Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BESAR KE 2 (TB 2) #31 OKTOBER 2022

KODE MATA KULIAH: W312100014 (2D7311EL)


MATA KULIAH: PERBANKAN SYARIAH

BAGIAN A - DIISI MAHASISWA


Nama Mahasiswa: Aprilia Adresti
NIM: 43119310055

Nama Dosen: Jenis Asesmen


Dr. Sudjono, M.Acc. Menyusun Makalah

Tidak Ada Perpanjangan atau Pengumpulan yang Boleh


Terlambat

Batas Akhir Penyerahan Jenis Tugas :


10 Nopember 2022 Menyusun makalah dengan topik (pilih salah satu):
1. Hambatan Perbankan Syariah dalam Menghadapi Pandemi Covid-19
Sertakan link bukti upload di 2. Fenomena Pandemi Covid-19 terhadap Perbankan Syariah
https://www.scribd.com/upload- 3. Kendala dan Solusi Bagi Hasil pada Perbankan Syariah
document 4. Mengapa bank syariah di Indoensia kurang diminati?
5. Menguji Peran Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan
Murabahah Dalam Peta Profit Efficiency Perbankan Syariah di
Indonesia Masa Pandemi COVID-19.
6. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah, Religiusitas dan Persepsi
Mahasiswa terhadap Keputusan Menggunakan Layanan Perbankan
Syariah

Catatan: judul bisa diubah tanpa mengurangi esensi topik makalah


Pernyataan:
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk
mematuhi peraturan UMB tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi.
Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan
akademik.

................................... ............................ ............................. ............................


Tanda tangan: .
BAGIAN B - DIISI DOSEN PENGAMPU
Capaian Pembelajaran (CPMK)
1. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Murabahah (CPMK-4)
2. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Ijarah dan IMBT (CPMK-4)
3. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Istishna (CPMK-4)
4. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Musyarakah (CPMK-4)
5. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Qardh (CPMK-4)
6. Mampu mengidentifikasi Transaksi Zakat dan transaksi produk berbasis imbalan (CPMK-4)
7. Mampu menilai Manajemen Risiko Bank Syariah (CPMK-5)

Pernyataan:
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk
mematuhi peraturan Universitas tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program
Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan
akademik.

Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan


PENILAIAN MAKALAH:
1. Sistematika (10%) 1. N x 10%
2. Ketepatan Isi Makalah (45%) 2. N x 45%
3. Ketepatan Kesimpulan dan saran (45%) 3. N x 45%

Total 100%
Nilai Maksimal
100%

Tanda tangan Tanggal Total Total Nilai

Apakah ada penambahan Pengurangan keterlambatan Pengurangan: Nilai Akhir:


waktu? pengumpulan:
Kesepakatan pengumpulan: Pengurangan
TIDAK YA 5 Poin dari
Total Nilai

Ya / Tidak
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
Susunan Makalah
HALAMAN JUDUL 1)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory
2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu
2.3. Hipotesis

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Penerapan
3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek
3.3 Pembahasan

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA2)

1) Judul ringkas padat: variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol (jika ada)
dan obyek
2) Daftar Pustaka dari artikel dari terbitan jurnal bereputasi nasional (60%) dan
jurnal internasional (40%)

Kutipan dan penulisan pustaka mengikuti sistem APA/American Psychological


Association (lihat lampiran).

Link APA: https://drive.google.com/drive/folders/1_yqvVod6n-dYBtO-


XnBWRGuTnK_4jkNb?usp=sharing

Upload makalah https://www.scribd.com/upload-document

CAPAILAH PRESTASI NILAI OPTIMAL


PENGARUH KOMPARASI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
SYARIAH SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI
INDONESIA

TUGAS BESAR 2 PERBANKAN SYARIAH


Diajukan oleh:
APRILIA ADRESTI
NIM : 43119310055

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCUBUANA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Segala puji milik Allah SWT, rasa syukur saya haturkan

kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya

sehingga dapat menyelesaikan tugas besar 2 perbankan syariah yang

berjudul “PENGARUH KOMPARASI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

SYARIAH SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA”.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan seberkas cahaya terang

dan menghantarkan kita pada kerangka pembelajaran hidup yang

memiliki makna yang tinggi.

