Oleh :
Dheo Twin Stine Riyanmeila
NIM. 43119120055
Pembimbing
Dr. Sudjono, M.Acc.
Pernyataan:
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju
untuk mematuhi peraturan Universitas tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur
di Program Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan sehingga tidak ada unsur
plagiarisme atau penjiplakan akademik.
Ya / Tidak
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
3
MAKALAH
Oleh :
Dheo Twin Stine Riyanmeila
NIM. 43119120055
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat, dan
karunia Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perbankan Syariah dengan judul “Analisis Dampak
Pandemi Covid 19 Terhadap Performa Perbankan Syariah di Indonesia”. Melalui pembuatan tugas
ini saya diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Fenomena Pandemi Covid 19 terhadap
Perbankan Syariah.
Dalam menyelesaikan makalah ini, saya banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Harapan saya semoga makalah ini dapat memberi manfaat positif bagi para pembaca. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini
kedepannya.
Penyusun
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 6
1.2 Batasan Masalah 7
1.3 Rumusan Masalah 7
1.4 Tujuan 8
1.5 Manfaat 8
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory 9
2.2 Studi dan Penelitian Terdahulu 12
2.3 Hipotesis 13
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Penerapan 14
3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek 16
3.3 Pembahasan 17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 19
4.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA
6
BAB I PENDAHULUAN
Pandemi Covid 19 merupakan salah satu fenemona besar di bidang kesehatan yang
terjadi sejak tahun 2019 hingga saat ini, yang mana telah terjadi di seluruh dunia.
Pandemi tersebut diakibatkan oleh virus yang menyerang ssstem pernapasan makhluk
hidup terutama manusia. Virus Corona tersebut teridentifikasi pertama kali dari China,
yang kemudian tersebar secara cepat menuju negara-negara sekitar hingga
menimbulkan status pandemi di tahun 2019. Fenomena pandemi Covid 19 tersebut
telah memberikan dampak cukup besar terhadap perekonomian global, yakni berupa
krisis ekonomi hingga kondisi resesi. Hal tersebut juga dialami oleh Negara Indonesia
yang menempati urutan ke-19 sebagai negara yang memiliki kasus Covid 19 terbanyak
berdasarkan situs WHO pada 14 Februari 2021. Kondisi pandemi Covid 19 tersebut
secara tidak langsung membatasi aktivitas masyarakat sehari-hari. Karena, adanya
pembatasan sosial melalui berbagai kebijakan pemerintah untuk menurunkan tingkat
penyebaran kasus serta pemberian subsidi dari pemerintah untuk masyarakat yang
membutuhkan. Yang mana, hal tersebut mengakibatkan anggaran pemerintah semakin
membengkak, terganggunya pergerakan ekonomi masyarakat, hingga berdampak
terhadap stabilitas perekonomian secara global.
Pandemi Covid 19 yang terjadi sejak tahun 2019 hingga saat ini, telah memberikan
dampak yang cukup besar dan beragam terhadap aktivitas suatu negara, salah satunya
terhadap bidang perbankan syariah di Indonesia. Perbankan syariah merupakan
lembaga keuangan yang bergerak di bidang kegiatan usaha yang dilakukan
berdasarkan prinsip syariah. Lembaga keuangan tersebut memiliki berbagai produk
penghimpunan dana, penyaluran dana, hingga produk jasa perbankan syariah.
Lembaga perbankan syariah menjadi salah satu sektor yang mengalami dampak dari
pandemi Covid 19, karena sektor tersebut berhubungan langsung dengan aktivitas
ekonomi atau keuangan masyarakat. Maka dari itu, perbankan syariah diharapkan
dapat segera beradaptasi dengan kondisi pandemi Covid 19, agar tetap dapat
memenuhi keperluan masyarakat.
7
Berdasarkan hasil penelitian Alfira (2021), dampak pandemi Covid 19 tidak hanya
berdampak pada kesehatan masyarakat, namun juga berdampak pada perekonomian
Indonesia khususnya pada lembaga keuangan syariah di pasar modal syariah yaitu
indeks saham gabungan (IHSG) dan melemahnya nilai tukar rupiah. Pergerakan IHSG
di Bursa Efek Jakarta dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal. Dari sisi
internal, pandemi Covid 19 dan kebijakan social distancing (WFH dan PSBB) di
dalam negeri telah mempengaruhi dinamika pasar saham ditunjukkan dengan
pergerakan indeks IHSG di BEJ. Dari sisi eksternal, pandemi Covid 19 di China dan
Spanyol mempengaruhi dinamika pasar saham di Indonesia. Selain itu, pandemi Covid
19 juga berdampak terhadap adanya pemangkasan pembiayaan secara konservatif.
