Anda di halaman 1dari 25

TUGAS BESAR KE 2 (TB 2)

KODE MATA KULIAH: W312100014 (1D7311BA)


MATA KULIAH: PERBANKAN SYARIAH

BAGIAN A - DIISI MAHASISWA


Nama Mahasiswa: RICKY ISMAN
SALEH DAULAY

NIM: 43119210085

Nama Dosen: Jenis Asesmen


Dr. Sudjono, M.Acc. Menyusun Makalah

Tidak Ada Perpanjangan atau Pengumpulan yang Boleh


Terlambat

Batas Akhir Penyerahan Jenis Tugas :


10 Nopember 2022 Menyusun makalah dengan topik (pilih salah
satu):
Sertakan link bukti upload di
1. Hambatan Perbankan Syariah dalam Menghadapi Pandemi
https://www.scribd.com/upload- Covid-19
document 2. Fenomena Pandemi Covid-19 terhadap Perbankan Syariah
3. Kendala dan Solusi Bagi Hasil pada Perbankan Syariah
4. Mengapa bank syariah di Indoensia kurang diminati?
5. Menguji Peran Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan
Murabahah Dalam Peta Profit Efficiency Perbankan Syariah di
Indonesia Masa Pandemi COVID-19.
6. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah, Religiusitas dan Persepsi
Mahasiswa terhadap Keputusan Menggunakan Layanan
Perbankan Syariah

Catatan: judul bisa diubah tanpa mengurangi esensi topik makalah


Pernyataan:
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk
mematuhi peraturan UMB tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi.
Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan
akademik.

............................ ............................. ............................


.
.RICKY ISMAN SALEH DAULAY...
Tanda tangan:
TUGAS BESAR 2

Kurangnya Minat Masyarakat Terhadap Penggunaan Bank Syariah Di


Indonesia

Kelompok 5
NAMA : Ricky Isman Saleh Daulay (43119210085)
: Raihan Nafis Liadi (43119210121)
: M bagas pratama wibisono (43119210120)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA

2022

2
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari seluruh Anggota Kelompok 5 yang telah
berkontribusi dengan memberikan waktunya baik pikiran maupun materinya.
kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proporsal ini.

Bekasi, 10 November 2022

3
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………..


1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………………………
1.2. Batasan Masalah …………………………………………………………………………………..
1.3. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………
1.4. Tujuan …………………………………………………………………………………..
1.5. Manfaat …………………………………………………………………………………..

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………….


2.1. Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory …………………
2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu ………………………………………………………
2.3. Hipotesis …………………………………………………………………………………..

BAB III PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………..


3.1. Penerapan …………………………………………………………………………………..
3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek…………………
3.3 Pembahasan …………………………………………………………………………………..

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………………………..


4.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………………..
4.2. Saran…………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………..

4
BAB I

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembangunan ekonomi yang merupakan bagian dari pembangunan
nasional merupakan salah satu upaya mencapai masyarakat yang adil dan
makmur sesuai amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pembangunan ekonomi yang sedang dilaksanakan saat ini sebagai bagian
dari pembangunan nasional yang dilakukan melalui rencana bertahap,
pada hakikatnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, yang secara jelas diatur dalam Pasal 27-34 UUD
1945, khususnya tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial
didalam Pasal 33-34 UUD 1945. Guna mencapai tujuan tersebut,
pelaksanaan pembangunan harus senantiasa memperhatikan keserasian,
keselarasan, dan semangat kekeluargaan termasuk peningkatan di bidang
ekonomi dan keuangan dalam melanjutkan pembangunan secara merata.

Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan


mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor
perbankan sangat menentukan kemajuan suatu negara dalam bidang
perekonomian. Kegiatan utama bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dalam benuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Seperti yang diketahui
masyarakat di Indonesia yang sebagian besar muslim dihadapkan pada
satu pilihan yaitu menyimpan dananya di bank konvesional. Sedangkan
sudah diketahui bersama bank konvesional menganut sistem bunga yang
menurut sebagian ulama, sistem bunga adalah termasuk yang diharamkan
karena bunga dikategorikan sebagai riba. Maka dari itu perlu didirikan
bank syariah.

