Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK DEWASA DENGAN DIABETES

MELITUS DI DUSUN PONDOK BUAK


DESA BATU KUMBUNG KECAMATAN LINGSAR
Tanggal 31 Oktober 2022 S/D 12 November 2022

Disusun untuk memenuhi Tugas Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Prodi D.III Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram

Oleh Kelompok IV

1. Nani Ewi Salman P07120120074


2. Ni Made Junia Putri P07120120075
3. Ni Wayan Dewi Adriani P07120120076
4. Novi Hindriyani P07120120077
5. Nurhidayatul Hasani P07120120078
6. Nursifa P07120120079
7. Nurul Aulia Rizki P07120120080
8. Prisada Nurshabrina P07120120082

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PRODI D.III KEPERAWATAN
MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2022/2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK DEWASA DENGAN DIABETES


MELITUS DI DUSUN PONDOK BUAK DESA BATU KUMBUNG
KECAMATAN LINGSAR

Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022

OLEH:

KELOMPOK IV

Dengan ini disahkan sebagai laporan kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas

Pembimbing Pendidikan, Pembimbing Pendidikan,

Desty Emilyani, M.Kep Mira Utami Ningsih, M. NSc


(NIP.197412061998032001) (NIP.198504052019022001)

Pembimbing Lahan,

Miska Yaumil Dasih S.Kep. Ns.

2
DAFTAR NAMA MAHASISWA KELOMPOK IV

1. Nani Ewi Salman P07120120074


2. Ni Made Junia Putri P07120120075
3. Ni Wayan Dewi Adriani P07120120076
4. Novi Hindriyani P07120120077
5. Nurhidayatul Hasani P07120120078
6. Nursifa P07120120079
7. Nurul Aulia Rizki P07120120080
8. Prisada Nurshabrina P07120120082

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepadat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
Mata Kuliah Pelayanan Kesehatan Primer II ini dengan tepat waktu yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Kelompok Dewasa Dengan Diabetes Melitus Di Dusun Pondok Buak Desa Batu
Kumbung Kecamatan Lingsar”. Kami menyadari laporan ini masih kurang sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
Besar harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai informasi ataupun
pengetahuan bagi pembaca dan dapat menjadi literature guna membantu mahasiswa/i
dalam belajar Mata Kuliah Pelayanan Kesehatan Primer II.

Pondok Buak, 02 November 2022,

Kelompok IV

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
DAFTAR NAMA MAHASISWA KELOMPOK IV.............................................3
KATA PENGANTAR..............................................................................................4
DAFTAR ISI.............................................................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................28
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................7
B. Tujuan...........................................................................................................8
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK DEWASA DENGAN DIABETES
MELITUS DI DUSUN PONDOK BUAK DESA BATU KUMBUNG KECAMATAN
LINGSAR
I. PENGKAJIAN.............................................................................................9
1. Hasil Angket/kuesioner......................................................................13
2. Hasil Wawancara................................................................................14
3. Hasil Observasi....................................................................................15
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN DM..........................................................18
III. IMPLEMENTASI KPERAWATAN DM..................................................18
IV. EVALUASI KEPERAWATAN DM..........................................................19
V. PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK..................................................22
VI. DIAGNOSA BAHAYA MEROKOK.........................................................23
VII. INTERVENSI BAHAYA MEROKOK......................................................23
VIII. IMPLEMENTASI BAHAYA MEROKOK...............................................23
IX. EVALUASI BAHAYA MEROKOK..........................................................23
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................................25
B. Saran..............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................27

