Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN ANALISIS SWOT

MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN DI


KLINIK AMMYN TAHUN 2021

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 6 praktik manajemen
pengelolaan pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan

1. AMBAR KUSWATI 19200200034


2. DIAN NOVIANTI 19200200005
3. GALUH EVA MERYEN 19200200042
4. LASWITA SIREGAR 19200200045
5. MIMIN MINTARSIH 19200200070
6. SYIFA FAUZIAH 19200200033
7. UTAMI FEMINA SARI 19200200037

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM


PROFESI DEPARTEMEN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Klinik Kebidanan dengan judul:

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN


KEBIDANAN DI KLINIK AMMYN TAHUN 2021
Oleh:
1. AMBAR KUSWATI 19200200034
2. DIAN NOVIANTI 19200200005
3. GALUH EVA MERYEN 19200200042
4. LASWITA SIREGAR 19200200045
5. MIMIN MINTARSIH 19200200070
6. SYIFA FAUZIAH 19200200033
7. UTAMI FEMINA SARI 19200200037

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk


dipresentasikan di hadapan tim penguji.

Jakarta, November 2021


Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

( ............................... ) ( ............................................)

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Stase,

( ................................................. )
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Klinik Kebidanan dengan judul:

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN


KEBIDANAN KUNUJUNGAN NIFAS DI KLINIK AMMYN TAHUN 2021
Oleh:
1. AMBAR KUSWATI 19200200034
2. DIAN NOVIANTI 19200200005
3. GALUH EVA MERYEN 19200200042
4. LASWITA SIREGAR 19200200045
5. MIMIN MINTARSIH 19200200070
6. SYIFA FAUZIAH 19200200033
7. UTAMI FEMINA SARI 19200200037

Telah dipresentasikan pada tanggal 25 bulan desember tahun 2021 di hadapan tim
penguji Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Departemen
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.

,
Menyetujui,
Penguji I, Penguji II,

( ) ( )
Mengetahui,
Koordinator
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Dosen Penanggung Jawab Stase,
Program Profesi,

( ) ( )
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Klinik Kebidanan yang berjudul
“MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN DI KLINIK
AMMYN 2021” Dalam penyelesaian Laporan analisis SWOT mendapatkan bimbingan,
arahan dan masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju
2. Prof.Dr.dr.H.M.Hafizurracman, Mph, selaku Pembina Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia.
3. Dr.Astrid Novita, SKM, MKM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju.(STIKIM)
4. Susaldi, S.ST.,M. Biomed selaku Wakil Ketua I Bid. Akademik & Inovasi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.(STIKIM).
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes selaku Wakil Ketua II Bid. Sumber Daya & Keuangan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.(STIKIM).
6. Nur Rizky Ramdhani, SKM., M.Epid selaku wakil ketua III Bid. Kemahasiswaan &
Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.(STIKIM).
7. Hidayani,Am Keb,SKM,MKM selaku Kepala Departmen Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.(STIKIM)
8. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Departemen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju yang
telah memberikan ilmu pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis selama
mengikuti proses pendidikan. Penulis menyadari bahwa Laporan Presentasi Jurnal
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik, saran atau masukan dari semua
pihak sangat diharapkan guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan
ini memberikan manfaat bagi pembacanya.
Jakarta, November 2021
Penulis
DAFTAR ISI

COVER LEMBAR PENGESAHAN


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Ruang Lingkup
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK
A. Identitas Tempat Praktik
B. Letak Geografis
C. Struktur Organisasi (jika ada)
D. Denah Tempat Praktik
E. Jadwal Pelayanan Kebidanan
BAB III ANALISIS SWOT
A. Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pertolongan,
kehamilan,persalinan,nifas, kb di Tempat Praktik
B. Analisis Isu Strategi Pengelolaan Pertolongan kehamilan,persalinan,nifas,
kb di Tempat Praktik
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
keberhasilan upaya kesehatan ibu. Menurut World Health Organization (WHO)
tahun 2017 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia mencapai 295.000 jiwa, di
Asia Tenggara mencapai 58.000 jiwa. Indonesia menepati peringkat ke-2 se
Asia Tenggara dengan jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) terbayak (WHO,
2019).
Agenda pembangunan berkelanjutan yaitu Sustainable Development Goals
(SDGs) yang telah disahkan pada September 2015 berisi 17 tujuan dan 169
target. Tedapat 17 tujuan SDGs, tujuan ketiga yaitu menjamin kehidupan yang
sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia dengan
salah satu target mengurangi AKI secara global sebesar 70 per 100.000 KH
tahun 2030 (WHO, 2017).
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia masih merupakan masalah
besar bagi bangsa. Setiap hari 830 ibu di dunia meninggal akibat
penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Jumlah kematian ibu di
Indonesia terus menunjukkan tren penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Penurunan jumlah absolut kematian ibu dari 4.999 Ibu (tahun 2015) menjadi
menjadi 4912 kasus ditahun 2016 dan ditahun 2017 sebanyak 1721 kasus
(Kemenkes RI, 2017).
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan jumlah kematian ibu selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan karena kurangnya
pengetahuan ibu dalam menjaga kesehatannya. Angka kematian Ibu di
Indonesia yaitu tahun 2018 sebanyak 2.012 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak
1.689 kasus. Angka kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi
dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Dari hasil
survey Demografi dan kesehatan Indonesia jumlah kasus kematian Bayi pada
tahun 2018 sebanyak 401.000 da pada tahun 2019 sebanyak 287.000 (profil
kesehatan Indonesia 2019)
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah diantaranya akibat
perdarahan (25%), infeksi (14%), kelainan hipertensi dalam kehamilan (13%),
komplikasi aborsi yang tidak aman (13%) atau persalinan yang lama(7%),
apabila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan negara-negara maju
maka angka kematian ibu/ maternal di Indonesia sekitar 3-6 kali lebih besar dari
negara ASEAN dan lebih dari 50 kali angka kematian ibu di negara maju
(Kemenkes RI, 2017).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2017 angka kematian ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup
dengan jumlah kasus sebesar 14.623 kasus. Penyebab terbanyak kematian ibu
disebabkan oleh Pre-Eklamsia dan perdarahan. Angka kematian Bayi (AKB)
tercatat 24 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus terbesar 151.200
kasus. Penyebab terbanyak kematian bayi disebabkan oleh bayi berat lahir
rendah (BBLR) dan Asfiksia (SDKI,2017).
Dalam peraturan materi kesehatan tentang izin dan penyelenggraaan
praktek bidan no.28. tahun 2017 bab 1 pasal 1 praktek kebidanan adalah
kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan
kebidanan. Sementara fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/
tempat yang di gunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan
baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyaratkat (Kemenkes 2017).
Pelayanan kebidanan adalah integral dari system pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (terigistrasi) yang dapat dilakukan
secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan kebidanan merupkan bagian
yang integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan
kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya
keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Klinik AMMYN Sukabumi adalah instansi
yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang berperan sebagai tempat
fasislitas kesehatan untuk salah satunya pertolongan persalinan menekan angka
kematian Ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB) dan menolong masyarakat
di segala kalangan, yang berlokasi di Jl. Raya Kalapanunggal km.18, Jl.
Sukamantri No.RT.15/06, Kalapanunggal, Kalapanunggal, Sukabumi Regency,
Jawa Barat 43354 dimana memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil,
bersalin, nifas, imunisa, KB dan bayi balita. Saat ini di Klinik AMMYN
Sukabumi tercatat tidak ada kejadian AKI dan AKB.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu mengelola pelayanan kebidanan di Klinik AMMYN Sukabumi tahun
2021
2. Tujuan khusus
a. Mampu Mengelola pelayanan kebidanan pada Klinik AMMYN Sukabumi
pada lingkup tanggung jawabnya.
b. Melakukan analisis SWOT.( Pengelolaan Pelayanan Kebidanan, pada
Klinik AMMYN Sukabumi)
c. Mampu membuat keputusan secara tepat dalam pelayanan kebidanan
berdasarkan pemikiran logis, kritis, inovatif sesuai dengan kode etik
kebidanan.
d. Mampu membuat usulan SOP (Standar Operasional Prosedur) sesuai
dengan manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan di Klinik AMMYN
Sukabumi
e. Mampu membuat permodelan manajemen kebidanan di Klinik AMMYN
Sukabumi