Dari kondisi inilah Bank Syariah mulai dikembangkan sejak


diberlakukannya Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan

5
yang mengatur bank syariah secara cukup jelas dan kuat dari segi
kelembagaan dan operasionalnya.

Seorang nasabah akan merespon bank syariah atau berminat ke bank


syariah ketika ada produk atau akad yang dirasakan menguntungkan
dirinya.3 Diantara salah satunya prinsip dalam akad bank syariah yang
dirasa familiar di masyarakat yakni prinsip bagi hasil. Prinsip ini
merupakan prinsip kerja sama usaha yang dikemas dalam bentuk
investasi serta menawarkan tingkat return yang dapat ditentukan sesuai
perjanjian. Dalam konstruksi prinsip mudharabah bank syariah
memposisikan diri sebagai mitra kerja antara si penabung dan pengusaha
untuk mendapatkan keuntungan.

Dari beberapa konsepsi mengenai minat nasabah dalam menabung di


bank syariah diharapkan pihak manajemen perbankan dapat memahami
perilaku konsumen dalam membeli produk di bank syariah. Karena
kepuasaan konsumen ditentukan oleh kinerja manfaat produk dalam
hubungannya dengan nilai yang memenuhi harapan konsumen. Dalam
memahami perilaku konsumen untuk mencapai keputusan membeli
dilakukan oleh konsumen melalui beberapa tahapan yang meliputi
mengenali kebutuhan, mencari informasi, evaluasi alternatif , keputusan
membeli dan perilaku setelah membeli.

Minat nasabah untuk membeli produk yang ada di bank syari’ah


merupakan efek akhir dari suatu pembelian yang diartikan sebagai suatu
sikap dan niat untuk berperilaku di masa depan dan diekspresikan melalui
hal-hal seperti : komitmen untuk membeli produk dari perusahaan jika
membutuhkan produk lainnya, komitmen untuk memberikan
rekomendasi pada orang lain, niat untuk menambah jumlah tabungan, niat
atau keinginan memberikan hal- hal positif perusahaan.

Dalam persaingan di dunia bisnis perbankan yang semakin kompetitif


dan dengan banyaknya jumlah bank yang berdiri saat ini, terdapat
beberapa alasan yang menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk
menjadi nasabah pada suatu bank yang menjadi pilihan tersebut.

6
Alasan tersebut salah satunya karena berbagai macam produk yang
bervariatif yang ditawarkan oleh suatu bank. Terkadang konsumen
menjadi nasabah dari dua atau lebih bank, dikarenakan adanya kebutuhan
produk atau jasa yang tidak dapat terpenuhi dari salah satu bank tersebut
mengakibatkan persaingan antar bank dalam menghimpun dana
masyarakat sebanyak- banyaknya ditempuh melalui bermacam-macam
cara, antara lain dengan mengeluarkan jenis-jenis tabungan baru yang
dilengkapi dengan sejumlah atribut yang dapat merangsang minat
masyarakat untuk menabung.

Pemilihan produk bank oleh nasabah seringkali lebih didasarkan pada


aspek informasi mengenai manfaat yang akan diperoleh dari produk bank
tersebut. Bank berusaha lebih dekat dengan konsumen melalui berbagai
macam pendekatan misalnya berbagai macam produk, layanan, promosi,
suku bunga yang menarik, hadiah dan membuka cabang dan unit baru
yang letaknya mudah dijangkau oleh masyarakat. Pada sisi lain,
kurangnya informasi dan promosi yang memadai mengenai produk bank,
dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan kegiatan usaha
perbankan yang dapat merugikan nasabah dan memungkinkan calon
konsumen tidak tertarik untuk menabung di bank tersebut. Sehingga
diperlukan adanya transparansi informasi mengenai produk bank untuk
meningkatkan good governance di sektor perbankan.

1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus dan tidak meluas, peneliti
membatasi penelitian pada masyarakat di Indonesia. Agar lebih terarah
dan dapat memperoleh hasil penelitian yang lebih mendalam, maka perlu
diadakan pembatasan masalah. Maka dalam hal ini penulis akan
memberikan batasan-batasan mengenai faktor penyebab kurangnya minat
masyarakat dan upaya bank syariah dalam meningkatkan pertumbuhan
nasabah.

