Anda di halaman 1dari 19

KATA  

PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT yang telah


memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada
kita semua. Sholawat  dan  salam  tercurah kepada Nabi
Agung Muhammad SAW atas segala limpahan  rahmat-
Nya dan yang kita tunggu – tunggu safa’atnya di akhirat,
sehingga  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah
ini. Dalam makalah ini kami akan membahas tentang
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang
lebih luas dan bermanfaat kepada pembaca. Penyusun
sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari sempurna dan mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karena itu, Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.

                                         
                                                 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR             …………………………………………………………..i
DAFTAR ISI                    ………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1
LATAR BELAKANG………………………................................................................1
IDENTIFIKASI MASALAH………................................................................1
PERUMUSAN MASALAH……………................................................................2
MAKSUD & TUJUAN………............................................................................2
BAB II ISI………………………………………………………………………….3
PENGERTIAN……………………………....................................................................3
BENTUK-BENTUK KEJAHATAN…............................................................4
JENIS-JENIS KEJAHATAN……………………...............................................6
SEBAB AKIBAT DARI TINDAKAN KEJAHATAN ..............................9
UPAYA PENANGANAN TINDAKAN KEJAHATAN ............................12
MANFAAT DARI TERJADINYA TINDAKAN KEJAHATAN ...........14
BAB III PENUTUP……………………………………………………………15
KESIMPULAN……………………..........................................................................15
SARAN………………………………….........................................................................17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………..18
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hingga saat ini mungkin sudah tidak terhitung berapa jumlah tindak
kriminalitas yang terjadi di Indonesia. Berbagai tindak pidana pun
dilakukan mulai dari pemerkosaan, pencurian motor, perampokkan,
ranjau paku, pencurian. Para pelaku pun tak merasa bersalah dengan apa
yang meraka lakaukan kepada orang lain. Betapa kejamnya hati mereka
yang mementingkan dirinya sendiri.
Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum
atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut
seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang
pencuri, pembunuh, perampok, teroris. Walaupun begitu kategori
terakhir teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak
kejahatannya berdasarkan motif politik atau paham.

B.  IDENTIFIKASI MASALAH

1.     Masalah kriminalitas di Indonesia.
2.    Sebab–Sebab terjadinya tindak kriminal.
3.    Jenis–jenis tindak kriminal yang sering terjadi di lingkungan
masyarakat Indonesia.
4.    Jenis–jenis tindak kriminal yang sering terjadi di lingkungan remaja
Indonesia.
5.    Akibat yang ditimbulkan para pelaku kriminalitas di Indonesia.
6.    Solusi mengurangi tindakan kriminal.

C.  PERUMUSAN MASALAH
1.     Apa itu kriminalitas?
2.    Apa saja sebab – sebab terjadinya kriminalitas?
3.    Apa saja jenis – jenis tindak kriminalitas yang sering terjadi di
masyarakat Indonesia?
4.    Apa saja jenis – jenis tindak kriminalitas yang sering terjadi di
masyarakat Indonesia?
5.    Apa akibat yang ditimbulkan tindakan kriminal terhadap kehidupan
bermasyarakat di Indonesia?
6.    Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tindakan kriminal di
Indonesia?

D. MAKSUD & TUJUAN


Maksud dari penulisan makalah ini adalah penyampaian tinjauan
penyebab, akibat dan solusi tindak kriminialitas.
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan bahwa
kriminalitas terjadi bukan karena niat tetapi juga karena adanya
kesempatan. Maka dari itu disetiap tempat dan setiap keadaan kita
wajib waspada guna menjaga diri kita dari tindak kriminal.
BAB II ISI
A. PENGERTIAN
-        SECARA UMUM :
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan.
Berbagai sarjana telah berusaha memberikan pengertian kejahatan
secara yuridis berarti segala tingkah laku manusia yang dapat
dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana.Kriminalitas atautindak
kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah
tindak kejahatan.
-        MENURUT PARA AHLI :

1.     Menurut M.v.T : Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang


meskipun tidak ditentukan dalam undang-undang, sebagai perbuatan
pidana, telah dirasakan sebagi onrecht sebagai perbuatan yang
bertentangan dengan tata hukum.
2.    R. Susilo
-        Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu
perbuatan atau tingkah laku yang bertentangan dengan undang-undang.
-        Secara sosiologis mengartikan kejahatan adalah sebagai perbuatan
atau tingkah laku yang selain merugikan penderita atau korban juga
sangat merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan
ketentraman dan ketertiban.
3.    M. A. Elliat ;Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern
atau tingkah laku yang gagal dan melanggar hukum dan dapat dijatuhi
hukuman yang bisa berupa hukuman penjara, hukuman mati, hukuman
denda dan lain-lain.
4.    Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro : Kejahatan adalah
setiap perbuatan (termasuk kelalaian) yang dilarang oleh hukum publik
untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh
Negara. Perbuatan tersebut dihukum karena melanggar norma-norma
sosial masyarakat, yaitu adanya tingkah laku yang patut dari seorang
warga negaranya
5.    Mr. W. A. Bonge : Kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial
yang memperoleh tantangan dengan sadar dari Negara berupa
pemberian penderitaan.

