Anda di halaman 1dari 33

PENGEMBANGAN MEDIA DAN INSTRUMEN EVALUASI

BIMBINGAN DAN KONSELING

Materi Kuliah: Pengembangan Istrumen dan Media BK


Dosen Pengampu:
Dr. Edi Purwanta, M. Pd. dan Dr. Ali Muhtadi, M. Pd.

Disusun Oleh:
Yulia Rahmatika Aziza, S. Pd.
Mint Husen Raya Aditama, S. Pd.

14713251008
14713251017

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
MARET 2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Taufik serta HidayahNya penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengembangan
Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling.
Makalah ini disusun dengan harapan bisa menambah pengetahuan mahasiswa terkait
mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media BK. Terimakasih kepada Dr. Edi
Purwanta, M.Pd dan Dr. Ali Muhtadi, M.Pd yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini. Adapun makalah ini semoga dapat memberikan ilmu baru
untuk para mahasiswa dan nantinya dapat berguna kedepan, dapat memberikan inspirasi,
menumbuhkan ide-ide kreatif dan sebagai bekal melaksanakan penelitian dalam bidang
pendidikan khususnya Bimbingan dan Konseling diwaktu yang akan datang.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan kontribusi berharga yang tak terhingga. Kritik dan saran dari pembaca
senantiasa penulis terima untuk kebaikan makalah kedepan.
Yogyakarta, Maret 2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bimbingan dan Konseling berada pada ranah pendidikan membutuhkan
adanya peningkatkan mutu agar senantiasa mampu memenuhi kebutuhan
individu baik di sekolah maupun masyarakat pada umumnya. Guru pembimbing
sebagai tenaga profesional senantiasa melakukan yang terbaik setiap hari dengan
melakukan perbaikan, dan inovasi.
Namun pada kenyataan dilapangan masih banyak para guru BK masih
banyak yang belum memilki kredibilitas yang baik, sehingga perlu ada evaluasi
yang secara terus menerus demi tercapainya tujuan pelayanan BK yang optimal.
Adanya evaluasi BK yang terus menerus akan senantiasa membantu guru
pembimbing

untuk

dapat

melakukan

perbaikan

dan

inovasi

dalam

penyelenggaraan BK di sekolah. Dengan adanya perbaikan dari segi pelayanan


itu juga akan memberi dampak yang positif terhadap anak bangsa.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian evaluasi BK?
2. Apakah tujuan evaluasi BK?
3. Apasaja model evaluasi BK?
4. Bagaimana langkah-langkah evaluasi BK?
5. Bagaimanakah pengembangkan evaluasi BK?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi BK
2. Untuk mengetahui pengertian tujuan evaluasi BK
3. Untuk mengetahui apasaja model evaluasi BK?
4. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah evaluasi BK?
5. Untuk mengetahui cara mengembangkan evaluasi BK?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Bimbingan dan Konseling

Secara umum evaluasi dan penilaian merupakan dua proses


yang saling terkait dimana dalam proses evaluasi terdapat kegiatan
menilai. Evaluasi dapat diartikan sebagai proses yang memiliki
tujuan untuk menentukan atau membuat keputusan. Stufflebeam
dalam (Aip Badrujaman: 2011) anmendifinisikan evaluasi sebagai
as process of providing useful information for decision making.
Sejalan dengan Shufflebeam Komite evaluasi Amerika Serikat
Fitzpatrick et al dalam (Aip Badrujaman: 2011) mendefinisikan
bahwa evaluasi program dalam pendidikan sebagai the process of
delineating, obtaining and providing useful informationfor judging
decision alternative.
Berdasarkan para ahli diatas jelaslah bahwa evaluasi memiliki
beberapa karakteristik yang khas. Pertama evaluasi adalah proses
dimana di dalamnya terdapat proses pengumpulan informasi.
Kedua, dalam evaluasi terdapat proses analisis dan interpretasi
informasi,

artinya

di

dalam

evaluasi

terdapat

proses

membandingkan fakta dengan patokan tertentu. Ketiga, evaluasi


merupakan

proses

yang

menjadi

dasar

penentuan

suatu

pengambilan keputusan. Artinya hasil dari evaluasi nantinya harus


dapat memberikan rekomendasi berkenaan dengan keputusan
suatu program, apakah program tersebut dilanjutkan, dihentikan,
atau dilanjutkan namun dengan beberapa revisi.
Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan bidang kajian
yang di dalamnya terdapat dua bidang ilmu yaitu ilmu mengenai
evaluasi dan juga bimbingan dan konseling. Evaluasi bimbingan dan
konseling adalah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat
kualitas kemajuan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah dengan mengacu pada kriteria/ patokan-patokan (tujuan yang
disusun dalam program bimbingan dan konseling) sesuai dengan program bimbingan
(Yuntika, 2007).

