Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BESAR KEDUA (13 NOPEMBER 2023

KODE MATA KULIAH: W312100014/1B7311BA


MATA KULIAH: PERBANKAN SYARIAH

BAGIAN A - DIISI MAHASISWA


Nama Mahasiswa: Muhamad Arif
Pratama
NIM: 43120010157
Nama Dosen: Jenis Asesmen
Dr. Sudjono, M.Acc. Menyusun Makalah

Tidak Ada Perpanjangan WAKTU.

Batas Akhir Penyerahan Jenis Tugas :


22 Nopember 2023 Menyusun makalah dengan topik (pilih salah
satu):
Sertakan link bukti upload di
1. Hambatan Perbankan Syariah dalam Menghadapi Pandemi
https://www.scribd.com/ Covid-19
upload-document 2. Fenomena Pandemi Covid-19 terhadap Perbankan Syariah
3. Kendala dan Solusi Bagi Hasil pada Perbankan Syariah
4. Mengapa bank syariah di Indoensia kurang diminati?
5. Menguji Peran Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan
Murabahah Dalam Peta Profit Efficiency Perbankan Syariah di
Indonesia Masa Pandemi COVID-19.
6. Pengaruh Literasi Keuangan Syariah, Religiusitas dan Persepsi
Mahasiswa terhadap Keputusan Menggunakan Layanan
Perbankan Syariah

Catatan: judul bisa diubah tanpa mengurangi esensi topik makalah


Pernyataan:
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk
mematuhi peraturan UMB tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi.
Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan
akademik.

................................... ............................ .............................. ............................


Tanda tangan:
BAGIAN B - DIISI DOSEN PENGAMPU
Capaian Pembelajaran (CPMK)
1. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Murabahah (CPMK-4)
2. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Ijarah dan IMBT (CPMK-4)
3. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Istishna (CPMK-4)
4. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Musyarakah (CPMK-4)
5. Mampu mengidentifikasi Pembiayaan Qardh (CPMK-4)
6. Mampu mengidentifikasi Transaksi Zakat dan transaksi produk berbasis imbalan (CPMK-4)
7. Mampu menilai Manajemen Risiko Bank Syariah (CPMK-5)

Pernyataan:
Saya/ kami yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ kami telah membaca dan setuju untuk
mematuhi peraturan Universitas tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program
Studi. Saya/ kami menyetujui proses pengecekan laporan sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan
akademik.

Komponen Penilaian Nilai Maksimal Nilai Diberikan


PENILAIAN MAKALAH:
1. Sistematika (10%) 1. N x 10%
2. Ketepatan Isi Makalah (45%) 2. N x 45%
3. Ketepatan Kesimpulan dan saran (45%) 3. N x 45%

Total 100%
Nilai Maksimal 100%
Tanda tangan Tanggal Total Total Nilai

Apakah ada penambahan Pengurangan keterlambatan Pengurangan: Nilai Akhir:


waktu? pengumpulan:
Kesepakatan pengumpulan: Pengurangan 5 Poin
TIDAK YA dari Total Nilai

Ya / Tidak
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
Susunan Makalah
HALAMAN JUDUL 1)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Batasan Masalah
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory
2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu
2.3. Hipotesis

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Penerapan
3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek
3.3 Pembahasan

BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA2)

1) Judul ringkas padat: variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol (jika ada) dan
obyek
2) Daftar Pustaka dari artikel dari terbitan jurnal bereputasi nasional (60%) dan jurnal
internasional (40%)

Kutipan dan penulisan pustaka mengikuti sistem APA/American Psychological Association


(lihat lampiran).

Link APA: https://drive.google.com/drive/folders/1_yqvVod6n-dYBtO-


XnBWRGuTnK_4jkNb?usp=sharing

Upload makalah https://www.scribd.com/upload-document

CAPAILAH PRESTASI NILAI OPTIMAL


MATA KULIAH
PERBANKAN SYARIAH
(Dosen: Dr. Sudjono, M.Acc.)

