Anda di halaman 1dari 8

Kriminalitas adalah perilaku atau tindakan yang melanggar norma hukum legal atau

formal. Misalnya pencurian, perampokan, penjambretan, atau bahkan pembunuhan.

Jenis Kriminalitas

1. Blue Collar Crime

Blue collar crime adalah tindakan kriminal yang pelakunya dari kelompok kelas bawah,
sering juga disebut kejahatan kerah biru atau street crime. Kenapa dinamakan kerah biru? 

Jadi dahulu, orang-orang kelas ekonomi bawah ketika bekerja memakai seragam berkerah
biru, guys! Oleh karena itu, kejahatan yang berkaitan dengan orang kelas bawah diidentikkan
dengan kerah biru. Contoh blue collar crime adalah pencurian, perampokan, dan
pembegalan. 

2. White Collar Crime

Contoh white collar crime adalah korupsi dan penyelundupan barang ilegal (Dok. Pixabay)
Nah, tadi kan kita sudah membahas tentang blue collar crime, sekarang ada lagi nih, yang
namanya white collar crime. Kira kira apa ya, perbedaan blue collar crime dan white collar
crime?

White collar crime adalah tindakan kriminal yang pelakunya dari kelompok kelas ekonomi
atas. Umumnya, dilakukan oleh para pemegang jabatan yang memanfaatkan posisinya. 

Contoh white collar crime adalah kecurangan bisnis, pemalsuan data perusahaan, korupsi,


dan penyelundupan barang ilegal. 

3. Victimless Crime

Victimless crime adalah kejahatan tanpa korban, lebih mengarah ke perbuatan tercela.


Contoh victimless crime adalah penyalahgunaan narkoba dan judi ilegal.

4. Organized Crime

Organized crime adalah kejahatan terorganisir atau terencana dan memiliki strategi.


Contoh organized crime adalah penyelundupan narkoba dan bisnis ilegal.
5. Corporate Crime

Corporate crime merupakan salah satu jenis kriminalitas di mana kejahatan dilakukan oleh
perusahaan atau korporasi. Contoh corporate crime adalah maladministrasi bisnis dan
pengabaian AMDAL. 

6. Cyber Crime

Cyber crime adalah jenis kriminalitas berupa kejahatan dunia maya berbasis teknologi dan
jaringan. Contoh cyber crime  adalah pencurian data, peretasan,
teror online, penipuan online, pembajakan, dan cyber grooming.

7. Kejahatan Transnasional

Pelaku kejahatan seperti perdagangan senjata dan pencucian uang umumnya diganjar
hukuman yang sangat berat (Dok. Pixabay)
Kejahatan transnasional adalah kejahatan terencana dan terorganisir, di mana perencanaan,
eksekusi, dan korbannya lebih dari 1 negara atau melintasi batas negara. 

Contoh kejahatan transnasional adalah perdagangan senjata, pencucian uang, pencurian data,
dan lain sebagainya.

8. Kejahatan Internasional

Kejahatan internasional adalah kejahatan yang tidak berkaitan dengan batas-batas negara dan
bisa terjadi di lingkup domestik, namun kejahatan tersebut luar biasa serta menimbulkan
kepedulian global. 

Contoh kejahatan internasional adalah genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap


kemanusiaan, dan agresi

Penyebab Kriminalitas
Tentu setiap tindakan kejahatan ada penyebabnya atau daya dorong terhadap individu
maupun kelompok sehingga ia melakukan pelanggaran hukum yakni melakukan tindakan
kriminalitas. Berikut ini beberapa penyebab kriminalitas, diantaranya:
Urbanisasi dan industrialisasi
Keadaan yang timbul dari urbanisasi dan juga industrialisasi di suatu negara, misalnya di
negara-negara berkembang, harus dimasukkan dalam dilema perpindahan. Ini karena akan
ada ledakan populasi yang tentunya akan meningkatkan angka kejahatan.

Kondisi-Kondisi Sosial
Berbagai kondisi sosial sebagai penyebab kejahatan yang membahayakan kehidupan
manusia. Misalnya, berbagai jenis pengangguran, peningkatan kemiskinan, kondisi
lingkungan yang mendorong seseorang melakukan kejahatan, ketidakseimbangan sosial,
tekanan mental dan kebencian.