7
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan


dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Apa faktor penyebab kurangnya minat masyarakat untuk menjadi


Nasabah di Bank Syariah?

2. Bagaimana upaya Bank Syariah daalam meningkatkan Nasabah di


Bank Syariah

1.4 Tujuan

Berkaitan dengan permasalahan yang telah di rumuskan sebelumnya,


maka dalam penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan beberapa tujuan
peneliti, yaitu:

a. Ingin mengetahui faktor penyebab masyarakat kurang berminat


menjadi nasabah di bank syariah

b. Bagaimana upaya bank syariah dalam meningkatkan nasabah di


bank syariah

1.5 Manfaat penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat untuk menambah kasana


keilmuan, pengetahuan dan wawasan terkait dengan faktor yang
mempengaruh kurangnya minat masyarakat terhadap bank
syariah.

b. Bagi pembaca diharapkan penelitian ini memberikan bacaan yang


penting untuk menambah pengetahuan atau sebagai bahan rujukan
mengenai mengapa masih banyak masyarakat tersebut
menggunakan atau menjadi nasabah bank konvensional

c. Sebagai salah satu syarat Tugas Besar 2 pada mata kuliah


Perbankan Syariah pada Universitas Mercu Buana Jatisampurna
Bekasi.

8
BAB II
Pengertian Minat

Menurut Abdul Rahman Shahleh Secara bahasa minat adalah


kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan. Minat
dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk memberi perhatian dan bertindak
terhadap orang, aktifitas, situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengn
disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian
bahwa didalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha(untuk
mendekati/mengetahui/memiliki/menguasai/berhubungan) dari subjek yang
dilakukan dalam perasaan senang, ada daya penarik dari objek.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa minat masyarakat adalah


doongan diri yang dimiliki oleh seseorang yang menimbukan perasaan sungkan
atau tertarik terhadap sesuatu dan mampu mempengaruhi tindakan orang tersebut.
Minat ini didorong dengan adanya motivasi seseorang yang tinggi untuk
melakukan sesuatu yang diinginkan. . Apabila memiliki motivasi yang tinggi
maka minat yang ditimbulkan dari dalam diri akantinggi pula. Motivasi atau
dorongan adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mengarahkan seseorang
mencari kepuasan dengan meminati kegiatan yang diinginkannya.

Nasabah adalah orang yang berhubungan langsung dengan bank atau


menjadi pelanggan bank (dalam hal keuangan). Nasabah yang akan memberikan
kontribusi yang baik dalam kemajuan sebuah lembaga keuangan seperti
perbankan syariah. Nasabah inilah yang berperan penting dalam berbagai produk
pembiayaan yang terdapat dalam sebuah lembaga perbankan syariah tersebut dan
sangat mempengaruhi perkembangan suatu perbankan syariah. Tanpa adanya
nasabah maka suatu lembaga perbankan syariah tidak dapat berkembang dengan
baik.

Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Faktor yang mempengaruhi minat secara umum dibagi menjadi dua bagian
yaitu faktor internal dan eksternal yakni sebagai berikut:

9
1) Faktor Internal
a. Faktor kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik psikologi seseorang yang
menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian dapat digunakan
untuk menganalisis perilaku konsumen untuk produk dan pemilihan
merek tertentu.
b. Persepsi
Persepsi adalah proses memilih, mengorganisasi, menafsirkan
masukan- masukan informasi oleh seseorang untuk menciptakan
sebuah gambaran yang bermakna tentang dunia.
Persepsi adalah cara orang memandang dunia ini. Dari definisi yang
umum ini dapat dilihat bahwa persepsi seseorang akan berbeda dari
yang lain. Media massa dan segala bentuknya dapat membentuk
persepsi yang serupa antar warga kelompok masyarakat tertentu.
Dalam hal pemasaran, pengaruh iklan di media massa, kemasan
produk, papan reklame, dan sebagainya mempengaruhi persepsi
seseorang terhadap suatu produk
c. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sebuah proses untuk mendapatkan


