mereka
menggunakan informasi tersebut untuk keuntungan finansialnya.
Beberapa pembelian yang biasanya dilakukan oleh pelaku pencurian
identitas adalah:
1. Membeli barang yang besar, seperti komputer atau televisi
2. Melakukan pinjaman untuk membeli mobil, rumah dan pinjaman
lainnya
3. Menggunakan layanan telepon atau jaringan nirkabel atas nama
korban
4. Menggunakan cek atau kartu debit fiktif
5. Membuka akun bank baru
6. Mendaftarkan kebangkrutan atas nama korban
7. Melaporkan nama korban ke polisi sebagai pengganti nama mereka

3
8. Membuka akun kartu kredit baru
9. Mengubah alamat surat korban
c. Mencuri Identitas Korban
Beberapa metode berikut sebagai cara yang biasa dilakukan untuk
mencuri identitas seseorang:
1. Pelaku memperoleh informasi pribadi dengan berlagak seperti
pegawai, pegawai pemerintahan, atau perwakilan organisasi yang
sah, yang berhubungan dengan bisnis korban.
2. Pelaku melihat atau mendengar anda memasukkan nomor kartu
kredit yang dikenal dengan shoulder surfing.
3. Pelaku memeriksa folder spam/trash komputer
4. Pelaku melakukan skim informasi kartu kredit ketika mereka
membayar tagihan mereka misalnya skimming di restaurant,
skimming pada mesin ATM atau pom bensin dan skimming oleh
pegawai toko.
Beberapa jenis teknik pengumpulan informasi yang biasanya
digunakan oleh pelaku kecurangan identitas antara lain:
1. Pelaku mengumpulkan informasi dari kegiatan bisnis. Mereka
melakukan hal ini dengan mencuri informasi dari atasan mereka,
meretas komputer organisasi, atau menyuap/memperdaya pegawai
yang memiliki akses ke dokumen rahasia.
2. Pelaku mencuri dompet atau tas tangan untuk mendapatkan
informasi atau identitas rahasia. Informasi penting ada didalam
hampir semua dompet.
3. Pelaku menyelinap ke rumah korban dan mencuri informasi
mereka.
4. Pelaku mencuri surat, yang bisa saja berisi informasi bank, cek,
informasi kartu kredit, informasi pajak, atau kartu kredit yang
belum disetujui.
5. Pelaku mengisi ‘formulir perubahan alamat’ pada kantor pos lokal
dan membuat surat korban terkirim ke PO BOX atau alamat lain
sesuai keinginan pelaku.
6. Pelaku kecurangan melakukan shoulder surfing ketika ia akan
melihat pelanggan dari lokasi terdekat saat mereka memberi

4
informasi kartu kredit atau informasi penting lainnya melalui
telepon.
7. Pelaku menggunakan internet untuk mencuri informasi penting.
Mereka melakukan ini lewat phishing, penipuan berteknologi
tinggi yang menggunakan pesan spam atau pop-up message atau
menipu pelanggan supaya memberi tahu nomor kartu kredit,
informasi akun bank, nomor jaminan sosial, kata sandi, atau
informasi sensitif lainnya.
d. Meminimalkan Resiko
Ada beberapa cara proaktif untuk meminimalkan resiko pencurian
Melindungi surat anda dari pencurian indentitas antara lain:
1. Menyingkirkan kartu kredit yang belum disetujui
2. Cek infomasi kredit pribadi anda (laporan kredit) paling sedikit
setahun sekali.
3. Melindungi kartu dan nomor jaminan sosial
4. Menjaga semua informasi pribadi
5. Melindungi kotak sampah dari pencurian
6. Melindungi dompet dan barang berharga lainnya
7. Melindungi kata sandi
8. Melindungi rumah
9. Melindungi komputer
10. Mengambil keuntungan dari Gram-Leach-Bliley Act.
e. Penuntutan Pencurian Identitas
Ketika seseorang melakukan pencurian identitas, mereka sekarang
dapat dituntut secara pidana atau perdata. Supaya tuntutan pidana atau
perdata berhasil, perlu ditunjukkan bahwa pelaku memang dengan sengaja
melakukan kecurangan terhadap korban. Ini dapat dilakukan dengan
mengumpulkan bukti yang sesuai. Bukti pendukung yang sesuai anatara
lain data yang mendasari dan semua informasi yang tersedia dan
menguatkan. Dalam sebagian besar pencurian identitas, bukti yang
memadai diperoleh, seperti bukti bahwa kartu kredit,atau pinjaman mobil,
atau tiket dalam jumlah besar lainnya dibeli dengan identitas palsu, relatif
lebih mudah untuk dibuktik.
C. Jenis Penipuan Pelanggan dan Investasi Lainnya