B.  BENTUK-BENTUK KEJAHATAN

Menurut Light, Keller dan Calhoun, tipe kejahatan ada empat, yaitu:
1) White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang
terpandang atau berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya
penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, manipulasi data
keuangan sebuah perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.
2) Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)
Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung
akibat tindak pidana yang dilakukan. Contohnya berjudi, mabuk, dan
hubungan seks yang tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela.
3) Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan
dengan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan (biasaya lebih ke materiil) dengan jalan menghindari hukum.
Contohnya penyedia jasa pelacuran, penadah barang curian, perdagangan
perempuan ke luar negeri untuk komoditas seksual, dan lain sebagainya.
4) Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan
menaikkan keuntungan dan menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller,
dan Callhoun membagi tipe kejahatan korporasi ini menjadi empat, yaitu
kejahatan terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan
terhadap pemilik perusahaan, dan kejahatan terhadap karyawan.

                            
                    
C.  JENIS-JENIS KEJAHATAN

1. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Dampaknya


   Kejahatan berdampak luas
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan berat yang
berdampak pada skala luas (berdampak pada orang banyak). Misalnya:
bom Bali, USA menyerang Irak, penyebaran susu bermelamin
   Kejahatan berdampak local
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan yang dampaknya
dalam skala kecil yaitu berdampak perorangan dan keluarga. Misalnya:
perampokan, pembunuhan, pemerkosaan.
   Kejahatan korbannya diri sendiri
Kejahatan dalam klasifikasi ini, korbannya adalah pelaku itu sendiri.
Misalnya: bunuh diri dan masokis (menyiksa diri sendiri)
   Kejahatan yang tidak ada korbannya
Kejahatan dalam klasifikasi ini misalnya adalah prostitusi, togel,
mencontek.

2. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Jenis Objek Sasaran


   Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah istilah di dalam hukum internasional
yang mengacu pada tindakan pembunuhan massal dengan penyiksaan
terhadap tubuh dari orang-orang, sebagai suatu kejahatan penyerangan
terhadap yang lain yang mana objek sasarannya adalah manusia.
Misalnya: pembunuhan, pembasmian, perbudakan, pemerkosaan,
penganiayaan terhadap kelompok lain.
   Kejahatan perang
Kejahatan perang, objek sasarannya adalah lawan perang yang
merupakan suatu tindakan pelanggaran, dalam cakupan hukum
internasional, terhadap hukum perang oleh satu atau beberapa orang,
baik militer maupun sipil, meliputi semua pelanggaran terhadap
perlindungan yang telah ditentukan oleh hukum perang, dan juga
mencakup kegagalan untuk tunduk pada norma prosedur dan aturan
pertempuran, seperti menyerang pihak yang telah mengibarkan bendera
putih, atau sebaliknya, menggunakan bendera perdamaian itu sebagai
taktik perang untuk mengecoh pihak lawan sebelum menyerang
   Kejahatan politik
Kejahatan politik itu meliputi state crime dan yang bukan state
crime, sedangkan dalam berbagai definisi dijelaskan bahwa kejahatan
negara dikatakan identik dengan kejahatan politik yakni berupa
tindakan/perbuatan yang melawan negara seperti melanggar ketertiban
umum, terorisme, subversive (menggulingkan ideologi negara),
mengganggu keamanan negara dan lainnya. Objek sasaran politik adalah
Negara.
   Kejahatan harta benda
Kejahatan harta benda objek sasarannya adalah harta benda.
Misalnya perampokan dan pencurian.

3. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Cara yang digunakan


   Kejahatan yang menyakiti orang lain
Kejahatan dengan menggunakan cara yang menyakiti orang lain.
Misalnya pembunuhan
   Kejahatan dengan kekerasan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Misalnya
merampok tas dengan kasar.
   Kejahatan dengan kelembutan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara yang halus tanpa
menyakiti. Misalnya mencuri menggunkan gendam (hipnotis)
   Kejahatan dengan Media
Kejahatan dengan menggunakan media informasi sebagai cara untuk
melakukan kejahatan dengan menggunakan media informasi yang lagi
marak saat ini. Misalnya kejahatan pembobolan ATM dengan
menggunakan internet dan adanya layanan primbon sms dengan cara
ketik REG (spasi) Primbon, hal ini secara tidak langsung merupakan
penipuan karena biaya mahal yaitu 2000 rupiah setiap info yang
diberikan operator.
D.            SEBAB AKIBAT DARI TINDAK KEJAHATAN
Pada umumnya penyebab kejahatan terdapat tiga kelompok pendapat
yaitu:
A Pendapat bahwa kriminalitas itu disebabkan karena pengaruh yang
terdapat di luar diri pelaku
B Pendapat bahwa kriminalitas merupakan akibat dari bakat jahat yang
terdapat di dalam diri pelaku sendiri
C Pendapat yang menggabungkan, bahwa kriminalitas itu disebabkan baik
karena pengaruh di luar pelaku maupun karena sifat atau bakat si
pelaku.

Adapun Penyebab Kriminalitas menurut beberapa para ahli dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1.     Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas
(Aristoteles)
2.    Kesempatan untuk menjadi pencuri (Sir Francis Bacon, 1600-an)
3.    Kehendak bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam
melakukan kontrak sosial (Voltaire & Rousseau, 1700-an)
4.    Atavistic trait atau  Sifat-sifat antisosial bawaan sebagai penyebab
perilaku kriminal ( Cesare  Lombroso, 1835-1909)
5.    Hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional (Teoritisi
Klasik Lain)

Tindak kriminal juga dapat terjadi karena :


1.     Pertentangan dan persaingan kebudayaan
2.    Perbedaan ideologi politik
3.    Kepadatan dan komposisi penduduk
4.    Perbedaan distribusi kebudayaan
5.    Perbedaan kekayaan dan pendapatan
6.    Mentalitas yang labil
Akibat dari tindakan kriminalitas
1.     Kerugian materi : Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas masih
dalam tahap agak berat. Seperti pencopetan,penipuan penjambretan,
pencurian dll, yang tanpa di sertai dengan tindak kekerasan
2.    Trauma :Trauma bisa terjadi pada seseorang yang mengalami
tindakan criminal yang biasanya di sertai dengan ancaman seperti
dengan membawa benda-benda tajam seprti pisau, clurit, pistol dll.
3.    Cacat tubuh dan tekanan mental : Hal ini bisa saja terjadi jika suatu
tindakan criminal di sertai dengan tindakan criminal yang lainnya atau
jika seseorang melakukan tindakan criminal itu sudah memasuki tahap
tindakan criminal yang berat. Contohnya jika suatu tindakan pencurian
disertai dengan penganiayaan, atau pemerkosaan dan lain sebagainya.
4.    Kematian : Kematian terjadi jika tindakan criminal yang di lakukan
oleh seseorang kelompok sudah memasuki tingkat sangat berat seperti
pembunuhan, mutilasi dan lain-lain. Biasanya hal ini didasari oleh
beberapa motif.

E. CARA PENANGANAN TINDAK KEJAHATAN


Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Yang bisa hanya
dikurangi melalui tindakan-tindakan pencegahan.
1.     Hukuman. Selama ini hukuman (punishment) menjadi sarana utama
untuk membuat jera pelaku kriminal. Dan pendekatan behavioristik ini
tampaknya masih cocok untuk dijalankan dalam mengatasi masalah
kriminal. Hanya saja, perlu kondisi tertentu, misalnya konsisten,
fairness, terbuka, dan tepat waktunya.
2.    Penghilang Model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi
mata pisau . Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak ditayangkan
masyarakat tidak bersiap-siap.
3.    Membatasi Kesempatan Seseorang bisa mencegah terjadinya
tindakan kriminal dengan membatasi munculnya kesempatan untuk
mencuri. Kalau pencuri akan lewat pintu masuk dan kita sudah
menguncinya, tentunya cara itu termasuk mengurangi kesempatan untuk
mencuri.   
4.    Jaga diri Jaga diri dengan ketrampilan beladiri dan beberapa
persiapan lain sebelum terjadinya tindak kriminal bisa dilakukan oleh
warga masyarakat.Cara-cara di atas memang tidak merupakan cara yang
paling efektif, hanya saja akan tepat bila diterapkan kasus per kasus.
5.    Dengan membuka layanan masyarakat , dengan adanya hal ini polisi
atau pihak – pihak yang brtanggung jawab bisa lebih tau apa keluhan
masyarakat secara langsung dari masyarakat itu sendiri dan bisa
membuat pihak yang bertanggung jawab tersebut lebih mengenal
daerah yang rawan akan tindakan criminal.Misalnya bersedia bertindak
atau melapor pada yang berwajib apabila menjadi korban suatu tindakan
kriminal atau melihat langsung suatu kriminalitas
6.    Kesadaran untuk ikut membantu mencegah tindakan kriminal dengan
ikut meronda, melakukan pengawasan pengadaan dana untuk kegiatan
pada anak dan pemuda agar tidak terjadinya satu tindakan yang tidak di
ingin kan oleh masyarakat.