5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Angket/Kuesioner DM dan Bahaya Merokok
Lampiran 2. Penerimaan Mahasiswa PKL
Lampiran 3. Pengkajian, Pengisian kuesioner dan pemeriksaan GDS
Lampiran 4. Pelaksanaan Desiminasi Awal
Lampiran 5. Penyuluhan DM pada dewasa di Dusun Pondok Buak
Lampiran 6. SAP, SOP, POA, Daftar hadir Penyuluhan DM
Lampiran 7. Penyuluhan Bahaya Merokok di SDN 03 BATU KUMBUNG
Lampiran 8. SAP, Daftar hadir Bahaya Merokok di SDN 03 BATU KUMBUN
Lampiran 9. Penyuluhan Stunting
Lampiran 10. SAP Stunting
Lampiran 11. Pelaksanaan Desiminasi Akhir
Lampiran 12. Bimbingan Akademik Penyusunan Laporan
Lampiran 13. Dokumentasi diskusi
Lampiran 14. Dokumentasi wawancara kadus dan kader

6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Program pendidikan Diploma III Keperawatan bertujuan menghasilkan


lulusan yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
yang memadai serta memiliki ketrampilan profesional baik ketrampilan
intelektual, interpersonal maupun teknikal. Tujuan tersebut dapat tercapai
melalui pengembangan berbagai metode pembelajaran yang membutuhkan
kemampuan penguasaan berbagai cabang keilmuan yang mendukung
ketrampilan profesional, yaitu metode Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
metode Praktik Klinik (PKK). PKL merupakan metode pembelajaran bertujuan
agar peserta didik mendapatkan kesempatan untuk berlatih bekerja di
masyarakat, menumbuhkan sosialisasi profesional, mengambil keputusan
lapangan, peka terhadap situasi masalah kesehatan dan respon terhadap
masyarakat serta mampu mengaplikasikan ilmu keperawatan dalam pemecahan
masalah kesehatan di masyarakat.
Pengalaman belajar lapangan merupakan bagian dari belajar mengajar
dimana mahasiswa diberikan kesempatan untuk lebih memahami serta mampu
dan terampil menggunakan ilmu yang dipelajari selama di kelas, sehingga dapat
dihasilkan lulusan perawat yang profesional dan dapat memberikan pelayanan
kesehatan pada masyarakat secara optimal dalam meningktkan derajat kesehatan
masyarakat.
Keilmuan keperawatan ditatanan pelayanan masyarakat yang menjadi
kompetensi dan harus dicapai oleh peserta didik Program Studi Diploma III
Keperawatan meliputi : Keperawatan kelompok khusus dan masyarakat.
Pencapaian kompetensi tersebut dapat diperoleh melalui metode pembejaran
Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Praktik Kerja Lapangan pelayanan kesehatan primer dapat mengasah
kemampuan mahasiswa baik soft skill maupun hard skill dalam upaya
menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat sehingga derajat kesehatan
masyarakat meningkat.

7
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada kelompok
khusus melalui pendekatan proses keperawatan mulai dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.
2. Tujuan Khusus
a. Pelayanan Kesehatan Primer-II Mahasiswa mampu :
1) Mengkaji kesehatan pada kelompok khusus di masyarakat (balita,
anak usia sekolah, remaja, dewasa dengan masalah kesehatan, usia
lanjut dan ibu hamil);
2) Mengidentifikasi masalah/diagnosa keperawatan pada kelompok
khusus di masyarakat;
3) Merumuskan rencana keperawatan pada kelompok khusus di
masyarakat;
4) Melakukan tindakan keperawatan pada kelompok khusus di
masyarakat sesuai rencana dengan memanfaatkan sumber-sumber
yang tersedia dan potensi yang ada pada kelompok khusus;
5) Melakukan kerjasama lintas sektoral dalam menyelesaikan masalah
pada kelompok khusus di masyarakat;
6) Memberdayakan kelompok;
7) Melakukan evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada
kelompok khusus di masyarakat dan membuat rencana tindak lanjut
yang diperlukan;
8) Mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan yang
dilakukan pada salah satu kelompok khusus di masyarakat secara
sistematis.

