Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 9

ANGGOTA

 Mohammad Fahreizy F (10070322022)


 Andi Arrijal Nurmuhammad (10070322023)
 Ghazy Algifari Baksir (10070322024) KETUA

Pengaruh Gadget Pada Tata Bahasa Anak di Kecamatan, Cibeunying Kaler

Abstrak:
Perkembangan media dan teknologi menjadi tantangan tersendiri terhadap
perkembangan anak.Banyak dampak negatifnya, salah satunya yaitu dapat
mengganggu kesehatan,mengganggu perkembangan anak, dapat mempengaruhi
perilaku anak, sulit konsentrasi terhadap dunia nyata, terganggunya fungsi otak, dan
dapat ketergantungan terhadap gadget. Sangat penting peran orang tua untuk
mengawasi, mengontrol dan memperhatikan segala aktivitas anak.
penilitian ini membahas tentang pengaruh gadget terhadap tata bahasa anak zaman
sekarang di Kecamatan Cibeunying Kaler. Zaman sekarang teknologi semakin canggih
salah satunya yaitu gadget dan hampir semua kalangan sudah memiliki yang namanya
gadget mulai dari anak anak hingga orang tua, Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan mempelajari pengaruh gadget terhadap tutur kata seorang anak yang
sedang dalam masa tumbuh kembangnya. Dengan penelitian ini dapat dibuktikan
apakah gadget dapat membawa hal positif atau hal negatif terhadap tutur kata bahasa
seorang anak, Contohnya saat menggunakan gadget banyak ditemukan seorang anak
bertutur kata yang nyeleneh dan cenderung kasar, dan mengubah kepribadian seorang
anak menjadi anak yang kasar. Oleh karena itu gadget belum bisa diberikan secara
bebas atau sepenuhnya kepada anak yang masih dalam tahap tumbuh dan
berkembang.
Sintesis
Menurut Garini dalam Rohman (2017: 27), “gadget sebagai perangkat alat elektronik
kecil yang memiliki banyak fungsi”. Gadget (smartphone) memiliki banyak fungsi bagi
penggunanya sehingga dinilai lebih memudahkan.
Menurut Derry ( 2014: 7) “gadget merupakan sebuah perangkat atau instrument
elektronik yang memiliki tujuan dan fungsi praktis untuk membantu pekerjaan manusia”.
Menurut Kurniawan (Rohman 2017: 27) yang dimaksud dengan gadget (smartphone)
yaitu
Gadget adalah sebuah perangkat atau perkakas mekanis yang mini atau sebuah alat
yang menarik karena relatif baru sehingga akan banyak memberikan kesenangan baru
bagi penggunanya walaupun mungkin tidak praktis dalam penggunaannya.

BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan-urusan manusia. berbagai macam


jenis teknologi yang tidak terhitung. Salah satu contoh teknologi yang sangat popular
adalah gadget (Handphone), Gadget ini dapat ditemui dimanapun, baik pada orang
dewasa maupun anak-anak. Kini anak-anak telah menjadi konsumen aktif, dan gadget
yang menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka. Perlu diketahui bahwa
periode perkembangan anak yang sangat sensitif adalah pada usia 1-5 tahun yang
disebut dengan The Golden Age. Pada masa ini seluruh aspek Kembangan
kecerdasaan, yaitu kecerdasan intelektual, emosi dan spiritual mengalami
perkembangan yang luar biasa sehingga akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan selanjutnya sampai dewasa. Ketika anak berada pada masa The
Golden Age tersebut, mereka menjadi peniru yang handal, mereka lebih pintar dari
yang kita pikir, lebih cerdas dari yang kita lihat, sehingga jangan kita anggap remeh.
Jika anak tersebut sudah diberikan gadget sebagai mainan, maka itu akan berpengaruh
terhadap proses memperoleh bahasanya. Bukan hanya efek bahasa saja, yang lebih
mengkhawatirkannya lagi adalah gangguan pada perkembangan emosi anak. Mereka
akan menjadi pribadi yang tidak sabar dan cepat marah serta sulit mengendalikan
emosi, bahkan tidak dapat mengatur emosinya. Berkaitannya kasus ini dengan latar
belakang di atas, maka dalam tulisan ini kami akan membahas Pengaruh Gadget
Terhadap Perkembangan Anak.

