MANAJEMEN BENCANA II
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 6
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
PRODI DIV KEPERAWATAN PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021
MISI
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH MANAJEMEN BENCANA II
2
Prodi : DIV Keperawatan Pontianak
Semester :7 (Tujuh)
Telah disetujui
Disahkan Oleh :
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dengan ini saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya kepada saya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah MANAJEMEN BENCANA II diberi judul
“ANALISIS PENERAPAN CRISIS CENTER SAAT COVID”. Adapun
makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin, sehingga dapat
memperlancar proses pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, saya juga ingin
3
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini.
Pontianak, 28 September
2020
Penyusun
KELOMPOK
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI................................................................................................3
BAB III.................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................12
A. Kesimpulan..................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
5
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan dan berada pada
wilayah ring of fire mempunyau potensi bencana yang sangat tinggi dan juga
sangat bervariasi dari aspek jenis bencana. Kejadian bencana cenderung terus
menigkat baik dari segi intensitas, frekuensi, magnitude maupun sebarannya.
Bencana alam merupakan salah satu bentuk krisis lingkungan yang dipicu
oleh banyak sebab, baik yang terjadi secara mendadak maupun yang sudah
dapat diprediksi akan terjadi.
Seringkali bencana alam yang satu dapat memicu bencana alam yang
lain atau bahkan menjadi situasi krisis yang lain. Oleh karena itu tahapan yang
terstruktur dalam penanganan bencana memegang peranan penting. Pada tiap
fase manajemen bencana, penyiapan data sumber daya yang akurat dari semua
komponen yang terlibat dalam kebencanaan sangat dibutuhkan. Setiap daerah
memiliki risiko dan karakteristik bencana yang berbeda, tetapi pola
penanganan bencana harus tetap sama, sehigga diperlukan sebuah pedoman
penanganan bencana.
1
dan komando saat bencana terjadi, sehingga penanganan bencana dapat
dilakukan secara cepat, tepat, dan responsif.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian crisis center ?
2. Apa tujuan dan konsep dari crisis center?
3. Bagaimana penerapan crisis center di Indonesia?
Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami tentang crisis centre.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengetian dari crisis center.
b. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dari crisis centre.
c. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penerapan crisis center di
Indonesia.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Crisis Center
1. Wabah
2. Bencana alam
3. Teknologi
4. Manajemen yang buruk
5. Terorisme
6. Peperangan
7. Kelangkaan.
3
B. KonsepCrisis Center
1. Situasi Krisis
Pada tahap ini segala kejadian atau sinyal krisis sudah mulai
nampak namun perusahaan tetap melakukan aktivitas seperti biasa. JIka
perusahaan tidak bisa menangkap sinyal ini dengan tidak menerapkan
4
manajemen krisis, maka akan memiliki dampak besar pada tahapan
berikutnya.
a) Akut
b) Kronis
5
Contohnya, Ketika suatu saat nanti Jakarta dan Indonesia benar-
benar lockdown sehingga dapat mempengaruhi aktivitas bisnis
secara keseluruhan seperti supply chain dan juga kegiatan ekspor
atau impor.
c) Penyembuhan
a) Pre-crisis
6
b) Crisis Response
c) Post-Crisis
7
C. Penerapan Crisis Center Di Indonesia
8
"Targetnya adalah kita mengeliminasi semua ODP (orang dengan
pemantauan) yang punya indikasi itu," jelas Sidik. Crisis center ini
juga terintegrasi dengan layanan call center/hotline buat warga
melaporkan segala hal soal virus corona. Laporan ini penting sebagai
pasokan data sebelum Pemkot Depok menyusun langkah strategis
penanganan kemungkinan meluasnya infeksi virus corona. Sidik
menggaransi bahwa layanan hotline terkait virus corona yang dapat
dihubungi warga di nomor 112 dan 119 bebas biaya telepon. "Kami
melakukan sosialisasi nomor telepon hotline yang dapat dihubungi
apabila terdapat kegawatdaruratan virus corona, tanpa berbayar di
112 dan 119," kata Sidik. "Di sini, semua info masyarakat masuk dari
sana," ia menambahkan. Sidik mempersilakan warga Depok yang
khawatir terhadap kesehatan dirinya terpapar virus corona segera
menghubungi hotline ini. Menurut dia, khawatir terhadap kesehatan
diri sendiri dari virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 jauh lebih
baik, supaya dapat segera dilaporkan ke hotlinedan langsung didata.
Jika tidak, maka kemungkinan penyebaran infeksi virus corona justru
tak terpantau dan akan membahayakan warga yang lebih banyak ke
depannya.
9
Hingga saat ini, Sidik mengklaim bahwa hotline ini telah menerima
sejumlah laporan dari warga Depok yang resah akan kesehatannya.
Seluruh laporan itu, menurut dia, tidak mengkhawatirkan. Namun,
Sidik ogah membeberkan datanya karena bukan wewenang dia.
"Petugas call center kami 3 shift, 24 jam. Satu shift 4 orang plus 1
supervisor. Dokter jaga di 119 itu semua kami layanannya 24 jam,"
tutup Sidik. Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir
Effendy mengatakan pemerintah berencana membentuk crisis center
untuk menyikapi dua WNI yang positif terjangkit virus corona.
Kedua WNI tersebut merupakan warga Depok, Jawa Barat, dan kini
tengah menjalani perawatan di RSPI sulianti Saroso, Jakarta Utara.
"Ada ada. Ya ini mau rapat ini sedang mau kita bahas," kata
Muhadjir di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (2/3). Namun dia tak
menjelaskan dimana lokasi rapat pembahasan pembentukan crisis
center tersebut, termasuk siapa saja pihak-pihak yang terlibat
pembahasan. Muhadjir mengimbau agar masyarakat Indonesia tak
terlalu panik dalam menyikapi dua WNI yang positif terjangkit virus
corona. Akan tetapi di sisi lain dia meminta seluruh masyarakat tetap
harus waspada tinggi. "Masyarakat jangan terlalu panik, bahwa
waspada tinggi iya," ujarnya.
"Kuncinya satu kan sebetulnya, daya tahan tubuh aja. Kalau daya
tubuhnya bagus, prima, itu virus tak akan mengena. Karena juga
nggak ada obatnya, jadi cara ngobatinnya gitu, mereka yang terpapar
dipulihkan daya tahannya ya nanti virusnya akan kalah," kata dia.
Lebih jauh Muhadjir menyatakan pemerintah juga akan berkoordinasi
dengan pemerintah daerah untuk memperbanyak rumah sakit rujukan
dalam menangani virus corona. "Kita akan segera koordinasikan
masing-masing daerah," kata dia
10
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut dua WNI, yakni
seorang ibu berusia 64 tahun, dan putrinya 31 tahun, positif virus
corona setelah kontak langsung dengan seorang WN Jepang yang
tinggal di Malaysia. Mereka kontak dengan berdansa saat WN Jepang
tersebut berkunjung ke rumah ibu dan anak itu di Depok, Jawa Barat.
Kedua WNI warga Depok itu kini dirawat di RSPI Sulianto Suroso,
Jakarta Utara. RSPI Sulianti Saroso dipilih karena memiliki
spesialisasi infeksi penyakit menular. Rumah sakit itu juga memiliki
perawatan ruang isolasi yang lengkap. Selain dua pasien positif
corona, RSPI juga merawat dua pasien di ruang isolasi. Namun
mereka diketahui negatif virus corona usai tes spesimen oleh
Balitbangkes.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan
dan kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun bagi para pembacanya sebagai kesempurnaan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-
makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat
kami.
12
DAFTAR PUSTAKA
13