8
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK DEWASA DENGAN DIABETES


MELITUS DI DUSUN PONDOK BUAK
DESA BATU KUMBUNG KECAMATAN LINGSAR

I. PENGKAJIAN

 Lokasi pengkajian di dusun Pondok Buak RT 1-5 , sasaran pengkajian 15 orang,


jumlah sasaran 15 orang, pelaksanaan pengkajian pada tanggal Kamis, 03
Oktober 2022.

a. Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun


Pondok Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Jenis kelamin jumlah Persentase
1. Laki – laki 3 20%
2. Perempuan 12 80%
Jumlah 15 100%

Tabel 1 menunjukan sebagian besar responden adalah perempuan dibandingkan


laki-laki yang mengalami Diabetes mellitus yaitu sebanyak 12 orang (80%).

b. Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Di Dusun Pondok Buak


Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Kategori usia Jumlah Persentase
1. Dewasa Awal (26-35 tahun) 0 0%
2. Dewasa Akhir (36-59 tahun) 7 46,7%
3. Lansia (60-80 tahun) 8 53,3%
Jumlah 15 100%

Table 2 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan usia, yang lebih


dominan mengalami Diabetes melitus yakni berkategori usia lansia sebanyak 8
orang (53,3%).

9
c. Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Dusun Pondok
Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Pendidikan Jumlah Persentase
1. SD 3 20%
2. SMP 4 26,7%
3. SMA 0 0%
4. Tidak Sekolah 8 53,3%
5. Perguruan Tinggi 0 0%
Jumlah 15 100%

Tabel 3 menunjukan sebagian besar responden tidak sekolah

d. Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Agama Di Dusun Pondok Buak


Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Agama Jumlah Persentase
1. Islam 15 100%
Jumlah 15 100%

Tabel 4 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan agama, yakni


semua responden bergama islam sebanyak 15 orang (100%).

e. Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun Pondok


Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Pekerjaan Jumlah Persentase
1. Peternak ikan/petani 3 20%
2. IRT 10 66,7%
3. Pedagang 2 13,3%
Jumlah 15 100%

Tabel 5 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan pekerjaan, yakni


dari 15 responden bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 10 orang
(66,7%).

10
f. Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Status Di Dusun Pondok Buak
Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Status Jumlah Persentase
1. Menikah 12 80%
2. Janda 3 20%
Jumlah 15 100%

Tabel 6 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan status, yakni yang


berstatus menikah sebanyak 12 orang (80%) sedangkan yang berstatus janda
sebanyak 3 orang (20%).

g. Tabel 7 distribusi responden berdasarkan suku di dusun Dusun Pondok


Buak tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Suku Jumlah Persentase
1 Sasak 15 100%
Jumlah 15 100%

Tabel 7 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan suku, yakni semua


bersuku sasak sebanyak 15 orang (100%).

h. Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Di Dusun Pondok


Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Pendapatan Jumlah Persentase
1. < Rp 880.000,- 15 100%
2. >Rp 800.000,- 0 0%
Jumlah 15 100%

Tabel 8 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan pendapatan, yakni


dilihat dari hasil pendapatan kepala keluarga semua responden berpendapatan
kurang dari Rp.880.000 sebanyak 15 orang (100%).

11
i. Tabel 9 Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Menderita Diabetes
Melitus Di Dusun Pondok Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Kategori menderita DM Jumlah penderita Persentase
1. < 1 tahun 3 orang 20 %
2. > 2 tahun 6 orang 40%
3. >5 tahun 6 orang 40%
Jumlah 15 orang 100 %

Tabel 9 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan lamanya menderita


Diabetes melitus, yakni lebih dari 2 tahun sebanyak 6 orang (40%), lebih dari 5
tahun sebanyak 6 orang (60%).

j. Tabel 10 Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Gula Darah Di Dusun


Pondok Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. GDS Jumlah penderita Persentase
1. Kadar gula >200 gr//dL 10 66,7%
2. Kadar gula <200 gr/dL 5 33,3%
Jumlah 15 100%

Tabel 10 menunjukkan bahwa responden yang memiliki kadar gula darah, >200
gr/dL ada 10 orang (66,7%), responden yang memiliki kadar gula darah <200
gr/dL sebanyak 5 orang (33,3%).

k. Tabel 11 Distribusi Responden Berdasarkan IMT Di Dusun Pondok Buak


Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. IMT Jumlah Persentase
1. Obesitas (>30) 6 40%
2. Berat badan lebih (25 – 29,9) 2 13,3%
3. Berat badan normal (18,5 – 24,9) 7 46,7%
4. Berat badan dibawah normal (<18,5) 0 0%
Jumlah 15 100 %

Tabel 11 menunjukkan bahwa Indeks Massa Tubuh, yakni dari 15 responden


memiliki berat badan diatas normal sebanyak 8 orang 53,3%.