TUGAS BESAR 2
Fenomena Pandemi Covid-19 terhadap Perbankan Syariah

Disusun Oleh:

Muhamad Arif Pratama (43120010157)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makala tentang
Fenomena Pandemi Covid-19 terhadap Perbankan Syariah.
Makala ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan refersnsi dari
beberapa jurnal untuk menyusun artikel ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih kepada Bapak Dr. Sudjono, M.Acc. untuk kesempatanya membimbing saya dalam
menuliskan makala ini.
Terlepas dari semua itu, saya meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
artikel ini.
Akhir kata kami berharap semoga makala tentang tentang Fenomena Pandemi
Covid-19 terhadap Perbankan Syariah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Bank syariah adalah lembaga keuangan yang beroperasi sesuai dengan prinsip
syariah Islam. Bank ini menawarkan produk perbankan yang mematuhi prinsip syariah Islam,
seperti larangan riba (bunga), maysir (judi), dan gharar (ketidakpastian dalam transaksi).
Fungsi utamanya adalah menghimpun dana, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan
memberikan layanan jasa perbankan syariah. Bank syariah juga memiliki istilah khusus,
seperti pembiayaan sebagai pengganti kredit dalam aktivitas perbankan konvensional.

Bank syariah juga memiliki fungsi sosial yang membedakannya dari bank
konvensional. Bank syariah dapat menjalankan fungsi sosial sebagai lembaga baitul mal,
yaitu menerima dana dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya, dan
menyalurkannya untuk keperluan sosial. Selain itu, bank syariah juga diawasi oleh Dewan
Syariah Nasional dari Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) untuk menjaga konsistensi
dalam menjalankan aktivitas perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.

Secara umum, terdapat tiga fungsi bank syariah, yaitu menghimpun dana,
menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan, dan memberikan pelayanan dalam
bentuk jasa perbankan syariah. Bank syariah juga tidak boleh mengandung segala sesuatu
yang diharamkan, seperti riba, penipuan, perjudian, dan objek lain sebagaimana diatur dalam
fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Pandemi Covid-19 memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia, yang


terlihat dari penurunan IHSG dan depremeasi. Rupiah Wabah penularan Covid-19
menyebabkan peningkatan ketidakpastian masyarakat, yang mengakibatkan penurunan
pendapatan dan kesadaran masyarakat. Pemerintah Indonesia mengusulkan paket
penyelamatan fiskal yang besar melalui program National Economic Recovery (PEN), yang
merupakan salah satu langkah terkait dengan peningkatan investasi dan kesadaran.

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan ketidakpastian masyarakat, terutama bagi


anak-anak miskin. Ketidakpastian ini mengakibatkan penurunan akses ke makanan, yang
dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat dan kemampuan pemerintah untuk melindungi
masyarakat. Dalam konteks ekonomi, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan aktivitas
ekonomi yang tidak berguna, seperti penurunan produksi dan penggunaan barang-barang.
Namun, dengan pengambilan langkah-langkah seperti peningkatan pengangkutan vaksin dan
penerapan sosial, ekonomi Indonesia mulai mendidihkan kembali.

1.2. BATASAN MASALAH


Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terbatas pada periode tertentu sejak dimulainya pandemi hingga data terkini.
2. Analisis dampak pandemi terhadap perubahan pola keuangan masyarakat dan
risiko kredit di perbankan syariah
3. Meneliti dampak pandemi pada pertumbuhan ekonomi dan peran perbankan
syariah dalam mendukung pemulihan.
1.3. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana pandemi Covid-19 berdampak pada keuangan perbankan syariah?


2. Apa saja perubahan dalam cara nasabah perbankan syariah bertransaksi akibat
pandemi?
3. Bagaimana perbankan syariah mengatasi risiko kredit dan restrukturisasi selama
pandemi, dan apa perbedaannya dengan perbankan konvensional?
4. Sejauh mana perbankan syariah dapat tetap mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam
menghadapi tekanan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi?
5. Bagaimana pandemi Covid-19 mempengaruhi pertumbuhan ekonomi perbankan
syariah dan upaya mereka dalam mendukung inklusi keuangan serta pemberdayaan
ekonomi masyarakat?
1.4. TUJUAN
1. Menganalisis Dampak Finansial Perbankan Syariah Akibat Pandemi
2. Memahami Perubahan Pola Transaksi dan Perilaku Nasabah
3. Menilai Keterkaitan dengan Prinsip Syariah
4. Menganalisis Kontribusi pada Pemulihan Ekonomi
5. Mengidentifikasi Tantangan dan Peluang di Masa Depan
1.5. MANFAAT
1. Memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana pandemi Covid-19
mempengaruhi kesehatan keuangan perbankan syariah.
2. Menyediakan informasi untuk penyesuaian layanan perbankan syariah berdasarkan
perubahan pola transaksi dan perilaku nasabah selama pandemi.
3. Menyajikan informasi yang dapat digunakan oleh perbankan syariah untuk merancang
strategi kontribusi efektif dalam upaya pemulihan ekonomi.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory

Grand Theory

Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi global dan
lokal. Pandemi ini mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, termasuk ekonomi,
politik, kehidupan sosial, dan budaya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
2020, Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -2,07 persen. Hal ini
menyebabkan perekonomian Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan
drastis karena perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pegerakan yang kurang
stabil. Perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19. Pandemi ini juga
menyebabkan penurunan berbagai aktivitas ekonomi, termasuk pariwisata, perdagangan,
rantai pasokan, serta pasar keuangan. Pandemi ini juga mempengaruhi ekonomi lokal, dengan
banyak bisnis kecil, menengah, dan besar yang terpaksa tutup sementara. Pandemi ini juga
menyebabkan dampak signifikan pada daya beli masyarakat, dengan banyak sektor yang
merasakan dampak pandemi. Pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk
mengurangi dampak pandemi pada ekonomi, termasuk paket stimulus dan program
perlindungan sosial. Efektivitas kebijakan ini perlu dipantau dan dievaluasi untuk menjaga
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan pada sistem


perbankan dan keuangan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pandemi ini telah
meningkatkan risiko kredit (NPL) di sektor perbankan, yang mengakibatkan peningkatan
nilai Non-Performing Loan (NPL) sebesar 2% dari tahun sebelumnya. Selain itu, pandemi
juga berdampak negatif terhadap faktor ekonomi makro utama seperti pertumbuhan PDB,
tingkat inflasi, nilai tukar, dan tingkat suku bunga. Dampak pandemi juga terasa pada sektor
perbankan syariah, di mana terjadi penurunan kualitas aset, pengetatan margin bunga, dan
penyaluran kredit yang terpengaruh. Bank Indonesia juga mencatat bahwa pandemi COVID-
19 telah menimbulkan dampak luar biasa pada kesehatan, kemanusiaan, dan perekonomian
global, serta meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global. Upaya penanggulangan
dampak pandemi ini memerlukan kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas sistem
keuangan, termasuk penyediaan likuiditas kepada perbankan, kebijakan moneter yang
optimal, dan stimulus fiskal untuk memitigasi dampak COVID-19.

Middle Theory

Perbankan syariah perlu melakukan pengadaptasian dan inovasi dalam menghadapi


era digital. Era digital telah merevolusi dan mengubah sektor keuangan syariah, sehingga
bank syariah perlu menawarkan layanan teknologi yang lebih maju kepada konsumen . Bank
syariah perlu melakukan transformasi digital agar dapat bertahan dan bersaing dengan bank
konvensional. Beberapa strategi yang dilakukan oleh perbankan syariah dalam mengikuti era
digital saat ini yaitu dengan memberikan bentuk pelayanan dan perhatian yang lebih kepada
nasabah, seperti layanan perbankan mandiri (self-service) dan layanan teknologi digital
banking. Selain itu, perbankan syariah juga perlu melakukan inovasi layanan perbankan
berbasis teknologi sebagai wujud penerapan green banking. Namun, penggunaan teknologi
juga membawa risiko, seperti risiko keamanan siber, risiko teknologi, dan risiko outsourcing.
Oleh karena itu, perbankan syariah perlu memperhatikan risiko-risiko tersebut dan
mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan risiko tersebut. Dalam menghadapi era
digital, perbankan syariah perlu terus melakukan inovasi dan pengadaptasian agar dapat
memenuhi kebutuhan nasabah dan tetap bersaing dengan bank konvensional.

Perbankan syariah memiliki peran penting dalam menyediakan layanan finansial dan
ekonomi kepada masyarakat. Dalam sistem ekonomi Islam, tidak ada sistem bunga,
melainkan sistem bagi hasil. Hal ini berbeda dengan sistem perbankan konvensional yang
menggunakan sistem bunga dalam setiap kegiatan dan operasional keuangannya. Perbankan
syariah memberikan pembiayaan dengan prinsip berbagi risiko, sehingga saat penerima
pembiayaan mengalami kesulitan, risiko tersebut dibagi antara bank dan penerima
pembiayaan. Hal ini dapat membantu usaha kecil dan menengah di Indonesia untuk
berkembang secara berkelanjutan. Selain itu, perbankan syariah juga memberikan edukasi
keuangan kepada masyarakat, mengajarkan tentang prinsip-prinsip keuangan syariah,
manajemen uang, dan investasi yang berkelanjutan. Perbankan syariah juga fokus pada
pengembangan ekonomi umat dengan memberikan pembiayaan kepada usaha mikro, kecil,
dan menengah. Hal ini membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan umat Islam secara keseluruhan. Perbankan syariah juga berperan dalam
meningkatkan inklusi keuangan di berbagai negara Islam dan komunitas muslim dengan
menyediakan layanan keuangan kepada mereka yang sebelumnya tidak dapat mengakses
sistem perbankan konvensional. Dengan berbagai produk dan layanan yang ditawarkan,
keunggulan-keunggulan yang dimiliki, serta perannya dalam ekonomi Islam, perbankan
syariah juga memberikan alternatif yang sesuai bagi masyarakat dalam melakukan transaksi
perbankan.