A. Latar Belekang Masalah B. Rumusan Masalah

Pada zaman modern saat ini, teknologi informasi dan komunikasi semakin
mengalami kemajuan yang sangat pesat serta semakin canggih. Ditunjukkan
dengan hadirnya teknologi gadget, seperti iPad, tablet, smartphone, komputer dan
televisi, yang bermanfaat untuk memudahkan semua aktivitas. Fakta hingga saat
ini didapatkan hasil bahwa gadget tidak hanya dipergunakan oleh orang dewasa
atau orang yang sudah lanjut usia yang berusia 60 tahun ke atas saja, melainkan
dipergunakan di kalangan remaja yang berusia 12-21 tahun, dan di kalangan anak-
anak yang berusia 7-11 tahun, serta lebih ironisnya lagi gadget digunakan untuk
kalangan anak-anak yang berusia 3-6 tahun. Survei selama 3 tahunan yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa anak-anak di Indonesia hanya
17,66% yang menyukai membaca maupun belajar, sisanya lebih menyukai untuk
memilih menonton televisi atau memainkan gadget yang bersifat hiburan, seperti
film kartun, sinetron atau video di Youtube.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara untuk membentuk karakter anak dan pengaruh terhadap tutur
kata anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

C. Tujuan Penelitian

untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh gadget terhadap tutur kata seorang
anak yang sedang dalam masa tumbuh kembangnya.
BAB II
METODE PENELITIAN

1.1 Deskripsi dan kajian teori

1.1.1 Pengertian Bahasa

Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi universal yang dapat dimengerti oleh setiap
manusia untuk melakukan interaksi sosial secara dua arah atau lebih dengan manusia
lainnya. Bahasa itu sendiri terdiri dari beberapa kumpulan kata atau kalimat yang
masing-masing susunan kata memiliki makna untuk mengungkapkan sebuah pikiran,
gagasan atau perasaan seseorang. Oleh karena itu, setiap kata ataupun kalimat kita
harus menyusunnya dengan benar sesuai dengan aturan tata bahasa yang ada,agar
makna yang terkandung di setiap kalimat dapat tersampaikan dengan baik, jelas dan
mudah dicerna oleh siapapun.

1.1.2 Pengertian Sastra

Sastra adalah seni bahasa yang mana biasanya melahirkan karya yang kemudian
dinamakan karya sastra. Karya sastra terbentuk dari sebuah sastra atau seni bahasa
sehingga dapat dinikmati oleh pembaca, baik secara sungguh-sungguh untuk
mengetahui tentang karya sastra atau hanya sebagai hiburan semata. Seperti yang
telah dijelaskan, pengertian sastra adalah sebuah ungkapan ekspresi manusia yang
dicantumkan dalam bentuk sebuah karya tulis atau lisan berdasarkan pemikiran,
pendapat, pengalaman, baik dalam bentuk perasaan yang sesungguhnya, atau hanya
sekedar imajinatif.

Menurut Sapardi Djoko Damono, pengertian sastra adalah sebuah lembaga sosial yang
menggunakan bahasa sebagai medium penyampaiannya. Selain itu, sastra juga
menampilkan gambaran tentang kehidupan manusia dan kehidupan tersebut adalah
suatu kenyataan sosial. (Sapardi Djoko Damono, 1979)
1.1.3 Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu cara atau kebiasaan hidup oleh sekelompok orang kemudian
diwariskan kepada generasi selanjutnya. Budaya itu terbentuk dari beberapa unsur
yang diantaranya yaitu adat istiadat, bahasa, karya seni, sistem agama dan politik.
Bahasa sama halnya dengan budaya, yakni suatu bagian yang tak terpisahkan dari
manusia.

Menurut ahli Budaya adalah keseluruhan sikap dan pola perilaku. Serta pengetahuan,
menggambarkan suatu kebiasaan yang diwariskan dan dimiliki oleh suatu anggota
masyarakat maupun sekelompok anggota tertentu. (Linton)

2.2 Metode dan Teknik Penelitian

2.2.1 Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode kualitatif. Penelitian


kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,persepsi, motivasi, tindakan
dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,
wawancara, atau penelaahan dokumen.Metode ini menyajikan secara langsung hakikat
hubungan antara peneliti dan responden serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang di hadapi.(Moleong, 2014)

2.2.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan informasi yang lebih jelas
dan lebih lengkap, agar lebih memudahkan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
observasi. Oleh karena itu, peneliti menetapkan terlebih dahulu lokasi penelitian, yang
akan dijadikan sebagai tempat di mana penelitian akan dilakukan. Tempat pelaksanaan
penelitian ini adalah di Lingkungan warga Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung,
Jawa Barat. Sedangkan waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan
sejak tanggal dikeluarkannya izin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 bulan, 1
bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi penyajian dalam
bentuk tugas.
2.2.3 Sumber Data

a. Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang didapat langsung dari
pengamatan pada website. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk
mendapatkan informasi yang valid. Data primer didapatkan dari beberapa tulisan, dan
informasi dari website. Data primer ini penulis kumpulkan dengan dua metode, yaitu:
metode observasi dan metode dokumentasi.

b. Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang didapatkan peneliti secara tidak
langsung. Umumnya, data sekunder diperoleh sebagai penunjang dari data primer.
Adapun yang didapat dari data sekunder oleh peneliti yaitu melalui buku, jurnal, berita,
tulisan,majalah, serta internet.