12
II. HASIL ANGKET/KUESIONER
1. Tabel 12 Tanda & gejala DM yang dikeluhkan Responden Di Dusun
Pondok Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Tanda & gejala DM yang dikeluhkan Jumlah Persentase
1. Mudah merasa haus 11 73,3%
2. Sering buang air kecil 11 73,3%
3. Mudah lelah 10 66,7%
4. Berat badan menurun 5 33,3%
5. Luka atau memar yang tidak sembuh dengan cepat 4 26,7%
6. Sering merasa mati rasa pada lengan, kaki atau jari-
jari 12 80%

7. Merasa gatal di sekitar kelamin 9 60%


8. Sering merasa lapar 9 60%

Tabel 12 menunjukkan bahwa keluhan penyakit diabetes mellitus yang paling


banyak dikeluhkan oleh responden yaitu sering merasa mati rasa pada lengan,
kaki, atau jari-jari yaitu sebanyak 12 orang (80%).

2. Tabel 13 Pengetahuan Responden Tentang Diabetes Melitus Di Dusun


Pondok Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
Pengetahuan responden tentang DM diperoleh menggunakan kuesioner/angket.
Hasil penilaian angket terhadap pengetahuan dikategorikan sebagai :
- Pengetahuan baik jika nilai 76-100%
- Pengetahuan cukup jika nilai 56-75%
- Pengetahuan kurang jika nilai <55%
No. Kategori pengetahuan Jumlah Persentase
1. Baik 0 0%
2. Cukup 9 60 %
3. Kurang 6 40 %
Jumlah 15 100 %

Tabel 13 menunjukan bahwa reponden tidak ada yang mempunyai pengetahuan


baik (0%), berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 orang (60 %) dan
berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (40%).

13
3. Tabel 14 Perilaku Responden Tentang Diabetes Melitus Di Dusun Pondok
Buak Tanggal 31 Oktober S/D 12 November 2022
No. Kategori Jumlah Persentase
1. Baik (skor : 76-100%) 7 46,7 %
2. Cukup (skor : 56-75%) 7 46,7 %
3. Kurang (skor : <55%) 1 6,6%
Jumlah 15 100%

Tabel 14 menunjukkan bahwa dari 12 perilaku untuk perawatan kesehatan


mandiri pada pasien DM, perilaku yang paling sering ditingggalkan adalah
sebanyak

A. HASIL WAWANCARA
1. Kader mengatakan :
- Posyandu lansia di adakan setiap 8 bulan sekali.
- Ada pemeriksaan GDS pada setiap posyandu lansia.
- Belum pernah ada penyuluhan tentang DM.
- Penderita DM biasanya cek GDS di salah satu rumah warga yang memiliki
alat pemeriksaan.
2. Banyak dari warga Dusun Pondok Buak yang menderita DM tidak
memeriksakan kesehatan secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Mereka hanya memeriksakan kesehatannya jika merasa tidak sehat dengan
kondisi tubuhnya, dimana seharusnya penderita DM selalu rutin mengontrol
kondisi kesehatannya, dan kadang memeriksa GD di salah satu rumah warga
yang memiliki alat cek GD.
3. Dari data pengkajian dan kuesioner terdapat 3 orang keluarga warga yang
memiliki penyakit yang sama, 10 orang warga sering merasa haus, 11 orang
warga sering buang air kecil, 10 orang warga sering mudah lelah, 5 orang warga
BB menurun, 4 orang warga mengalami luka memar yang sembuh lama, 11
orang warga sering merasakan mati rasa pada lengan, kaki atau jari-jari., 8 orang
warga sering merasakan gatal disekitar alat kelamin, 9 orang warga sering
merasa lapar.