Moralitas
Dasar seseorang ataupun kelompok melakukan kejahatan adalah moralitas. Oleh karena,
moralitas atas suatu pendapat tentang sesuatu. Dalam kasus ini, kejahatan tidak terjadi karena
celah atau kesempatan saja, tetapi karena kurangnya seseorang dalam menilai baik atau
buruk.

Degradasi Mental
Penyebab ini disebabkan karena seseorang mengalami stres dan depresi dan tidak adanya
tempat untuk meluapkan kondisi mentalnya. Oleh karena itu, ia melakukan kejahatan untuk
meredam degradasi mentalnya. Dengan kata lain, tindakan yang ia lakukan itu sebagai wujud
katarsis nya.

Tingkat Pendidikan
Biaya pendidikan yang sampai saat ini masih membutuhkan biaya yang lumayan besar, yang
mungkin menyebabkan seseorang tidak mampu menjalani suatu pendidikan sehingga ia sulit
bekerja/melamar pekerjaan karena kurangnya syarat tingkat pendidikan menjadikan
seseorang lebih memilih melakukan tindakan kejahatan, seperti merampok, mencuri atau
yang lainnya.

Gengsi Tinggi
Perkembangan teknologi yang sangat pesat. Hal ini menjadi sebagian orang sulit
mengikutinya, namun tak sedikit pula orang yang berusaha mengikuti perkembangan tersebut
dengan tidak melihat kemampuannya sendiri dalam mencapai keinginanya itu.

Tindakan tersebut menjadi pendorong yang menyebabkan ia melakukan tindakan


kriminalitas, karena demi gengsi karena ingin mengikuti perkembangan zaman sampai nekat
merampok, mencuri, menjambret atau yang lainnya.
Cara Mengatasi Kriminalitas
Tentunya dibutuhkan sebuah cara guna mengatasi atau mencegah terjadinya tindakan
kriminalitas. Berikut ini adalah 10 cara dalam mengatasi atau mencegah kriminalitas yang
efektif, diantaranya :

1. Adanya tindakan yang tegas dari aparat hukum


2. Tidak melakukan tebang pilih, yakni berlaku tidak adil terhadap pelaku tindak
kejahatan.
3. Menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang mampu membuatnya.
4. Tidak membedakan dalam hal perlakuan berdasarkan tingkatan ekonomi
5. Menggerakan roda perekoniman yakni ekonomi kerakyatan
6. Menjunjung tinggi norma-norma seperti norma agama, norma hukum, dan norma
sosial.
7. Tidak mengikuti emosi atau tidak mudah terpancing emosi
8. Peran orang tua semakin di tingkatkan
9. Lebih selektif terhadap budaya-budaya asing yang masuk
10. Meningkatkan kerja sama antara aparat/ pihak tertentu dengan seluruh masyarakat
demi menjaga keamanan dan ketertiban bersama.
Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah perbuatan yang melanggar aturan, Hukum atau norma dalam
masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa kanak-kanak menuju dewasa
atau memasuki usia 10-12 tahun dan berakhir pada usia 18- 22 tahun.

Kenakalan remaja ini merupakan perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum
pidana yang dilakukan oleh para remaja. Dan perilaku semacam ini dapat merugikan dirinya
sendiri serta orang lain.

Jenis-Jenis Kenakalan Remaja

Menurut Sunarwiyati S (1985)  kenakalan remaja ini di bagi menjadi 3, yakni :

Kenakalan biasa

Contohnya: Membolos sekolah, suka berkelahi, suka keluyuran,  pergi rumah tanpa pamit
dan sebagainya.

Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan,

Contohnya : Seperti mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tanpa
ijin atau mencuri

Kenakalan khusus,

Contohnya : Hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya dan Seperti
penyalahgunaan narkotika.

Faktor Penyebab Kenakalan Remaja


 Faktor Internal
Krisis Identitas

Perubahan sosiologis maupun biologis pada remaja yang memungkinkan dimana akan
terjadinya dua bentuk integrasi. Yang pertama terbentuknya perasaan akan konsistensi di
dalam kehidupannya.lalu ke dua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja ini bisa
terjadi karena gagal mencapai di masa integrasi yang kedua.