B. Tujuan Evaluasi Bimbingan dan Konseling


Tujuan evaluasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu umum dan
khusus, tujuan umum adalah:
1. Perbaikan Program lembaga atau organisasi
2. Sebagai Pertanggung jawaban (accountability) kepada yang berkepentingan
(pemerintah, pimpinan, dll)
3. Sebagai penentuan tindak lanjut hasil pengembangan program. Apakah program
akan dikembangkan? Dengan cara bagaimana program akan dikembangkan,
kapan akan dilakukan pengembangan program, dll
4. Untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
tujuan khusus adalah:
Untuk mengetahui ketercapaian program sesuai dengan jabaran program/butirbutir kegiatan program pelayanan yang telah disusun dalam program layanan
bimbingan dan konseling.
Misal : Program pengumpulan data, kegiatan bimbingan karir , konseling individual,
konseling kelompok dll
C. Sasaran Evaluasi Bimbingan dan Konseling
Menurut Gysbers & Henderson (2006) ada 3 macam sasaran yang dievaluasi
dalam Bimbingan dan Konseling:
1. Perilaku konselor sekolah/performan konselor sekolah (Evaluate School
Counselor Performance)
Tujuan : untuk meningkatkan pelayanan dan dampak pelaksanaan program pd
siswa yg mendapatkan layanan BK.
Aspek yg dievaluasi : evaluasi diri, evaluasi administrasi dan evaluasi hasil yang
dicapai
2. Evaluasi Program.
Agar evaluasi program terarah maka perlu melakukan perencanaan instrumen
penilaian dan prosedur penilaian.

Prosedur Penilaian:
a. Self-Study Review/Mereview sendiri
Jika program disusun untuk diteliti sendiri dapat dilakukan penilaian sejak
program disusun dan sesudahnya setiap tahun
b. Eksternal Review/Review Eksternal
Bila penilaian program disusun untuk tujuan lain, misalnya akreditasi, maka
penilaian program dilakukan oleh pihak luar yang terkait, misal untuk
akreditasi sekolah.
3. Evaluasi Hasil
Hasil program layanan BK dpt ditunjukkan antara lain

keberhasilan siswa,

khususnya bidang akademik.


Contoh hasil program layanan BK :
a.
b.
c.
d.
e.

Berkurangnya putus sekolah


Meningkatnya standar pengetahuan
Siswa yang gagal menurun
Siswa dapat menyesuaikan diri di sekolah
Penurunan tindak kasus ketidaksiplinan dll

D. Model Evaluasi Bimbingan dan Konseling


Terdapat berbagai macam model evaluasi
pendidikan,

setiap

model

evaluasi

memiliki

dalam

dunia

karakteristiknya

masing-masing berkenaan dengan konsep dasar, metode, serta


focus

evaluasi.

Stufflebeam

dalam

(Aip

Badrujaman:

2011)

menjelaskan bahwa ada sekitar 50 lebih model evaluasi yang ada.


Sedangkan khusus untuk bimbingan dan

konseling model-model

yang sering digunakan untuk mengevaluasi adalah model Goal


Attainment

yang

dikembangkan

oleh

Tyler,

model

evaluasi

Formative dan Summative yang dikembangkan oleh Scriven, model


evaluasi Responsif yang dikembangkan oleh Stake, dan CIPP
(Context,

Input,

Process,

Product)

Stufflebeam dkk.
a. Model evaluasi Goal Attainment

yang

dikembangkan

oleh

Model evaluasi Goal Attainment dikembangkn oleh Tyler


yang disebut sebagai bapak evaluasi. Model evalausi berbasis
pada tujuan ini merupakan model evaluasi yang sederhana.
Penekanan evalausi hanya pada aspek hasil saja sehingga
evaluasi

model

diimplementasikan.

ini

mudah

Tyler

dipahami,

mengembangkan

diikuti

dan

langkah-langkah

yang digunakan dalam melakukan sebuah evaluasi, langkahlangkah tersebut meliputi:


1. Menentukan tujuan

seluas-luasnya

atau

sasaran-

sasaran
2. Mengklasifikasikan tujuan atau sasaran
3. Menegaskan sasaran dalam bentuk perilaku
4. Menemukan situasi-situasi dalam pencapaian tujuan
yang dapat dilihat
5. Mengembangkan atau memilih teknik pengukuran
6. Mengumpulkan hasil data
7. Membandingkan
hasil
data
dengan
perilaku
berdasarkan tujuan
Kekurangan dari model evaluasi goal attainment ini adalah:
1. Mengabaikan aspek perencanaan dan proses pada proses
pembelajaran
2. Pengabaian nilai tujuan pendekatan evaluasi itu sendiri
3. Banyak kekurangan standar penialian yang penting untuk
b.

diobservasi
Model Evaluasi Formative dan Summative
Model
ini
dikemukakan
oleh

Scriven.

