Anda di halaman 1dari 3

Jenis-Jenis Ancaman Siber

Beberapa tahun terakhir adalah eranya serangan siber. Mulai dari pencurian identitas hingga
peretasan website, serangan-serangan seperti itu sudah mendominasi pemberitaan media secara
masif. Secara rata-rata, korban serangan siber menghabiskan Rp.11 juta dan kehilangan 20 jam kerja
untuk memperbaiki kerusakan yang diakibatkan serangan siber.
Serangan siber sudah tidak bisa lagi dianggap sebelah mata. Karena itu, Anda harus mewaspadai
tujuh serangan siber berikut ini.
1.  Peretasan Data Retail
Peretasa retail adalah bahaya serius yang dapat merugikan siapa pun. Pada 2014, perusahaan retail
Amerika Serikat diserang, dan peretas mencuri 40 juta nomor kartu kredit dan debit konsumen.
Peretas ini mencuri dan menjual informasi pribadi di pasar gelap. Agar dapat terhindar dari hal
seperti ini, retail harus selalu memperbarui keamanan metode pembayaran, dan berhati-hati soal
laporan akun kartu kredit.
2.  Ancaman Keamanan Smartphone
Para pelaku kriminal siber bisa dengan mudah menyerang smartphone Anda, sebab smartphone
sangat rentan pencurian data pribadi. Kerentanan ini biasanya datang dari aplikasi yang Anda
gunakan di smartphone itu sendiri. Anda bisa menjaga diri sendiri dengan melakukan riset terhadap
aplikasi yang Anda unduh, berhati-hati dalam membuka email dari pengirim yang tidak familiar, dan
gambar-gambar yang Anda unggah.
3.  Serangan Phishing dan Social Engineering
Phishing adalah ketika pelaku serangan siber memancing orang untuk membocorkan informasi-
informasi sensitif seperti password dan lain-lain. Salah satu cara paling umum dalam phishing adalah
ketika seseorang menerima email, misalnya dari bank, dan dipancing ke situs yang kelihatannya
autentik. Ketika berada di situs, orang tersebut akan diminta password dan data-data finansial.
Pelaku serangan siber mengambil informasi dan menggunakannya untuk tujuan-tujuan tertentu.
Phishing adalah bagian kecil dari yang disebut social engineering, yang dapat memanipulasi emosi
seseorang agar bisa mengakses data-data sensitif.
Jangan sampai hanyut dalamm phishing atau social engineering. Anda harus selalu skeptis terhadap
email-email yang diterima, terutama yang meminta informasi-informasi pribadi. Selalu ingat bahwa
bank tidak pernah meminta Anda untuk memverifikasi info yang berpotensi sensitif.
4.  Pencurian Identitas
Salah satu serangan siber yang sedang berkembang adalah pencurian identitas. Mayoritas poin-poin
yang sudah disebutkan berujung pada pencurian identitas. Akan tetapi, sebenarnya Anda juga
mungkin tidak sadar sedang dicuri karena pernah mengunggah foto, video, alamat rumah, hingga
resume.
Para pencuri identitas akan mencuri informasi pribadi dan membuka akun kartu kredit atas nama
Anda. meskipun ini sudah berada di luar jangkauan Anda, ada hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk
menghindarinya.
5.  Peretasan Data Kesehatan
Di awal 2015, perusahaan healthcare asal Amerika Serikat mengalami peretasan data berskala besar,
yang berdampak pada 78.8 juta orang. Pada Juli 2015, peretas menembus jaringan komputer UCLA
Health System’s sehingga memiliki akses terhadap informasi pribadi dari 4.5 juta pasien.
Riwayat kesehatan berisi informasi penting yang sensitif, dan menjadi target utama dari pelaku
kriminal siber. Biasanya, pencurian data tersebut digunakan untuk penipuan asuransi kesehatan, dan
jual-beli resep dokter palsu.
6.  Predator Seksual
