Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SOSIOLOGI

“KRIMINALITAS”

Nama Kelompok:
1. Ayodya Melodi Revannya (05)
2. Nadya Shafwah (22)

Kelas:
XI-10

Guru Pembimbing :
Dra.Wiwiek Waluyati

SMA NEGERI 2 LAMONGAN


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
BAB I
A. Pengertian Kriminalitas
Kriminalitas secara etimologi berasalnya dari kata “crimen” yang artinya kejahatan,
tindak kriminal atau juga diartikan suatu bentuk tindakan sosial kejahatan sehingga
merupakan tindakan yang bersifat negatif. Seringkali, tindakan ini akan merugikan
banyak pihak dan pelaku tindakannya disebut sebagai seorang kriminal. Kriminalitas
adalah tindakan yang umumnya merugikan secara ekonomis dan psikologis, melanggar
hukum yang berlaku dalam negara serta norma-norma sosial hingga agama.

B. Definisi Kriminalitas Menurut Para Ahli


1. Susilo
Definisi kriminalitas dalam pandangannya merupakan suatu perbuatan yang
merugikan parakorban, juga masyarakat karena fenomena ini menghilangkan
ketentraman dan ketertiban
2. Kartono
Pengertian kriminalitas mencakup segala aktivitas yang dilawan atau tidak disetujui
oleh masyarakat karena melanggar aturan agama, sosial, dan hukum, juga
merugikan secara psikologis maupun ekonomis
3. Elliat
kriminalitas merupakan tingkah laku atau tindakan yang melanggar hukum. Oleh
karena itu, mendapat hukuman berupa hukum denda penjara, bahkan hukuman
mati.
4. A.bonger
Menurut Bonger kriminalitas adalah perilaku antisosial yang dipraktikkan secara
sadar maupun tidak sadar yang dilakukan oleh individu, kelompok ataupun
komunitas

C. Ciri-Ciri Kriminalitas
1. Sistem Yang Tidak Adil
Secara naluriah setiap manusia adalah pencemburu, terutama dalam hal kekayaan
dan kekuasaaan yang menyangkut pada jenis kelas sosial. Oleh sebab itu,
kesenjangan yang lahur diikuti oleh aksi-aksi kriminal untuk menyetarakan atau
mengimbanginya.
2. Suasana Atau Lingkungan Yang Tidak Adil
Setiap individu yang dari lingkungan individualis akan terjun bebas menjadi
seorang kriminal. Oleh karena demikianlah maka lingkungan tadi mengarahkannya
untuk egois dan menomersatukan dirinya dengan lingkungan sekitar.
3. Kemiskinan
Problem klasik dalam kehidupan dari ciri-ciri kriminal adalah alasan kemiskinan.
Seringkali dilontarkan sebagai tameng dan pembenaran dari setiap pelaku kriminal
yang tertangkap dan berharap mendapat keringanan dari jeratan hukum
4. Nafsu Yang Tak Terkendali
Ketika individu menggebu-gebu untuk mendapatkan sesuatu, beragam cara rela
ditempuh untuk memenuhi nafsu tadi, bahkan dengan menghalalkan segala cara.
Misalnya saja, individu tadi melakukan mencuri atau pencurian untuk memenuhi
atau karena nafsunya.
5. Rasa Benci
Tindakan kriminal atau menyimpang yang dilakukan terpancing karena rasa benci
di dalam hati seseorang atau kelompok pada seseorang, kelompok atau komunitas
yang lain. Hal ini, secara nyata telah banyak terjadi di dalam kehidupan masyarakat.

D. Jenis Kriminalitas dan Contoh


1. White Collar Crime
White collar crime adalah tindakan kriminal yang pelakunya dari kelompok kelas
ekonomi atas. Umumnya, dilakukan oleh para pemegang jabatan yang
memanfaatkan posisinya.
Contoh: Pemalsuan data perusahaan, korupsi, dan penyelundupan barang ilegal.
2. Blue Collar Crime
Blue collar crime adalah tindakan kriminal yang pelakunya dari kelompok kelas
bawah, sering juga disebut kejahatan kerah biru atau street crime.
Contoh: pencopetan, pencurian, perampokan, dan pembegalan.

3. Victimless Crime
Victimless crime adalah kejahatan tanpa korban, lebih mengarah ke perbuatan
tercela. Kejahatannya mencakup tindakan yang hanya melibatkan si pelaku atau
sekumpulan orang yang sukarela menyetujui atau melakukan hal tersebut.
Contoh: penyalahgunaan narkoba, judi illegal, mabuk di tempat umum dan
telanjang di tempat umum.