Saya juga menyadari, bahwa penulis tidak lepas dari kesalahan dan

kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Penulis

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang

membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini. Akhir

kata, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan

khususnya bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.


DAFTRA ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory
2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu
2.3. Hipotesis

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Penerapan
3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek
3.3 Pembahasan

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan sektor perbankan sebagai sub-sistem dalam perekonomian suatu


negara memiliki peranan yang cukup penting. Bahkan dalam kehidupan masyarakat
modern sehari-hari, sebagian besar hampir melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan.
Hal demikian kiranya dapat dipahami karena sektor perbankan mengemban suatu
fungsi utama sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi masyarakat yang
surplus dana dengan unit-unit ekonomi yang defisit dana . Bank merupakan
perusahaan keuangan yang bergerak dalam memberikan layanan keuangan
mengandalkan kepercayaan masyarakat dalam mengelola dananya (Kasmir, 2012 :
216).
Keberadaan bank dalam suatu negara merupakan sesuatu keharusan, hal ini
dikarenakan bank mempunyai peranan yang sangat penting di dalam sistem
perekonomian suatu negara. Semakin baik kinerja bank dalam suatu negara maka
semakin baik pula perekonomian negara tersebut.
Suatu bank dikatakan berhasil memenangkan kompetisi bisnisnya jika bank itu
mampu memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat dengan mengembangkan
jasa-jasa keuangan yang lebih baik, menarik dan menyenangkan dari pada
kompetitornya, sekaligus mampu mengadaptasi diri dengan setiap perubahan
lingkungan. Bank harus bisa mengubah ancaman lingkungan menjadi peluang bank
yang menguntungkan.
Perekonomian global saat ini mendapatkan tantangan yang sangat berat. Hal
ini disebabkan karena terjadinya pandemi yang terjadi di hampir seluruh negara di
dunia termasuk Indonesia. Corona virus desease 2019 (Covid-19) merupkan
coronavirus baru yang mana dahulu kelompok virus ini hanya ditemukan pada hewan.
Terjadinya Covid-19 diawali berdasarkan info dari World Health Organization
(WHO) yang mengatakan bahwa pada 31 Desember terdapat kasus pneumonia
dengan etiologi baru di Wuhan provinsi Hubei, China.
Penyebaran Covid-19 sangatlah cepat hingga ke seluruh penjuru dunia,
termasuk negara-negara maju termasuk USA, Inggris, Korea Selatan tak terkecuali
Indonesia. Covid-19 merupakan ancaman yang serius bukan hanya bagi kesehatan
manusia namun juga perkonomian bangsa, selain korban jiwa yang sudah banyak
dikarenakan virus tersebut tingkat kemiskinan pun diperkirakan meningkat signifikan.
Institute for Demographic and Property Studies (IDEAS) menyatakan bahwa prediksi
kemiskinan di Indonesia yang disebabkan pandemi ini akan mencapai 15% yang pada
mulanya hanya 9,22%.
Sektor bisnis di Indonesia pun turut mendapatkan dampak negatif akan
terjadinya pandemi yang terjadi. Kinerja perusahaan yang bergerak dibidang properti,
pariwisata, manufaktur, otomotif, keuangan bahkan UMKM sekalipun. Dibalik
kemerosotannya sektor keuangan, masih terdapat salah satu sektor yang masih
memiliki kinerja yang stabil jika dibandingkan dengan sektor lain yaitu Perbankan
Syariah.
Bank merupakan Departement of Store, yang bermakna suatu lembaga jasa
dengan berbagai pelayanan jasa keuangan. Bank memiliki tiga kegiatan utama, di
antaranya: Pertama, simpanan dana dari masyarakat berupa giro, tabungan dan
deposito. Kedua, memberikan pembiayaan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Ketiga, melayani berbagai jenis layanan pembayaran atau setoran.
Perbankan syariah mampu tumbuh dengan baik walaupun berada dalam situasi
pandemic Covid-19. Perbankan syariah cenderung memiliki risiko yang relatif kecil
saat pandemi dikarenakan konsep syariah yang berkeadilan, transparansi dan
kemaslahatan yang secara tidak langsung memitigasi akibat yang timbul dari pandemi
Covid-19. Tumbuh dengan baik suatu perbankan syariah dapat dilihat dari kinerja
keuangan perbankan syariah itu sendiri
(https://republika.co.id/berita/qhb6pz370/ekonomi-kondisi-perbankan-syariah-lebih-
baik-saat-pandemi )
Kinerja keuangan perbankan syariah merupakan suatu gambaran mengenai
kondisi keuangan perbankan syariah pada suatu periode tertentu, baik perbulan,
triwulan atau tahunan yang mencakup aspek penghimpunan dan penyaluran dana
bank syariah itu sendiri. Penilaian kinerja keuangan perbankan syariah itu sendiri
dapat dilakukan dengan menggunakan analisis terhadap laporan keuangan perbankan
syariah yang bersangkutan. Kinerja keuangan bank syariah berbanding lurus dengan
tingkat kesehatannya. Hal tersebut menandakan bahwa semakin baik kinerja keuangan
bank syariah maka semakin baik juga tingkat kesehatan bank syariah itu sendiri
begitupun sebaliknya, kinerja keuangan perbankan syariah dapat diukur dengan
menggunakan rasio keuangan tertentu.