C. MANFAAT
Dari hasil kegiatan kebidanan praktik manajemen pengelolaan pelayanan
kebidanan berbasis fasilitas pelayanan di Klinik AMMYN Sukabumi dapat di
pertimbangkan untuk diterapkan di Klinik AMMYN Sukabumi sehingga lebih
optimal.
D. RUANG LINGKUP
Laporan praktik klinik kebidanan praktik manajemen pengelolaan
pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan di Klinik AMMYN Sukabumi
ini menyajikan gambaran umum pelaksanaan dan pengelolaan manajemen
pelayanan kebidanan Praktik Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kebidanan
Berbasis Fasilitas Pelayanan di Jl. Raya Kalapanunggal km.18, Jl. Sukamantri
No.RT.15/06, Kalapanunggal, Kalapa Nunggal, Sukabumi Regency, Jawa Barat
43354. Praktik stase 6 ini untuk menerapkan keterampilan kita sebagai seorang
bidan dalam melakukan pengelolaan pelyanan kebidanan, menganalisis sehingga
dapat membuat keputusan secara tepat dalam pengelolaan pelayanan kebidanan
di Klinik AMMYN Tahun 2021
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK

A. Indentitas Tempat Praktik


Klinik AMMYN merupakan klinik kesehatan yang didirikan oleh dokter umum
hadir pertama kali di Sukabumi tahun 2007 yang sudah memiliki praktik bidan untuk
melayani persalinan. Klinik pertama yang ada di Kalapanunggal Sukabumi ini
mencoba untuk membuat layanan yang dapat dirasakan oleh Klien kami dengan
tulus, layanan yang sepenuh hati, layanan yang sehangat perhatian kepada keluarga.
Layanan Klinik Kesehatan Klinik Ammyn Sukabumi adalah Pengobatan umum yang
dilayani oleh Dokter umum, Persalinan 24 jam oleh Bidan, Apotek, Imunisasi &
Vaksinasi, Laboratorium, Dokter Keluarga, Dokter Perusahaan (In house clinic),
Keluarga Berencana, Pusat Khitan / Sunat. Untuk Mengetahui kantor dan kerjasama
Hubungi SMS/WA/Telegram di 0812 9902 6596 Kontak Email
di: cs@klinikammyn.com
B. Letak Geografis
Klinik AMMYN Sukabumi Berdasarkan letak geografis, terletak
di posisi yang strategis. Berdekatan dengan Puskesmas Kalapanunggal,
Desa /Kec Kalapanunggal merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang
berbatasan dengan beberapa puskesmas, disebelah utara Kec.
Kabandungan dan Puskesmas Kabandungan, Sebelah Barat Kec Cikidang
dan Puskesmas Cikidang dan Sebelah Timur Kec Bojonggenteng dan
Puskesmas Bojonggenteng.
C. Struktur Organisasi

D. Denah Tempat Praktik


E. Jadwal Pelayanan
Untuk jadwal Pelayanan Kebidanan di Klinik AMMYN Sukabumi yaitu
hari Senin sampai Minggu Pukul 06:00 – 21:00 WIB dan untuk persalinan
24 jam
F. Ruang tunggu, pelayanan kia, persalinan, nifas, dan PI.
Terdiri dari
BAB III
ANALISIS SWOT
A. Analisis SWOT Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kebidanan di Klinik Ammyn
Analisis SWOT perlu dilakukan karena analisis SWOT mencocokkan “fit” antar
sumber daya internal dan situasi eksternal. Pencocokan yang baik akan memaksimalkan
kekuatan dan peluang dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana
ini mempunyai implikasi yang kuat untuk merancang strategi untuk mengoptimalkan
pengelolaan Manajemen Pelayanan Kebidanan di Klinik Ammyn.
Setelah melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal, maka tahap selanjutnya
adalah membuat analisis faktor internal/IFE (internal factor evaluation) dengan
menggunakan matrix untuk menyimpulkan dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan,
analisis faktor eksternal/EFE (external factor evaluation) dengan menggunakan matrix
untuk menyimpulkan dan mengevaluasi peluang dan ancaman dengan cara:

a. Identifikasi faktor eksternal peluang dan ancaman serta identifikasi faktor internal
kekuatan dan kelemahan.
b. Buat pembobotan untuk setiap faktor antara 0,0 bila tak penting dan 1,0 bila paling
peting.
c. Membuat ranting antara 1-4 dengan arti sebagai berikut;
1) Satu (1) amat sedikit berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan.
2) Dua (2) kurang berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/ kelemahan.
3) Tiga (3) merupakan peluang/ancaman dan kekuatan/ kelemahan.
4) sangat berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan
3.1 Analisis SWOT Faktor Internal dan Eksternal Pada Pelayanan Kehamilan

Tabel 3.1.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan

Manajemen Pelayanan Kehamilan Di Klinik AMMYN Sukabumi Tahun 2021

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


Sarana prasarana : Sarana prasarana :
 Tersedia peralatan medis  Belum ada SOP ANC pada masa
sesuai standar bidan delima pendemik covid 19
 Tersedia fasilitas yang  Terdapat alat yang harus di
mendukung upaya pencegahan perbaharui ( usg yang lama harus
infeksi di perbaharui )
 Ruangan memenuhi standar  Belum bekerja sama dengan
Bidan delima dokter spesialis kandungan
 Tirai pembatas cukup untuk  Dofler tebel blm ada
melindungin privasi pasien
 Tempat tidur dan ijakan kaki
terbuat dari stenlis

Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia:


 Pendidikan bidan sesuai  Masih adanya 1 bidan yang belum
dengan standar (D3 memiliki SIP
Kebidanan)  Belum semua bidan mengikuti
 Semua SDM masih dalam pelatihan CTU ( 3 orang )
kategori usia produktif
 Semua bidan sudah
mempunyai STR
 Semua bidan telah mengikuti
APN
 Klinik bekerja sama dengan
stikes kebidanan ( PKL )
Pelayanan Kebidanan : Pelayanan Kebidanan :
 Asuhan kebidanan yang Pemeriksaan Laboratorium
diberikan oleh tenaga pasien tidak dilakukan secara
Kesehatan yang terampil rutin setiap pergantian sif
(Memiliki STR)
 Asuhan kebidanan dilakukan
baik secara mandiri dan
kolaborasi dengan dokter
umum
 Penerapan upaya pencegahan
infeksi dalam setiap Tindakan
 Pelayanan kebidanan sesuai
standard 10 T
 Pelayanan ANC memiliki SOP
dan diterapkan pada pelayanan
 Pelayanan ANC dilakukan
oleh bidan yang berkompeten
 Pelayanan ANC dilakukan
setiap hari

Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :


 System pencatatan dan  Pencatatan dan pelaporan
pelaporan dilakukan setiap kehamilan belum menggunakan
bulan secara rutin E-Kohort
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.1.2 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan

Manajemen Pelayanan Kehamilan Di Klinik AMMYN Sukabumi Tahun 2021

No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


Sarana prasarana : Sarana prasarana :
 Alat medis untuk pelayanan Terdapat fasilitas kesehatan
ANC sudah lengkap lain disekitar klinik dan
 Dukungan ruangan memiliki sarana prasaran
pemeriksaan yang memadai sesuai standard
 Banyaknya kasus ANC
meningkatkan keterampilan
SDM
 Meningkatkan minat
masyarakat untuk memperoleh
pelayanan Kesehatan
Sumber Daya Manusia: Sumber Daya Manusia:
Banyak mahasiswa praktik Bimbingan terhadap mahasiswa
dapat membantu SDM dan yang peraktek harus sesuai
memberikan asuhan pada pasien dengan SOP yang ada
Pelayanan Kebidanan : Pelayanan Kebidanan :
 Mendukung upaya penurunan Peserta BPJS belum banyak .
AKI
 Meningkatkan kepercayaan
masyarakat untuk memperoleh
pelayanan Kesehatan
 Klinik sudah bekerja sama
dengan bpjs
Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
 Menjamin kesinambungan Adanya gangguan jaringan
asuhan yang diberikan saat melakukan pelaporan
 Memudakan evaluasi kegiatan online ( BPJS )
pelayanan ANC
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal
Tabel 3.1.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
Faktor Strategik Internal
Bobot Rating Nilai
Kekuatan
Sarana dan Tersedia peralatan medis sesuai
Prasarana standar bidan delima 0,05 5 0,25
Tersedia fasilitas yang mendukung
upaya pencegahan infeksi 0,03 5 0,15
Ruangan memenuhi standar Bidan
delima 0,05 5 0,25
Tirai pembatas cukup untuk
melindungin privasi pasien 0,03 5 0,15
Tempat tidur dan ijakan kaki terbuat
dari stenlis 0,03 4 0,12
Sumber Pendidikan bidan sesuai dengan
Daya standar (D3 Kebidanan) 0,05 5 0,25
Manusia Semua SDM masih dalam kategori
usia produktif 0,05 5 0,25
Semua bidan sudah mempunyai STR 0,05 5 0,25
Semua bidan telah mengikuti APN 0,05 5 0,25
Klinik bekerja sama dengan stikes
kebidanan ( PKL ) 0,05 5 0,25
Pelayanan Asuhan kebidanan yang diberikan
Kebidanan oleh tenaga Kesehatan yang terampil
(Memiliki STR) 0,05 4 0,2
Asuhan kebidanan dilakukan baik
secara mandiri dan kolaborasi dengan
dokter umum 0,05 4 0,2
Penerapan upaya pencegahan infeksi
dalam setiap Tindakan 0,05 4 0,2
Pelayanan kebidanan sesuai standard 0,05 4 0,2
10 T
Pelayanan ANC memiliki SOP dan
diterapkan pada pelayanan 0,05 4 0,2
Pelayanan ANC dilakukan oleh bidan
yang berkompeten 0,05 4 0,2
Pelayanan ANC dilakukan setiap hari 0,05 4 0,2
Pencatatan
System pencatatan dan pelaporan
dan
dilakukan setiap bulan secara rutin
Pelaporan 0,05 4 0,2
TOTAL 1 3,77
Kelemahan
Sarana dan Belum ada SOP ANC pada masa 0,25
0,125 2
Prasarana pendemik covid 19
Terdapat alat yang harus di 0,25
perbaharui ( usg yang lama harus di 0,125 2
perbaharui )
Belum bekerja sama dengan dokter 0,25
0,125 2
spesialis kandungan
Dofler tebel belum ada 0,125 2 0,25
Sumber Masih adanya 1 bidan yang belum 0,25
0,125 2
Daya memiliki SIP
Manusia Belum semua bidan mengikuti 0,25
0,125 2
pelatihan CTU ( 3 orang )
Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium pasien 0,25
Kebidanan tidak dilakukan secara rutin setiap 0,125 2
pergantian sif
Pencatatan 0,25
Pencatatan dan pelaporan kehamilan
dan 0,125 2
belum menggunakan E-Kohort
Pelaporan
Total 1 2
Selisih Kekuatan dan Kelemahan 1,77
Tabel 3.1.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
Faktor Strategik Eksternal
Peluang
Sarana Alat medis untuk pelayanan ANC
dan sudah lengkap 0,076923 3 0,230769
Prasarana Dukungan ruangan pemeriksaan
yang memadai 0,076923 3 0,230769
Ada 2 orang dokter umum 0,076923 3 0,230769
Banyaknya kasus ANC
meningkatkan keterampilan SDM 0,076923 3 0,230769
Meningkatkan minat masyarakat
untuk memperoleh pelayanan
kesehatan 0,076923 3 0,230769
Sumber Banyak mahasiswa praktik dapat
Daya membantu SDM dan memberikan
Manusia asuhan pada pasien 0,076923 3 0,230769
Pelayanan Mendukung upaya penurunan AKI
Kebidanan Meningkatkan 0,076923 3 0,230769
Meningkatkan kepercayaan
masyarakat untuk memperoleh
pelayanan Kesehatan 0,076923 4 0,307692
Klinik sudah bekerja sama dengan
bpjs 0,076923 3 0,230769
Pencatatan Menjamin kesinambungan
dan asuhan yang diberikan 0,076923 3 0,230769
Pelaporan Memudakan evaluasi kegiatan
pelayanan ANC 0,076923 4 0,307692
Total 1 3,2
Ancaman
Sarana Terdapat fasilitas kesehatan lain
dan disekitar klinik dan memiliki
Prasarana sarana prasaran sesuai standard 0,2 2 0,4
Sumber Bimbingan terhadap mahasiswa
Daya yang peraktek harus sesuai
Manusia dengan SOP yang ada 0,2 2,5 0,5
Pelayanan Peserta BPJS belum banyak
Kebidanan 0,3 2,5 0,75
Pencatatan Adanya gangguan jaringan saat
dan melakukan pelaporan online (
Pelaporan BPJS ) 0,3 2,5 0,75
Total 1 2,4
Selisih Peluang dan Ancaman 0,8
Tabel 3.1.5
Pembobotan Matriks SWOT

Faktor Internal
Opportunitis (O) Threats
(T)
Streangth (S) 3,7 2
Faktor
Weakness (W) 3,2 2,4
Eksternal

Rekomendasi ANC

Sarana dan 1. Dibuatnya SOP ANC pada masa pendemik covid 19


Prasarana 2. Penngadaan alat yang baru USG,Dopller serta kalibrasi
alat lama
3. Bekerja sama dengan dokter spesialis kandungan

Sumber Daya Segera Mengurus SIKB untuk bidan yang baru


Manusia Mengikuti pelatihan CTU
Pelayanan Perlu adanya Laboratorium khusus yang ada 24 jam di
Kebidanan klinik
Pencatatan dan Perlu mengupdate Pencatatan dan pelaporan kehamilan
Pelaporan belum menggunakan E-Kohort
3.2 Analisis SWOT Faktor Internal dan Eksternal Pada Pelayanan Persalinan

Tabel 3.2.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan Manajemen
Persalinan di Klinik AMMYN Tahun 2021

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


1. Tersedianya Bed 2 Bed Partus dan
perlengkapan alat persalinan 1. Ruang Bersalin agak sedikit kedalam
2, 2. Terdapat 2 orang bidan belum bisa
Terdapat CCTV pada klinik dilepas dalam persalinan
3. SDM Bidan Terdapat 5 orang dan
sudah memiliki Pelatihan APN 3. Belum terdapat Dokter Obgyn
4. 4. SOP terkait penanganan persalinan
Terdapat 2 orang dokter umum
selama pandemi Covid 19 belum ada
5 APD Persalinan menggunakan level 5. Belum adanya kerjasama dengan
3 asuransi lainnya
6 6. Tupoksi Bidan bukan hanya melayani
Semua SDM Berusia Produktif pasien kebidanan
7. Memilki MOU dengan RS Rujukan
dari dinas 7. Belum adanya Pelatihan PPGDON
8.
Praktik Pelayanan Kebidanan Sudah 8. Pencatatan dan pelaporan
memiliki STR dan SIKB menggunakan Manual
9 Ada pencatatan dan pelaporan
harian, bulanan, tahunan dan
dilaporkan ke kelurahan dan dinas
Kesehatan 9. Belum adanya security diklinik
10. Bekerja sama dengan BPJS
Tabel 3.2.2 Identifikasi Faktor Ekternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan Manajemen
Persalinan di Klinik AMMYN Tahun 2021

No Opportunity (Peluang) THEREATS (T)


1 Ruang bersalin yang memadai 1. Disekitar Klinik terdapat PMB dan
Puskesmas
2 Tempat Klinik yang mudah diakses 2. Belum ada alur pelayanan yang
terpajang misalnya seperti diagram alir,
terkait persalinan
3 Pengembangan SDM dengan Pelatihan 3. Belum ada dokter Obgyn di Klinik
maupun studi lanjut Ammyn
4 Mendukung upaya penurunan AKI 4. Alat USG yang ada sudah mulai
dalam melakukan asuhan persalinan menurun
5
. Penyedian Alat USG Baru 5. Adanya bidan yang memiliki SIKB
6 6. Pencatatan dan pelaporan belum
. Pengembangan dan Pelayanan Asuhan menggunakan sistem online sehingga
Persalinan dengan Hipnobriting mengakibatkan lambat dalam memberikan
informasi terkait pelaporan

7 . Pencatatan dan pelaporan dalam SOAP


dapat menggunakan sistem komputer
8
. Bekerjasama dengan Asuransi laninnya
selain BPJS
Table 3.2.3 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Manajemen Pelayanan
Persalinan

