ASDAR 105731138118 Pengenaan Pajak Penghasilan atas Selisih Lebih Revaluasi Aset Tetap di Negara Indonesia Apa itu revaluasi asset tetap?
Penilaian Kembali asset
tetap perusahaan akibat kenaikan asset di pasaran atau karena rendahnya nilai asset, tetap dalam laporan keuangan akibat direvaluasi Revaluasi dilakukan dengan regular untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak Dalam aspek akuntansi berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode • Diakui dalam pendapat komperehensif • Terakumulasi dalam equitas pada bagian surpu revaluasi • Kecuali sebelumnya terjadi penurunan Nilai Aset revaluasi maka diakui dalam L/R sebesar jumlah penurunan nilai asset Meningkat • Diakui dalam L/R • Diakui dalam pendapatan komprhensif lain selama penurunannya tidak melebihi saldo Nilai asset kredit surplus revaluasi menurun Sejauh ini, konsep penghasilan serta pengakuannya untuk kepentingan perpajakan sendiri menuai banyak perdebatan Dari permaslahan tersebut dapat kita ketahui bahwa perlu adanya peninjauan ulang tentang pelakuan akuntansi perpajakan atas revaluasi asset tetap. Dimana seharusny pengalihan selisih lebih revaluasi aset tetap menjadi saham bonus kepada pemegan saham inilah dikenai Pajak Penghasilan. Namun, peraturan perpajakan yang berlaku Indonesia mengatur sebaliknya. Pasal 2 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tah 2010 mengatur bahwa objek pajak berupa dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasa ayat (1) huruf g UU Pajak Penghasilan tidak termasuk pemberian saham bonus yan dilakukan tanpa penyetoran yang berasal dari kapitalisasi selisih lebih penilaian kemb aset tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) UU Pajak Penghasilan Berdasarkan pelakuan akuntansi perpajakan mengenai revaluai asset tetap kesimpulan, bahwa selisih lebih revaluasi aset tetap dikenakan pada saat penghasilan belum direalisasi, yaitu pada saat terjadi revaluasi, dengan pembebanan pembayaran pajak ada pada perusahaan. Pada saat terjadi realisasi penghasilan, yaitu pemberian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi selisih lebih revaluasi aset tetap kepada pemegang saham, tidak dikenai pajak. Artinya, pemegang saham tidak dibebani pembayaran pajak atas selisih lebih revaluasi aset tetap.