14
B. DATA OBSERVASI
Dari hasil observasi kami mengamati bahwa:
1. Kebanyakan warga Dusun Pondok Buak yang menderita DM sering
mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak gula dan lebih senang
mengkonsumsi nasi dalam kondisi hangat hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan mengenai pola makan untuk penderita.
2. Sebagian besar warga memiliki pengetahuan cukup tentang DM. Sebagian warga
sering melakuan kebiasaan baik seperti makan 3x sehari, sering konsumsi
sayuran dan makan-makanan yang mengandung vitamin dan mineral. Serta
kebiasaan buruk warga sering juga mengkonsumsi makanan ataupun minuman
yang mengandung tinggi gula, makan-makanan yang mengandung minyak
berlebih dan jarang berolahraga.

15
Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
No ANALISA DATA ETIOLOGI PROBLEM
Kurang
1. DS: pengetahuan Resiko
a. Kader mengatakan : peningkatan
- Posyandu lansia di adakan setiap 8 bulan gula darah pada
sekali. penderita DM di
Tidak mampu
- Ada pemeriksaan GDS pada setiap menjaga pola Dusun Pondok
posyandu lansia. makan Buak
- Belum pernah ada penyuluhan tentang DM.
- Penderita DM biasanya cek GDS di salah
satu rumah warga yang memiliki alat Resiko

pemeriksaan. peningkatan gula

b. Banyak dari warga Dusun Pondok Buak yang darah

menderita DM tidak memeriksakan kesehatan


secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat. Mereka hanya memeriksakan
kesehatannya jika merasa tidak sehat dengan
kondisi tubuhnya, dimana seharusnya
penderita DM selalu rutin mengontrol kondisi
kesehatannya, dan kadang memeriksa GD di
salah satu rumah warga yang memiliki alat
cek GD.
c. Dari data pengkajian dan kuesioner terdapat 3
orang keluarga warga yang memiliki penyakit
yang sama, 10 orang warga sering merasa
haus, 11 orang warga sering buang air kecil,
10 orang warga sering mudah lelah, 5 orang
warga BB menurun, 4 orang warga
mengalami luka memar yang sembuh lama,
11 orang warga sering merasakan mati rasa
pada lengan, kaki atau jari-jari., 8 orang
warga sering merasakan gatal disekitar alat
kelamin, 9 orang warga sering merasa lapar.

16
DO:
a. Kebanyakan warga Dusun Pondok Buak yang
menderita DM sering mengkonsumsi makanan
yang mengandung banyak gula, mengandung
minyak berlebih dan lebih senang
mengkonsumsi nasi dalam kondisi hangat hal
ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan
mengenai pola makan untuk penderita.
b. Sebagian besar warga memiliki pengetahuan
cukup tentang DM. Sebagian besar warga
melakuan kebiasaan baik seperti makan 3x
sehari, sering konsumsi sayuran dan makan-
makanan yang mengandung vitamin dan
mineral. Serta kebiasaan buruk warga sering
juga mengkonsumsi makanan ataupun
minuman yang mengandung tinggi gula,
makan-makanan yang mengandung minyak
berlebih, lebih senang mengkonsumsi nasi
dalam keadaan hanga dan jarang berolahraga.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Risiko peningkatan gula darah pada penderita DM di Dusun Pondok Buak b.d
kurangnya pengetahuan tentang manajemen perawatan DM, Serta kebiasaan buruk
warga sering juga mengkonsumsi makanan ataupun minuman yang mengandung
tinggi gula, makan-makanan yang mengandung minyak berlebih, lebih senang
mengkonsumsi nasi dalam keadaan hangat dan jarang berolahraga. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai pola makan untuk penderita,
lengan/kaki/jari-jari terasa kebas, sering merasa haus, sering buang air kecil, mudah
merasa lelah, dan luka atau memar yang tidak sembuh dengan cepat, dan memiliki
anggota keluarga yang menderita penyakit Diabetes Melitus.