Faktor Strategik Internal Bobot Rating Nilai


Kekuatan
Sarana dan Tersedianya Bed 2 Bed
Prasarana Partus dan perlengkapan 0,1 5 0,5
alat persalinan
Terdapat ruang
pengawasan (CCTV) 0,07 5 0,35
untuk pasien
Sumber Daya SDM Bidan Terdapat 5
Manusia orang dan sudah memiliki 0,1 5 0,5
Pelatihan APN
Semua SDM masih dalam
0,1 5 0,5
kategori usia produktif
Terdapat 2 dokter umum 0,07 5 0,35
Pelayanan Praktik Pelayanan
Kebidanan Kebidanan Sudah 0,1 5 0,5
memiliki STR dan SIKB.
Bekerja sama dengan
0,1 5 0,5
BPJS
APD Persalinan
0,07 4 0,28
menggunakan level 3
Memilki MOU dengan RS
0,1 5 0,5
Rujukan dari dinas
Pencatatan dan Ada pencatatan dan
Pelaporan pelaporan harian, bulanan,
tahunan dan dilaporkan ke 0,1 5 0,5
kelurahan dan dinas
Kesehatan
Total 1 4, 48

Kelemahan
Sarana dan Ruang persalinan agak
Prasarana kedalam sehingga kurang
efektif untuk segera 0,14 1,5 0,21
melakukan pertolongan
persalinan
Sumber Daya Belum adanya security
0,09 1 0,09
Manusia diklinik
Belum terdapat Dokter
0,09 1 0,09
Obgyn
2 bidan belum bisa dilepas
dalama menolong 0,09 1 0,09
persalinan
Tupoksi bidan tidak hanya
bertugas tidak hanya
0,14 1 0,14
bekerja di VK saja tetapi
melakukan pemerikasaan
SOP terkait penanganan
persalinan selama
0,09 1 0,09
pandemi Covid 19 belum
ada
Pelayanan Belum adanya kerjasama
0,09 1 0,09
Kebidanan dengan asuransi lainnya
Belum adanya pelatihan
0,14 1 0,14
PPGDON
Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan
Pelaporan masih menggunakan 0,09 1 0,09
manual
Total 1 1,03
Selisih Kekuatan dan Kelemahan 3,45

Table 0.2.4 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)


Manajemen Pelayanan Persalinan

Faktor Strategik Eksternal Bobot Rating Nilai


Peluang
Sarana dan Ruang bersalin yang
0,125 5 0,625
Prasarana memadai
Tempat klinik mudah di
0,125 5 0,625
akses
Sumber Daya Pengembangan SDM
Manusia dengan pelatihan maupun 0,125 4 0,5
studi lanjut
Pelayanan Mendukung upaya
Kebidanan penurunan AKI dalam
0,125 5 0,625
melakukan asuhan
persalinan
Bekerjasama dengan
Asuransi laninnya selain 0,125 4 0,5
BPJS
Penyediaan Alat USG baru 0,125 5 0,625
Pengembangan dan
Pelayanan Asuhan
0,125 5 0,625
Persalinan dengan
Hipnobriting
Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan
Pelaporan dalam SOAP dapat
0,125 5 0,625
menggunakan sistem
komputer
sistem computer
Total 1 4,75

Ancaman
Sarana dan Disekitar Klinik terdapat
0,14 2 0,28
Prasarana PMB dan Puskesmas
Alat USG yang ada sudah
0,21 2,5 0,53
mulai menurun
Sumber Daya Adanya bidan yang
0,14 2,5 0,35
Manusia memiliki SIKB
Pelayanan Belum ada dokter Obgyn
0,21 2,5 0,53
Kebidanan di Klinik Ammyn
Belum ada alur pelayanan
yang terpajang misalnya
0,14 2,5 0,35
seperti diagram alir, terkait
persalinan
Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan
Pelaporan belum menggunakan
sistem online sehingga
0,14 2 0,28
mengakibatkan lambat
dalam memberikan
informasi terkait pelaporan
Total 1 2,32
Selisih Peluang dan Ancaman 2,43

3.2.5 Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan di Klinik AMMYN


Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik koordinat
diagram SWOT (3,4 ; 2,4) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan Kamar bersalin di
Klinik AMMYN berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal
tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.
Gambar 0.1 titik koordinat asuhan persalinan
Table 0.2.61 Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Persalinan Di Klinik AMMYN

STRENGTH (S) WEAKNESSES (W)


Faktor Strategi Internal 1. Tersedianya Bed 2 Bed Partus dan 1. Ruang Bersalin agak sedikit kedalam
perlengkapan alat persalinan 2. Terdapat 2 orang bidan belum bisa dilepas dalam
2. Terdapat CCTV pada klinik persalinan
3. SDM Bidan Terdapat 5 orang dan sudah 3. Belum terdapat Dokter Obgyn
memiliki Pelatihan APN 4. SOP terkait penanganan persalinan selama pandemi
4. Terdapat 2 orang dokter umum Covid 19 belum ada
5. APD Persalinan menggunakan level 3 5. Belum adanya kerjasama dengan asuransi lainnya
6. Semua SDM Berusia Produktif 6. Tupoksi Bidan bukan hanya melayani pasien
7. Memilki MOU dengan RS Rujukan dari kebidanan
dinas 7. Belum adanya Pelatihan PPGDON
8. Praktik Pelayanan Kebidanan Sudah 8. Pencatatan dan pelaporan menggunakan Manual
memiliki STR dan SIKB 9. Belum adanya security diklinik
9. Ada pencatatan dan pelaporan harian,
bulanan, tahunan dan dilaporkan ke
kelurahan dan dinas Kesehatan
Faktor Strategi Eksternal 10. Sudah bekerja sama dengan BPJS
OPPORTUNITEES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Ruang bersalin yang memadai Strategi memanfaatkan kekuatan untuk mengisi Strategi meminimalkan kelemahan untuk menangkap
2. Tempat Klinik yang mudah diakses peluang: Peluang:
3. Pengembangan SDM dengan Pelatihan maupun 1. Meningkatkan Sarana dan Prasarana 1. Merekrut SDM untuk meningkatan pelayanan
studi lanjut (S1,S2,S10,O1,O2,05) ( W2,W3,W6,W9)
4. Mendukung upaya penurunan AKI dalam 2. Meningkatkan kualitas SDM dalam 2. Memberikan Studi dan Pelatihan ( W7,O3.O6)
melakukan asuhan persalinan pelayanan (S3,S4,S6,O3,06) 3. Kerjasama Asusransi lainnya ( W5,O8)
5. Penyedian Alat USG Baru 3. Meningkatkan Asuhan Pelayanan Persalinan 4. Adanya SPO Terkait pandemik (W4)
6. Pengembangan dan Pelayanan Asuhan Persalinan ( S7,S8,S9,S10,O4) 5. Memberikan pelayanan unggulan ( W3,O5)
dengan Hipnobriting 4. Merancang untuk sistem pencatatan dan 6. Mengupayakan metode sistem pencatatan dalam
7. Pencatatan dan pelaporan dalam SOAP dapat pelaporan yang efektif,efisien,cepat,tepat dan komputerisasi (W8,07)
menggunakan sistem komputer berdaya guna (S9,07)
8. Bekerjasama dengan Asuransi laninnya selain
BPJS
THEREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
1. Disekitar Klinik terdapat PMB dan Puskesmas Strategi memanfaatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan untuk menghindari
2. Belum ada alur pelayanan yang terpajang menghindari ancaman: ancaman:
misalnya seperti diagram alir, terkait persalinan 1. Memanfaatkan Sarana prasarana yang ada 1. Meningkatkan sarana dan prasana (T1,T4,W1)
secara tepat,cepat dan terpadu (S1,S2,T1,T4)
3. Belum ada dokter Obgyn di Klinik Ammyn 2. Melengkapi SIKB ( S8,T5) 2.Mengembangkan SDM yang ada
4. Alat USG yang ada sudah mulai menurun 3. Memanfaatkan asuhan dalan pelayanan untuk (T3,T5,W3,W4,W6,W7)
5. Adanya bidan yang memiliki SIKB (T2,T3,S4,S7) 3. Menyelenggarakan layananan asuhan persalinan
6. Pencatatan dan pelaporan belum menggunakan sesuai standar pelayanan persalinan ( T2,T3,W4)
sistem online sehingga mengakibatkan lambat dalam
memberikan informasi terkait pelaporan
.