2.2.4 Fokus Penelitian

Paada kajian Penelitian ini di fokuskan kepada anak yang berusia 5-14 tahun yang
berada di wilayah Kecamatan Cibeunying Kaler. Untuk mengetahui dan mempelajari
pengaruh gadget terhadap tutur kata seorang anak yang sedang dalam masa tumbuh
kembangnya.

2.2.5 Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Metode observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan
data yang mengharuskan peneliti turun langsung ke lapangan dan mengamati semua
yang berkaitan dengan ruang, waktu, pelaku, kegiatan, benda-benda, peristiwa, tujuan,
dan perasaan.
b. Metode Wawancara

Metode wawancara atau interview, wawancara adalah percakapan dengan maksud


tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara atau interviewer yang
mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan wawancara terstruktur, di mana responden
mengajukan masalah dan pertanyaan mereka sendiri, untuk menemukan jawaban atas
hipotesis yang dikembangkan.

c. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data yang berdasarkan apa yang kita lihat
sesuai fakta agar datanya lebih kuat dan data tersebut tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi, dokumentasi tersebut akan digunakan peneliti untuk
memperkuat data-data yang telah diperoleh.

2.2.6 Analisis Data

Analisis data adalah proses mengurutkan dan mengorganisasikan data ke dalam pola,
kategori, dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan tema dan hipotesis kerja seperti
yang disarankan data.

Setelah terkumpulnya data, langkah selanjutnya yakni menganalisa dan


mengorganisasikan data sehingga tersusun secara rapi dan teratur. Metode analisis
deskriptif-kualitatif adalah penelitian yang menggambarkan variable-variabel dengan
mengumpulkan informasi, menganalisa masalah tanpa menggunakan perhitungan atau
angka-angka.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu dari observasi, dokumen-dokumen, gambar, foto dan sebagainya.
Setelah dibaca, dipahami dan ditelaah, maka langkah berikutnya penulis akan
mengadakan reduksi data. Lalu dari analisis data ini penulis menguraikan hasil-hasil
temuan secara jelas.
Peta Lokasi

BAB III
PEMBAHASAN

Gadget pada zaman saat ini sangat dibutuhkan di kehidupan sehari hari. Semua
orang sangat terbantu terhadap kehadiran gadget, Mulai dari anak anak hingga
orangtua. Gadget bisa memiliki dampak positif dan negatif. Contoh dampaknya yaitu,
dengan gadget kita bisa lebih cepat mengetahui informasi dari belahan dunia manapun,
namun dengan gadget juga semua orang bisa terhipnotis dengan sendirinya, terkadang
saat bermain dengan gadgetnya orang tidak sadar tentang apa yang sedang terjadi
dengan sekelilingnya, seakan akan dia mempunyai dunianya sendiri. Saat ini menjadi
tanggung jawab besar kita sebagai orangtua untuk mengawasi anak kita dalam
penggunaan gadget. Gadget belum bisa diserahkan secara bebas kepada anak yang
masih dalam masa tumbuh kembangnya. Karena gadget dapat mengganggu aktifitas
seorang anak pada masa tumbuh kembangnya. Gadget bisa menurunkan konsentrasi
pada anak. Hal ini terjadi karena anak menjadi kecanduan dan lebih fokus pada gadget
dibandingkan berbicara secara langsung dan bisa saja seorang anak berbicara dengan
orang didalam gamenya yang memiliki kata yang negatif dan mencontohinya. Jika tidak
segera ditangani, maka anak akan menjadi kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan
mengubah tata bahasa anak menjadi tidak baik.
Dengan penelitian ini kami ingin mengetahui bagaimana pengaruh gadget terhadap
tata bahasa dan tumbuh kembang anak di kecamatan cibeunying kaler. Dari beberapa
survei yang telah kami lakukan, kami menemukan beberapa anak yang sedang asik
bermain, ada yang bermain kejar kejaran, bermain petak umpet, dan ada juga yang
sedang asik bermain game online secara bersama sama. Kami mencoba berbicara dan
bertanya kepada para orangtua, bagaimana tanggapan mereka tentang gadget
terhadap tata bahasa dan tumbuh kembang anak. Tidak sedikit orangtua yang
memberikan tanggapan negatif tetapi ada juga yang memberikan tanggapan positif
terhadap gadget. Dari beberapa jawaban yang diberikan dapat dilihat sebagai berikut:
1. Untuk saat ini gadget masih sangat dibutuhkan oleh anak untuk
pembelajarannya disekolah, diakarenakan sekarang masih dalam waktu
peralihan pandemi ke kehidupan normal kembali. Banyak tugas yang diberikan
oleh guru melalui media chat seperti whatsup, telegram, dan sebagainya. Oleh
karena itu gadget sah sah saja diberikan kepada anak apalagi untuk pendidikan,
mereka juga akan merasa terbantu dengan keberadaan gadget karena bisa
belajar dari hp.
2. Anak menjadi terekspos terhadap game dan video yang mereka lihat dari telepon
genggam ataupun televisi. Mereka mengikuti gaya dan bahasanya, terkadang
perilaku anak menjadi kasar kepada temannya ataupun ke orangtuanya.
3. Mereka melihat anak zaman sekarang perilakunya berbeda dengan anak zaman
dahulu. Dahulu setiap sore anak anak berkumpul dilapangan untuk bermain
bersama sekarang itu semua jarang terlihat, banyak yang diam dirumah asik
dengan gadgetnya masing masing.

