Anda di halaman 1dari 2

PERKEMBANGAN VOIP DI INDONESIA

Perkembangan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) sejak dikembangkan pada tahun 1995
sudah semakin pesat. Awalnya dianggap “nyeleneh” tapi sekarang menjadi harapan pengguna
sebagai alternatif telepon murah. Pemakaian VoIP di beberapa negara maju mampu menekan biaya
SLI dan SLJJ sebesar 70 %. Namun di Indonesia masih ribut pada masalah regulasinya. Mulai dari
substansinya sampai siapa yang berwenang membuat regulasinya. “Ketakutan” akan penuruan
pendapatan oleh operator telokomunikasi juga mempengaruhi regulasi pemerintah.

VoIP sebenarnya adalah aplikasi internet biasa seperti layanan www dan email. VoIP sebagai layanan
Internet biasa disebut IP Telephony. Infrastruktur internet dibutuhkan agar dapat menggunakan
dann atau menyediakan layanan VoIP. VoIP secara umum berarti mengirimkan informasi suara
secara digital dalam bentuk paket data. Dibandingkan secara tradisional, pengiriman informasi suara
melalui saluran analog PSTN (Public Switching Telephone Network). 

VoIP yang disebut juga internet telephony merupakan teknologi yang menawarkan solusi telepon
melalui jaringan paket (IP Network). Teknologi yang awalnya dianggap menyimpang dari kelaziman
ternyata saat ini menjanjikan suatu kelebihan, sehingga banyak pihak yang ikut melibatkan diri.
Secara umum, VoIP didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk
mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara
protokol IP.

Perkembangan VoIP di Indonesia dan Regulasinya

Di Indonesia, teknologi VoIP sebenarnya sudah digunakan sejak beberapa tahun lalu. Untuk
komunitas pengguna  atau pengembang  VoIP di masyarakat, berkembang di tahun 2000. Komunitas
awal pengguna atau pengembang VoIP adalah VoIP Merdeka yang dicetuskan oleh pakar  internet
Indonesia, Onno W. Purbo. Teknologi yang digunakan adalah H.323 yang  merupakan teknologi awal
VoIP. Sentral VoIP Merdeka di hosting di Indonesia Internet Exchange (IIX) atas dukungan beberapa
ISP dan Asossiasi Penyelenggara Jaringan Internet (APJII).  Di tahun 2005, Anton Raharja dan tim dari
ICT Center Jakarta mulai mengembangkan VoIP jenis baru berbasis Session Initiation Protocol (SIP).
Teknologi SIP merupakan teknologi pengganti H.323 yang sulit menembus proxy server. Di tahun
2006, infrastruktur VoIP SIP dikenal sebagai VoIP Raky.

Kini, pemakaian VoIP sudah semakin luas. Namun, pemanfaatannya masih menimbulkan pro dan
kontra. Tentu kita bertanya mengapa memberikan layanan yang lebih murah dari Telkom dianggap
sebagai sebuah hal yang tabu. Padahal, Telkom tidak lagi memonopoli pasar penyelenggaraan
telekomunikasi di Indonesia. Kondisi ini memprihatinkan karena perkembangan teknologi tidak
diselaraskan dengan regulasi yang mengaturnya. Pertanyaannya, mengapa pemerintah tidak begitu
responsif dalam menanggapi perkembangan teknologi telekomunikasi, khususnya dalam bidang
VoIP ini.

Saat ini permasalahan VoIP di Tanah Air, bukan terletak pada sisi teknologinya malainkan pada sisi
bisnis semata. Karena, bisnis ini sangat menguntungkan. Sesuai Kepdirjenpostel
No.159/Dirjen/2001,pemerintah memang hanya menunjuk lima pihak yang berhak
menyelenggarakan jasa internet teleponi alias VoIP untuk keperluan publik. Masing-masing adalah
PT Telkom, Indosat, Satelindo, PT Atlasat Solusindo, dan PT Gaharu Sejahtera. Padahal, pengusaha
VoIP yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut sudah
ada sekitar 35 pelaku usaha yang menyelenggarakan bisnis jasa ini.

Kalau Kepdirjenpostel itu jadi dilaksanakan, berarti sekian banyak pengusaha harus tutup operasi
atau menempuh jalan kerja sama dengan operator resmi. Para pengusaha VoIP di luar kelima nama
tadi memang seolah berpacu dengan waktu. Pasal 86 Kepmenhub No.21/2001 menegaskan tenggat
waktu adalah 31 Mei 2002 untuk penyelenggaraan VoIP. Selanjutnya hanya pihak yang telah
memiliki izin resmi yang boleh beroperasi.Penyelenggara VoIP yang masih eksis selanjutnya dianggap
ilegal, dan jika masih beroperasi maka fasilitas telekomunikasi yang berhubungan dengan VoIP
seperti sambungan E-1 dicabut. Sulit dibendung.

Sumber : http://xidblog.blogspot.com/2013/04/perkembangan-voip-di-indonesia-dan.html

Anda mungkin juga menyukai