Oleh karena itu, diperlukan analisa terkait berbagai dampak yang dapat ditimbulkan
oleh pandemi Covid 19 terhadap performa perbankan Syariah di Indonesia. Karena,
dengan begitu dapat diketahui berbagai strategi khusus untuk menghadapi
permasalahan ekonomi akibat pandemi Covid 19.
1.4. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk meberikan informasi mengenai analisis
dampak pandemi Covid 19 terhadap performa lembaga keuangan perbankan syariah
di Indonesia, agar dapat digunakan sebagai dasar penyusunan strategi khusus untuk
menghadapi permasalahan ekonomi akibat pandemi Covid 19 oleh lembaga perbankan
syariah di Indonesia.
1.5. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini, yaitu untuk mengetahui berbagai dampak pandemi
Covid 19 terhadap performa lembaga keuangan perbankan syariah di Indonesia serta
mengetahui langkah apa saja yang perlu dilakukan oleh lembaga keuangan perbankan
syariah di Indonesia untuk menghadapi kondisi pandemi Covid 19 yang masih
berlangsung hingga sat ini.
9
informasi. Teori sikap dan perilaku (Theory of Attitudes and Behavior) yang
dikembangkan oleh Triandis (1980), menyatakan bahwa perilaku seseorang
ditentukan oleh sikap yang terkait dengan apa yang orang-orang ingin lakukan
serta terdiri dari keyakinan tentang konsekuensi dari melakukan perilaku, aturan-
aturan sosial yang terkait dengan apa yang mereka pikirkan akan mereka, dan
kebiasaan yang terkait dengan apa yang mereka biasa lakukan. Teori sikap dan
perilaku yang dikembangkan oleh Triandis (1971) dipandang sebagai teori yang
dapat mendasari untuk menjelaskan keahlian, pengalaman, kompetensi,
independensi dan profesionalisme auditor. Teori tersebut menyatakan bahwa
perilaku ditentukan oleh sikap, aturan-aturan sosial, dan kebiasaan.
c. Operational Theory
Yang menjadi operational theory dalam makalah ini adalah upaya yang dapat
dilakukan untuk mewujudkan performa ekonomi yang konsisten. Utuk
mewujudkan hal tersebut, OJK, dan seluruh pemangku kepentingan di sektor
keuangan terus memantau perkembangan pandemi di Indonesia dan menyiapkan
langkah mitigasi terhadap risiko yang dapat muncul dan berkembang. OJK
memperkirakan bahwa stabilitas sistem keuangan sepanjang tahun 2021 masih
dapat terjaga dengan baik, di tengah masih berlanjutnya pandemi dan perubahan
yang terus terjadi baik di sektor keuangan dan perokonomian baik di lingkup
domestik maupun internasional. Kinerja intermediasi jasa keuangan juga masih
berada dalam tren menurun sepanjang tahun 2020 dan diperkirakan akan mulai
meningkat meskipun terbatas di semester pertama tahun 2021. Di lain pihak,
lembaga jasa keuangan mulai meningkatkan pencadangan untuk memitigasi
kenaikan risiko kredit. Selain itu, dana yang dihimpun oleh Lembaga Jasa
Keuangan (LJK) cenderung meningkat sedangkan hasil investasi di surat berharga
cenderung menurun seiring tren penurunan suku bunga yang diikuti penurunan
suku bunga pasar secara bertahap. Hal ini tentunya memberikan tekanan terhadap
profitabilitas lembaga jasa keuangan secara keseluruhan, termasuk salah satunya
adalah perbankan syariah.
Di sepanjang paruh kedua di tahun 2020, pandemi Covid 19 masih menjadi
faktor utama yang menaungi kondisi perekonomian domestik. Ketidakpastian
12
2.3. Hipotesis
Hipotesis awal dari makalah analisa dampak pandemi Covid 19 terdahap
performa perbankan syariah di Indonesia ini adalah pandemi Covid 19 berpengaruh
negatif terhadap performa perbankan syariah di awal pandemi Covid 19 sekitar tahun
2019, serta menunjukkan peningkatan performa yang membaik seiring dengan
berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah maupun penyelenggara jasa keuangan
(perbankan syariah) untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional.