Scriven

mendefinisikan evaluasi sebagai proses mengumpulkan dan


mengkombinasikan

data

performance

dengan

seperangkat

tujuan yang telah ditetapkan. Definisi Scriven ini, tidak hanya


memberikan tekanan pada pencapaian hasil, akan tetapi juga
memberikan perhatian pada aspek proses. Scriven dalam (Aip
Badrujaman: 2011) mendefinisikan bahwa tes formatif adalah

suatu evalusi yang biasanya dilakukan ketika suatu produk atau


program

tertentu

sednag

dikembangkan

dan

biasanya

dilakuakan lebih dari sekali dengan tujuan untuk melakukan


perbaikan. Dalam konteks bimbingan dan konseling, evaluasi
formatif dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengumpulan
data untuk menentukan keberhasilan atau menilai tentang
kelabihan

dan

kelemahan

suatu

program

ketika

program

tersebut masih dalam tahap pengmbangan (proses kegiatan


sedang berjalan). Tujuan evaluasi formatif adalah untuk merevisi
program layanan yang sedang dikembangkan dengan cara
mengumpulkan

data

dari

berbagai

sumber

dengan

menggunakan berbagai metode dan alat pengumpulan data


tertentu.
Teknik evaluasi formatif terdiri dari beragam bentuk yaitu:
a. Review Ahli (expert review), yaitu evaluasi dimana ahli
mengkaji

ulang

program

layanan

dengan

atau

tanpe

kehadiran evaluator. Ahli ini bisa ahli materi, ahli teknis,


perancang atau instruktur.
b. Evaluasi orang per orang (one-to-one evaluation), yaitu
wawncara yang dilakukan secara perorangan oleh evaluator
terhadap beberapa siswa dimana secara satu persatu diminta
untuk memberikan komentarnya.
c. Evaluasi kelompok kecil (small group), yaitu evaluasi diman
evaluator mengujicobakan suatu program layanan pada sutu
kelompok

siswa

dan

mencatat

dan

performance

dna

komentar-komentarnya.
d. Uji lapangan (field tes), yaitu evaluasi dimana evaluator
mengobservasi program layanan yang diujicobakan kepada
sekelompok siswa tertentu dalam situasi nyata.

Sedangkan untuk evaluasi sumatif merupakan evaluasi


yang menilai hasil program atau akibatnya. Evaluasi sumatif
adalah model pelaksanaan evaluasi yang dilakukan setelah
berakhirnya
evaluasi

kegiatan

sumatif

belajar-mengajar.

meliputi,

menilai

efek

Keuntungan
jangka

dari

panjang,

menyediakan data mengenai dampak program, mereka bisa jika


dirancang dengan tepat, menyediakan bukti untuk sebuah
hubungan sebab-akibat.
c. Model Evaluasi Responsif
Evaluasi menurut Stake adalah usaha mendeskripsikan
program-program

dan

memberikan

judgment

kepadanya.

Evaluasi responsif adalah sebuah pendekatan untuk evaluasi


pendidikan dan program lainnya. Evaluasi responsif lebih
berorientasi pada aktivitas keunikan dan keragaman sosial dari
program.

Data

banyak

dikumpulkan

menggunakan

teknik

wawancara dan observasi daripada tes dan angket.

d. Model Evaluasi CIPP


Model evaluasi ini menekankan evaluasi sebagai proses
yang menyeluruh dalam system manajerial. Stufflebeam dalam
(aip Badrujaman:2011) berpendapat bahwa evaluasi seharusnya
memiliki tujuan untuk memperbaiki (to improve) bukan untuk
membuktikan (to prove). Evaluasi seharusnya dapat membuat
perbaikan, meningkatkan akuntabilitas, serta pemahaman yang
lebih dalam mengenai fenomena.
Terdapat empat komponen evaluasi yang juga merupakan
tahapan dalam evaluasi yaitu context, input, process serta
product.

a. Evaluasi Konteks (Context Evaluation)


Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah untuk
mengidentifikasi

kekuatan

dan

kelemahan

suatu objek,

misalnya institusi, program, populasi target, atau orang.


Evaluasi konteks bertujuan untuk melihat apakah tujuan yang
lama

dan

prioritas

terhadapnya

telah

sesuai

dengan

kebutuhan yang seharusnya dilayani. Tujuan evaluasi konteks


dilakukan untuk menyediakan alasan yang rasional bagi
konselor dan administrator dalam menentukan tujuan dan
kompetensi siswa, yang mana semua itu akan membantu
memebentuk

program

dan

highlight

berbagai

elemen

struktur dalam kebutuhan akan perhatian.