Perkembangan Rata-rata CAR Perbankan Syariah Periode Juli 2019 – Agustus


2020 (%)
Sumber : Data yang diolah , 2020
Berdasarkan Grafik I.3 persentase rasio perkembangan Capital Adequacy
Ratio pada Perbankan Syariah sebelum adanya pandemic covid-19 mengalami
pertumbuhan yang fluktuatif setiap bulannya, perkembangan rata-rata CAR paling
tinggi yaitu pada bulan Februari 2020 yaitu sebesar 11,16% dan perkembangan rata-
rata CAR paling rendah yaitu pada bulan Juni 2019 sebesar -1,93. Sedangkan setelah
adanya pandemic covid-19 perkembangan rata-rata CAR paling tinggi menunjukkan
pada bulan Juli 2020 sebesar 6,53% dan paling rendah pada bulan Maret 2020 sebesar
-5,65%.Capital Adequacy Ratio (CAR) yang tinggi menunjukkan bahwa semakin
baik kemampuan

1.2 Batasan Masalah


Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih
terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai.
Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Luas lingkup kinerja keuangan perbankan syariah dan Informasi yang disajikan yaitu
kinerja karyawan sebelum dan sesudah covid 19

1.3 Rumusan Masalah


Adakah perbedaan kinerja keuangan Perbankan Syariah di Indonesia sebelum
dan selama pandemi Covid-19?
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan Perbankan Syariah di
Indonesia sebelum dan selama pandemi Covid-19.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman bagi peneliti untuk
mengimplementasikan teori yang didapatkan selama perkuliahan khususnya dalam
konsenterasi keuangan , dengan kenyataan yang ada di lapangan. 10

2. Bagi Almamater

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber referensi untuk penelitian
selanjutnya , khususnya penelitian yang memiliki topik yang relatif sama . Sehingga
membuat penelitian selanjutnya akan menjadi lebih baik lagi.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory


Perbankan Syariah

Di Indonesia ada berbagai macam lembaga keuangan salah satunya bank.


Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup banyak orang. Dari pengertian di atas
dapat diketahui bahwa kegiatan perbankan adalah menghimpun dan menyalurkan
dana dari masyarakat ke masyarakat. Dalam perkembangannya, perbankan berusaha
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Salah satunya
munculnya perbankan syariah. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jesnisnya terdiri atas Bank Umum
Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (UU Republik Indonesia No. 21 Tahun
2008 tentang Perbankan Syariah pasal 1 ayat 7). Bank Syariah menganut prinsip-
prinsip sebagai berikut:
a. Prinsip Keadilan Adanya system operasioanal profit and loss sharing system ini
yang menjadikan perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional. Perbedaan
ini Nampak jelas bahwa dalam sistem bagi hasil terkandung dimensi keadilan dan
pemerataan.
b. Prinsip Kesederajatan Prinsip kesederajatan tercemin dalam hak, kewajiban, risiko
dan keuntungan yang berimbang antara nasabah penyimpan dana, nasabah pengguna
dana, maupun bank. Selain itu konsep syariah mengajarkan untuk menyangga usaha
secara bersama, baik dalam membagi keuntungan maupun kerugiannya.
c. Prinsip Ketentraman Tujuan pendirian bank syariah salah satunya adalah
menciptakan keseimbangan sosial ekonomi masyarakat agar mencapai ketentraman.
Oleh karena itu, produk-produk bank syariah harus mencerminkan world view Islam
atau sesuai dengan prinsip dan kaidah muamalah Islam.

Coronavirus Disease (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan


oleh virus corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai sindrom pernafasan akut
atau parah virus corona 2 (SARS-CoV-2). Coronavirus Disease ialah jenis penyakit
yang belum teridentifikasi sebelumnya oleh manusia, virus ini dapat menular dari
manusia ke manusia melalui kontak erat yang sering terjadi, orang yang memiliki
resiko tinggi tertular penyakit ini ialah orang yang melakukan kontak erat dengan
pesien Covid-19 yakni dokter dan perawat. Pandemi covid-19 yaitu wabah penyakit
menular yang disebabkan oleh virus corona yang menerang pada saluran pernafasan
manusia dan dapat menyebebkan kematian, penyakit tersebut dapat menyerang siapa
saja dan sekarang sudah terjadi dimana-mana. Penyakit tersebut berasal dari daerah
Wuhan China, dan penyakit tersebut sekarang sudah menyebar kebanyak
Negara termasuk negara Indonesia

2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu
Adapun yang menjadi acuan untuk pembahasan selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Erlina Pancareni, Manajemen Restrukturisasi Pembiayaan Bermasalah Warung
Mikro Di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Pemalang, Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto tahun 2017.
Penelitian ini menejelaskan mengenai mestrukturisasi pembiayaan bermasalah pada
produk pembiayaan warung mikro pada Bank Mandiri Syariah. Tujuan dilakukan
penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen restrukturisasi pembiayaan
bermasalah warung mikro di BSM KCP Pemalang. Penelitian ini merupakan
penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lokasi
penelitian dengan mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu
keadaan alamiah. Sedangkan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan BSM KCP Pemalang.
Manajemen restrukturisasi dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan.
Perencanaan dimulai dari membuat data nasabah pembiayaan bermasalah. Dalam
melaksanakan restrukturisasi pembiayaan haruslah ada organisasi yang khusus untuk
mengatasi restrukturisasi yang terdiri dari PMM (Pelaksana Warung Mikro) dan
AAM (Assistant Analisis Mikro). PMM dan AAM memiliki kewajiban kepada
pimpinanannya yaitu KWM (Kepala Warung Mikro). Sebagai pemimpin, Persamaan
penelitian ini adalah samasama membahas mengenai pembiayaan bermasalah.
Adapun perbedaanya yaitu latar belakang masalah, objek penelitian dan penelitian ini
membahas mengenai pembiayaan bermasalah yang murni terjadi dilapangan baik itu
terjadi dari kesalahan nasabah atau terjadi karena nasabah tidak mampu lagi untuk
membayar angsuran sedangkan penulis membahas pembiayaan bermasalah faktor
eksternal force majeure atau Covid-19 dengan berpedoman pada POJK Nomor
11/POJK.03/2020. Mengenai relaksasi pembiayaan terdampak pandemi covid-19.12