Sumber : Analissi SWOT


Rekomendasi Pelayanan Persalinan Berdasarkan Analisis SWOT :
1. Sarana dan Prasarana
a. Meningkatkan sarana dan prasarana
b. Tempat ruang bersalin agak jauh maka bidan dalam hal ini harus sigap dalam
melakukan pertolongan persalinan
2. Sumber Daya Manusia
a. Mengembangkan SDM dengan memberikan pelatihan APN,PPGDON,CTU
dan lain lain dan memberikan kesempatan untuk study lanjut
b. 2 bidan yang belum memiliki keangotaan IBI dan SIKB segera diurus
3. Pelayanann Kebidanan
a. Membuat SOP asuhan persalinan normat di era new normal
b. Membuat alur asuhan persalinan /SOP terpajang
c. Memikirkan untuk bekerjasama dengan Asuransi lain
d. Demi keamanan dalam melakukan praktek, diharapkan adanya dokter Sp.OG
4. Pencatatan dan Pelaporan
Merancang untuk kedepannya sistem pelaporan menggunakan sistem
pencatatan dan pelaoran berbasis komputer semua dan tersimpan pada sistem
yang baik.
3. 3 Manajemen Pelayanan Nifas

Tabel 3.3.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan


Manajemen
Pelayanan Nifas Di Klinik Ammyn di Tahun 2021
No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)
1. Peralatan medis untuk pelayanan Nifas SOP nifas tidak dipajang dan belum ada
memadai SOP nifas pada masa COVID-19
2. Tersedia fasilitas yang mendukung
upaya pencegahan infeksi
3. Ruang yang tersedia lebih dari satu
sehingga privasi pasien terjaga
4 Memiliki kerjasama dengan
penanggulangan limbah medis
5. Pendidikan bidan sesuai dengan standar Belum adanya SDM yang mengikuti
workshop mengenai senam nifas
6. Usia SDM masih dalam kategori usia
produktif
7. Adanya mahasiswa praktik dapat
membantu SDM dalam memberikan
asuhan pada pasien serta bertukar ilmu
terbaru
8. Pelayanan dilakukan sesuai standard Pemeriksaan fisik tidak dilakukan
pelayanan secara rutin setiap pergantian Shift
9. Asuhan diberikan oleh tenaga yang
terampil
10. Menerapkan PI dalam setiap tindakan
11. Penggunaan media promosi berupa
brosur dan poster
12. Mendukung asuhan sayang Ibu dan Bayi
13. Pelayanan kelas senam nifas terjadwal
dan rutin berjalan
14. Terdapat laporan harian, bulanan dan Sistem pencatatan dan pelaporan masih
tahun manual
15. Midwifery rounde dilakukan setiap Tidak tersedianya papan nama pasien
pergantian Shift
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal
Tabel 3.3.2 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Nifas Di Klinik Ammyn
No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)
1. Dukungan pemberian ASI Ekslusif Terdapat PMB yang tersebar di Wilayah
sekitar klinik Ammyn yang memiliki
sarana dan prasarana yang lengkap
2. Meningkatnya minat masyarakat Terdapat pelayanan home care pasca
dalam melakukan pemeriksaan nifas nifas yang lebih
karena peralatan lengkap
3. Meningkatkan kepercayaan dan minat Menurunnya kunjungan pasien karena
masyarakat untuk memperoleh terdapat fasilitas pelayanan kesehatan di
pelayanan nifas karena diberikan sekitar Wilayah Klinik Ammyn yang
pelayanan oleh SDM yang berkualitas memiliki SDM yang lebih berkualitas
4 Peningkatan minat berkunjung pasien Berkurangnya kunjungan pasien karena
karena memiliki jadwal senam nifas terdapat tempat pelayanan kesehatan lain
yang teratur yang bekerjasama dengan BPJS
5. Pengembangan pelayanan asuhan
masa nifas misalnya dengan
memberikan pijat oksitosin pada ibu
nifas
6. Menjamin kesinambungan asuhan Ketidakefektifan pelayanan karena ada
yang diberikan kemungkinan kehilangan data pasien
karena pencatatan dan pelaporan masih
dilakukan secara manual
Sumber : Hasil Analisa FaktorEksternal
Tabel 3.3.3 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Manajemen Pelayanan Nifas
Faktor Strategik Internal Bobot Rating Nilai
Kekuatan
Sarana dan Peralatan medis untuk pelayanan Nifas 0,10 4 0,40
Prasarana memadai
Tersedia fasilitas yang mendukung upaya 0,07 4 0,28
pencegahan infeksi
Ruang yang tersedia lebih dari satu 0,07 4 0,28
sehingga privasi pasien terjaga
Memiliki kerjasama dengan 0,07 4 0,28
penanggulangan limbah medis
Sumber Pendidikan bidan sesuai dengan standar 0,07 4 0,28
Daya Usia SDM masih dalam kategori usia 0,05 3 0,15
Manusia produktif
Adanya mahasiswa praktik dapat membantu 0,03 2 0,06
SDM dalam memberikan asuhan pada
pasien serta bertukar ilmu terbaru

Pelayanan Pelayanan dilakukan sesuai standard 0,07 4 0,28


Kebidanan pelayanan
Asuhan diberikan oleh tenaga yang terampil 0,05 3 0,15
Menerapkan PI dalam setiap tindakan 0,07 4 0,28
Penggunaan media promosi berupa brocure 0,05 3 0,15
dan poster
Mendukung asuhan sayang Ibu dan Bayi 0,07 4 0,28
Pelayanan kelas senam nifas terjadwal dan 0,03 2 0,06
rutin berjalan

Pencatatan Terdapat laporan harian, bulanan dan tahun 0,05 3 0,15


dan Pelaporan Midwifery rounde dilakukan setiap 0,05 3 0,15
pergantian Shift

Total 1 3,51
Kelemahan
Sarana dan SOP nifas tidak dipajang dan belum ada 0,24 3 0,72
Prasarana SOP nifas pada masa COVID-19
Sumber Daya Belum adanya SDM yang mengikuti 0,15 2 0,30
Manusia workshop mengenai senam nifas
Pelayanan Pemeriksaan fisik tidak dilakukan secara 0,23 3 0,69
Kebidanan rutin setiap pergantian Shift
Pencatatan Sistem pencatatan dan pelaporan masih 0,23 3 0,69
dan Pelaporan manual
Tidak tersedianya papan nama pasien 0,15 2 0,30

Total 1 2,7
Selisih Kekuatan dan Kelemahan 0,81
Tabel 3.3.4 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai


Peluang
Sarana dan Dukungan pemberian ASI Ekslusif 0,20 4 0,80
Prasarana Meningkatnya minat masyarakat dalam 0,11 3 0,33
melakukan pemeriksaan nifas karena
peralatan lengkap
Sumber Meningkatkan kepercayaan dan minat 0,15 4 0,60
Daya masyarakat untuk memperoleh pelayanan
Manusia nifas karena diberikan pelayanan oleh
SDM yang berkualitas
Pelayanan Peningkatan minat berkunjung pasien 0,07 2 0,14
Kebidanan karena memiliki jadwal senam nifas yang
teratur
Pengembangan pelayanan asuhan masa nifas 0,07 2 0,14
misalnya dengan memberikan pijat
oksitosin pada ibu nifas
Pencatatan Menjamin kesinambungan asuhan yang 0,10 4 0,40
dan diberikan
Pelaporan

Total 1 2,41
Ancaman
Sarana dan Terdapat PMB yang tersebar di 0,30 3 0,60
Prasarana Wilayah Kedora Utara yang memiliki
sarana dan prasarana yang lebih
lengkap
Sumber Menurunnya kunjungan pasien karena 0,25 3 0,75
Daya terdapat fasilitas pelayanan kesehatan
Manusia di sekitar Wilayah Kedora Utara yang
memiliki SDM yang lebih berkualitas
Pelayanan Berkurangnya kunjungan pasien karena 0,20 3 0,60
Kebidanan terdapat tempat pelayanan kesehatan
lain yang bekerjasama dengan BPJS
Pencatatan Ketidakefektifan pelayanan karena ada 0,25 3 0,75
dan kemungkinan kehilangan data pasien
Pelaporan karena pencatatan dan pelaporan masih
dilakukan secara manual
Total 1 2,70
Selisih Peluang dan Ancaman 0,76
Manajemen Pelayanan Nifas