b. Evaluasi Input (Input Evaluation)
Evaluasi input berorientasi untuk embantu menentukan
program yang membawa pada perubahan yang dibutuhkan.
Stufflebeam

dalam

(Aip

Badrujaman:2011)

evaluasi

ini

dilakuakan dengan menelaah dan menilai secara kritis


pendekatan yang relevan yang dapat digunakan.
Evaluasi input bertujuan untuk mengidentifikasi

dan

menelaah kapabilitas system, alternatif strategi program,


desain procedure dimana srtategi akan diimplementasikan.
input dalam bimbingan dan konseling dapat berupa jumalah
sumber daya manusia dalam divisi bimbingan dna konseling.
Dukungan keuangan, ruangan, peralatan seperti computer,
software, serta media bimbingan.
Evaluasi input dalam dilakukan dengan menggunakan
metode menintervensi dan menganalisis sumber-sumber
yang tersedia, baik guru bimbingan dan konseling, ataupun
material,

strategi

solusi,

relevansi

desain

prosedur,

kepraktisan dan biaya, kemudian dibandingkan dengan

criteria yang ditetapkan berdasarkan telaah literature, atau


dengan mengunjungi program yang telah berhasil atau
berdasarkan ahli.
c. Evaluasi Proses (Process Evaluation)
Evaluasi Proses bertujuan untuk mengidentifikasikan atau
memprediksi dalam proses pelaksanaan, seperti cacat dalam
desain procedure atau implementasinya. Juga bertujuan
untuk menyediakan informasi sebagai dasar memperbaiki
program, serta untuk mencatat, dan menilai procedure
kegiatan dan peristiwa. Evaluasi proses dapat dilakuakn
dengan memonitor kegiatan, dan staf.
d. Evaluasi Produk (Product Evaluation)
Shufflebeam dan Shienfield dalam (Aip Badrujaman:2011)
menjelaskan

bahwa

evaluasi

produk

bertujuan

untuk

mengukur, menginterpretasikan, dan menilai pencapaian


program. Senantiasa bertujuan mengumpulkan deskripsi dan
penilaian terhadap luaran (outcome) dan menghubungkan itu
semua dengan objektif, konteks, input, dan informasi proses,
serta

untuk

menginterpretasikan

kelayakan

dan

keberhargaan program. Evaluais produk dapat dilakukan


dengan membuat definisi operasional dan mengukur criteria
objektif, melalui mengumpulkan penialian dari stakeholder,
dengan unjuk kerja (performing) baik dengan menganalisis
secara

kualitatif

maupun

kuantitatif.

Analisis

secara

kuantitatif ditekankan pada aspek pengaruh program pada


tujuan sedangkan kalitatif untuk memperkaya informasi
mengenai aspek produk.
Empat aspek Model Evaluasi CIPP (Context, Input, Process
dan Product) membantu pengambil keputusan untuk menjawab
empat pertanyaan dasar mengenai;

1. Apa

yang

harus

dilakukan

(What

should

we

do?);

mengumpulkan dan menganalisa needs assessment data


untuk menentukan tujuan, prioritas dan sasaran.
2. Bagaimana kita melaksanakannya (How should we do it?);
sumber daya dan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai

sasaran

identifikasi

dan

program

tujuan

eksternal

dan

mungkin

dan

meliputi

material

dalam

mengumpulkan informasi
3. Apakah dikerjakan sesuai rencana (Are we doing it as
planned?); Ini menyediakan pengambil-keputusan informasi
tentang seberapa baik program diterapkan. Dengan secara
terus-menerus monitoring program, pengambil-keputusan
mempelajari

seberapa

baik

pelaksanaan

telah

sesuai

petunjuk dan rencana, konflik yang timbul, dukungan staf


dan

moral,

kekuatan

dan

kelemahan

material,

dan

permasalahan penganggaran.
4. Apakah berhasil (Did it work?); Dengan mengukur outcome
dan

membandingkannya

pada

hasil

yang

diharapkan,

pengambil-keputusan menjadi lebih mampu memutuskan jika


program harus dilanjutkan, dimodifikasi, atau dihentikan
sama sekali.
E. Pengembangan Evaluasi Bimbingan dan Konseling teknik
CIPP
Contoh pengembangan evaluasi bimbingan dan konseling pada
makalah ini adalah pengembangan evaluasi dengan teknik CIPP.
Diharapkan

dengan

adanya

pengembangan

dalam

evaluasi

bimbingan dan konseling. Nantinya akan semakin memperbaiki


kinerja para konselor dan guru BK di sekolah sehingga senantiasa
mengoptimalkan

seluruh

aspek

yang

keterlaksanaan program dan pelayanan BK.

dapat

menunjang

Langkah-langkah dalam mengevaluasi bimbingan dan konseling


adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menentukan tujuan evaluasi


Menentukan kriteria evaluasi
Memilih desain evaluasi
Menyusun tabel perencanaan evaluasi
Menentukan instrumen Evaluasi
Menentukan teknik analisis data
Menyusun laporan hasil evaluasi

Secara lebih rinci akan dibahas dibawah ini:


1. Menentukan tujuan evaluasi
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui faktor
penyebab kurang efektifnya pemberian layanan bimbingan
klasikal di kelas.
2. Menentukan kriteria evaluasi
Menentukan kriteria merupakan karakteristik program
yang dianggap basis penting untuk melakukan riset evaluasi
pada program tersebut. Juntika dalam (Aib Badrujaman:
2011) menyatakan bahwa yang termasuk dalam aspek
penilaian proses adalah kesesuaian antara program dengan
pelaksanaan,

keterlaksanaan

program,

serta

hambatan-

hambatan yang dijumpai.