4. Organized Crime
Organized crime adalah kejahatan terorganisir atau terencana dan memiliki
strategi. Dalam sosiologi, kejahatan terorganisir mengacu pada organisasi rahasia
yang memiliki tujuan utama yaitu kegiatan kriminal.
Contoh: perdagangan manusia, pencucian uang, pemerasan, rentenir, dan
pemerasan tenaga kerja.
5. Corporate Crime
Corporate crime atau kejahatan korporasi merupakan salah satu jenis kriminalitas di
mana kejahatan dilakukan oleh perusahaan atau korporasi. Corporate crime sebenarnya
masuk dalam golongan kejahatan kerah putih yang dilakukan oleh individu atau kelompok
orang dalam pekerjaan mereka yang sah, untuk kepentingan organisasi tempatnya
bekerja. Orang-orang seperti itu umumnya tidak menganggap diri mereka sebagai
penjahat, juga tidak menganggap kegiatan mereka sebagai tindakan kriminal.
Contoh: maladministrasi bisnis, penipuan bank, penjualan sekuritas palsu, dan
pelanggaran hak paten.

6. Cyber Crime
adalah jenis kriminalitas berupa kejahatan dunia maya berbasis teknologi dan
jaringan. Contoh cyber crime adalah adalah sebagai berikut:
a. Pornografi Anak atau (CSAM)
Materi pelecehan seksual anak (CSAM) seorang anak yang dilecehkan atau
dieksploitasi secara seksual. mengacu pada materi yang berisi gambar seksual
dalam bentuk apapun kepada seorang anak yang dilecehkan atau dieksploitasi
secara seksual.
b. Penindasan Dunia Maya
Suatu bentuk pelecehan atau intimidasi yang dilakukan melalui penggunaan
perangkat elektronik atau komunikasi seperti komputer, ponsel, laptop, dll.
c. Penguntit Dunia Maya
Cyberstalking adalah penggunaan komunikasi elektronik oleh seseorang untuk
mengikuti seseorang, atau upaya untuk menghubungi seseorang untuk
mendorong interaksi pribadi berulang kali meskipun orang yang dihubungi
tidak tertarik (tidak mau).
d. Cyber Grooming
Cyber Grooming adalah ketika seseorang membangun hubungan online dengan
seorang remaja dan menipu atau menekannya untuk melakukan tindakan
seksual.
e. Penipuan Pekerjaan Online
Penipuan pekerjaan online adalah upaya untuk menipu orang-orang yang
membutuhkan pekerjaan dengan memberikan harapan/janji palsu akan
pekerjaan yang lebih baik dengan upah yang tinggi.
f. Pemerkosaan Online
Atau Sextortion Online terjadi ketika seseorang mengancam untuk
mendistribusikan materi pribadi dan sensitif menggunakan media elektronik
jika dia tidak memberikan gambar yang bersifat seksual atau uang.
7. Kejahatan Transional
Kejahatan transnasional adalah kejahatan terencana dan terorganisir, di mana
perencanaan, eksekusi, dan korbannya lebih dari 1 negara atau melintasi batas
negara.
Contoh: perdagangan senjata, pencucian uang, pencurian data, dan lain sebagainya.
8. Kejahatan Internasional
Kejahatan internasional adalah kejahatan yang tidak berkaitan dengan batas-batas
negara dan bisa terjadi di lingkup domestik, namun kejahatan tersebut luar biasa
serta menimbulkan kepedulian global.
Contoh: genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan agresi.