Kontrol Diri Yang Lemah

Remaja yang tidak dapat mengerti dan tidak bisa membedakan tingkah laku yang baik
dengan yang tidak baik  dapat terseret pada perilaku “nakal” Tapi bagi para remaja yang
sudah mengetahui suatu perbedaan kedua tingkah laku tadi, tetapi tidak dapat
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

 Faktor Eksternal
Kenakalan remaja bisa terjadi karena faktor ekternal seperti keluarga yang kurang harmonis
maupun juga perceraian orangtua, Kurangnya komunikasi antar anggota keluarga atau
perselisihan diantara anggota keluarga juga dapat memicu perilaku negatif pada remaja.
Akibat pendidikan yang salah pada keluarga, Misalnya:  Tidak memberikan pendidikan
agama, Terlalu memanjakan anak, maupun juga penolakan terhadap eksistensi anak, juga bisa
menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.

Cara Mengatasi Kenakalan Remaja


Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja, diantaranya:

 Remaja harus mempunyai figur orang dewasa yang telah merasakan remajanya
dengan baik .
 Adanya dukungan secara moril dari saudara guru teman sebaya terutama dari orang
tua untuk menjalankan point pertama.
 Memperbaiki kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif
dan nyaman bagi anak remaja, agar anak tersebut selalu tebuka.
 Remaja harus pintar-pintar memilih teman dan lingkungan pergaulan yang baik dan
orang tua memberi arahan dengan siapa remaja harus bergaul.
 Remaja harus bisa mempertahankan diri agar tidak terpengaruh apabila teman atau
komunitas tidak sesuai dengan harapan.
Pengertian Kemiskinan
Kebutuhan primer atau kebutuhan dasar yang kita kenal selama ini meliputi sandang, papan,
dan pangan. Jika diterjemahkan secara berturut-turut adalah pakaian, rumah, dan makan-
minum.

Namun, belakangan ini tidak sedikit ahli yang memasukkan pendidikan dan kesehatan ke
dalam kebutuhan primer. Pasalnya, pendidikan dan kesehatan sangat diperlukan untuk
memenuhi sandang, papan, dan pangan. Tanpa keduanya, pemenuhan ketiganya sulit untuk
dilakukan.

Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan primer tersebut merupakan kemiskinan.


Kemiskinan bisa dikatakan seperti kondisi sosial yang sangat mengiris hati dan menawarkan
pilu.

Namun, adakah cara untuk menghindari diri dari kemiskinan ini? Temukan jawabannya
melalui buku Agar Terhindar Dari Kemiskinan dibawah ini.

Jenis Kemiskinan
Faktor penyebab yang ada mengakibatkan berbagai jenis kemiskinan. Secara umum, terdapat
6 jenis kemiskinan. Simak penjelasan berikut.

1. Kemiskinan subjektif
Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia tidak mampu memenuhi
kebutuhannya. Individu dengan persepsi seperti ini sebenarnya berkecukupan, hanya saja ia
merasa tidak puas dengan pendapatannya.

2. Kemiskinan mutlak
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu atau
keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan
tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.

3. Kemiskinan relatif
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak kebijakan
pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut
menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya banyaknya pengangguran karena
kurangnya pekerjaan.

4. Kemiskinan alamiah
Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya alam.
Hal ini menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat.

5. Kemiskinan kultural
Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang dihasilkan dari kebiasaan dan sikap orang-
orang dengan budaya santai yang tidak ingin meningkatkan taraf hidup mereka seperti
masyarakat modern.

6. Kemiskinan struktural
Kemiskinan ini muncul karena struktur sosial tidak mampu menghubungkan masyarakat
dengan sumber daya yang tersedia.
Setelah memahami pengertian, penyebab, dan jenis kemiskinan, siswa diharapkan dapat
berpikir kritis terkait masalah sosial ini.
Cara Menghindari Kemiskinan
Sebenarnya, peran negara dan masyarakat harus saling berkesinambungan supaya tidak
terjadi kemiskinan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kemiskinan,
yaitu:

1. Bantuan dari pemerintah dan pengusaha untuk menciptakan lapangan kerja.


2. Memudahkan akses pendidikan jangan sampai ada siswa putus sekolah.
3. Pendidikan wirausaha.
4. Mempermudah akses pelayanan kesehatan.
5. Menstabilkan pertahanan dan keamanan.
6. Mengurangi hutang luar negeri.
7. Bantuan regulasi pemerintah.
8. Menstabilkan harga kebutuhan primer.
9. Memudahkan akses informasi.

Anda mungkin juga menyukai