Kriteria Keberhasilan Evaluasi Bimbingan dna Konseling
No Kompone Indikator
1

n
Context

Kebutuhan siswa
Keterlaksanaan
program BK

Input

Kriteria
Program
dengan
siswa,

sesuai
kebutuhan
program

terlaksana
Kesiapan siswa
Guru
menyiapkan
Kesiapan guru
materi
sesuai
Kesiapan sarana
dengan
kebutuhan

prasarana

peserta didik
Peserta

didik

memanfaatkan
3

Process

Product

media BK yang ada


Partisipasi siswa
Siswa aktif dalam
Penguasaan para
kegiatan BK
guru
Manfaat
hasil Siswa merasa ada
program

manfaat dari
program

Keterlaksanaan program

Pemberian materi BK

3. Memilih desain evaluasi


Desain
evaluasi
merupakan

suatu

rencana

yang

menunjukkan
bila evaluasi
akan
dilakukan,
dan dari siapa
Penggunaan
metode
BK DAN
EVALUASI BIMBINGAN
DAN KONSELING
KELEBIHAN
KELEMAHAN PROGRAM
PERBAIKAN
evaluasi atau informasi akan dikumpulkan, sebagai contoh:

Penerapan media BK

Waktu pelaksanaan

Ketercapaian materi

4. Menyusun tabel perencanaan evaluasi


Tabel perencanaan evaluasi terdiri atas empat kolom yang
terdiri atas, kolom komponen, kolom indikator, kolom sumber
data, dan kolom teknik pengumpulan data. komponen atau
aspek evaluasi terdiri empat komponen yaitu konteks, input,
proses, produk. Secara lebih jelas sperti yang tertera dibawah
ini.

5. Perencanaan evaluasi Bimbingan dn Konseling


No Kompone Indikator
n
1

Context

Kebutuhan siswa

Sumber

Teknik

data

pengumpulan

Siswa,

data
Angket

Keterlaksanaan

program BK
Kesiapan siswa
Siswa,
Kesiapan guru
Guru BK
Kesiapan sarana

Input

Process

Guru BK

Product

prasarana
Partisipasi siswa
Siswa,
Penguasaan para
Guru BK
guru
Manfaat
hasil Siswa
program

Observasi
Catatan guru BK
Angket
Observasi
Catatan guru BK
Penyebaran
angket
Observasi
Penyebaran
angket

6. Menentukan Instrumen Evaluasi


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam evaluasi
ini adalah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan adapat
dengan menggunakan catatan guru BK, angket, observasi dll.
7. Menentukan teknik analisis data
Teknik yang digunakan adalah
kuantitaif.

Pada

capaian

materi

teknik
BK,

kualitatif

tanggapan

dna
siswa

terhadap materi, metode, serta media, data dianalisis


dengan menggunakan statistic deskripstif untuk mengetahui
presentase. Rumusnya sebagai berikut:
X
E = N X 100%
Keterangan:
E
= deskripftif presentase
x
= frekuensi yang dicari
N
=jumlah total responden
8. Menyusun laporan hasil evaluasi

Langkah terakhir adalah menyusun laporan hasil evalusi,


laporan

hasil

kuantitatif

evaluasi

dan

ini

nantinya

kualitatif.

Laporan

akan

berupa

evaluasi

data

program

bimbingan dan konseling terdiri dari tiga komponen, meliputi:


deskripsi data, analisis data, serta keputusan.

BAB III
PENUTUP
Evaluasi bimbingan dan konseling merupakan bidang kajian
yang di dalamnya terdapat dua bidang ilmu yaitu ilmu mengenai
evaluasi dan juga bimbingan dan konseling. Pertama evaluasi adalah
proses dimana di dalamnya terdapat proses pengumpulan informasi.
Kedua, dalam evaluasi terdapat proses analisis dan interpretasi
informasi, artinya di dalam evaluasi terdapat proses membandingkan
fakta dengan patokan tertentu. Ketiga, evaluasi merupakan proses
yang menjadi dasar penentuan suatu pengambilan keputusan. pada
aspek pengambilan keputusan disini akan dijelaskan apakah program
ini nantinya akan dilanjutkan, akan direvisi, atau akan dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA

Aip Badrujaman. 2011. Teori dan Aplikasi Evaluais Program Bimbingan


dan Konseling. Jakarta. PT. Indeks

Lampiran Contoh prosedur pelaksanaan evaluasi Bimbingan


dan Konseling
Evaluasi

Bimbingan

dan

Konseling

komprehensif

memiliki

komponen penting yaitu evaluasi personal, evaluasi program, evaluasi


proses dan evaluasi hasil. Kemudian dari keempat komponen evaluasi
Bk komprehensif tersebut akan dimasukkan dalam 4 komponen
evaluasi model CIPP, yaitu content, input, proses dan product. Berikut
contoh kisi-kisi dari model evaluasi CIPP untuk evaluasi program
Bimbingan dan Konseling:
1. Evaluasi Konteks
a. Menejemen dan dukungan sistem
No Kompone
n
1. Manajem
en