17
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Rencana


No TUM TUK
Keperawatan Tindakan
1. Resiko Setelah dilakukan a. Warga dusun a. Penyuluhan DM
peningkatan tindakan keperawatan pondok buak dapat dan manajemen
gula darah 3x pertemuan, mengetahui perawatan DM
pada warga Diharapkan manajemen DM :
dusun pondok pengetahuan warga - Edukasi
buak yang menderita DM - Perencanaan
berhubungan di dusun pondok makan (Diit)
dengan buak meningkat dan - Latihan jasmani
kurangnya dapat melakukan (Olahraga)
pengetahuan Tindakan-tindakan - Intervensi
tentang menjaga gula darah farmakologis
kesehatan dalam batas normal (senam kaki)
(DM) - Cek GDS
b. Warga dusun
pondok buak agar
dapat menerapkan b. Demonstrasi
senam kaki berguna senam kaki DM
untuk memperlancar
aliran darah.
c. Warga penderita
DM mampu
menyebutkan dan c. Jelaskan dan
menerapkan diit DM demonstrasi diit
dirumah. pada pasien
dengan DM

18
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No. Jam Hari Pelaksanaan Respon Hasil


Tanggal
1. 10.30 wita Selasa, 8 a. Melakukan a. Warga dusun Pondok
November penyuluhan DM Buak yang hadir antusias
2022 dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan DM, saat
diberikan pre test warga
ada beberapa yang
mampu menjawab
pertanyaan. Setelah
selesai penyuluhan ada 3
pertanyaan dierikan warga
dapat menjawab dengan
benar.

11.30 wita b. Mendemonstrasikan b. Warga dusun Pondok


diit pada pasien DM Buak yang hadir antusias
saat didemonstrasikan
tentang diit yaitu pola
makan yang baik dan
benar bagi penderita DM

16.30 wita c. Mendemonstrasikan c. Warga dusun Pondok


warga cara melakukan Buak yang hadir sangat
senam kaki DM antusias saat mengikuti
senam kaki DM, terlihat
saat warga bisa
menyebutkan kembali
urutan senam kaki DM.

19
VI. EVALUASI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawatan

1. Resiko peningkatan gula S:


darah berhubungan pada - Warga mengatakan paham dan mengerti setelah
penderita DM di Dusun diberikan penyuluhan terkait DM. Hal ini dapat dilihat
Pondok Buak b.d dengan saat menjelaskan penyuluhan DM warga tampak
kurangnya pengetahuan antusias.
tentang kesehatan (DM)
- Warga mengatakan mengerti dan akan menerapkan
pola makan yang baik dan benar dirumah.
- Warga mengatakan paham dengan senam kaki DM
dan akan menerapkannya dirumah bersama keluarga.
O:
- Warga antusias dalam mengikuti penyuluhan dan bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan.
- Warga tampak bisa menjelaskan bagaimana pola
makan yang baik dan benar serta bisa menyebutkan
makanan yang harus dihindari dan diperbolehkan.
- Warga keseluruhan mengikuti senam kaki dengan
kooperatif dan bisa menyebutkan urutan senam kaki
DM.
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan dengan tetap menerapkan pola
makan DM yang baik dan benar, tetap rutin
melakukan senam kaki DM ketika terjadi mati rasa.