pengetahuan dan pengalaman. Dengan hasil pengetahuan dan
pengalaman ini akan memberikan bekal untuk bertindak di masa
yang akan datang jika menghadapi situasi yang sama. Dalam hal
ini pembelajaran menimbulkan dorongan yang membuat seseorang
melakukan tindakan tertentu dari hasil pengalaman maupun
pengetahuan yang ia miliki.
d. Motivasi
Menurut Hilgard dan Atkinson motivasi adalah keadaan aktif di
dalam seseorang yang mengarahkannya kepada perilaku
pencapaian tujuan. Menurut Solomon motivasi merujuk kepada
proses yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka
perbuat. Hal itu terjadi bila kebutuhan timbul dan yang

10
bersangkutan berniat untuk memuaskannya. Sekali kebutuhan
telah terpenuhi tingkat tekanan yang ada mendorong konsumen
untuk mecoba mengurangi atau membatasi kebutuhan. Motivasi ini
menjadi alasan untuk berperilaku, dimana seseorang membeli
suatu produk karena untuk memenuhi kebutuhan.
e. Sikap
Sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak
baik, perasaaan emosional, dan kecenderungan berbuat yang
bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau
gagasan. Sikap adalah suatu evaluasi atau perasaan diri seseorang
terhadap sebuah objek atau ide. Sikap menempatkan seseorang ke
dalam suatu pemikiran untuk menyukai atau tidak menyukai suatu
objek.
f. Kepercayaan
Kepercayan adalah suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh
seseorang tentang sesuatu. Kepercayaan ini mungkin bisa
berlandaskan pada pengetahuan, opini (pendapat), kepercayaan dan
perasaan. Konsep kepercayaan ini membentuk citra terhadap
merek dan produk dan orang akan berbuat sesuai kepercayaannya.
g. Pengalaman
Pengalaman maksudnya pengalaman pribadi seseorang tersebut
atau pengalaman orang lain yang telah berhasil dalam melakukan
sesuatu. Pengalaman ini merupakan pedoman atau guru agar tidak
melakukan kesalahan dalam menjalankan sesuatu nantinya
h. Agama
i. Karena bervariasi, serta sifatnya yang pribadi, kelompok agama
mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi konsumsi suatu
masyarakat, kelompok keagamaan akan memperhatikan preferensi
dan tabu yang spesifik. Pemasar hendaknya dapat memperhatikann
secara seksama preferensi atau tabu yang spesifik atas barang yang
dihasilkan karena akan mempengaruhi perilaku pembeli dari
kelompok keagamaan yang dimaksud. Keagamaan akan

11
mempengaruhi seseorang dalam suatu pembelian produk karena
mereka akan melihat barang dan jasa yang akan di perjual belikan.
Faktor Eksternal
a. Faktor Budaya
Budaya merupakan karakter masyarakat secara keseluruhan.
Unsur-unsur budaya meliputi bahasa, pengetahuan, hukum, agama,
kebiasaan makan, seni, teknologi, pola kerja, produktivitas dan
ciri-ciri lainnya. Di dalam budaya terdapat sejumlah subbudaya,
sebagai ilustrasi dalam bidang pendidikan, terdapat pendidikan
formal, pendidikan informal, dan pendidikan non formal.
Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang relatif lebih
tinggi akan memiliki perilaku yang lebih teliti dalam memilih
produk yang dibutuhkannya. Budaya dan sub- budaya berpengaruh
sangat kuat terhadap sikap dan perilaku penduduk
b. Faktor Sosial

c. Faktor sosial adalah salah satu faktor dinamik yang memiliki


pengaruh yang sangat signifikan terhadap perubahan selera dan
kebutuhan masyarakat. Faktor- faktor sosial yang mempengaruhi
eksistensi sebuah bank sangat luas mencakup kepercayaan, nilai
dan sikap sampai pada gerakan keagamaan. Faktor selera dan
kebutuhan masyarakat pada saat ini di era yang semakin modern
sehingga memiliki berbagai keanekaragaman seseorang untuk
mempengaruhi perkembangan dunia perbankansaat ini. Ada
beberapa tingkatan sosial inilah maka ditandai oleh beberapa
ciri.Faktor sosial dan budaya tersebut sangat berkaitan erat dalam
memempengaruhi minat nasabah sebab budaya dan sosial saling
berhubungan satu sama lainnya dalam menentukan keputusan para
nasabah. Budaya merupakan salah satu adat kebiasaan masyarakat
sedangkan sosial merupakan tingkatan status dalam masyarakat.
Jika tingkat sosial masyarakat rendah terlihat dari segi ekonomi
masyarakat itu sendiri sehingga timbul kebudayaan yang baru
untuk merubah tingkatan sosial