14
3.1. Penerapan
Pandemi Covid 19 yang terjadi sejak tahun 2019 hingga saat ini, telah
memberikan dampak yang cukup besar dan beragam terhadap aktivitas suatu negara,
salah satunya terhadap bidang perekonomian nasional dan perbankan syariah di
Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperirakan akan mengalami
keterpurukan hingga minus 0,4 di tahun 2020 menurut Komite Stabilitas Sektor
Keuangan (KSSK). Hingga berimbas terhadap tingkat investasi yang menurun drastic.
Kegiatan ekspor dan impor juga diprediksikan akan mengalami penurunan yang
semakin tajam. Selain itu, sektor UMKM dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga
terancam semakin melemah. Pandemi Covid 19 tersebut diperkirakan juga akan
melemahkan sektor perbankan di Indonesia. Menurut J.P Morgan, terdapat tiga risiko
yang membayangi industri perbankan dalam masa pandemi Covid 19 yaitu penyaluran
kredit, penurunan kualitas asset, dan pengetatan margin bunga bersih.
a. Penyaluran kredit (pembiayaan)
Dalam hal pembiayan, bank syariah maupun bank konvensional akan mengalami
kondisi yang sama. Baik bank syariah maupun bank konvensional akan sama-
sama mengalami pelambatan penyaluran kredit atau pembiayaan.
b. Penurunan kualitas aset
Dalam hal ini, baik bank syariah maupun bank konvensional akan sedikit terbantu
dengan adanya POJK No.11/POJK.03/2020. Yang mana, peraturan tersebut akan
membantu bank syariah maupun bank konvensional terutama dalam pencadangan
penyisihan penghapusan aktiva produktif. Bank syariah diprediksi akan memiliki
keunggulan dibandingkan dengan bank konvensional.
c. Pengetatan margin bunga bersih
Resikoini timbul, karena perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil, yang
mana dengan sistem bagi hasil, kondisi neraca perbankan syariah pada masa krisis
pandemi Covid 19 ini akan cenderung elastis. Karena, besarnya biaya pembayaran
bagi hasil juga akan ikut menurun dengan penurunan pendapatan yang diperoleh
bank syariah.
15
3.3 Pembahasan
Berdasarkan penelitian terdahulu terkait dampak pandemi Covid 19 terhadap
performa perbakan Syariah di Indonesia, terdapat beberapa dampak yang timbul di
bidang pereknomian, yakni diantaranya adalah :
a. Pertumbuhan ekonomi indonesia diprediksikan mencapai minus 0,4 menurut
Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK). Kondisi tersebut akan berimbas
pada menurunnya konsumsi rumah tangga yang diperkirakan 3,2 persen hingga
1,2 persen. Lebih dari itu, investasi pun akan merosot tajam hingga mencapai
minus 4%.
b. Penurunan dalam sektor ekspor dan impor. Kegiatan Ekspor diperkirakan
terkoreksi lebih dalam, mengingat sudah satu tahun belakangan ini
pertumbuhannya negatif. Begitu juga dengan impor juga akan tetap negatif
pertumbuhannya.
c. Sektor UMKM Sektor UMKM adalah sektor yang juga terpukul. Selama kondisi
pandemi Covid 19 ini, UMKM terpukul lebih dahulu, karena ketiadaan kegiatan
di luar rumah oleh seluruh masyarakat.
d. Nilai tukar Rupiah anjlok terhadap Dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah hingga Rp20.000 per dolar AS akibat
wabah COVID-19.
Sedangkan, dampak pandemi Covid 19 terhadap perbankan syariah di Indonesia
meliputi :
a. Adanya sebuah kewajiban dalam menjalankan secara maksimal protokol-
protokol kesehatan, yang mana mengakibatkan berbagai aktivitas dilakukan
secara terbatas dan cenderung kurang optimal.
18
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa pandemi Covid 19
merupakan salah satu fenemona besar di bidang kesehatan yang terjadi sejak tahun
2019 hingga saat ini, yang mana telah memberikan dampak cukup besar terhadap
perekonomian global, salah satunya terhadap bidang perbankan syariah di Indonesia.
