Berdasarkan Federal Trade Commission, pencurian identitas adalah tipe
kecurangan pelanggan yang paling umum terjadi yang memengaruhi ribuan orang setiap harinya. Pencurian identitas digunakan untuk menjelaskan kondisi ketika seseorang mengunakan nama, alamat, nomor jaminan sosial (social Security Number- SSN), nomor rekening bank atau kartu kredit, dan informasi identifikasi lainnya milik orang lain untuk melakukan kecurangan atau kejahatan lainnya.
Bagaimana Pencurian Identitas Terjadi
Pelaku pencurian identitas mengikuti pola umum setelah mereka mencuri
identitas korban. Tahapan-tahapan dalam siklus pencurian identitas:
Tahap 1. Penemuan
1. Pelaku memperoleh informasi.
2. Pelaku melakukan verifikasi atas informasi.
Tahap 2. Tindakan
1. Pelaku mengumpulkan seluruh dokumentasi.
2. Pelaku menyusun tindakan untuk menutupi atau menyembunyikan
kecurangan.
Tahap 3. Percobaan
1. Tindakan tingkat pertama - pencurian kecil untuk menguji informasi
yang dicuri.
2. Tindakan tingkat kedua – pencurian yang lebih besar, sering kali
melibatkan interaksi pribadi, tanpa adanya kemungkinan tertangkap. 3. Tindakan tingkat ketiga – pencurian terbesar yang dilakukan setelah pelaku memiliki keyakinan bahwa skema mereka berhasil.
Bagaimana Pelaku Mengonversikan Informasi Pribadi menjadi Keuntungan
Finansial
Beberapa pembelian yang biasanya dilakukan oleh pelaku pencurian identitas
adalah:
Membeli barang yang besar, seperti komputer atau televisi.
Melakukan pinjaman untuk membeli mobil, rumah dan pinjaman lainnya.
Menggunakan layanan telepon atau jaringan nirkabel atas nama korban.
Menggunakan cek atau kartu debit fiktif.
Membuka akun bank baru, dan sebaginya.
Mencuri Identitas Korban
Mencuri identitas korban tidak sesulit kelihatannya. Pelaku dapat memperoleh
informasi yang dibutuhkan untuk melakukan pencurian dengan berbagai cara. Situs Departement off Justice Amerika Serikat menyebutkan beberapa metode berikut sebagai cara yang biasa dilakukan untuk mencuri identitas seseorang.
1. Pelaku memperoleh informasi pribadi dengan berlagak seperti
pegawai, pegawai pemerintahan, atau perwakilan organisasi yang sah, yang berhubungan dengan bisnis korban.
2. Pelaku melihat atau mendengar seseorang memasukkan nomor kartu
kredit yang dikenal shoulder surfing. 3. Pelaku memeriksa folder spam/trash komputer - aktivitas yang disebut dumpster diving.
4. Pelakukan melakukan skim informasi kartu kredit ketika mereka
membayar tagihan mereka.
Meminimalkan Risiko
Semakin sulit pelaku mengakses informasi pribadi, semakin sedikit
kemungkinan pelaku mencoba melakukan kecurang terhadap seseorang. Ada beberapa cara proaktif untuk meminimalkan risiko pencurian identitas. Beberapa cara yang paling efektif adalah:
1. Melindungi surat Anda dari pencurian.
2. Menyingkirkan kartu kredit yang belum disetujui.
3. Cek informasi kredit pribadi Anda ( laporan kredit ) paling sedikit
setahun sekali.
4. Melindungi kartu dan nomor jaminan sosial.
5. Menjaga semua informasi pribadi, dan lainnya.
Penuntutan Pencurian Identitas
Ketika seseorang melakukan pencurian identitas, mereka sekarang dapat
dituntut secara pidana dan/atau secara perdata. Supaya tuntutan pidana atau perdata berhasil, perlu ditunjukkan bahwa pelaku memang dengan sengaja melakukan kecurangan terhadap korban. Ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan bukti yang sesuai. Bukti pendukung yang sesuai antara lain data yang mendasari dan semua informasi yang tersedia dan menguatkan.
Setelah Pencurian Identitas Terjadi
Waktu yang singkat, seperti beberapa hari, dapat membuat perbedaan besar ketika pencurian identitas terjadi. Korban - korban pencurian identitas sebaiknya sesegera mungkin menghubungi Federal Trade Commission. FTC memliki tanggung jawab untuk membantu orang - orang yang telah menjadi korban pencurian identitas. Walaupun FTC adalah lemabaga utama yang bertanggung jawab untuk membantu korban dalam pencurian identitas, beberapa lembaga juga membantu korban penipuan identitas.
Pencurian Identitas – Kesimpulan
Pencurian identitas akan melakukan segala cara untuk mencuri identitas
seseorang, termasuk menggunakan skimer, dumpster diving, mengakses kotak surat seseorang, phishing, dan bahkan membobol mobil atau rumah seseorang. Walaupun risiko pencurian tidak mungkin dapat sepenuhnya dihilangkan, sebaiknya berjaga- jaga supaya menjadi target yang lebih sulit dibandingkan orang lain.