E. Penyebab Kriminalitas
1. Urbanisasi Serta Indutrialisasi
Keadaan yang diakibatkan dari urbanisasi dan industrialisasi di suatu Negara, misal
Negara berkembang, pasti berada dalam posisi dilema perpindahan. Hal ini karena
akan mengakibatkan ledakan penduduk yang nantinya menjadi penyebab naiknya
tingkat kriminalitas.
2. Kondisi Sosial
Beragam kondisi sosial sebagai penyebab kriminalitas yang merugikan kehidupan
manusia. Misalnya, beragam jenis pengangguran, kemiskinan yang makin
menjamur, kondisi lingkungan yang mendukung individu melakukan kejahatan,
kepincangan sosial, tekanan mental serta kebencian.
3. Moral
Kunci dari individu atau kelompok melakukan atau tindakan melakukan
kriminalitas adalah karena moralitas. Oleh karena, moral atau moralitas tentang
opini seseorang mengenai sesuatu. Dalam hal ini, kriminalitas terjadi bukan karena
ada celah, namun dari penilaian baik atau buruk dari seseorang.
4. Degradasi Mental
Penyebab ini lahir dari tingkat stres, depresi, serta tidak menemukan tempat untuk
melampiaskan atau sebagai pelampiasan rasa kesal. Oleh sebab itu, membuat
seseorang melakukan kriminalitas supaya meredam degradasi mentalnya. Dengan
kata lain, tindakan itu adalah wujud katarsisnya.
5. Tingkat Pendidikan
Pendidikan yang masih mahal sampai saat ini juga belum bisa sepenuhnya mereta
disebagian daerah maupun wilayah sehingga menyebabkan terjadinya kriminalitas.
Hal ini karena mereka tidak memiliki pendidikan sehingga sulit untuk mendapat
pekerjaan.
6. Gengsi Yang Tinggi
Kemajuan berjalan sangat cepat, setiap detiknya ada terjadi kemajuan, termasuk di
bidang teknologi. Hal ini membuat sebagian sulit mengikutinya, namun ada yang
dengan berlomba-lomba terus mengikuti perkembangan padahal secara nyata
individu itu tidak mampu. Tindakan ini sebagai pemantik dari penyebab
kriminalitas, karena demi gengsi sampai nekat merampok.

F. Dampak Kriminalitas
Dampak Bagi korban:
1. Keresahan
Tak dapat dipungkiri, salah satu dampak kriminalitas yang dirasakan masyarakat
adalah keresahan. Bagaimana tidak, kondisi yang awalnya damai justru berubah
menjadi menakutkan karena adanya tindakan kriminal.
2. Trauma
Selain keresahan, seseorang yang menjadi korban kriminalitas juga sangat
berpotensi untuk mengalami trauma. Pelaku akan memberi beban tersendiri bagi
korban, terutama jika kejahatan dilakukan menggunakan senjata tajam.
3. Cacat
Dampak kriminalitas berikutnya adalah dapat membuat seseorang mengalami
cacat, baik secara fisik maupun mental. Bahkan tak jarang korban kriminalitas
merasakan kecacatan sampai akhir hidupnya.
4. Kerugian
Kriminalitas berupa pencurian, perampokan, hingga begal tentu menyebabkan
kerugian material pada sang korban. Kerugian akan terasa semakin besar ketika
kriminalitas dilakukan pada toko atau tempat usaha.
5. Frustasi
Seseorang yang melakukan kriminalitas akan mendapat tekanan dari banyak pihak.
Akibatnya, ia akan merasakan frustasi. Frustasi tersebut lahir dari rasa bingung
maupun bersalah untuk mengatasi hal yang sudah terjadi.
6. Dikucilkan
Salah satu hukuman yang diberikan masyarakat pada pelaku kriminalitas adalah
dikucilkan.. Orang tersebut akan susah diterima masyarakat meskipun sudah
berubah.
7. Tenggang Rasa
Terjadinya kriminalitas di sebuah daerah dapat menyebabkan rasa curiga adntara
satu individu dengan individu lainnya. Hal tersebut akan berakibat pada minimnya
tenggang rasa. Apabila terus menerus terjadi, maka rasa kekeluargaan akan
menghilang juga.
8. Tidak Nyaman
Kriminalitas juga akan menyebabkan masyarakat merasa tidak nyaman akibat
adanya berbagai kemungkinan buruk yang akan terjadi. Pasalnya, kemungkinan
tersebut dapat terjadi dimanapun dan kapanpun.

Dampak Bagi Pelaku:


1. Merasa Bersalah
Bagi pelaku yang melakukan tindak kriminalitas tentunya pasti akan meerasa
bersalah dan dihantui rasa bersalah terhadap para korban.
2. Mendapat Hukuman
Pelaku yang tertangkap melakukan tindak kriminalitas tentunya tidak akan
dibiarkan begitu saja dan pasti akan mendapatkan hukuman atau bahkan penjara
dan membayar denda.
3. Sulit Mendapat Kepercayaan
Pelaku yang sudah melakukan tindakan kriminalitas pasti akan sulit mendapatkan
empati dan kepercayaan orang-orang di sekitarnya.
G. Cara Menanggulangi Kriminalitas
1. Mempersulit atau memperpanjang waktu untuk melaksanakan tindakan kriminalitas.
2. Menutup ruang gerak bagi pelaku untuk membersihkan diri dari upaya pengungkapan
oleh petugas.
3. Mengoptimalkan sistem standar yang berkaitan dengan upaya menutup peluang
meloloskan diri bagi para pelaku kejahatan.
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia secara merata.
5. Menyadarkan Masyarakat dengan kegiatan/gerakan tertentu yang berkaitan dengan
kriminalitas.