Dan ada cara lain yang dapat dilakukan guna menangani tindakan kriminal
yaitu:
1.     Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku
kriminalitas tanpa pandang bulu atau derajat.
2.    Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam
mendidik anak.
3.    Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai
busaya bangsa sendiri.
4.    Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat
dimulai sejak dini melalui pendidikan multi kultural; seperti sekolah,
pengajian, dan organisasi masyarakat.
F. MANFAAT DARI TERJADINYA KEJAHATAN
1.     menegaskan nilai-nilai kultural dan norma-norma yang ada di
masyarakat,
2.    menciptakan kesatuan sosial dengan menciptakan dikotomi ‘kami’ dan
‘mereka’
3.    mengklarifikasi batasan-batasan moral,
4.    perilaku menyimpang boleh jadi merupakan pernyataan sikap individu
yang menentang terhadap tujuan dan norma dalam kelompok.

                                                
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
   Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai
sosial serta merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial karena
merugikan orang lain serta dirinya sendiri.
   Kriminalitas tidak hanya merugikan orang lain dan diri sendiri tetapi
juga merugikan negara serta mengganggu stabilitas negara.
   Beberapa tindak kriminal yang sering dilakukan para pelaku kriminal
yaitu perampokkan,pencurian,pencopetan,pemerkosaan dan korupsi.
Semua tindakan itu dilakukan oleh para pelaku kriminal dengan berbagai
sebab diantaranya yaitu akibat himpitan ekonomi yang memaksa mereka
melakukan itu semua. Memang mereka tidak memikirkan dampak yang
diakibatkan dari apa yang mereka buat,mereka hanya memikirkan
dirinya sendiri.
   Akibat yang ditimbulkan dari tindak kriminal yaitu kerugian
materi yang salah satunya disebabkan oleh pencurian, trauma
berat yang salah satunya disebabkan oleh perampokan menggunakan
senjata, cacat tubuh yang salah satunya
 disebabkan oleh tindak pemerkosaan, atau bahakan
menyebabkan kematian yang salah satunya disebabakan oleh tindak
mutilasi.
   Penanganan atau solusi agar tindak kriminalitas ini yaitu salah satunya
dengan cara memberikan hukuman yang tidak pandang pangkat,jabatan
atau status sosial dan memberikan hukuman yang pantas dengan apa
yang mereka lakukan, agar para pelaku tindak kriminal jera dana tak
akan mengulangi tindakan kriminalitas. Penulis rasa cara itu paling
efektif guna mengurangi tindak kriminal.
   Dari kejadian tindak kriminal kita dapat mendapatkan pelajaran yaitu
kita bisa mengambil bahwa dalam melakukan apapun dan dalam keadaan
apapun kita harus bisa lebih waspada dan berhati-hati. Dan kita lebih
bisa menegaskan norma – norma yang berlaku di masyarakat.
   Jadi intinya kriminalitas itu bisa terjadi bukan karena niat dari
pelaku tetapi jaga karena adanya kesempatan maka dari itu kita harus
bisa tidak memberikan kesempatan pada pelaku kriminal untuk
bertindak.

SARAN
 Seharusnya para penegas hukum dalam menjalankan tugasnya atau
mengadili tindak kriminal tindak pandang bulu atau memandang jabatan
dan status social serta memberikan hukuman yang seadil-adilnya agar
penegakkan hukum dinegara ini dapat berjalan baik.
 Di televisi – televisi semestinya menayangkan sosialisasi tentang agar
berhati – hati dimanapun kita berada dan seharusnya televisi tidak
menayangkan tayangan yang “bermata dua” artinya disatu sisi baik bagi
konsumen atau masyarakat dan disisi yang satunya malah membuat
pelaku tindak kriminal lebih jago dalam menjalankan aksinya salah satu
tayang seperti reportase investigasi inilah yang dimaksud.
 Kita sebagai masyarakat yang cinta damai seharunya kita harus bisa
lebih bertindak lebih hati – hati dan selalu waspada dimanapun kita
berada karena tindak kriminal terjadi bukan hanya karena niat tetapi
juga karena adanya kesempatan..
 Memasang slogan – slogan di spanduk,banner dan televisi yang isinya
menghimbau bahwa kita harus berhati – hati dan berwaspada .
DAFTAR PUSTAKA