Sub
Komponen
1. konselo
r

Aspek
o Berusaha
menciptakan

Ite
m

Jumla
h

2. Konseli

o
o

suasana dam
hubungan yang
kondusif
Berusaha menjaga
sikap objektif
terhadap klien
Mengubah kembali
prilaku salah sesuai
keyakinan
irasioanal, gangguan
emosi, dan
menyalahkan diri
sendiri
Memberikan
pemahaman tentang
perilaku baru yang
diperlukan klien
dalam kehidupan
sehari-hari
oMenjadi model atau
contoh sosok yang
memiliki sikap sehat
dan normal
Menyadari
kesalahan yang
pernah dibuat dan
resiko yang dihadapi
Dapat dipercaya dan
mampu menjaga
kerahasiaan
Memiliki orientasi
diri dan profesi yang
berkembang
Iklas dalam
menjalankan
profesinya
Pribadi
Sosial

3.

Dukunga
n system

o Belajar
o karir
1. Kepala
o Mengadakan
sekolah
pengawasan
o Mempertanggung
jawabkan
Pelaksanaan
Program BK
o Mengadakan
hubungan baik
dengan pihak-pihak
yang berkaitan
dengan pelayanan
BK
2. Wali
o Mensosialisasikan
kelas
keberadaan layanan
BK
o Mengidentifikasi
siswa yang
memerlukan
layanan BK
3. Guru
o Memantau
mata
perkembangan dan
pelajara
kemajuan siswa
n
terutama yang telah
mendapatkan
layanan BK
4. Staf
o Membantu
adminis
mengadministrasika
trasi
n seluruh kegiatan
BK
5. Osis
o Bekerjasama dengan
konselor dalam
kegiatan BK
6. Orang
Bekerjasama dengan
tua
konselor dalam
menangani
permasalahan siswa

2. Evaluasi Input
a. Personalia
No Kompone
n
1. Personil

Aspek

Sub. Aspek

Indikator

Kualifikas
i
Akademi
k

Kompete
nsi
konselor

1. Sarjana
a. Menyelesaikan
Pendidikan
pendidikan akademik
(S.1)
S.1
2. Berpendidika b. Mengambil program
n Profesi
studi BK
a) Menyelesaikan
Konselor
PPK pada LPTK
(PPK)
terakreditasi
b) Memperoleh
sertifikasi profesi
BK
c) Memperoleh gelar
profesi BK
1. Kompetensi
a. Menguasai konselor
Pedagogik
dan praksis
pendidikan
b. Mengaplikasikan
perkembangan
fisiologis, psikologis
serta perilaku konseli
c. Menguasai esensi
pelayanan BK dalam
jalur jenis dan
jenjang satuan
pendidikan
2. Kompetensi
a. Menghargai dan

Kepribadian

b.

3. Kompetensi
sosial

a.

b.

c.

4. Kompetensi
Profesional

a.

b.

c.
d.

e.
f.

g.

menjunjung tinggi
nilai-nilai
kemanusiaan
individualitas dan
kebebasan
Menjunjung integritas
dan stabilitas
kepribadian yang
kuat
Mengimplementasika
n kaloborasi intern
tempat bekerja
Berperan dalam
organisasi dan
kegiatan profesi BK
Mengimplementasika
n kaloborasi antar
profesi
Menguasai dan
praksis assessmen
untuk memahami
kondisi kebutuhan
dan masalah konseli
Menguasai kerangka
teoritik dan praksis
BK
Merancang program
BK
Mengimplementasika
n program BK yang
komperhensif
Menilai proses dan
hasil kegiatan BK
Memiliki kesadaran
dan komitmen
terhadap etika
professional
Menguasai konsep
dan praksis penilaian

dalam BK
b. Komponen evaluasi data pribadi siswa
Kompon
en

Aspek

Sub aspek

Data
siswa

1. Jenis Data

a. belajar

b. sosial
c. pribadi
d. karir

2. Penyimpa
nan

1. Komput
er
2. lemari

3. frekuensi
penyaring
an data
siswa

4. sarana
dan

1. waktu

Indikator
upaya yang
dilakukan
Angket
Test IQ
Koordinasi
guru BK
dengan guru
mata
pelajaran lain
Melihat nilai
raport
sosiometri
Test
kepribadian
Test minat &
bakat
Skala
psikologi karir
dll
kelayakan

aman
bersih
ukuran
lama
penyelenggar
aan

banyak
penyelenggar
aan
Ruang yang
tersedia

2. Jumlah

1. Ruang

Item

jumla
h

prasarana

2. Peralat
an

5. Pihak lain

1. Guru

mata

pelajara
n
2. Petugas
TU
3. Kepala
sekolah

Fungsi
ruangan
Ukuran

Jenis
peralatan
Fungsi
peralatan
Absen
Nilai

Administrasi
siswa

pengesahan

3. Evaluasi Proses
a. Rencana Program Layanan Bimbingan dan konseling
No

Aspek

Sub Aspek

Indikator

1.