H. Kisah Kriminalitas

Perampokan dan Penipuan Rampok Berkedok Debt Collector

Motor seorang guru ekstrakurikuler sekolah swasta M.Faisal Harianto nyaris dibawa
kabur komplotan perampok dengan modus ngaku-ngaku sebagai debt collector alias mata
elang. Komplotan tersebut hanya membawa kabur handphone (HP) Faisal. Adapun peristiwa
itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Jumat (18/8/2023). Awalnya, Faisal diikuti oleh
sekelompok orang yang mengendarai motor. Saat itu, dia baru saja pulang dari kampus di
Kawasan Jakarta Timur menuju Jakarta Pusat. Kemudian, Faisal yang mengendarai motor
berhenti di kawasan Jalan Ahmad Yani, Cempaka Putih untuk melihat denah lokasi di aplikasi.
Namun, tiba-tiba terdapat sekelompok orang mengendarai 6 motor yang salah satu di
antaranya langsung mendatangi Faisal.
"Mereka itu datang tidak semua hanya beberapa beberapa motor. Dan mereka itu perawakan
orang timur. Saya pikir mereka mau isi bensin ternyata langsung ada yang nyamperin saya,"
ujarnya, Sabtu (19/8/2023). Pelaku mengklaim bahwa motor yang dikendarai Faisal
menunggak cicilan. Faisal pun tak langsung percaya. Sebab menurutnya kredit motor tersebut
telah dibayar. Lalu, dia menelepon orang tuanya untuk memastikan kebenaran tuduhan pelaku
tersebut. "Pas saya lagi menelepon ibu saya, belum selesai berbicara dengan ibu saya, terus
datang satu lagi mereka langsung ambil handphone saya. Katanya biar dijelaskan ke ibu saya,"
katanya. Satu orang komplotan tersebut turut mendatangi Faisal yang mempertanyakan
keberadaan STNK nomornya.
Faisal kemudian memperlihatkan STNK-nya. "STNK awalnya saya pegang karena mau
difoto oleh pria timur lainnya untuk difoto. Tidak berlangsung lama, pria lainnya datang
langsung mengambil STNK yang dipegang dirinya," ucapnya. STNK tersebut dibawa oleh
salah satu pelaku lainnya dengan alasan untuk difoto. Faisal mengatakan bahwa dirinya seperti
dibuat bingung. Kelompok itu pun langsung meminta Faisal untuk ikut ke kantornya. "Saya
disuruh ikut ya sudah saya ikut tapi saya boncengi satu orang yang masih menelepon ibu saya.
Akhirnya saya ikut iring-iringan mereka yang motornya hampir semuanya tidak pakai pelat
nomor kendaraan," ungkapnya. Faisal mengatakan kelompok itu bilang jika motornya
menunggak tiga bulan.
Setelah jalan beberapa meter, seorang pelaku yang diboncengi Faisal turun. "Nah pas
berhenti di situ, yang saya bonceng turun dan langsung menjauh ke trotoar. Dan satu pria
lainnya yang bawa STNK juga menjauh. Mengetahui ada yang tidak beres, saya langsung cabut
dengan nancap gas motor saya," terangnya. Faisal mengaku telah melaporkan kejadian itu ke
Polsek Cempaka Putih. Namun, petugas piket di sana justru menyuruh dirinya melapor ke
Polsek lainnya. "Katanya disuruh lengkapi surat keterangan rangka mesin, surat pembayaran
motor. Tapi saat itu tidak disuruh kembali karena saya dibilang bisa melapor ke mana saja,"
ungkapnya. Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Ajun Komisaris Polisi (AKP)
Suprayogo mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti adanya laporan tersebut. "Kalau di
wilayah kami tidak ada seperti gerombolan mata elang yang mencari pengendara yang tidak
bayar cicilan motor. Mungkin itu korban sudah diikuti di luar wilayah Cempaka Putih,"
tegasnya.

Anda mungkin juga menyukai