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik
koordinat diagram SWOT (0,81 ; 0,76) sehingga posisi Pelayanan Kebidanan Nifas
di Klinik Ammyn berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal
tersebut berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Posisi manajemen pelayanan Nifas berdasarkan Analisis SWOT

Penerapan stratergi bertumbuh adalah dengan memanfaatkan kekuatan dan


peluang yang dimiliki secara optimal
Tabel 3.3.5 Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan Nifas di KLINIK AMMYN
Tahun 2021

STRENGTHS (S)
1. Peralatan medis untuk
pelayanan Nifas
memadai
2. Tersedia fasilitas yang
Faktor Strategi
Internal mendukung upaya
pencegahan infeksi
Weaknesses (W)
3. Ruang yang tersedia
1. SOP nifas tidak dipajang dan
lebih dari satu, sehingga
belum ada SOP nifas pada
privacy pasien terjaga
masa pandemi
4. Memiliki Kerjasama
2. Belum adanya SDM yang
dengan penanggulangan
mengikuti Workshop senam
limbah medis
nifas
5. Pendidikan Bidan sesuai
3. Pemeriksaan fisik tidak
dengan standar (DIII
dilakukan rutin tiap
Kebidanan)
pergantian shift
6. Usia SDM dalam
4. Sistem pancatatan dan
kategori usia produktif
pelaporan masih manual
7. Pelayanan dilakukan
5. Tidak tersedia papan nama
sesuai dengan standar
pasien
pelayanan
8. Menerapkan PI dalam
Faktor Strategi Eksternal setiap Tindakan
9. Menggunakan media
promosi berupa brosur
dan poster masa nifas
10. Mendukung Asuhan
Sayang Ibu dan Bayi
11. Pelayanan Kelas
Senam nifas terjadwal
dan rutin berjalan
12. Dokumentasi laporan
harian, bulanan dan
tahunan pasien nifas
lengkap

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)


1. Dukungan Pemberian Strategi memanfaatkan Strategi meminimalkan
ASI eksklusif kekuatan untuk mengisi kelemahan untuk menangkap
2. Meningkatnya minat peluang. Strategi peluang. Strategi
masyarakat dala memanfaatkan kekuatan meminimalkan kelemahan
melakukan untuk mengisi peluang. untuk menangkap peluang
pemeriksaan nifas 1. Meningkatkan pelayanan 1. Membuat SOP pelayanan
karena peralatan nifas dengan nifas pada masa pandemi
lengkap memaksimalkan dan memajangnya di lahan
3. Meningkatkan penggunaan alat yang praktik (W1, O2)
kepercayaan dan minat memadai, keterampilan 2. Menganjurkan pelatihan
masyarakat untuk SDM, dan sistem pada petugas kesehatan dan
memperoleh pelayanan pelayanan dengan tetap meningkatkan pelayanan
nifas karena diberikan melakukan pencatatan kesehatan (W2, W3, O2,
pelayanan oleh SDM dan pelaporan (S1-S3, O3, O4, O6)
yang berkualitas O1-O8) 3. Memperkuat metode
4. Peningkatan minat pencatatan dan pelaporan
berkunjung pasien yang efektif, efisien, dan
karena memiliki jadwal berdaya guna, wajib
senam nifas yang dilakukan (sistem online)
teratur (W4, W5, O7, O8)
5. Pengembangan
pelayanan asuhan masa
nifas misalnya dengan
memberikan pijat
oksitosin pada ibu
nifas
6. Menjamin
kesinambungan asuhan
yang diberikan
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1. Terdapat PMB yang Strategi memanfatkan Strategi meminimalkan
tersebar di Wilayah kekuatan untuk kelemahan untuk menghindari
sekitar klinik Ammyn menghindari ancaman. ancaman
yang memiliki sarana Strategi memanfatkan 1. Memperkuat metode
dan prasarana yang kekuatan untuk pencatatan dan pelaporan
lengkap menghindari ancaman yang efektif, efisien, dan
2. Terdapat pelayanan 1. Memanfaatkan sarana berdaya guna, wajib
home care pasca nifas dan prasarana yang ada dilakukan (sistem online)
yang lebih secara tepat, cepat dan (W4, W5, T4)
3. Menurunnya terpadu (S1, S2, S3, S11, 2. Meningkatkan kualitas
kunjungan pasien T1, T3) SDM untuk menjadi bidan
karena terdapat 2. Meningkatkan yang lebih terampil dan
fasilitas pelayanan pelayanan pada masa kompeten dalam
kesehatan di sekitar nifas (S8, S9, S11, S12, pelayanan ( W1, W2, W3,
Wilayah Klinik S13, T1, T2) T1, T2)
Ammyn yang memiliki 3. Membuat SOP nifas dan
SDM yang lebih memajang di ruang
berkualitas pelayanan dan perawatan
4. Berkurangnya nifas (W1, T1,)
kunjungan pasien
karena terdapat tempat
pelayanan kesehatan
lain yang bekerjasama
dengan BPJS
5. Ketidakefektifan
pelayanan karena ada
kemungkinan
kehilangan data pasien
karena pencatatan dan
pelaporan masih
dilakukan secara
manual

Rekomendasi hasil Analisis Swot nifas :

1. Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan nifas dengan cara memaksimalkan

sarana prasarana dan SDM yang ada seperti memberikan terapi music dan senam

nifas

2. Membuat SOP asuhan nifas di era new normal

3. Meningkatkan Pendidikan kejenjang yang lebih tinggi

3. 4 Analisis SWOT Faktor Internal dan Eksternal Pada Pelayanan Bayi/Balita


Tabel 3.4.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan

Manajemen Pelayanan Bayi/ Balita Di Klinik AMMYN Tahun 2021

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


1 Tersedia peralatan medis sesuai standar Ruangan Untuk pelayanan imunisasi
(SPM) Klinik dan KB di gabung

2 Tersedia fasilitas yang mendukung upaya Ruangan untuk pelayanan sempit


pencegahan infeksi
3 Pendidikan bidan sesuai dengan standar Beban kerja petugas Kesehatan
(D3 dan D4 Kebidanan) bertambah

4 Semua SDM masih dalam kategori usia Pemeriksaan fisik pasien tidak
produktif dilakukan secara menyeluruh

5 Memiliki MoU Dengan ? Institusi Dalam melakukan input data sering


Pendidikan terjadi gangguan

6 Asuhan kebidanan yang diberikan oleh


tenaga Kesehatan yang terampil (memiliki
STR)
7 Asuhan kebidanan dilakukan baik secara
mandiri dan kolaborasi

8 Penerapan upaya pencegahan infeksi


dalam setiap tindakana

9 Buku bantu memudahkan rencana asuhan


kebidanan yang akan diberikan

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.4.2 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan

Manajemen Pelayanan Bayi/ Balita Di Klinik AMMYN Tahun 2021

No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


1 Minat masyarakat untuk memperoleh Terdapat fasilitas kesehatan lain
pelayanan Kesehatan disekitar klinik dan memiliki
sarana prasarana sesuai standar
2 Banyak mahasiswa praktik dapat
membantu SDM dan memberikan asuhan
pada pasien

3 Meningkatkan kepercayaan masyarakat


untuk memperoleh pelayanan Kesehatan
( Kepercayaan TOMA )
4 Mendukung memantauan pertumbuhan
dan perembangan bayi dan balita

5 Menjamin kesinambungan asuhan yang


diberikan.