Operational Theory

Perbankan syariah telah mengadopsi teknologi dan inovasi untuk meningkatkan


efisiensi dan kelangsungan operasionalnya. Salah satu inovasi yang digunakan saat ini adalah
penggunaan perangkat elektronik seperti ATM, internet banking, dan mobile banking.
Inovasi ini memungkinkan perbankan syariah untuk memberikan layanan perbankan yang
lebih efisien dan mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu, adopsi teknologi juga
memungkinkan perbankan syariah untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan
memanfaatkan Financial Technology (Fintech). Fintech memungkinkan perbankan syariah
untuk memberikan layanan keuangan kepada masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau,
sehingga meningkatkan aksesibilitas terhadap layanan keuangan syariah. Selain itu,
digitalisasi perbankan syariah juga memungkinkan bank-bank syariah untuk memberikan
layanan yang lebih efisien dan praktis kepada nasabah, sehingga dapat meningkatkan kualitas
layanan dan memperluas jangkauan pasar. Penerapan teknologi di perbankan syariah juga
diharapkan dapat membuat bank syariah menjadi lebih efisien dan dapat bersaing dengan
lembaga keuangan lainnya. Dengan adopsi teknologi dan inovasi, perbankan syariah
diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam
industri keuangan.

Kerjasama antara perbankan Syariah, pemerintah, dan masyarakat menjadi krusial


dalam mengatasi pandemi Covid-19 dan menjaga stabilitas ekonomi. Bank Indonesia telah
menurunkan suku bunga kebijakan dan memberikan stimulus fiskal untuk memitigasi
dampak Covid-19. Di tengah pandemi, perbankan Syariah harus beradaptasi dengan cepat,
membuat strategi, inovasi baru, serta mitigasi risiko yang tepat dan cermat. Tantangan di
bank syariah termasuk likuiditas dan rasio pembiayaan bermasalah, namun kerjasama dengan
pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi menjadi kunci dalam menghadapi kondisi
perekonomian yang tak menentu. Bank syariah juga perlu menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam kerangka mitigasi manajemen risiko yang kuat untuk mendukung kebijakan
pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. Dengan adanya kerjasama yang erat
antara perbankan Syariah, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan dapat memperkuat
koordinasi kebijakan guna menjaga kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan, serta
menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

2.2. Studi dan Penelitian Terdahulu

Beberapa studi dan penelitian terdahulu telah dilakukan untuk mengidentifikasi


dampak pandemi Covid-19 terhadap perbankan Syariah. Salah satu studi menunjukkan
bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada fungsi intermediasi perbankan Syariah dalam hal
pendanaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) (Jayanti, 2021). Studi lain
menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan sistem keuangan kita tergerus,
termasuk bunga di bank konvensional. Selain itu, pandemi juga mempengaruhi penyaluran
kredit, penurunan kualitas aset, dan pengetatan margin bunga di bank Syariah (Iswahyuni,
2020). Namun, upaya restrukturisasi pembiayaan dan pengembangan aplikasi digital mobile
banking telah dilakukan untuk mengatasi dampak pandemi ini. Studi lain menunjukkan
bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap fungsi intermediasi
perbankan Syariah dalam hal pendanaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK)
(Parlamba, 2020). Dengan menggunakan temuan dari studi-studi tersebut, makalah tentang
fenomena pandemi Covid-19 terhadap perbankan Syariah dapat memberikan wawasan yang
mendalam tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap perbankan Syariah dan upaya-upaya
yang dilakukan untuk mengatasi tantangan yang muncul.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan studi dan penelitian terdahulu, hipotesis untuk makalah tentang


fenomena pandemi Covid-19 terhadap perbankan Syariah memiliki Dampak pandemi Covid-
19 terhadap perbankan Syariah akan menunjukkan penurunan kualitas aset, pengetatan
margin bunga, dan penurunan pendapatan akibat penyaluran kredit yang terhambat. Namun,
upaya restrukturisasi pembiayaan dan pengembangan aplikasi digital mobile banking
diharapkan dapat membantu mengatasi dampak negatif ini dan memungkinkan perbankan
Syariah untuk tetap menjaga stabilitas operasionalnya.

