O
L
E
H
Puji syukur kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam yang mana dengan
kasih sayang dan hidayah-Nya serta nikmat yang Allah SWT, berikan kepada saya
sehingga saya mampu menyelesaikan laporan konseling via online ini. Shalawat
beriringkan salam tetap tercurahkan untuk junjungan kita nabi Muhammad SAW,
yang membawa agama islam sebagai pedoman bagi manusia guna meraih
kebahagian dunia dan akhirat.
Disini penulis sangat bersyukur telah menyelesaikan laporan konseling via
online pada mata kuliah Manajemen Bimbingan Konseling dengan dosen
pengampu yaitu Ibu Nur Hafizah, S.Pd.I, M.Pd. Yang mana disini saya
menggunakan dua klien dengan masing-masing permasalahnnya.
Disini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan laporan ini. Terlebih dari semua itu, saya
menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya mohan maaf jika ada kesalahan
dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat untuk para
pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
Ega Putri Andira Nasution
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Laporan
Yang mana laporan ini bertujuan agar penulis mampu mengetahui teknik
apa saja yang akan digunakan dalam melakukan konseling via online.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Identitas Klien
a. Klien I
Nama (Inisial) : RS
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir : Ceikampak, 27 Januari 1999
Umur : 22 Tahun
Pendidikan : Universitas Veteran Yogyakarta
Pekerjaan : Mahasiswa
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Konseling Via : Media Sosial Instagram (Vidio
Conference)
b. Klien II
Nama (Inisial) : TS
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Sei Kamah, 13 November 2000
Umur : 21 Tahun
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Asisten Chef
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Konseling Via : Media Sosial Messenger (Vidio
Conference)
2
B. Deskripsi Masalah
a. Klien I
3
konseling individual. Ang mana klien diajak berfikir apakah perilaku dia untuk
backstreet adalah perilaku yang baik. Bagaimana bila orang tua memiliki mimpi
masa depan yang cerah untuk anaknya, karena tidak ada satu orang tuapun yang
ingin anaknya terjerumus kedalam kesusahan. Hal demikianlah yang diajukan
agar klien dapat berfikir dengan apa yang sudah dilakukannya.
b. Klien II
Klien adalah anak kedua dari 2 bersaudara, kakak dari klien tersebut sudah
menikah, dan belum mempunyai anak dan kakak si klien dibawa oleh suaminya
pergi jauh dari orang tua, sebelum menikah kakak dari si klien berkuliah dijurusan
kesehatan mengambil bidan yang membuat kedua orang tua klien menanggung
beban keuangan yang sangat besar sehingga memutuskan untuk berhutang agar
biaya kuliah si kakak terpenuhi. Klien merupakan alumni dari SMKN1 Air Joman
dengan mengambil jurusan teknik otomotif, yang juga menjadi hobinya di bagian
perbengkelan. klien juga dikenal baik dilingkungan rumah, merupakan aktivis
mesjid didaerahnya, dan beliau juga mengikuti kegiatan islami seperti ikut
bernasyid yang juga menjadi hobinya. Tampak dari raut wajah si klien ada ras
kecemasan, bingung dan tampak murung. Klien sering merasa sedih dan pusing
apabila telah mengingat kedua orang tua dirumah. Masalah yang sebenarnya
dialami klien ini adalah ia bekerja tidak sesuai dengan jurusannya disekolah dulu,
akan tetapi klien harus bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.
Saya sebagai konselor disini menggunakan pendekatan Rasional emotif
(RET). Mengapa menggunakan pendekatan RET, karena pada pendekatan RET
ada 3 pilar yang membangun tingkah laku individu yaitu (1) Antecedent Even (A)
yaitu segenap peristiwa luar yang dialami atau memapar si individu. (2) Belief (B)
yaitu keyakinan, pandangan, nilai, atau verbalisasi diri individu terhadap suatu
peristiwa. Dan (3) Consequence (C) yaitu merupakan konsekuensi emosional
sebagai akibat atau reaksi individu dalam bentuk perasaan senang atau hambatan
emosi dalam hubungannya dengan antecendent even (A).
Dan pada si klien terdapat Belief yang mana dalam diri klien ada
keyakinan yang rasional yang tepat yaitu dengan bekerja ia mampu membantu
4
perekonomian keluarganya sedikit demi sedikit. Dan didalam diri klien juga ada
keyakinan yang irasional yang tidak masuk akal, mengapa si klien berada di posisi
pekerjaan sebagai asisten Chef sedangkan jurusan dari pendidikannya adalah
teknik otomotif.
Teknik yang digunakan yaitu teknik imageri mengapa menggunakan
teknik imageri, karena dalam teknik imageri seorang konselor diminta kepada
klien untuk membayangkan bagaimana jika dirinya kembali kepada situasi yang
menjadi masalah dan apakah emosinya telah berubah. Seperti jika si klien
tersebut kembali dengan menunggu pekerjaan dengan sesuai jurusannya yaitu
otomotif, akan tetapi pekerjaan tersebut belum kunjung datang dan menyebabkan
tidak ada terbantunya sama sekali ekonomi keluarga, sebaliknya jika dia lanjut
bekerja walau bukan sesuai dengan keinginan akan tetapi sedikit terbantulah
perekonomian keluargany. Maka disini konselor meyakinkan lagi si klien tersebut
dengan berpikir rasional ataupun irasional. Konselor juga menggunakan tekni
empati dalam melakukan konseling terhadapi klien seperti “saya merasakan apa
yang kamu rasakan” sama halnya pada klien I konselor juga melakukan teknik
pertanyaan terbuka, karena pertanyaan terbuka ini adalah sebuah teknik yang
dilakukan konselor untuk memancing klien tersebut dalam mengungkapkan
perasaannya.
Tujuan konseling ini untuk memperbaiki dan merubah sikap dan cara
berpikir si klien dan meyakinkan pandangan klien yang irasional menjadi rasional
agar klien dapat mengembangkan dirinya.
5
C. Lampiran Dokumentasi
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya Konseling individu Via Online sama saja halnya dengan
konseling individu tatap muka yang mana seperti terdapat pada teknik-teknik
konselingnya. Hanya saja pada konseling online adanya pertimbangan kedua
belah pihak karena pelayaan BK melalui online hanyalah sebagai alternative
apabila konseling tatap muka tidak dapat dilaksanakan seperti masa pandemic
seperti ini.