5
a. Penipuan Asing dengan Fee dibayar dimuka
Penipuan asing dengan fee dibayar dimuka telah ada selama bertahun-
tahun; namun dengan kecanggihan internet, penipuan tersebut menjadi
tersebar luas dan menjadi sesuatu yang umum. Beberapa jenis penipuan
asing dengan fee dibayar dimuka:
1. Tawaran Uang Nigeria
2. Penipuan Clearinghouse
3. Penipuan Pembelian Real Estate
4. Penjualan minyak mentah dibawah harga pasar
5. Transfer dana dari surat wasiat
b. Skema Bekerja di Rumah
Berikut ini beberapa skema bekerja di rumah yang umum terjadi:
1. Multilevel Marketing
2. Multilevel Marketing Intenasional
3. Surat Berantai, Pengembalian Pos, Pengujian Produk, dan
Peningkatan Keahlian
c. Kecurangan Telemarketing
Kecurangan tawaran investasi yang dilakukan melalui telepon. Pelaku
biasanya memperkenalkan dirinya seolah-olah memiliki reputasi yang
bagus. Pelaku mempunyai kantor sewaan, tenaga marketing yang terlatih,
pindah dari satu kota ke kota lain, menghubungi banyak orang di luar
daerah domisilinya, mengidentifikasi investor, menawarkan janji investasi
tanpa risiko dengan tingkat pengembalian yang besar.
Telepon digunakan dengan pertimbangan bahwa pelaku dapat berbicara
langsung dengan calon korbannya dan akan lebih efektif dibanding melalui
surat – menyurat, serta tidak adanya kontak langsung menyebabkan pelaku
lebih mudah melakukan penyamaran.
d. Penipuan dengan Sasaran Orang Tua
Terdapat beberapa alasan, yaitu:
1. Banyak orang tua hidup sendirian dan dimanfaatan pelaku untuk
membangun kepercayaan
2. Orang tua cenderung malu ketika mengetahui dirinya menjadi
korban, sehingga jarang melaporkannya ke pihak berwenang.

6
3. Orang tua biasanya sangat percaya pada orang lain dan yakin tidak
ada orang yang tega memanfaatkan mereka
4. Pelaku dapat membangun ikatan yang kuat di antara mereka dan
korban
e. Perlindungan dari kecurangan Telemarketing
 Tidak ada alasan untuk memberikan nomor jaminan sosial, kartu
kredit, atau informasi lainnya melalui telepon, terhadap orang yang
tidak benar – benar kita kenal.
 Waspada terhadap telepon penawaran suatu produk, atau yang
meminta untuk transfer sejumlah uang.
 Jangan mudah percaya terhadap janji mendapatkan uang dengan
cara mudah dan cepat.
 Harus benar – benar mengetahui siapa orang yang menghubungi.
f. Menghindari panggilan penjualan
Di AS, dapat dengan mendaftar layanan register nasional “jangan
menelepon” yang diberikan pemerintah federal.
g. Kecurangan telemarketing melibatkan transaksi besar dan kecil
Transaksi besar terdiri dari penipuan investasi, dan memberikan lebih
banyak keuntungan bagi pelaku, namun usahanya juga besar dan risikonya
tinggi. Transaksi kecil biasanya terdiri dari undian, fee fiktif, langgana
majalah, usahanya lebih mudah, dan risikonya juga lebih rendah.
h. Penipuan Investasi
Penipuan investasi adalah kecurangan yang terkait dengan saham,
obligasi, komoditas, perseroan terbatas, real estate, atau jenis investasi
lainnya. Dalam kecurangan investasi, pelaku biasanya membuat janji palsu
atau adanya fakta yang salah saji untuk mempengaruhi orang-orang supaya
melakukan investasi. Kecurangan investasi dapat terjadi didalam atau atau
diluar organisasi bisnis. Berikut ini indikator yang berhubungan dengan
beberapa penipuan investasi:
1. Tingkat pengembalian yang jumlah dan jaminannya cukup besar, tetapi
tidak masuk akal