12
d. Perilaku Konsumen

Menurut Engel dalam Sunyoto mendefinisikan perilaku konsumen


sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Suryani bahwa perilaku
konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu
membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia
dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang
atau jasa yang nantinya akan dikonsumsi. Perilaku konsumen
adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan barang, jasa,
ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
mereka

Theory of reasoned action (TRA)

Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh


Martin Fishbein dan Ajzen dalam Jogiyanto. Teori ini menghubungkan antara
keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention) dan perilaku
(behavior). Kehendak merupakan prediktor terbaik perilaku, artinya jika ingin
mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik adalah
mengetahui kehendak orang tersebut. Namun, seseorang dapat membuat
pertimbangan berdasarkan alasan- alasan yang sama sekali berbeda (tidak
selalu berdasarkan kehendak). Konsep penting dalam teori ini adalah fokus
perhatian (salience), yaitu mempertimbangkan sesuatu yang dianggap penting.
Kehendak (intetion) ditentukan oleh sikap dan norma subyektif.

Ajzen yang mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu


proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan dampaknya terbatas
hanya pada tiga hal, yaitu:

a. Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang
spesifik terhadap sesuatu.

13
b. Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi juga oleh norma-norma
objektif (subjective norms) yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang
lain inginkan agar kita perbuat.

c. Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma- norma subjektif


membentuk suatu intensi atau niat berperilaku tertentu.

Perngertian Bank

Dalam UU No. 21 Tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah


mengemukakan pengertian Perbankan syariah dan pengertian Bank Syariah.
Perbankan Syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit
usaha syariah, mencakup kelembagaan, mencakup kegiatan usaha, serta tata cara
dan proses di dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Bank syariah merupakan bank bank yang kegiatannya mengacu pada


hukum islam dan dalam kegiatannya tidak membedakan bunga maupun tidak
Bank syariah merupakan bank bank yang kegiatannya mengacu pada hukum
islam dan dalam kegiatannya tidak membedakan bunga maupun tidak
Bank umum menurut Undang-Undang No.10 tahun 1999 tentang
perubahan atas Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang perbankan adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangkameningkatkan taraf hidup rakyat banyak di Indonesia
menurut jenisnya Bank Umum dan Bank Perkeditan Rakyat.
Sedangkan menurut Muhammad, Bank Syariah adalah bank yang
aktivitas nya meninggalkan masalah riba. Bank Islam atau Bank Syariah
adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank
Islam atau biasa disebut bank tanpa bunga adalah lembaga keuangan atau
perbankan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan
dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Berdasarkan pengertian tersebut, Bank
Islam berarti Bank yang tata cara bermu’amalat secara Islam yakni mengacuh

14
kepada ketentuan Al-qur’an dan Hadits. Atau dengan kata lain Bank Islam
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan
jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam. Bank adalah
sebuah lembaga perantara antara pihak yang

Perbedaan antara bank syarian dan bank konvesional

Bank Syariah Bank Konvesional

1) Investasi Halal 1) Investasi Halal dan


Haram
2) Berdasarkan prinsip
bagi hasil,jual beli atau 2) Memakai perangkatt
sewa bunga

3) Profit dan falah 3) Profit Oriented


oriented
4) Hubungan dengan
4) Hubungan dengan nasabahh dalam bentuk
nasabah dalam bentuk hubungan debitur-
hubungan kemitraan kreditur

5) Penghimpuan dan 5) Tidak terdapat dewan


penyuluran dana harus sejenis
sesuai dengan fatwa
Majlis Penasihat
Syariah (MPS)

Landasan Hukum

Bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba, bank
Islam atau bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak
mengandalkan pada bunga. Bank islam atau biasa disebut bank tanpa bunga
merupakan lembaga keuangan atau perbankan yang usaha pokoknya
memberikan kredit dan jasa-jasa lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang pengoprasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip Islam.