Dampak yang teradi pada sektor perbankan syariah di Indonesia diantaranya meliputi
:
a. Pelambatan penyaluran kredit oleh perbankan syariah.
b. Penurunan kualitas aset.
c. Pengetatan margin bunga bersih, yang mana kondisi neraca perbankan syariah
pada masa krisis pandemi Covid 19 ini akan cenderung elastis. Karena, besarnya
biaya pembayaran bagi hasil juga akan ikut menurun dengan penurunan
pendapatan yang diperoleh bank syariah.
d. Adanya sebuah kewajiban dalam menjalankan secara maksimal protokol-protokol
kesehatan, yang mana mengakibatkan berbagai aktivitas dilakukan secara terbatas
dan cenderung kurang optimal.
e. Perbankan syariah juga harus dapat memberikan keringanan-keringanan kepada
debitur untuk menunda sebuah pembayaran, yang mana hal tersebut telah diatur
oleh PJOK Nomor 11/POJK.03/202015 .
f. Adanya protokol-protokol kesehatan tentu bisa menghambat sebuah kegiatan-
kegiatan bisnis bank syariah akan tetapi demi sebuah tujuan kemanusiaan dengan
selalu menjaga kesehatan maka hal tersebut perlu untuk dilaksanakan.
4.2. Saran
Dengan situasi yang ada, yakni di saat pandemi Covid 19 yang masih
berlangsung, diharapkan pemerintah untuk dapat lebih responsif dengan perubahan
yang ada, dan kemudian dapat menuangkannya dalam bentuk kebijakan baru untuk
mempermudah masyarakat dalam memahami situasi yang ada dan menyesuaikan diri
untuk itu. Selain itu, untuk pihak perbankan syariah diharapkan dapat secara periodik
melakukan analisa dampak fenomena pandemi Covid 19 terhadap keberlangsungan
20
aktivitas perbankan, sehingga kemudian dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk
menyusun strategi khusus dalam menghadapi pandemi Covid 19. Sedangkan, untuk
seluruh masyarakat diharapkan dapat mematuhi berbagai kebijakan pemerintah serta
mudah dalam menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan yang terjadi secara
dinamis akibat pandemi Covid 19.
21
DAFTAR PUSTAKA
Iswahyuni. (2021). Analisis Dampak Covid 19 Terhadap Perbankan Syariah. Jurnal Widya Balina,
Volume 6 No.1. Halaman 42-58.
Dewi Jayanti. (2021). Dampak Keuangan Bank Syariah di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Al-
Bayan: Hukum dan Ekonomi Islam, Volume 2 No.2. Halaman 17-31.
Aisy Ammar, Imam Baihaqi, dan Dewie Saktia. (2021). COVID-19 dari Perspektif Keuangan,
Sumber Daya Manusia, dan Pemasaran terhadap Kinerja Operasional UMKM Makanan dan
Minuman di Surabaya. Jurnal Teknik ITS. Volume 10 No.2. Halaman 112-118.
Gama Putra, Lilis Laome, Achmad Choiruddin, dan Heri Kuswanto. (2021). COVID-19
Pandemic’s Impact on Return on Asset and Financing of Islamic Commercial Banks: Evidence
from Indonesia. Jurnal Sustainability. Halaman 1-13.
Mempercepat Pemulihan, Menjaga Stabilitas (2021). OJK Financial Stability Review No. 05 /
2021. Retrieved May 17, 2022, from https://www.ojk.go.id/id/data-dan-statistik/financial-
stability-review/Documents/Mempercepat%20Pemulihan,%20Menjaga%20Stabilitas.pdf
Latenrilawa, Ruslan (2013). Dampak Ekonomi Apa Yang Diperoleh Dari Pariwisata. Retrieved
May 17, 2022, from https://ruslanabdullah61.wordpress.com/2013/10/16/dampak-ekonomi-apa-
yang-diperoleh-dari-pariwisata/
Direct Effect Pengaruh Secara Langsung Indirect Effect Pengaruh Secara Tidak Langsung (2022).
123dok 2022. Retrieved May 17, 2022, from https://text-id.123dok.com/document/wq2neo3rq-
direct-effect-pengaruh-secara-langsung-indirect-effect-pengaruh-secara-tidak-langsung.html