7
2. Investasi yang tidak membuat kegiatan operasional bisnis menjadi
tepercaya atau investasi yang tidak merinci secara jelas terkait
bagaimana kegiatan operasional bisnis dilakukan.
3. Tekanan untuk segera berinvestasi
4. Menggunakan skema celah pajak atau penghindaran pajak
5. Bisnis yang baru berjalandi kota tertentu dan tidak menjelaskan sejarah
berdirinya bisnis tersebut mengenai dari mana asal orang-orang yang
berkepentingan didalamnya dan apa kegiatan operasional mereka
dilokasi sebelumnya.
6. Bisnis dengan sejarah atau skandal kebangkruttan
7. Kerangka penilaian dan/atau klaim finansial yang tidak dapat
diverifikasi.
8. Ketergantungan proyek pada kickback, skema pemasaran yang
kompleks, konsensi khusus bagi orang yang memiliki uang, atau
perjanjian tidak tertulis yang tidak dapat dibicarakan karena hukum
domestik atau asing
9. Laporan keuangan yang tidak diaudit atau opini tidak wajar yang
diberkan pada laporan keuangan
10. Investasi yang mengasumsi inflasi atau apresiasi berkelanjutan dalam
memprediksi tingkat pengembalian atraktif yang tidak realistis dari
waktu ke waktu.
11. Kesuksesan investasi yang bergantung pada keahlian unik seseorang
untuk kesuksesan keuangannya.
12. Representasi keinginan emosional untuk menahan investasi sebagai
daya tarik utama
13. Verifikasi atau jaminan investasi yang tidak memadai.
14. Ketergantungan pada leverage keuangan yang tinggi untuk kesuksesan
15. Tanggung jawab investor terhadap utang yang tidak dibayar
16. Gaya hidup mewah yang dimiliki oleh orang-orang yang
berkepentingan, meskipun bisnisnya relatif baru
17. Investasi yang tidak cocok dengan toleransi resiko anda
18. Tekanan untuk memindahkan tabungan andake dalam investasi khusus
19. Ketidakmampuan untuk menarik atau melikuidasi investasi

8
20. Dorongan yang membuat investor iba terhadap orang-orang yang
berkepentingan, sehingga memberikan uang tambahan untuk
membantu mereka menyelesaikan permasalahan yang sifatnya
sementara.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kecurangan pelanggan adalah sejumlah kecurangan yang berfokus pada
individu tertentu sebagai korban. Kecurangan pelanggan dapat berupa kecurangan
telepon, kecurangan majalah, kecurangan undian berhadiah, penawaran uang
asing(seperti penipuan uang nigeria), obat-obatan palsu, pelelangan di internet,
pencurian identitas, dan skema multi marketing (MLM) fiktif.
Bedasarkan Federal Trade Commission, pencurian identitas adalah tipe
kecurangan pelanggan paling umum terjadi yang mempengaruhi ribuan orang setiap
harinya. Setidaknya, sebanyak seperempat dari seluruh klaim yang dilaporkan pada
FTC selama beberapa tahun terakhir termasuk beberapa tipe pencurian identitas.
Penipuan asing dengan fee dibayar dimuka telah ada selama bertahun-tahun;
namun dengan kecanggihan internet, penipuan tersebut menjadi tersebar luas dan
menjadi sesuatu yang umum.
Penipuan investasi adalah kecurangan yang terkait dengan saham, obligasi,
komoditas, perseroan terbatas, real estate, atau jenis investasi lainnya. Dalam
kecurangan investasi, pelaku biasanya membuat janji palsu atau adanya fakta yang
salah saji untuk mempengaruhi orang-orang supaya melakukan investasi. Kecurangan
investasi dapat terjadi didalam atau atau diluar organisasi bisnis.
B. Saran

Walaupun risiko pencurian identitas tidak mungkin sepenunya dihilangkan,


anda sebaiknya berjaga-jaga supaya anda menjadi target yang menjadi lebih sulit.
Untuk mencegah pencurian identitas, jangan pernah memberikan informasi yang
bersifat pribadi.

Orang yang tidak berpendidikan,tua,lugu, dan mudah percaya adalah orang-


orang yang rentang terhadap kecurangan pelanggan. Cara terbaik mencegah

9
kecurangan pelanggan agar tidak terjadi adalah melalui Pendidikan tentang
kecurangan dan Langkah-langkah proaktif untuk melindungi diri

DAFTAR PUSATAKA

https://www.coursehero.com/file/40790720/kecurangan-pelanggan-akuntansi-forensikdoc/
http://repository.umpalopo.ac.id/393/3/BAGIAN%203.pdf
https://zdocs.tips/doc/akuntansi-forensikpertemuan-6-d1m4ygz8ml10
https://pdfcoffee.com/makalah-akuntansi-forensik--pdf-free.html

10

Anda mungkin juga menyukai