Hipotesis ini didasarkan pada temuan dari studi terdahulu yang menunjukkan bahwa
pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap fungsi intermediasi
perbankan Syariah dalam hal pendanaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK),
penyaluran kredit, penurunan kualitas aset, dan pengetatan margin bunga. Selain itu, studi
juga menyoroti upaya restrukturisasi pembiayaan dan pengembangan aplikasi digital mobile
banking sebagai respons terhadap dampak pandemi Covid-19. Dengan demikian, hipotesis
ini diharapkan dapat memberikan landasan untuk mengidentifikasi dampak pandemi Covid-
19 terhadap perbankan Syariah dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan
yang muncul.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Penerapan

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perbankan Syariah.
Studi menunjukkan bahwa pandemi ini telah mempengaruhi fungsi intermediasi perbankan
Syariah dalam hal pendanaan dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Selain itu,
pandemi juga mempengaruhi penyaluran kredit, penurunan kualitas aset, dan pengetatan
margin bunga di bank Syariah. Upaya restrukturisasi pembiayaan dan pengembangan aplikasi
digital mobile banking telah dilakukan untuk mengatasi dampak pandemi ini.

3.2. Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek

Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek menunjukkan bahwa pandemi


Covid-19 telah mengganggu kinerja perbankan Syariah dengan ditunjukkan fluktuasi yang
cenderung menurun. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan
di masa pandemi Covid-19. Studi juga menyoroti tantangan perbankan Syariah dalam
menghadapi pandemi Covid-19, di mana kinerja perbankan Syariah terganggu dengan
ditunjukannya fluktuasi yang cenderung menurun

3.3. Pembahasan

Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perbankan Syariah,
terutama terkait dengan fungsi intermediasi, penyaluran kredit, kualitas aset, dan margin
bunga. Upaya restrukturisasi pembiayaan dan pengembangan aplikasi digital mobile banking
telah dilakukan untuk mengatasi dampak pandemi ini. Namun, tantangan tetap ada dalam
menjaga kinerja perbankan Syariah di masa pandemi Covid-19. Diperlukan langkah-langkah
strategis yang tepat untuk menjaga stabilitas dan kelangsungan perbankan Syariah di tengah
kondisi yang tidak pasti ini.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang bisa di ambil dari tulisan di atas yaitu, pandemi Covid-19 telah
mempengaruhi fungsi intermediasi perbankan Syariah dalam hal pendanaan dan
penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), serta penyaluran kredit, kualitas aset, dan margin
bunga. Upaya restrukturisasi pembiayaan dan pengembangan aplikasi digital mobile banking
telah dilakukan untuk mengatasi dampak pandemi ini.Perbandingan antara teori/penelitian
terdahulu dan praktek menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah mengganggu kinerja
perbankan Syariah dengan ditunjukkan fluktuasi yang cenderung menurun. Hal ini
menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan di masa pandemi Covid-19.
Studi juga menyoroti tantangan perbankan Syariah dalam menghadapi pandemi Covid-19, di
mana kinerja perbankan Syariah terganggu dengan ditunjukannya fluktuasi yang cenderung
menurun.Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perbankan
Syariah, terutama terkait dengan fungsi intermediasi, penyaluran kredit, kualitas aset, dan
margin bunga. Upaya restrukturisasi pembiayaan dan pengembangan aplikasi digital mobile
banking telah dilakukan untuk mengatasi dampak pandemi ini. Namun, tantangan tetap ada
dalam menjaga kinerja perbankan Syariah di masa pandemi Covid-19. Diperlukan langkah-
langkah strategis yang tepat untuk menjaga stabilitas dan kelangsungan perbankan Syariah di
tengah kondisi yang tidak pasti ini
DAFTAR PUSTAKA

Allesia Rizki dkk. Analisis Kinerja Perbankan Syariah di Indonesia:Studi Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia.

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/kebijakan-fiskal-moneter-dan-jasa-
keuangan-untuk-mengatasi dampak-Covid-19-di-indonesia.

Indonesia. (2004). Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Tetang Sistem


Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Jakarta: Bank Indonesia.

Indonesia. (2011). Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat


Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia.

Indonesia. (2011). Surat Edaran Bank Indonesia No.13/24/DPDN Tanggal 25 Oktober


2011. Jakarta: Bank Indonesia.

Indonesia, R. (2013). Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP. Jakarta: Bank


Indonesia.

Kasmir. (2015). Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawunaiali Pres.

Sumadi, S. (2020) Menangkar Dampak Penomena Covid-19 Terhadap Perbankan Syariah.


Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 3 (2). 145-162

Anda mungkin juga menyukai