Apabila suka mengunggah foto anak-anak Anda, Anda harus waspada karena predator seksual
mengintai. Foto tersebut biasanya akan diambil dan dijual via email, aplikasi tertentu, hingga dark
web.
Bahaya online lainnya yang menargetkan anak-anak adalah predator seksual yang mencoba bertemu
dengan anak-anak secara langsung. Pastikan anak-anak Anda paham akan bahaya ini, dan tidak
pernah membagikan foto-foto pribadi ke orang yang baru dikenal.
7.  Perampokan Bank
Di abad 21, perampokan bank beralih ke digital. Contoh populernya adalah ketika sekelompok
perampok yang mencuri lebih dari 1 juta USD dalam dua tahun dari institusi finansial di seluruh
dunia. Pelaku serangan siber menargetkan karyawan bank dengan malware yang bernama
‘Carbanak’ melalui email. Ketika berhasil masuk ke komputer target, mereka berhasil meniru
perilaku sehari-hari karyawan dan mentransfer uang ke akun mereka sendiri.
Yang dapat Anda lakukan atas hal-hal seperti ini adalah dengan selalu riset riwayat keamanan bank,
jangan mengklik email dari pengirim yang mencurigakan, membuang sembarangan dokumen
finansial, dan secara konsisten memonitor akun bank Anda sendiri.
Di dunia yang teknologinya terus berkembang, apa yang bisa Anda lakukan untuk menjaga diri?
Sadar akan keamanan adalah hal pertama yang wajib dimiliki. Di luar sana banyak terdapat tool
keamanan yang andal, tapi juga ingat Anda juga harus menggunakan common sense untuk
melindungi komputer beserta informasi di dalamnya. Berikut langkah pencegahan yang bisa Anda
lakukan sendiri.
 Gunakan password kuat yang terdiri dari nomor, huruf kecil-besar, dan tidak mudah ditebak
seperti 12345, tanggal lahir, dan lain-lain. Anda juga bisa menggunakan password manager
untuk mempermudah membuat password random.
 Jangan membuka email mencurigakan yang meminta Anda mengetik ulang data-data
sensitif. Ini adalah cara klasik sebuah komputer diserang malware dan bentuk lain serangan
siber. Jangan pernah mengklik email yang ada di spam atau dari pengirim yang tidak dikenal.
 Hancurkan dokumen-dokumen sensitif.
 Gunakan VPN untuk melindungi koneksi internet Anda jika Anda menggunakan Wi-Fi publik.
 Jangan ketinggalan update dari antivirus Anda.
 Jangan pernah memberi informasi pribadi kecuali Anda tahu betul email tersebut aman.
Pastikan Anda sadar bahwa Anda mengirim informasi pribadi tersebut ke penerima yang
aman.
 Hubungi perusahaan secara langsung jika ada permintaan mencurigakan. Jika Anda diminta
data oleh sebuah perusahaan via telepon, langsung tutup saja. Anda telepon balik
menggunakan nomor telepon di website resmi perusahaan untuk memastikan Anda
berbicara kepada karyawan mereka, bukan pelaku serangan siber.
 Hati-hati terhadap URL yang Anda klik. Apakah URL tersebut autentik? Hindari mengklik URL
yang tidak familiar atau terlihat seperti spam. Jika produk keamanan internet Anda
mencakup fungsi seperti mengamankan transaksi online, pastikan itu diaktifkan sebelum
melakukan transaksi keuangan secara online.
Untuk memiliki perlindungan maksimal, Anda wajib memiliki cyber security yang mumpuni. cyber
security adalah sebuah aplikasi teknologi untuk melindungi sistem, jaringan, program, perangkat,
dan data dari cyber attack. Secara umum, layanan dari Indonesian Cloud ini bertujuan mengurangi
risiko dan melindungi dari kerusakan, serangan atau akses yang tidak sah.

Sumber : https://indonesiancloud.com/jenis-jenis-ancaman-siber/

Anda mungkin juga menyukai