2. Pujiyono, dkk, Problematika pelaksanaan POJK nomor 45/POJK.03/2017 dalam


penyelesaian kredit macet karena bencana alam, Jurnal Kajian Hukum dan keadilan
Vol. 6, No. 3., Desember 2018. Penelitian ini membahas pada problem pelaksanaan
POJK dalam penyelesaian kredit macet akibat bencana alam.Bencana alam telah
menimbulkan dampak
kerugian yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah terdampak.
Salah satu upaya untuk mendukung pemulihan kondisi perekonomian dilakukan
dengan memberikan perlakuan khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank dengan
jumlah tertentu dan kredit atau
pembiayaan yang direstrukturisasi. Pemerintah melalui Otoritas jasa Keuangan
membuat kebijakan khusus berupa pelonggaran aturan untuk restrukturisasi, penilaian
kualitas kredit atau pembiayaan syariah, dan/atau pemberian kredit/pembiayaan
syariah baru dengan POJK Nomor 45/POJK.03/2017 tentang Perlakuan Khusus
terhadap Kredit atau Pembiayaan Bank bagi Daerah-daerah Tertentu di Indonesia
yang Terkena Bencana Alam. Melalui kebijakan khusus ini, perusahaan pembiayaan
dapat memberikan relaksasi kepada debitur berupa rescheduling pembayaran
angsuran, diskon biaya administratif, dan penghapusan denda akibat keterlambatan
pembayaran angsuran. Persamaan pada penelitian ini adalah pembahasan mengenai
penyelesaian kredit macet akibat bencana alam. Perbedaanya yaitu objek penlitian dan
penelitian ini membahas masalah pelaksanaan POJK Nomor 45/POJK.03/

4.Marwah, Relaksasi Kredit Perbankan di Daerah Wisata Yang Tertimpa Bencana


Alam, Jurnal Universitas Hasanuddin Makassar 2019. Penelitian membahas
bagaimana restrukturisasi yang diberikan pihak bank kepada nasabah pembiayaan
dampak bencana alam dan mekanismenya. Persamaanya hampir keseluruhan sama
dengan menggunakan sumber data primer yaitu yang diperoleh dari hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi dan sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
penelaahan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini. Perbedaanya hanya pada
mekanisme relaksasi, penelitian ini menggunakan mekanisme yang berpedoman pada
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 45/POJK.03/2017 sedangkan pada
penelitian yang penulis tulis yaitu dengan mekanisme pada peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 11/POJK.03/2020. Mengenai relaksasi pembiayaan terdampak
pandemic covid-19 dan bagaimana memulihkan usaha UMKM pada masa pasca
pandemi.15

2.3. Hipotesis

Menurut Nanang Martono (2010: 57), hipotesis adalah jawaban

sementara yang kebenarannya harus diuji atau rangkuman kesimpulan

secara teoritis yang diperoleh melalui tinjauan pustaka.Adapun rumusan

hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

Hipotesis

H01 : Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan kinerja

keuangan perbankan syariah sebelum dan sesudah Covid 19

Ha1 : Secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan kinerja keuangan