6 Memudahkan evaluasi kegiatan


Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.4.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi dan Balita

Faktor Strategik Internal Bobot Rating Nilai

Kekuatan

Sarana dan Tersedia peralatan medis


Prasarana sesuai standar (SPM 0,04 5 0,2
Klinik )

Tersedia fasilitas yang


mendukung upaya 0,06 5 0,3
pencegahan infeksi

Ruangan memenuhi
standar ( terdapat Midwife
0,05 4 0,2
station) dan dilengkapi
dengan CCTV
Sumber Daya Pendidikan bidan sesuai
Manusia dengan standar (D3 dan 0,06 4 0,24
D4 Kebidanan)

Semua SDM masih dalam


0,04 3 0,12
kategori usia produktif

Memiliki MoU Dengan 3


0,03 3 0,09
Institusi Pendidikan

Pelayanan Asuhan kebidanan yang


Kebidanan diberikan oleh tenaga
0,06 4 0,24
Kesehatan yang terampil
(Memiliki STR)

Penerapan upaya
pencegahan infeksi dalam
setiap Tindakan ( Cuci 0,04 4,5 0,18
tangan, PPI terhadap alat
kesehatan)

Pemeriksaan fisik bayi 4 0,16


0,04

Melakukan metode
kanguru, Asi Eklusive, 0,04 4,5 0,18
Rawat Gabung

Pelayanan bayi dan balita


memiliki SOP dan
0,04 4 0,16
diterapkan pada
pelayanan

Memantau pertumbuhan 3,5 0,10


0,03
dan perkembangan bayi
dan balita

Pencatatan dan Sistem pencatatan dan


Pelaporan pelaporan dilakukan 0,03 3 0,09
secara manual

Total 1,0 2,26

Kelemahan

Sarana dan Belum adanya visi misi


0,04 2,5 0,1
Prasarana

Belum ada SOP bayi dan


balita pada masa pendemi 0,06 2 0,12
covid 19.

Terdapat alat yang harus


0,04 2,5 0,1
di perbaharui

Sumber Daya Beban kerja petugas


0,06 1,5 0,09
Manusia Kesehatan bertambah

Pelayanan Pemeriksaan fisik pasien


Kebidanan tidak dilakukan secara 0,04 2 0,08
rutin setiap pergantian sihf

Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan


0,04 2 0,08
Pelaporan sudah manual

Adanya pelaporan yang


harus diserahkan ke
0,04 2 0,08
Puskesmas, Kelurahan,
dan Sudin
Total 1,0 0,65

Selisih Kekuatan dan Kelemahan 1,61

Tabel 3.4.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Bayi dan Balita

Faktor Strategik Eksternal Bobot Rating Nilai

Peluang

Sarana dan Alat Kesehatan untuk


Prasarana pelayanan bayi dan balita 0,07 4 0,28
sudah lengkap

Dukungan ruangan
pemeriksaan yang 0,07 4 0,28
memadai

Dukungan terhadap
program Pemerintah (
0,07 3 0,21
seperti KP-ASI dalam
WAG)

Meningkatkan minat
masyarakat untuk
0,1 3 0,3
memperoleh pelayanan
kesehatan

Sumber Daya Banyak mahasiswa


Manusia praktik dapat membantu
0,1 3 0,3
SDM dan memberikan
asuhan pada pasien
Pelayanan Mendukung upaya
Kebidanan penurunan AKB /Program 0,1 3 0,3
pemerintah

Meningkatkan
kepercayaan masyarakat
0,07 3 0,21
untuk memperoleh
pelayanan Kesehatan

Pencatatan dan Menjamin pelayanan


Pelaporan asuhan kebidanan yang
0,03 3 0,09
diberikan secara
berkesinambungan

Memudahkan evaluasi
kegiatan pelayanan 0,03 3 0,09
bayi/balita

Total 1.0 2,06

Ancaman

Sarana dan Terdapat fasilitas


Prasarana kesehatan lain disekitar
klinik dan memiliki 0,07 2 0,14
sarana prasaran sesuai
standard

Sumber daya Banyak fasilitas


manusia kesehatan dengan
0,1 1,5 0,15
pelayanan yang memiliki
SDM unggul

Pelayanan PMB bekerjasama dengan 0,07 1 0,07


kebidanan BPJS ( tapi pada saat
emergency saja)

Pelaporan dan Adanya gangguan


pencatatan jaringan saat melakukan 0,07 1 0,07
pelaporan online

Total 1,0 0,43

Selisih peluang dan


1,63
ancaman

Tabel 3.4.5
Pembobotan Matriks SWOT

Faktor Internal

Opportunitis Threats (T)


(O)

Streangth (S) 2,26 2,3


Faktor Eksternal
Weakness (W) 1,61 0,43

Berdasarkan hasil dari analisis IFAS dan EFAS diatas maka dapat
diketahui hasil skornya. Pada Tabel diatas faktor kekuatan (S) mempunyai
skor 3,31 dan kelemahan (W) dengan skor 2,3 Sedangkan pada faktor
peluang (O) mempunyai skor 3,1dan faktor ancaman mempunyai skor 3,0.
Sehingga di dapat skor IFAS yaitu sebesar 1,6 dan skor EFAS sebesar 0,1.
Gambar titik Kordinat Management Pelayanan Bayi Baru lahir

Rekomendasi Bayi Baru Lahir

1. Dibuatnya SOP bayi dan balita pada masa pendemi covid 19

2. Terdapat alat yang harus di perbaharui

3. Pelatihan Resusitasi Neonatus

4. Melakukan Metode Kangguru untuk bayi yang sehat dan BBLR


3.5 Manajemen Pelayanan KB

Tabel 3.5.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan


Manajemen Pelayanan KB Di Klinik Ammyn 2021

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


1. Peralatan medis untuk pelayanan KB SOP KB tidak dipajang dan belum ada
memadai SOP pelayanan KB pada masa COVID-
19
2. Tersedia fasilitas yang mendukung
upaya pencegahan infeksi
3. Ruang yang tersedia lebih dari satu dan
terpasang sampiran sehingga privasi
pasien terjaga
4 Memiliki kerjasama dengan
penanggulangan limbah medis
5. Pendidikan bidan sesuai dengan standar Belum adanya SDM yang mengikuti
Pelatihan pemasangan KB IUD dan
Implan
6. Usia SDM masih dalam kategori usia
produktif
7. Adanya mahasiswa praktik dapat
membantu SDM dalam memberikan
asuhan pada pasien serta bertukar ilmu
terbaru
8. Pelayanan dilakukan sesuai standard
pelayanan KB
9. Asuhan diberikan oleh tenaga yang
terampil & Kompeten
10. Menerapkan PI dalam setiap tindakan
11. Penggunaan media promosi berupa
leaflet poster
12. Pelayanan KB berjalan setiap hari

13. Terdapat laporan harian, bulanan dan Sistem pencatatan dan


tahun pelaporan masih manual

Tabel 3.5.2 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan


Manajemen Pelayanan KB Di Klinik Ammyn

No Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


1. Dukungan Program Keluarga
Berencana
2. Meningkatnya minat masyarakat
dalam melakukan KB karena
peralatan dan jenis KB lengkap
3. Meningkatkan kepercayaan dan minat Menurunnya kunjungan pasien karena
masyarakat untuk memperoleh terdapat fasilitas pelayanan kesehatan di
pelayanan KB karena diberikan sekitar Wilayah Klinik Ammyn yang
pelayanan oleh SDM yang kompeten memiliki SDM yang lebih kompeten
5 Peningkatan minat berkunjung pasien
karena memiliki jadwal pelayanan KB
setiap hari
7. Menjamin kesinambungan asuhan Ketidakefektifan pelayanan karena ada
yang diberikan kemungkinan kehilangan data pasien
karena pencatatan dan pelaporan masih
dilakukan secara manual
Tabel 3.5.3 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) Manajemen Pelayanan KB
Faktor Strategik Internal Bobot Rating Nilai
Kekuatan
Sarana dan Peralatan medis untuk pelayanan KB 0,10 4 0,40
Prasarana memadai
Tersedia fasilitas yang mendukung upaya 0,07 4 0,28
pencegahan infeksi
Ruang yang tersedia lebih dari satu dan 0,07 4 0,28
terpasang sampiran sehingga privasi pasien
terjaga
Memiliki kerjasama dengan 0,07 4 0,28
penanggulangan limbah medis
Sumber Pendidikan bidan sesuai dengan standar 0,07 4 0,28
Daya Usia SDM masih dalam kategori usia 0,05 3 0,15
Manusia produktif
Adanya mahasiswa praktik dapat membantu 0,03 2 0,06
SDM dalam memberikan asuhan pada
pasien serta bertukar ilmu terbaru