15
Macam – macam Teori

1) Teori Bunga
Teori Bunga muncul sejak manusia mulai melakukan pemikiran
ekonomian.Secara leksikal, bunga sebagai terjemahan dari kata Interest.
Bunga adalah tanggungan pada pinjamkan. Secara umum, perkembangan
teori bunga dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua),yaitu Teori Bunga
Murni dan Teori Bunga Moneter. Mengutip dalam bukunya Muhammad
Syafi’i Antonio yang berjudul “Bank Syariah” Adam Smith dan Ricardo
memandang bunga sebagai kompensasiyang dibayarkan oleh penghutang
kepada pemilik uang sebagai jasa atas keuntungan yang diperoleh dari
uang pinjaman.

2) Teori Minat

Merupakan kesukaan (kecenderuan hati) kepada sesuatu. Abdul Rahman


Shaleh dan Abdul Wahab mendefinisikan minat itu dapat diartikan suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian kepada orang dan bertindak
terhadap orang, aktivitas atausituasi yang menjadi objek dari minat itu
tersebut dengan disertai dengan perasaan senang.
Sedangkan Menurut Andi Mappiare definisi minat adalah suatu perangkat
mental yang terdiri satu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka,
rasa takut atau kecenderungan-kecenderuangan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pilihan tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat,
secara garis besar dikelompokan menjadi dua yaitu :
1) Dari dalam diri individu yang bersangkutan (Misal: bobot, umur,
jenis,kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian
2) Berasal dari luar mengcakup lingkungan keluarga,sekolah dan masyarakat
Teori Bagi Hasil
Bagi hasil menurut terminilogi asing (Inggris) dikenal dengan profit
sharing. Profit sharing dalam kamus ekonomi diartikan sebagai pembagian laba.
Secara definifit profit sharing diartikan:” Distribusi beberapa bagian dari laba
pada para pegawai dari suatu perusahaan”. Secara syari’ah prinsip bagi hasil
(profit sharing) berdasarkan pada kaidah Mudharabah. Dimana bank akan

16
bertindak sebagai Mudharib (Pengelola dana) sementara penabung sebagai
Shahibul Mal (Penyandang dana).

Tinjauan Pustaka

Penelitian ini mengkaji tentang Faktor Penyebab Kurangnya Minat


Masyarakat Menjadi Nasabah Di Kantor Cabang Bank Syariah
MandiriTelanaipura Kota Jambi. Setelah dicari peneliti menemukan yang
mendekati penjelasan mengenai penelitian ini yaitu :

Iis Maryani dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syari’ah Mandiri
untuk menguji kuesioner. Dari hasil penelitian pelayanan merupakan faktor

dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank


syari’ah. Dan penelitian ini mendekati penjelasan peneliti, namun skripsi yang di
tulis oleh Iis Maryani lebih kepada penelitian Kuantitatif sedangkan peneliti lebih
kepada penelitian Kualitatif
Skripsi kedua disusun oleh Dodik Siswantoro membahas mengenai
“Analisis Perserpsi Pengaruh Pendapatan Bank Syari’ah Terhadap Bagi Hasil
Tabungan Mudharabah Pada Bank Syari’ah”. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode penelitian asosiatif dengan statistic non parametris menggunakan
analisa korelasi. Dan dari skripsi ketiga yaitu skripsi Hendi Irawan dengan judul
“Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Dalam
Memutuskan Menabung Di Bank Syariah Mandiri Cabang Malang” Hendi
Irawan mengangkat tentang minat menabung masyarakat yang di tinjau dari faktor
minat (pisikologis dan rasionalis) yang terdiri dari variabel motivasi, belajar,
sikap, presepsi dan tingkat keuntungan nisbah dan perhitungan bisnis.