perbankan syariah sebelum dan sesudah Covid 19


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penerapan

Kebijakan atau policy berkaitan dengan perencanaan, pengambilan dan


perumusan keputusan, pelaksanaan keputusan, dan evaluasi terhadap dampak dari
pelaksanaan keputusan tersebut terhadap orang-orang banyak yang menjadi sasaran
kebijakan (kelompok target). Kebijakan merupakan sebuah alat atau instrument untuk
mengatur penduduk dari atas kebawah. Menurut Amri Marzali dalam bukunya
menyatakan kebijakan adalah keputusan tetap yang dicirikan konsistensi dan
pengulangan tingkah laku dari mereka yang mematuhi
keputusan-keputusan. Dengan cara memberi reward dan sanctions. Secara sentralistik,
kebijakan adalah instrumen teknis, rasional, dan action-oriented untuk menyelesaikan
masalah. Kebijakan adalah cetak biru bagi tindakan yang mengarah dan
mempengaruhi perilaku orang banyak yang terkena dampak keputusan tersebut.
Kebijakan sengaja disusun dan dirancang untuk membuat perilaku orang banyak yang
dituju (kelompok target) menjadi terpola sesuai
dengan bunyi dan rumusan kebijakan tersebut. Sedangkan kebijakan negara sebagai is
whatever governmenet choose to do or not to do. Selanjutnya beliau mengatakan
bahwaa pabila pemerintah memilih untuk melakukan sesuatu, maka harus ada tujuan
(objektivitas) dan kebijakan Negara harus meliputi semua tindakan pemerintah.
Dengan demikian bukan semata-mata merupakan pernyataan keinginan pemerintah
atau pejabat pemerintah. Disamping itu

sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah akan mempunyai pengaruh yang
sama besarnya dengan sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah1 Dari beberapa
pengertian tentang kebijakan tersebut. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
hakikatnya kebijakan mencakup pertanyaan: what, why, who, where, dan how. Semua
pertanyaan itu menyangkut tentang masalah yang dihadapi lembaga-lembaga yang
mengambil keputusan yang menyangkut isi, prosedur yang ditentukan, strategi,waktu
keputusan itu diambil, dan dilaksanakan. Disamping kesimpulan tentang pengertian
kebijakan dengan yang dimaksud. Pada dewasa ini istilah kebijakan lebih sering dan
secara luas dipergunakan dalam kaitannya dengan tindakantindakan pemerintah, serta
perilaku negara pada umumnya. Suatu kebijakan yang telah diformulasikan oleh
pemerintah tidak akan berarti tanpa diikuti dengan pelaksanaan kebijakan.
Pelaksanaan kebijaksanaan adalah sesuatu yang penting, bahkan lebih penting
daripada pembuatan kebijaksanaan, karena kalau tidak ada implementasi maka
kebijaksanaan hanya akan berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi
dalam arsip. Karena itu setiap kebijakan dan program yang dicanangkan pemerintah
selalu diimplementasikan, sehingga tidak hanya menjadi hal yang sia-sia.

3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek


1. Erlina Pancareni, Manajemen Restrukturisasi Pembiayaan Bermasalah Warung
Mikro Di Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Pemalang, Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Purwokerto tahun 2017.
Penelitian ini menejelaskan mengenai mestrukturisasi pembiayaan bermasalah pada
produk pembiayaan warung mikro pada Bank Mandiri Syariah. Tujuan dilakukan
penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen restrukturisasi pembiayaan
bermasalah warung mikro di BSM KCP Pemalang. Penelitian ini merupakan
penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lokasi
penelitian dengan mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu
keadaan alamiah. Sedangkan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan BSM KCP Pemalang.
Manajemen restrukturisasi dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan.
Perencanaan dimulai dari membuat data nasabah pembiayaan bermasalah. Dalam
melaksanakan restrukturisasi pembiayaan haruslah ada organisasi yang khusus untuk
mengatasi restrukturisasi yang terdiri dari PMM (Pelaksana Warung Mikro) dan
AAM (Assistant Analisis Mikro). PMM dan AAM memiliki kewajiban kepada
pimpinanannya yaitu KWM (Kepala Warung Mikro). Sebagai pemimpin, Persamaan
penelitian ini adalah samasama membahas mengenai pembiayaan bermasalah.
Adapun perbedaanya yaitu latar belakang masalah, objek penelitian dan penelitian ini
membahas mengenai pembiayaan bermasalah yang murni terjadi dilapangan baik itu
terjadi dari kesalahan nasabah atau terjadi karena nasabah tidak mampu lagi untuk
membayar angsuran sedangkan penulis membahas pembiayaan bermasalah faktor
eksternal force majeure atau Covid-19 dengan berpedoman pada POJK Nomor
11/POJK.03/2020. Mengenai relaksasi pembiayaan terdampak pandemi covid-19.12

