KEMBANG ANAK
Disusun Oleh :
Kelas:XI IPS 2
Nomor Absen: 8
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
XI IPS 2
Disetujui Oleh :
ABSTRAK
Kata Kunci : Screen time, Perangkat Digital, Tumbuh Kembang anak, pola Asuh
MOTTO
‘’God Feeds Every Single Bird. But Does Not Put It Right In Its
Nest.’’
(Mark Lee)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah
SWT. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah penulis daapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ‘’Pengaruh Durasi Screen-Time
pada Masa Tumbuh Kembang Anak’’ dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Penyusunan karya tulis ilmiah ini dilakukan sebagai syarat memenuhi
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
1. Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi nikmat
sehat, nikmat iman, serta limpahan rahmat dan hidayah-Nya.
2. Ibu Maulidah S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 60 Jakarta
3. Dewan guru yangtelah mendidik dan mengajar penulis di SMA Negeri 60
Jakarta
4. Keluarga besar yang banyak memberi dukungan baik secara moral dan
meteril, memberi bantuan, dan mendengarkan segala kluh kesah dan
kesulitan penulis dalam tahap pembuatan karya ilmiah
5. Serta pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun tidak
mengurangi rasa terima kasih saya.
Penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ilmiah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan juga kesalahan dalam proses penulisannya. Oleh karena itu, kritk
dan saran yang sifatnya membangun akan sangat diharapkan demi
menyempurnakan karya penulis kedepannya. Demikian karya tulis ilmiah ini
disusun. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat membawa manfaat
dan juga dampak positif bagi pembaca dan pihak-pihak lainnya.
Penulis
Diani Tri Nugraheni
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
Serta dapat ditarik kesimpulan bahwa rumusan masalah dari karya
tulis ilmiah ini adalah :
1. Apa pengaruh meningkatnya durasi screen-time pada anak yang
masih berada dalam usia pertumbuhan?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya kenaikan screen-time
pada anak usia pertumbuhan khususnya di masa pandemi
COVID-19.
2. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan peningkatan
naiknya screen-time pada anak usia pertumbuhan.
3. Untuk mengetahui cara parenting yang cocok untuk mengontrol
screen-time pada anak usia pertumbuhan.
4. Untuk mengetahui akibat dari tingginya screen-time dan budaya
pemberian perangkat digital pada anak di usia pertumbuhan.
E. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini ditulis dengan terdiri dari empat bab, dan setiap bab
terdiri dari sub-sub bab dengan sistematike penulisan sebagai
berikut :
1. Bab pertama, pendahuluan. Merupakan penguraian mengenai
latar belakang masalah,identifikasi masalah,rumusan masalah,
serta tujuan penelitian dan sistematika penulisan dalam karya tulis
ilmiah ini.
2. Bab kedua, landasan teori.yaitu berisi tentang kajian teori yang
digunakan sebagai bahan untuk menganalisa objek penelitian dan
juga terdapat teori yang relevan yang digunakan penulis untuk
menganalisa objek penelitian, dan juga terdapat kerangka berpikir
atau kerangka koseptual. Pada bagian kerangka berpikir, peneliti
merangkai semua teori yang digunakan menjadi satu pola pikir
yang berfokus pada objek dan masalah penelitian.
3. Bab ketiga, hasil dan pembahasan. Berisi tentang deskripsi objek
dan permasalahan penelitian, gambaran umum penelitian, analisis
data penelitian, serta pembahasan dari penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya.
4. Bab keempat, penutup. Merupakan bab yang berisi tentang
kesimpulan penelitian yang telah dilakukan berdasarkan analisis
data tertentu, serta ada pula saran yang ditunjukan kepada pihak
orang tua ataupun pihak lain yang terkait dan tertarik dengan
penelitian dan berencana untuk melakukan penelitian lanjutan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Dasar Tumbuh Kembang anak
a. Definisi
Tumbuh kembang merupakan manifestasi atau istilah
yang cukup kompleks, mulai dari perubahan
morfologi,biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak manusia
lahir, hingga tumbuh dewasa.
1. Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan yang
bersifat kuantitatif, yaitu bertambahya jumlah,ukura,
dimensi pada sel,organ maupun individu. Seseorang
tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan
juga ukuran dan struktur organ-organ yang ada di
dalam tubuh, bahkan otak sekalupun
2. Perekembangan (development) adalah pertambahan
yang bersifat kuantitatif dankualitatif. Perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan (skill) struktur dan
hasil proses pematangan/maturitas. Perkembangan
juga menyangkut berkebang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk
juga perkembangan kognitif,motoric, emosi, serta
perilaku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Perkembangan merupakan progresif, terarah, serta
terpadu. Progresif yaitu perubahan yang terjadi
mempunyai arah tertentu dan cenderung maju ke
depan, tidak mundur ke belakang. Terarah dan terpadu
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang pasti
antara yang terjadi saat ini, sebelumnya, dan juga
berikutnya.
1. Perkembangan Jasmani
Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6
tahun) ada ciri yang jelas berbeda antara anak usia bayi
dan anak prasekolah. Pada anak 64 prasekolah telah
tampak otot-otot tubuh yang berkembang dan
memungkinkan bagi mereka melakukan berbagai
ketrampilan.
Pada usia antara 4-5 tahun, biasanya mereka sudah
mampu membuat gambar, gambar orang. Pada usia 4
tahun anak-anak telah memiliki ketrampilan yang lebih
baik, mereka mampu melambungkan bola, melompat
dengan satu kaki, telah mampu menaiki tangga dengan
kaki yang berganti ganti.
2. Perkembangan Kognitif
Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau
berfikir. Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai
berfikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku –
tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh
pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan
pengetahuan. Perkembangan kognitif dinyatakan dengan
pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat dan
mencari penyesalan masalah yang dihadapi.
Walaupun pada umumnya usia anak prasekolah
dikaitkan dengan tahapan perkembangan dari Piaget,
yakni fase sensikmotorik (0-2 tahun), fase praoperasional
(3-6 tahun), kecepatan perkembangan anak bersifat
pribadi, tidak selalu sama untuk masing-masing anak.
3. Perkembangan Bahasa
Dalam proses tumbuh kembangnya, seorang anak akan
tumbuh dan berkembang bersama dengan produk bahasa
mereka yang akan meningkat dalam segi kuantitas,
keluasan dan kerumitannya. Dalam membicarakan 65
perkembangan bahasa terdapat 3 butir yang perlu
dibicaarakan, antara lain sebagai berikut.
a. Ada perbedaan antara bahasa dan kemampuan
berbicara. Bahasa biasanya dipahami sebagai sistem
tatabahasa yang rumit dan bersifat semantik,
sedangkan kemampuan bicara terdiri dari ungkapan
dalam bentuk kata-kata. Walaupun bahasa dan
kemampuan berbicara sangat dekat hubungannya,
keduanya berbeda
b. Terdapat dua daerah pertumbuhan bahasa yaitu bahasa
yang bersifat pengertian / reseptif (understanding) dan
pernyataan atau ekspresif (producing). Bahasa
pengertian (misalnya mendengarkan dan membaca)
menunjukkan kemampuan anak untuk memahami dan
berlaku terhadap komunikasi yang ditujukan kepada
anak tersebut. Bahasa ekspresif (bicara dan tulisan)
menunjukkan ciptaan bahasa yang dikomunikasikan
kepada orang lain.
c. Komunikasi diri atau bicara dalam hati, juga harus
dibalas. Anak akan berbicara dengan dirinya sendiri
apabila berkhayal, pada saat merencanakan
menyelesaikan masalah, dan menyerasikan gerakan
mereka
a. Definisi
b. Manfaat
c. Sumber-sumber
1. Keluarga
Keluarga merupakan sumber dukungan sosial karena dalam
hubungan keluarga tercipta hubungan yang saling
mempercayai. Individu sebagai anggota keluarga akan
menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat
bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-
keluhan bilamana individu sedang mengalami permasalahan.
2. Teman – teman
d. Faktor-faktor
1. Kebutuhan Fisik
Kebutuhan fisik dapat mempengaruhi dukungan sosial.