Dari ketiga skripsi diatas maka peneliti lebih mengkaji tentang skrpsi
Hendri Irawan karena penyusunan skrpsi ini lebih mengkaji tentang faktor dan
minat nasabah untuk menabung di Bank Syariah yang sesuai dengan kajian yang
akan dibahas oleh peneliti.Dengan demikian maka terdapat kesesuaian persepsi
pengaruh pendapatan bank syari’ah terhadap bagi hasil tabungan Mudharabah
yang signifikan pada Bank Syari’ah

17
BAB III

Pembahasan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurangnya Minat Masyarakat


Masyarakat Muslim Mengambil Pembiayaan Pada Bank Syariah

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang


terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata. Hidung, telinga dan
sebagainya). Pengetahuan merupakan salah satu faktor pendukung penting bagi
seseorang atau masyarakat dalam menentukan pilihan terhadap suatu hal,
termasuk dalam menentukan pilihan dimana mereka akan menitipkan dananya.

Tingkat pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas yang


berbeda-beda. Secara garis besar dibagi dalam 6 tingkatan yaitu :

1) Tahu (Know)

Diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada


sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa
orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan.

2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat mengintrepetasikan
secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui
tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (analisys)

18
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang
terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui.

5) Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau


meletakan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen
pengetahuan yang dimiliki.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan


justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu

Kurangnya Minat Masyarakat

a. Minat

Minat sebagai aspek kewajiban bukan hanya mewarnai perilaku seseorang


untuk melakukan aktifitas yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada
sesuatu, tetapi juga dapat dikatakan sebagai sikap subyek atas dasar adanya
kebutuhan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan.

Minat adalah kecenderungan yang menetap dan subyek untuk merasa


tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecampung dalam hal
atau hal itu. Perasaan senang akan menimbulkan pula minat yang diperkuat lagi
oleh sikap positif yang sama diantaranya hal-hal tersebut timbul terlebih dahulu,
sukar ditentukan secara pasti.

Minat dapat juga diartikan sebagai komponen konaktif, ini berhungan


dengan komponen afektif dari sikap. Dengan kata lain minat adalah gejalah psikis
yang berkaitan dengan obyek atau aktifitas yang menstimulasi perasaan senang
pada invidu, minat akan timbul jika ransangan yang menarik perhatiannya.
Sehingga minat merupakan sesuatu yang sangat penting bagi seseorang sebagai
suatu aspek kewajiban. Minat bukan saja dapat mewarnai perilaku seseorang,
tetapi lebih dari itu minat mendorong orang untuk melakukan kegiatan dan

19
menyebabkan seseorang menaruh perhatian dan merelakan dirinya terikat pada
sesuatu kegiatan.

Sedangkan kurangnya minat masyarakat adalah kurangnya ketertarikan


dari dalam diri individu terhadap sesuatu hal yang muncul atas rasa senang atau
tidak senang. Sehingga kurangnya minat masyarakat timbul akibat kurangnya
daya tarik atau tidak adanya ketertarikan individu terhadap suatu hal untuk
menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terikat pada sesuatu kegiatan.

b. Lokasi

Lokasi adalah tempat dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan


operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini lokasi merupakan tempat dimana
diperjual belikannya produk perbankan dan pusat pengendalian bank. Bank yang
terletak dalam lokasi strategis memudahkan nasabah dalam berurusan dengan
bank. Menetukan lokasi merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena
keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan. Lokasi kantor
mempengaruhi minat nasabah untuk melakukan transaksi.

Pemilihan lokasi yang baik, merupakan keputusan yang sangat penting.


Pertama, karena keputusan lokasi mempunyai dampak yang permanen dengan
jangka panjang, apakah lokasi tersebut telah dibeli atau disewa. Kedua, lokasi
akan mempengaruhi pertumbuhan usaha dimasa mendatang. Lokasi yang dipilih
haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga usahanya dapat
bertahan. Dan yang terkhir, apabila nilai lokasi memburuk akibat perubahan
lingkungan yang dapat terjadi setiap waktu, mungkin saja usaha tersebut
dipindahkan atau ditutup. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan
harus bermarkas dan melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi
yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

1) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan)

Apabila keadaanya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting, peru
rategis.sahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga
mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

20
2) Pemberi jasa mendatangi konsumen

Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan
adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

3) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung

Berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu


seperti telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak
penting selama komunikasi antara kedua belah pihak dapat terlaksana.