Program
Layanan BK

1. tahunan

a. layanan dasar
b. layanan
responsive
c. perencenaan
individual
d. dukungan system
b. layanan dasar
c. layanan
responsive
d. perencenaan
individual
e. dukungan system
a. layanan dasar
b. layanan

2. Semestera
n

3. Bulanan

Item

Jumla
h

responsive
c. perencanaan
individual
d. dukungan sistem
a. layanan dasar
b. layanan
responsive
c. perencenaan
individual
d. dukungan sistem
a. layanan dasar
b. layanan
responsive
c. perencenaan
individual
d. dukungan sistem

4. Mingguan

5. Harian

b. Kisi-kisi Standar sarana dan prasarana


No.
1.

Komponen
Sarana
Prasarana

Sub. Komponen
Item
dan a. Ruang BK
b. Alat pengumpul data
1) Teknik non tes
2) Teknik tes
c. Perlengkapan
administrasi
d. Media BK
e. Alat bantu olah data
(program)

Jumlah

4. Evaluasi Hasil
Dimensi

Aspek

Sub.
Aspek
Belajar

Penyimpan Dokument
an
asi
data
siswa
Sosial
Pribadi
karir

Indikator

Nilai
hasil
belajar
Sosiometri
Buku
catatan
kasus
Test minat &

Item

Jumlah

Frekuensi

Laporan

Program
harian,
mingguan,
bulanan,
semester,
tahunan
Program
harian,
mingguan,
bulanan,
semester,
tahunan

Belajar

Sosial
Pribadi
Karir
Belajar
Sosial
Pribadi
Karir

bakat
Skala psikologi
karir
dll
Jumlah program
yang
direncanakan

Rekomendasi
dan
tindak
lanjut

Jumlah
ANGKET
EVALUASI
BIMBINGAN
DAN
KONSELING

Petunjuk:
a. Angket ini terdiri atas:
1) pertanyaan identitas dengan jawaban berupa
daftar cek dengan simbol (v);
2) pertanyaan dengan jawaban pilihan ya/tidak,
ditandai dengan symbol (v); serta
b. Untuk bentuk pertanyaan dengan daftar cek, jawablah dengan cara memberi
tanda cek (v) pada kotak (v)
c. Untuk bentuk pertanyaan dengan jawaban ya/tidak, jawablah dengan cara
memberi tanda silang (X) pada kolom ya/tidak sebagai alternatif jawaban.
Bapak/Ibu hanya diperbolehkan memilih satu alternatif jawaban yang
menurut Bapak/Ibu paling sesuai/benar. Serta beri keterangan berkaitan
dengan halangan/hambatan yang terjadi apabila bapak/ibu menjawab tidak.
A. IDENTITAS

GURU
PEMBIMBI
NG
Nama Guru Pembimbing :
(dengan gelar)
NUPTK
:
Pendidikan

Jenjan
g
D1/D2/D3
S1
S2
S3

Asal Sekolah/Tempat
Tugas

Alamat Sekolah

No. Telepon

Keahlian

Perguruan Tinggi

B. STANDAR ISIAN
N
o
1

2
3

6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
4
1
5
1
6
1
7
1

Item
Konselor
berusaha
menciptakan
suasan dan hubungan yang kondusif
di
lingkungan
sekolah
dan
masyarakat sekitar
Berusaha menjaga sikap objektif
terhadap peserta didik
Konselor mengubah prilaku salah
seperti keyakinan irasioanal,
gangguan emosi, dan menyalahkan
diri sendiri pada peserta didik
Memberikan pemahaman tentang
perilaku baru yang diperlukan klien
dalam kehidupan sehari-hari
Menjadi model atau contoh sosok
yang memiliki sikap sehat dan
normal
Menyadari kesalahan yang pernah
dibuat dan resiko yang dihadapi
Dapat dipercaya dan mampu
menjaga kerahasiaan
Memiliki orientasi diri dan profesi
yang berkembang
Iklas dalam menjalankan profesinya
Peserta didik mampu memahami
tugas perkembangan pribadinya
Peserta didik mampu mengatasi
permasalahan pribadiya dengan
baik
Peserta didik mampu menempatkan
diri pada lingkungan sosialnya
Peserta didik dapat membatasi diri
dengan pergaulan yang positif
Peserta didik mampu mengatasi
permasalahn belajarnya
Kemajuan akademik dari peserta
didik
Peserta didik mampu merencanakan
karirnya
Peserta didik mendapatkan

