Membuat Rencana
Mengeksekusi
Memasarkan
Terhitung sejak bulan Maret 2020, dimulai pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal
ini sangat berbeda dengan pembelajaran tatap muka pada umumnya
sehingga kami sebagai pengajar harus berinovasi membuat media
pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran selama masa
pandemi. Salah satu aplikasi yang mendukung pembuatan media
pembelajaran yang menarik adalah Canva. Sebagai pemula yang tidak
memiliki kemampuan dalam hal membuat desain media berbasis komputer,
menurut kami aplikasi Canva ini sangat tepat untuk digunakan. Berbagai fitur
yang tersedia mudah diaplikasikan sesuai dengan keinginan desainer (dalam
hal ini guru). Karena terbilang cukup mudah digunakan, kami pribadi
termotivasi untuk belajar membuat desain apapun menggunakan aplikasi ini.
Tidak hanya media pembelajaran, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk
keperluan yang lain. Misalnya : membuat desain brosur sekolah, poster
penerapan protokol kesehatan, membuat kolase foto, proposal kegiatan,
desain logo, slide presentasi rapat dan masih banyak yang lainnya. Kami
merekomendasikan bagi pengajar yang belum memiliki kemampuan desain
seperti halnya kami sendiri untuk menggunakan aplikasi Canva ini. Awalnya
mungkin memang cukup sulit karena belum terbiasa menggunakan,
berdasarkan pengalaman kami tetap semangat mencoba membuat desain
dan poin yang terpenting adalah menunjukkan hasil desain kepada teman
sejawat serta meminta komentar tentang hasil desain tersebut. Kritik dan
saran dari orang lain sangat membantu dalam memperbaiki desain
selanjutnya.
Poster dapat dibuat dengan menggunakan kertas, computer, karton, dan lain
sebagainya. Media poster dapat dikatakan baik apabila memenuhi kriteria
tertentu yang mencakup tingkat keterbacaan (readability), mudah dilihat
(visibility), mudah dimengerti (legibility), dan komposisi yang baik.
1. Blended Learning
2. Konsep Blended Learning
Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blend
berarti campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik (Collins Dictionary) atau
formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and
Procter,2006:236). Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar , jadi Blended Learning
mengandung makna model pembelajaran yang mengandung unsur percampuran atau penggabungan
antara satu pola dengan pola lainnya. Menurut Ahmed, et.al blended learning adalah penggabungan
beberapa aspek e-learning seperti pembelajaran berbasis web, streaming video, audio dengan
pembelajaran tradisional secara tatap muka, menurut Elenena Mosa (2006) pola yang dicampurkan dalam
blended learning adalah dua unsur utama yaitu pembelajaran dikelas dengan online learning.
Gambar
: Blended Learning
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa blended learning merupakan model pembelajaran yang
menggabungkan dua metode pendekatan untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu kombinasi
penggunaan pembelajaran berbasis web dan penggunaan metode tatap muka. Blended Learning sebagai
kombinasi karakteristik pembelajaran tradisional dan lingkungan pembelajaran elektronik atau e-learning
yang menggabungkan beberapa aspek seperti pembelajaran berbasis web, streaming video, komunikasi
audio synkronous (tidak terikat dengan waktu tetap) dan asynkronous dengan pembelajaran tradisional
tatap muka (terikat dengan waktu dan terjadi secara bersamaan). Menurut Bhonk dan Graham (2006)
menjelaskan bahwa blended learning adalah gabungan dari dua sejarah model perpisahan mengajar dan
belajar sistem pembelajaran tradisional dan sistem penyebaran pembelajaran, yang menekankan peran
pusat teknologi berbasis komputer. Blended learning terjadi karena semakin berkembangnya teknologi
maka semakin tinggi juga digunakan untuk pembelajaran secara online. Pada awalnya pembelajaran
tradisional secara tatap muka karena kemajuan teknologi diperlukan variasi metode dengan
memanfaatkan aneka sumber dengan tidak meninggalkan pola bimbingan langsung dari guru sehingga
terjadi kombinasi antara metode pembelajaran tradisional dengan online. Model ini juga memberikan rasa
keterikatan pembelajar atau siswa tentang apa yang sedang dipelajarinya. Walaupun pembelajaran online
memberikan kemudahan bagi siswa namun tetap saja siswa adalah manusia yang memiliki keinginan
untuk berada dalam satu komunitas belajar atau kelas, dan peran guru dalam model blended learning
meskipun tidak dominan tetap diperlukan untuk pembinaan perilaku atau sikap yang berorientasi pada
norma masyarakat.
1. Media Audio
fungsi media pembelajaran ini sebagai penyalur audio pesan bersumber pesan ke
dalam penerima pesan . contoh media belajar radio, tape, lab bahasa dan telepon.
2.Media Visual
jenis media pembelajaran yaitu melihat menggunakan indera penglihatan sehingga
dapat menarik perhatian dalam kegiatan proses belajar,dapat menjelaskan ide lebih
jelas. jenis jenis media pembelajaran ini dibagi menjadi 2 macam media :
1. Media visual diam
Contohnya : foto, poster, gambar, peta, grafik, film bingkai
1. Media Serbaneka
Merupakan suatu media yang telah disesuaikan dengan keadaan daerah sekitar seperti
disekolah yang bisa digunakan sebagai media pengajaran. Contohnya : papan tulis di
kelas, media 3 dimensi. Media serbaneka dibagi menjadi empat media :
1. Papan
Contohnya : papan tulis, buletin, papan magnetik dan papan paku maupun papan
flanel
1. Media 3 dimensi
Contoh : patung, diorama dan mock up
1. Realita
Media pengajaran ini merupakan benda yang asli atau nyata misalnya : seorang guru
membawa katak, kelinci, dan belalang untuk diteliti dalam lab
Penilaian kurtilas
Implementasi Kurikulum 2013, untuk semua tingkat satuan pendidikan
berimplikasi pada proses penilaian pencapaian kompetensi peserta
didik. Penilaian pencapaian kompetensi oleh pendidik dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan, perkembangan pencapaian kompetensi peserta
didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang
diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan
umpan balik kepada pendidik agar dapat menyempurnakan perencanaan dan
proses pembelajaran (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan). Data yang
diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan
dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan
kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Melalui proses tersebut,
diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai
sejumlah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam
kurikulum masing-masing satuan pendidikan. Penilaian oleh pendidik
merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah
perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui
sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik,
pengolahan, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi
peserta didik. Penilaian tersebut dilakukan melalui berbagai
teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian
sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian projek,
penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya
peserta didik (portofolio), dan penilaian diri.