Adapun kebutuhan fisik meliputi sandang, pangan dan
papan. Apabila seseorang tidak tercukupi kebutuhan
fisiknya maka seseorang tersebut kurang mendapat
dukungan sosial.
2. Kebutuhan Sosial
Dengan aktualisasi diri yang baik maka seseorang lebih
kenal oleh masyarakat daripada orang yang tidak pernah
bersosialisasi di masyarakat. Orang yang mempunyai
aktualisasi diri yang baik cenderung selalu ingin
mendapatkan pengakuan di dalam kehidupan masyarakat.
Untuk itu pengakuan sangat diperlukan untuk memberikan
penghargaan.
3. Kebutuhan Psikis
Dalam kebutuhan psikis pasien pre operasi di dalamnya
termasuk rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan religius,
tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain.
Apalagi jika orang tersebut sedang menghadapi masalah
baik ringan maupun berat, maka orang tersebut akan
cenderung mencari dukungan sosial dari orang- orang
sekitar sehingga dirinya merasa dihargai, diperhatikan dan
dicintai.
4. Konsep Keluarga
a. Macam-macam Kelurga
Friedman (1998) dalam Suprajitno (2004) menyatakan bahwa
tipe-tipe keluarga dibagi atas :
1. Keluarga inti adalah keluarga yang sudah menikah, sebagai
orang tua, atau pemberi nafkah. Keluarga inti terdiri dari
suami istri dan anak mereka baik anak kandung ataupun
anak adopsi.
2. Keluarga orientasi (keluarga asal) yaitu unit keluarga yang
didalamnya seseorang dilahirkan
3. Keluarga besar yaitu keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah
seperti kakek dan nenek, paman dan bibi
B. Metode Penelitian
Penelitian dengan desain cross sectional dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner melalui google form dengan link
http://bit.ly/SurveyPerilakuAnak. Link disebarkan oleh peneliti
melalui group Whatsapp, dan memberikan keterangan untuk
menyebarkan link tersebut pada orang tua yang lain yang memiliki
anak usia 4-12 tahun. Populasi yang digunakan adalah pasangan Ibu
dan anak usia 4-12 tahun, yang tinggal satu rumah dan bersedia
mengikuti penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner Strength
and Difficulties Questionaire (SDQ) (Goodman, 2001) untuk
mengetahui Perilaku Anak, dan kuesioner Screentime untuk
mengetahui durasi screentime. Pengolahan data dengan SPSS 20.0,
kemudian dilakukan analisis data dengan chi square atau Fisher’s.
C. Kerangka Berpikir
Sekaran (dalam Sugiyono, 2018) menyatakan bahwa kerangka
berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
hubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai
masalah yang penting. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tumbuh
Kembang Anak
Dampak Screen
Time
Gangguan Akibat
Screen time
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2018).
Hipotesis yang dimaksud merupakan dugaan yang mungkin benar
dan mungkin salah. Dengan mengacu pada pemikiran yang bersifat teoritis
dan studi empiris yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian ini,
maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Tingginya screen-time pada anak yang berada di masa
pertumbuhan memiliki pengaruh yang negative.
2. Tingginya Screen-time pada anak yang berada di masa
pertumbuhan dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang .
A.
BAB III
B. Pembahasan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini yaitu bagaimana Pengaruh
Peningkatan Screen-Time pada Anak di Masa Pertumbuhan. Untuk
mengetahui apakah peningkatan screen-time pada anak di masa
pertumbuhan dapat membawa dampak negative pada tumbuh
kembang anak, dilihat dari kemampuan berbahasa, kemampuan
kognitif, dan juga kemampuan social-emosional. Dan penelitian
mengacu pada teori dan juga fase-fase tumbuh kembang anak
sehingga dapat dilihat perbedaan antara tiap anak yang memiliki rata-
rata durasi screen time yang berbeda-beda. Berdasarkab hasil
penelitian, yang didukung oleh pendapat para ahli penelitian
sebelumnya, serta analisis yang telah dilalui. Dapat diambil
kesimpulan yaitu;
B. Saran