2. Pujiyono, dkk, Problematika pelaksanaan POJK nomor 45/POJK.03/2017 dalam


penyelesaian kredit macet karena bencana alam, Jurnal Kajian Hukum dan keadilan
Vol. 6, No. 3., Desember 2018. Penelitian ini membahas pada problem pelaksanaan
POJK dalam penyelesaian kredit macet akibat bencana alam.Bencana alam telah
menimbulkan dampak
kerugian yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah terdampak.
Salah satu upaya untuk mendukung pemulihan kondisi perekonomian dilakukan
dengan memberikan perlakuan khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank dengan
jumlah tertentu dan kredit atau
pembiayaan yang direstrukturisasi. Pemerintah melalui Otoritas jasa Keuangan
membuat kebijakan khusus berupa pelonggaran aturan untuk restrukturisasi, penilaian
kualitas kredit atau pembiayaan syariah, dan/atau pemberian kredit/pembiayaan
syariah baru dengan POJK Nomor 45/POJK.03/2017 tentang Perlakuan Khusus
terhadap Kredit atau Pembiayaan Bank bagi Daerah-daerah Tertentu di Indonesia
yang Terkena Bencana Alam. Melalui kebijakan khusus ini, perusahaan pembiayaan
dapat memberikan relaksasi kepada debitur berupa rescheduling pembayaran
angsuran, diskon biaya administratif, dan penghapusan denda akibat keterlambatan
pembayaran angsuran. Persamaan pada penelitian ini adalah pembahasan mengenai
penyelesaian kredit macet akibat bencana alam. Perbedaanya yaitu objek penlitian dan
penelitian ini membahas masalah pelaksanaan POJK Nomor 45/POJK.03/

3.3 Pembahasan
Dari hasil, dapat dijelaskan bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis
terhadap narasumber baik nasabah maupun karyawan Bank Syariah Indonesia Kantor
Cabang S Parman kota Bengkulu adalah sebagai berikut: 1. Dampak pandemi Covid-
19 terhadap nasabah Bank Syariah Indonesia
Kantor Cabang S Parman Kota Bengkulu dalam hal ini Kebijakan Relaksasi Pada
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu sebagai berikut :
a. Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi pendapan baik berupa penjualan ataupun
jasa dari usaha nasabah, daya beli yang menurun dari masyarakat yang terjadi akibat
dari seruan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah agar masyarakat tetap di
rumah
b. Pendapatan yang menurun karena daya beli masyarakat yang menurun membuat
nasabah keberatan dan susah untuk membayar angsuran pembiayaan, apa lagi untuk
kebutuhan lainya seperti anak sekolah. Pendapatan pada masa pandemi ini hanya
untuk mencukupi biaya angsuran. Berbeda dengan sebelum pandemic Covid-19
pendapatan sangat cukup untuk membayar angsuran, bahkan masih ada lebih untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari juga kebutuhan lainnya.
c. Pandemi ini yang sangat berdampak, membuat nasabah mencari alternative
penghasilan lain, guna untuk memenuhi kebutuhan sehari hari juga untuk membayar
angsuran dan kebutuhan lainnya.
d. Pandemi Covid-19 yang sudah lama melanda tentunya mempengaruhi Kondisi
modal pada nasabah yang mengalami penurunanan, daya beli masyarakat yang
menurun sehingga banyak barang yang tidak terjual.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Dampak pandemi Covid-19 terhadap nasabah di Bank Syariah Indonesia Kantor