Dalam memilih lokasi untuk menjalankan suatu usaha, para


pengusaha/pelaku usaha perlu mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya:

 Akses yaitu kemudahan untuk menjangkau


 Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat
 Tempat perkir yang luas dan nyaman
 Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan
 Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejeni
 Peraturan Pemerintah

21
BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang sudah diurairan pada bab
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:

1. Faktor-faktor penyebab kurangnya minat masyarakat untuk menjadi nasabah di


bank syariah adalah faktor Minat, Lokasi, dan Promosi sehingga masyarakat
masih awam mengenai bank syariah. Karena mereka berpendapat bahwa bank
syariah hanya untuk umroh, haji dan produk yang ditawarkan pihak bank kurang
meyakinkan masyarakat.

2. Upaya yang dilakukan lebih mengedepankan promosinya, menambah fasilitas


seperti ATM, dan membentuk citra produk kepada nasabah atas produk yang di
tawarkan serta Simpatika umat, Mitra Umat Program Mitra Umat memfokuskan
kegiatan-kegiatan kemitraan dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan
kemandirian ekonomi masyarakat.

2. Saran

Berdasarkan dari hasil dari bab sebelumnya maka didapatkan beberapa


saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan adalah sebagai berikut :

1. Bank Syariah perlu memperhatikan lokasi atau jaringan kantor bank syariah
karena lokasi merupakan faktor dasar pertimbangan masyarakat untuk tidak
mengambil pembiayaan pada bank syariah, maka di sarankan kepada manajemen
bank syariah untuk memperluas jaringan kantor bank syariah. Selanjutnya bank
syariah juga perlu melakukan promosi baik melalui media elektronik, pendekan
langsung kepada masyarakat dengan sosialisasi, atau bahkan melalui event yang
nanti akan berdampak pada masyarakat umum. Selain itu, dengan promosi yang
baik akan menambah pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah.

22
2. Sistem marketing dalam bank syariah atau pemasaran dapat lebih mengenalkan
dan mensosialisasikan produk-produk dan system yang ada di bank syariah
sehingga masyarakat tidak hanya mengetahui bank syariah dari luarnya saja, tetapi
dari kelebihan dan manfaatnya agar menjadi nasabah bank syariah.

23
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Al Arif, M. N. R., Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta,

2010.

Badan Pusat Statistik. Kota Palopo Dalam Angka 2015. www.BPS.co.id diakses

tanggal 6 september 2016

Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2012.

Karim, Adiwarman., Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2007.

Kasmir., Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Muhammad., Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Person, 2014.

Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Statistik Perbankan Indonesia. www.ojk.go,id

diakses tanggal 7 september 2016

Priyatno, Duwi., Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, Yogyakarta:

ANDI, 2012.

Siregar, Syofian., Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: dilengkapi

dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.

Sugiyono., Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta,

2013.

Sugiyono., Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2013.

Syafi’I, Antonio, M., Bank Syariah dan Teori ke Praktik, Jakarta : Gema Insani

24
Press, 2001.

Undang-Undang RI.No.21 Tahun 2008 Perbankan Syariah. Jakarta

Zulkifli, Sunarto., Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: Zikrul

Hakim, 2003.

Wibowo, E., dan Widodo, U. H., Mengapa Memilih Bank Syariah ?. Bogor:

Ghalia Indonesia, 2005.

Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar

Dalam Perspektif Islam. Jakarta:Prenada Media,2004.

Hilip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga,


2006

Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005

Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014

M. Sholahuddin dan Lukman Hakim, Lembaga Ekonomidan Keuangan Syariah

Kontemporer, Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2008

Philip Khotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Gramedia,

2007

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran,Jakarta:

PT.Gramedia, 2007

Ristiyani Prasetijo, John J.O.I Ihalauw,Perilaku Konsumen,Jakarta: PT.Gramedia,

2015

25

Anda mungkin juga menyukai