1. Evaluasi Diabetes Melitus pada usia dewasa


 Kelompok 4 melakukan penyuluhan Diabetes Melitus di RT 1, 2, 3, 4 dan 5
Dusun Pondok Buak pada selasa, 8 oktober 2022 dengan jumlah warga yang
hadir sebanyak 15 orang, 12 orang perempuan dan 3 laki-laki. Pada saat
melakukan penyuluhan, suasana warga baik dan kondusif serta antusias
dalam untuk mengikuti penyuluhan dan banyak warga yang aktif bertanya

20
tentang penyakit DM dan bagaimana penerapan senam kaki
 Capaian tujuan
 Jangka Panjang
Warga Dusun Pondok Buak sudah mampu melakukan dan mengikuti
senam kaki DM dan warga mau untuk mengubah pola makan menjadi
lebih baik.
 Jangka Pendek
Warga Dusun Pondok Buak khususnya di RT 1, 2, 3, 4 dan 5 terlihat
sedikit demi sedikit memahami tentang penyakit DM dan sudah mampu
untuk menerapkan demonstrasi pola diit dan senam kaki DM yang sudah
di informasikan.

21
VI. KEGIATAN TAMBAHAN PENYULUHAN PHBS BAHAYA MEROKOK
A. Hasil Angket/Kuesioner Bahaya Merokok berdasarkan pengetahuan
No Pernyataan BENAR SALAH Persentase
1. Roko berbahaya bagi
25 7 78,1%
kesehatan
2. Asap rokok yang dihembuskan
dan dihirup oleh orang lain
23 9 71,8%
dapat berdampak pada
kesehatan
3 Merokok dapat menyebabkan
11 21 34,3%
bau mulut
4 Merokok dapat menyebabkan
penyakit jantung dan kanker 9 23 21,8%
paru
5 Didalam rokok terdapat
kandungan zat yang 17 15 53,1%
berbahaya

 Interpretasi angket Bahaya Merokok


1. Nilai pengetahuan baik 80-
100 Baik = 25/32x 100 = 78,1
%
 Dari 32 responden didapatkan hasil pengetahuan sebagai berikut:
1. Berpengetahuan baik terdapat 25 orang dari 32 responden dengan persentase
menjadi 78,1%
Analisa kuesioner yang menjawab salah dari 32 responden menjawab salah
pada kuesioner no 3 dan 4 sebanyak 23 responden. Alasan responden
menjawab salah pada no. 3 dan 4 dikarenakan responden tidak mengetahui
bahaya yang ditimbulkan akibat merokok.

22
B. Intervensi Keperawatan PHBS Bahaya Merokok
No. DX Tujuan Rencana Kegiatan
Keperawatan TUM TUK
1. PHBS Bahaya 1. Diharapkan 1. Diharapkan siwa/i 1. Penyuluhan
Merokok dapat menjelaskan Bahaya Merokok
siswa/I dapat
kembali pengertian 2. Observasi
mengerti
rokok, Kembali
tentang menyebutkan pengetahuan
bahaya dampak bahaya siswa/i mengenai
merokok dan bahaya merokok
kebiasaan
menyebutkan cara
merokok. menghidari dampak
bahaya dari
merokok.

C. Implementasi Keperawatan PHBS Bahaya Merokok


No. Hari Tanggal Jam Dx Keperawatan Implementasi Keperawatan
1. Rabu, 9 November PHBS Bahaya 1. Melakukan penyuluhan Bahaya
2022 Merokok
Merokok
11.45 wita
2. Mengobsevasi kembali
pengetahuan siswa/i mengenai
bahaya merokok

D. Evaluasi Keperawatan PHBS Bahaya Merokok


No. Dx Keperawatan Evaluasi Keperawatan
1. Resiko peningkatan gula darah S:
pada penderita DM di Dusun - Siswa/i mengatakan memahami apa yang
Pondok Buak berhubungan sudah disampaikan terkait bahaya merokok.
dengan kurangnya pengetahuan O:
tentang kesehatan (DM) - Siswa/i tampak antusias dan memahami
tentang bahaya merokok.
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Intervensi dilanjutkan dengan tetap

23
menerapkan pola PHBS Bahaya Merokok.