Cabang S Parman Kota Bengkulu yaitu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) sebagai berikut:
a. Banyak mengalami kerugian
b. Penurunan omset bahkan ada yang memaksa untuk mencari pekerjaan lain
c. sektor tertentu seperti pedagang sembako, pedagang beras, pedagang telor, pandemi
Covid tidak terlalu berpengaruh dengan penjualannya.
2. Kebijakan relaksasi yang dilakukan Bank Syariah Indonesia Kantor
Cabang S Parman Kota Bengkulu kepada nasabah yang mengalami kredit macet
dampak pandemi sebagai berikut:
a. Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang S Parman Kota Bengkulu memberikan
kebijakan dengan memudahkan kepada nasabah dalam pengajuan relaksasi sesuai
dengan peraturan pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia
nomor 11/POJK.03/2020.
b. Bank memberikan Relaksasinya berupa pengurangan biaya angsuran maksimal 12
bulan dan angsuran pembiayaan yang diperpanjang masa jatuh temponya.

c. Proses pengajuan restrukturisasi atau relaksasi kredit sangat mudah dan tidak
memberatkan nasabah, hanya dengan mengisi form pengajuan relaksasi kredit lalu
diserahkan ke pihak Bank Syariah Indonesia kantor Cabang S Parman Kota Bengkulu,
kemudian Bank Syariah Indonesian melakukan survey layak tidaknya diberikan
relaksasi selanjutnya nasabah menunggu acc atau diterima.
d. Kebijakan relaksasi tidak dapat diterapkan kepada debitur yang tidak terdampak
Covid-19.

B. Saran

Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan:


1. Kebijakan relaksasi yang dijalankan Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang S
Parman Kota Bengkulu sudah cukup baik, namun Bank syariah Indonesia Kantor
Cabang S Parman Kota Bengkulu harus lebih menyiapkan strategi yang lebih tepat
kedepan apabila terjadi pandemic atau force majeure lagi.
2. Meningkatkan sumber daya manusia yangada di Bank Syariah Indonesia Kantor
Cabang S Parman Kota Bengkulu lagi, terlihat saat nasabah
pembiayaan mengajukan relaksasi tim verifikasi dari Bank Syariah
Indonesia Kantor Cabang S Parman Kota Bengkulu sedikit kurang cepat
tanggap karena keterbatasan karyawan itu sendiri.
DAFTAR ISI

Azwar, Syarifudin. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


Dencik, A.Basyith., Yahya,F.Fauzi., Yoesoef, M.Idris., Salim, M.Noor (2018) . Statistik
Multivariant Analisis ANOVA, MANOVA, ANCOVA, MANCOVA , REPEATED
MEASURES dengan Aplikasi EXCEL dan SPSS. Surabaya : Rajawali Pers
Fahmi, Irham (2017). Analisa Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta.
Fahmi, Irham. (2014) . Pengantar Perbankan Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafido Persada.
Lucky Nugroho , Fiki Wahyu Kuncoro , Akhmad Amien Mastur. (2019). Analisis
Perbandingan Bank Umum Syariah Dengan Unit Usaha Syariah Dari Aspek Efisiensi ;
Kualitas Asset Dan Stabilitas Keuanga Periode Tahun 2014-2017. JEPS Vol 6.
Miftha Farild , Fauziah Bachtiar . (2020). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan
PT.BNI Syariah tbk Sebelum dan Pada Saat Pandemi Covid-19 . Vol.1 No.2
Moeheriono. (2012) . Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta : RajaGrafindo
Persada.
Munawir. (2014) . Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta
Putri Diesy Fitriani . (2020) . Analisis Komparatif Kinerja Keuangan Bank Umum
Syariah Pada Masa Pandemi Covid-19 . Vol.2 No.2
Rudianto. (2013). Akuntansi Pengantar . Jakarta : Penerbit Erlangga.
Sjahdeini , Sutan Remy (2014). Perbankan Syariah Produk-produk dan Aspek-aspek
Hukumnya . Jakarta : Kencana
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&B . Bandung :
Alfabeta.
Sujarweni, V.Wiratna (2017) . Analisis Laporan Keuangan . Yogyakarta : Pustaka Baru
Press

Anda mungkin juga menyukai