Kartini,Kartono.Patologo Sosial. Jakarta: Pt
RajaGrafindo.2005
Rauf, dkk. Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Remaja
Dan Kamtibmas. Jakarta: Bp. Dharma Bhakti. 2002
http://www.kompas.com
http://www.scribd.com/doc/6241288/KRIMINALITAS
Beberapa contoh tindakan kriminalitas antara lain:
1. Mencuri
2. Membunuh
3. Memperkosa
4. Korupsi
5. Mengedarkan narkoba
6. Menjual minuman keras
7. Penculikan
8. Penjualan manusia
9. Pemerintah yang bertindak dan bersikap menyimpang
10. Tawuran
“KRIMINALITAS”
DI
S
U
S
U
N
OLEH :

KELOMPOK 2
1. YENI PEBRI RUKMANA
2. BUTET LESTARI
3. SARMILA
4. LOLA RISKA
5. M. IQBAL
6. M. FADHILLAH
7. SURYADI
KELAS XI IIS 2
SMA NEGERI 1 RETEH
Wawancara tentang kriminalitas yaitu Perkelahian antar pelajar

Pewawancara : Assalamualikum WR.WB


Narasumber : Waalaikumsalam WR. WB

Pewawancara : Selamat siang pak, sebelumnya maaf mengganggu,


disini saya dan teman-teman saya ingin mewawancarai bapak selaku
orang tua dari Riski yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar
Apakah bapak bersedia kami wawancarai?

Narasumber : Iya, selamat siang juga, oh baiklah saya bersedia

Pewawancara : Oke, langsung saja pak, ceritakan masalah apa yang


terjadi pada anak bapak Riski dengan teman nya itu?

Narasumber : Pada saat itu Riski berada di kantin, tak sengaja bertemu
dengan depri dia memfitnah dan mengejek Riski. namun, si Riski tetap
sabar dan tidak merespon karna ia merasa bahwa ia tidak sama sekali
memfitnah dan mengejek depri, dan terus suasana menjadi panas
dengan emosi depri yang semakin ingin mencelakai riski depri pun
memancing emosi riski dengan memukul Riski agar riski mengakui
perbuatannya ke depri.

Pewawancara : Lalu bagaimana tanggapan si Riski ketika depri


memukulnya?

Narasumber : Awalnya Riski hanya berdiam saja dan tidak membalas


apa yang dilakukan oleh depri, namun emosi riski meronta dan ia tidak
bisa diam begitu saja lalu iya pun membalas kemarahannya karna depri
telah memukulnya.

Pewawancara : Apakah mereka menggunakan senjata pak?

Narasumber : Depri menggunakan senjata kayu dan si Riski tidak


menggunakan apa-apa
Pewawanaca : Dimana lokasi kejadiannya Pak?

Narasumber : Awalnya di kantin lalu depri melanjutkannya lagi ke


dalam kelas Riski dan terjadilah perkelahian.

Pewawancara : Pada pukul berapa kejadian itu terjadi pak?

Narasumber : Pada pukul 10:00 WIB

Pewawancara : Siapa saja yang terlibat dalam masalah itu Pak?

Narasumber : Awalnya yang terlibat dalam masalah itu hanya Depri dan
Riski namun teman-teman mereka pun ikut membantu

Pewawancara : Siapa saja yang melihat/saksi mata ketika terjadinya


perkelahian sedang berlangsung?

Narasumber : Penjaga kantin dan teman-teman yang berada dikantin.

Pewawancara : Apakah kedua belah pihak mengalami luka?

Narasumber : Depri mengalami memar di bibir dan di kening akibat


tonjokan oleh Riski, sedangkan si Riski mengalami Luka di tangan akibat
di pukul menggunakan kayu oleh Depri.

Pewawancara : Apa penyelesaian dari permasalahan tersebut?

Narasumber : Penyelesaiannya mereka berdua dibawa ke ruang guru


untuk menyelesaikan permasalahan mereka dan guru pun juga
memanggil kedua orang tua mereka dan di selesaikan secara baik-baik

Pewawancara : Oke cukup sampai disini pak, terima kasih atas


waktunya Assalamualaikum WR.WB

Narasumber : Iya sama-sama nak, Waalaikumsalam WR.WB.

Anda mungkin juga menyukai