Evaluasi PHBS Bahaya Merokok di SDN 03 BATU KUMBUNG


 Kelompok 4 melakukan penyuluhan PHBS tentang BAHAYA MEROKOK
di SDN 3 BATU KUMBUNG pada hari Rabu, 9 November 2022 dengan
jumlah 32 siswa, pada saat melakukan penyuluhan dan demonstrasi bahaya
merokok siswa terlihat sangat senang dan antusias mengikuti penyuluhan dan
di tambah dengan mendemonstrasikan dan bagaimana menghindari bahaya
merokok. Siswa-siswi juga terlihat sangat antusias dalam mendengarkan
bahaya merokok.
 Capaian Tujuan
 Jangka Panjang
Siswa-siswi kelas 5 SDN 3 BATU KUMBUNG sudah mampu
melakukan dan menyebutkan kembali dampak, cara menghindari dan
mencegah bahaya rokok.
 Jangka Pendek
Siswa-siswi kelas 5 SDN 3 BATU KUMBUNG terlihat cukup
memahami tentang menghindari dan mencegah bahaya rokok, yang di
nilai dari mampu mengisi kuesioner yang diberikan dan siswa-siswi
sudah mampu untuk menerapkan cara menghindari dan mencegah
bahaya rokok.

24
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Asuhan Keperawatan Komunitas dengan kasus Diabetes


Melitus pada usia dewasa di Dusun Pondok Buak Desa Batu Kumbung Kecamatan
Lingsar, dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada masyarakat usia dewasa dengan kasus DM,
didapatkan data dari 15 responden didapatkan hasil berpengetahuan baik
terdapat 9 orang dari 15 responden dengan persentase menjadi 0%,
berpengetahuan cukup terdapat 9 orang dari 15 responden dengan persentase
60%, berpengetahuan kurang terdapat 6 orang dari 15 responden dengan
persentase 40%.
2. Diagnosa keperawatan
Dalam merumuskan diagnosa keperawatan harus melihat kondisi masyarakat
yang menderita DM dengan usia dewasa. Dalam kondisi ini dirumuskan
diagnosa yaitu resiko peningkatan gula darah pada dewasa di dusun pondok
buak berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan (DM)
3. Intervensi
Dalam perencanaan pada masyarakat yang menderita Diabetes melitus
khususnya pada usia dewasa perlu ditentukan kriteria waktu dari masing masing
tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang telah disesuaikan untuk dapat
melakukan asuhan keperawatan yaitu meberikan penyuluhan Diabetes Melitus
mengenai (penyakit Diabetes Melitus pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
dampak, cara mencegah, dan penanganan Diabetes Melitus)
4. Implementasi
Penatalaksanaan dalam kasus ini dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah disusun dengan melibatkan masyarakat yang mengalami Diabetes
Melitus yaitu penyuluhan Diabetes Melitus

25
B. Saran

1. Bagi puskesmas
Diharapkan bisa lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan
kerja sama baik antar tim kesehatan maupun dengan klien sehingga asuhan
keperawatan yang diberikan dapat mendukung kesembuhan masyarakat Pondok
Buak
2. Bagi penulis
Diharapkan hasil laporan kasus ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dalam menerapkan
asuhan keperawatan komunitas khususnya pada masyarakat yang menderita
Diabetes Melitus, serta sebagai perbandingan dalam mengembangkan kasus
asuhan keperawatan komunitas dengan Diabetes Melitus.
3. Bagi institusi
Diharapkan dapat menambah buku literatur/ buku panduan untuk asuhan
keperawatan komunitas yang menderita Diabetes Melitus agar dapat digunakan
oleh mahasiswa lainnya untuk melakukan asuhan keperawatan secara
maksimal.
4. Bagi klien/keluarga
Bagi usia dewasa yang mengalami Diabetes Melitus agar melakukan
pemeriksaan rutin dan dengan adanya studi kasus ini dapat menambah
pengetahuan khususnya pada usia dewasa penderita Diabetes Melitus.

26
DAFTAR PUSTAKA

Panduan Proposal PKL (Praktik Kerja Lapangan) Pelayanan Kesehatan Primer II

27

Anda mungkin juga menyukai