Ya

Tida
k

Keterangan

8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5

2
6
2
7
2
8
2
9

3
0
3
1

informasi karir ataupun informasi


sekolah yang dibutuhkannya
Kepala sekolah mengadakan
pengawasan terhadap kinerja
konselor
Kepala sekolah mengawasi dan ikut
bertanggung jawab atas
pelaksanaan program tersebut BK
Kepala sekolah memberikan payung
hukum atau kebijakan pada konselor
untuk menyusun sebuah program
Kepala sekolah menalin hubungan
yang baik dengan komponen BK
Wali kelas dan guru mata pelajaran
mensosialisasikan keberadaan
layanan BK
Wali kelas dan guru mata pelajaran
mengidentifikasi siswanya yang
memerlukan layanan BK
Wali kelas dan guru mata pelajaran
memantau perkembangan dan
kemajuan siswa terutama yang telah
mendapatkan layanan BK
Wali kelas dan guru mata pelajaran
membantu mengadministrasikan
seluruh kegiatan BK
Semua staf dan karyawan sekolah
bekerjasama dengan konselor dalam
kegiatan BK
Konselor sudah menyelesaikan
pendidikan S1
Guru Bk berasal dari jurusan/lulusan
BK atau telah menyelesaikan PPK
yang terakreditasi serta
memperoleh gelar profesi BK
Konselor mengaplikasikan
perkembangan fisiologis psikologis
serta perilaku konseli
Konselor menguasai esensi
pelayanan BK dalam jalur, jenis dan
jenjang pada tingkat satuan
pendidikan
Menghargai dan menjunjung tinggi

nilai-nilai kemanusiaan
individualitas dan kebebasan
Berperan dalam organisasi dan
kegiatan profesi BK
Mengimplementasikan kaloborasi
intern tempat bekerja
Menjunjung integritas dan stabilitas
kepribadian yang kuat
Mengimplementasikan kaloborasi
antar profesi
Menguasai dan praksis assessmen
untuk memahami kondisi kebutuhan
dan masalah konseli
Menguasai kerangka teoritik dan
praksis BK
Merancang program BK

3
3
3
4
3
5
3
6
3
7

3
8
3
9
4
Mengimplementasikan program BK
0
yang komperhensif
4
Menilai proses dan hasil kegiatan BK
1
4
Memiliki kesadaran dan komitmen
2
terhadap etika professional
4
Menguasai konsep dan praksis
3
penilaian dalam BK
Jumlah

Pedoman Observasi Bimbingan dan Konseling untuk


Siswa
I.

II.

III.

Identitas
1. Nama
:
2. Hari/ tgl observasi
:
3. Tempat observasi :
4. Waktu
:
5. Jenis Program
:
Aspek yang diobservasi
:
Keterlaksanaan Program
Bimbingan dan Konseling, Ketersediaan Sarana dan
Prasarana Bimbingan dan Konseling.
Petunjuk
:
Berilah tanda () pada kolom
yang sesuai
dengan pernyataan atau gejala
yang nampak
pada individu yang diobservasi.

IV.

Daftar Pernyataan

No

Nama Lengkap

Aspek yang
diamati
1
2
3
4

Skor

1
2
3
4
5
Jumlah
presentase
Keterangan:
N
o
1
2
3
4

V.

rata-rata

Aspek

Ya

Tidak

Program sesuai dengan kebutuhan


siswa
Program berjalan sesuai dengan
jadwal
Siswa memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada
Siswa mengalami perubahan kearah
positif
Kesimpulan/ catatan

:
Yogyakarta, Maret 2015
Observer,

Pedoman Observasi Bimbingan dan Konseling Untuk Guru


Pembimbing
I.

Identitas
1. Nama
:
2. Hari/ tgl observasi
3. Tempat observasi

:
:

4. Waktu
:
5. Jenis Program
:
II.
Aspek yang diobservasi
:
Tingkah
laku
siswa,
program, tindak lanjut.
III. Petunjuk
: Berilah tanda () pada kolom
yang sesuai
dengan pernyataan atau gejala
yang nampak pada individu yang
diobservasi.
IV. Daftar Pernyataan

No

Nama Lengkap

Aspek yang
diamati
1
2
3
4

Skor

1
2
3
4
5
Jumlah
presentase
Keterangan:

rata-rata

N
o
1

Aspek

Sub Aspek

Ada sarana dan prasarana


penunjang kegiatan bimbingan
dan konseling

Jumlah program yang


direncanakan *

Ruang Bk
Alat
pengumpul
data teknik
non tes
Alat
pengumpul
data teknik
tes
Administrasi
Media BK
Alat
bantu
olah data
layanan
dasar
layanan
responsive
perencenaan
individual

Ya

Tidak

Terdapat dukungan data

Jumlah program yang


terlaksana *

Terdapat tindak lanjut dari


keterlaksanaan program
(evaluasi program) *

dukungan
system
Raport
perkembang
an
belajar
siswa
Buku pribadi
siswa
layanan
dasar
layanan
responsive
perencenaan
individual
dukungan
system
layanan
dasar
layanan
responsive
perencenaan
individual
dukungan
system

* ditulis dengan angka


V.

Kesimpulan/ catatan :
Yogyakarta, Maret 2015
Observer,

Anda mungkin juga menyukai