4. Mulai dari anak sd sampai smp bahkan sma mereka mulai mengikuti kebiasaan
negatif dari budaya luar seperti berkata kasar menggunakan bahasa asing dan
mengikuti tata busana yang tidak sopan menurut kita, terutama kita sebagai
muslim.
5. Anak menjadi lebih kreatif, karena melihat video kretifitas seperti menggambar,
melukis, membuat slime, dan masih banyak video kreatif lainnya yang bisa
mereka lihat dan pelajari

 Yohana R. U. Sianturi
Jurnal Kewarganegaraan (2021),10.31316/jk.v5i1.1430
Ketergantungan terhadap gadget pada anak disebabkan karena lamanya durasi
dalam menggunakan gadget.Hasil penelitian menunjukkan bahwa gadget tidak
hanya mempengaruhi pola pikir atau perilaku orang dewasa.
 Menurut Oka (2017: 21) “penggunaaan multimedia dalam pembelajaran akan
berbanding lurus dengan manfaatnya”. Menurut Fenrich dalam Oka (2017 : 22)
manfaat multimedia yaitu sebagai berikut:
 Siswa akan terdorong mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan
balik yang seketika.
 Siswa belajar dari tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri
dengan kemampuan siswa. .
 Belajarkapan saja mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah
ditentukan
 Dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan gadget (smartphone) pun semakin
beragam mulai dari aspek kesehatan sampai sosial. Dampak buruk penggunaan
gadget (smartphone) pada anak Menurut Derry (2014: 16) yaitu,

 menjadi pribadi tertutup, kesehatan otak tergangu, kesehatan mata


tergangu, kesehatan tanggan tergangu, ganguan tidur, suka menyendiri,
perilaku kekerasan,pudarnya kreatifitas, terpapar radiasi, ancaman
cyberbullying.

BAB IV
PENUTUP

Menjadi orang tua tidaklah mudah di era globalisasi informasi seperti sekarang ini, dibutuhkan
keteguhan, dan kesabaran, dalam bersikap tetapi juga dalam bertindak. Apalagi dizaman
sekarang yang serba membutuhkan teknologi untuk melakukan kegiatan apapun. Peran orang tua
penting terhadap perkembangan anak-anaknya yang semakin canggih dengan gadget yang
mereka punya. Gadget memang dibutuhkan, tetapi pengawasan serta bimbingan orang tua
terhadap anak harus selalu dilakukan. Karena jika orang tua terlena dengan anak yang bisa
bermain gadget lama-lama anak hanya bisa bermain gadget dan tidak bisa berkomunikasi dengan
lingkungan sekitarnya.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

 http://eprints.ums.ac.id/63208/3/BAB%20I.pdf

 M. Junaidi Ghony & Fauzan Almanshur. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Yogyakarta:AR-Ruzz Media. Hal. 165.

 Juliansyah Noor, metodologi skripsi, tesis, disertasi, dan karya ilmiah. Jakarta:
Kencana. hal.138

 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya


hal.103.
 http://yd.blog.um.ac.id/dampak-penggunaan-gadget-dalam-perkembangan-bahasa-pada-
anak-usia-dini

Anda mungkin juga menyukai