Pelayanan Pelayanan dilakukan sesuai standard 0,07 4 0,28


Kebidanan pelayanan KB
Asuhan diberikan oleh tenaga yang terampil 0,07 4 0,15
& Kompeten
Menerapkan PI dalam setiap tindakan 0,07 4 0,28
Penggunaan media promosi berupa leaflet 0,07 4 0,28
dan poster
Pelayanan KB berjalan setiap hari 0,07 4 0,28
Pencatatan Terdapat laporan harian, bulanan dan tahun 0,05 3 0,15
dan Pelaporan

Total 0,86 3,15


Kelemahan
Sarana dan SOP KB tidak dipajang dan belum ada SOP 0,24 3 0,72
Prasarana pelayanan KB pada masa pandemi COVID-
19
Sumber Daya Belum adanya SDM yang mengikuti 0,15 2 0,30
Manusia Pelatihan mengenai Pemasangan KB IUD
dan implan
Pencatatan Sistem pencatatan dan pelaporan masih 0,23 3 0,69
dan Pelaporan manual
Total 0,62 1,71
Selisih Kekuatan dan Kelemahan 1,44
Tabel 3.5.4 Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai
Peluang
Sarana dan Prasarana Dukungan Keluarga Berencana 0,20 4 0,80
Meningkatnya minat masyarakat 0,11 3 0,33
dalam melakukan KB karena
peralatan dan jenis KB lengkap
Sumber Meningkatkan kepercayaan dan 0,15 4 0,60
Daya minat masyarakat untuk
Manusia memperoleh pelayanan nifas
karena diberikan pelayanan oleh
SDM yang berkualitas
Pelayanan Peningkatan minat berkunjung 0,07 2 0,14
Kebidanan pasien karena memiliki jadwal
pelayanan KB setiap hari
Pencatatan dan Menjamin kesinambungan asuhan 0,10 4 0,40
pelaporan yang diberikan

Total 0,63 2,27


Ancaman
Pelayanan Kebidanan Berkurangnya kunjungan 0,20 3 0,60
pasien karena terdapat tempat
pelayanan kesehatan lain
yang bekerjasama dengan
BPJS
Pencatatan dan Ketidakefektifan pelayanan 0,25 3 0,75
Pelaporan karena ada kemungkinan
kehilangan data pasien karena
pencatatan dan pelaporan masih
dilakukan secara manual
Total 0,45 1,35
Selisih Peluang dan 0,92
Ancaman
3.5.6 Manajemen Pelayanan KB

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, diperoleh titik
koordinat diagram SWOT (1,44 ; 0,92) sehingga posisi Pelayanan KB di Klinik
Ammyn berada pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut
berarti strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.
Tabel 3.5.7 Hasil Matriks SWOT Manajemen Pelayanan KB di KLINIK AMMYN
2021

STRENGTHS (S) WEAKNES (W)


1. Peralatan medis untuk 1. SOP KB Tidak dipajang
pelayanan KB dan belum ada SOP
memadai Pelayanan KB pada
2. Tersedia fasilitas yang masa COVID-19
mendukung upaya 2. Belum adanya SDM
pencegahan infeksi yang mengikuti
3. Ruang yang tersedia pelatihan pemasangan
lebih dari satu dan KB IUD & Implan
terpasang sampiran 3. Sistem Pencatatan dan
sehingga privacy pelaporan masih manual
Faktor
Strategi pasien terjaga
Internal 4. Memiliki Kerjasama
denganpenanggulangan
limbah medis
5. Pendidikan Bidan
sesuai dengan standar
Faktor 6. Usia SDM dalam
Strategi Eksternal kategori usia produktif
7. Adanya mahasiswa
praktik dapat
membantu SDM dalam
memberikan asuhan
pada pasien serta
bertukar ilmu terbaru
8. Pelayanan dilakukan
sesuai dengan standar
pelayanan KB
9. Asuhan yang diberikan
oleh tenaga bidan yang
terampil dan kompeten
10. Menerapkan PI dalam
setiap tindakan
11. Penggunaan media
promosi berupa leaflet
dan poster
12. Pelayanan KB berjalan
setiap hari
13. Terdapat laporan
harian, bulanan dan
tahunan

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)


1. Dukungan Program Strategi memanfaatkan Strategi meminimalkan
Keluarga Berencana kekuatan untuk mengisi kelemahan untuk menangkap
2. Meningkatnya minat peluang. peluang. Strategi
masyarakat dalam 1. Meningkatkan meminimalkan kelemahan
melakukan KB pelayanan dan fasilitas untuk menangkap peluang
karena diberikan dengan 1. Membuat SOP
pelayanan oleh SDM memaksimalkan pelayanan KB pada
yang terampil dan penggunaan alat yang masa pandemi dan
kompeten memadai, memajangnya di lahan
3. Peningkatan minat keterampilan SDM praktik (W1, O1)
berkunjung pasien yang terampil dan 2. Menganjurkan pelatihan
karena jadwal dan kompeten dengan pada petugas kesehatan
pelayanan KB setiap menggunakan dan meningkatkan
hari mediapromosi yang pelayanan untuk
4. Menjamin tersedia, dengan tetap meningkatkan
kesinambungan melakukan pencatatan kepercayaan dan minat
asuhan yang dan pelaporan yang masyarakat untuk
duberikan sesuai dan tetap memperoleh pelayanan
menjamin KB dgn diberikan
kesinambungan pelayanan oleh SDM
asuhan yang yang kompeten (W1,
diberikan. (S1-S2, W2, O3),
S9,S13-O7) 2. Memperkuat metode
pencatatan dan pelaporan
yang efektif, efisien, dan
berdaya guna, wajib
dilakukan (sistem online)
(W3, O4)

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)


1. Menurunnya Strategi memanfatkan Strategi meminimalkan
kunjungan pasien kekuatan untuk kelemahan untuk menghindari
karena terdapat menghindari ancaman. ancaman
fasilitas pelayanan Strategi memanfatkan 4. Memperkuat metode
kesehatan di sekitar kekuatan untuk pencatatan dan pelaporan
Wilayah Klinik menghindari ancaman yang efektif, efisien, dan
Ammyn yang 2. Memanfaatkan sarana berdaya guna, wajib
memiliki SDM yang dan prasarana yang ada dilakukan (sistem online)
lebih kompeten secara tepat, cepat dan (W4, W5, T4)
2. Ketidakefektifan terpadu (S1, S2, S3, S4, 5. Meningkatkan kualitas
pelayanan karena T1) SDM untuk menjadi
ada kemungkinan 2. Meningkatkan bidan yang lebih terampil
kehilangan data pelayanan KB (S5, dan kompeten dalam
pasien karena S8,S9 S11, S13,T1, T2)
pencatatan dan
pelaporan masih pelayanan ( W1, W2, W3,
dilakukan secara T1, T2)
manual. 6. Membuat SOP KB dan
memajang di ruang
pelayanan (W1, T1,)

3.5.8 Rekomendasi hasil Analisis SWOT KB:


1. Meningkatkan dan mengembangkan pelayanan KB dengan memaksimalkan
sarana dan prasarana serta didukung dengan SDM yang terampil dan kompeten
dengan mengikutsertakan pelatihan pemasangan KB IUD & Implan.
2. System pencatatan dan pendokumentasian lebih ditingkatkan untuk menghindari
hilangnya data dan mempermudah dalam system pencatatan.
3. Membuat SOP Pelayanan KB di Era New Normal.
4. Meningkatkan pendidikan bidan ke jenjang yang lebih tinggi.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen pelayanan kebidanan di Klinik AMMYN Sukabumi sudah
cukup baik. Dimana pelayanan kehamilan, bersalin, nifas, kb dari hasil analisis
swot berada pada kuadran pertumbuhan yang lebih dominan ke arah peluang dan
kekuatan dan pada pelayanan bayi/balita berada pada kuadran defensif yaitu
kekuatan dan ancaman.

Analaisis swot mengenai manajemen pelayanan kebidanan telah dilakukan


dan mendapatkan hasil yang cukup memuaskan namun ada beberapa ancaman dan
kekurangan yang terdapat di beberapa aspek seperti, di tempat Klinik AMMYN
Sukabumi berdekatan dengan PMB, kurang peserta bpjs, ada 1 bidan yang belum
mempunyai SIP

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, peneliti menyarankan:


Bagi Klinik AMMYN Sukabumi. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan di Praktik Mandiri
Bidan:
1. Menambah peserta BPJS
2. Mengadakan kelas ibu hamil dan senam hamil dimasa pandemi secara online
3. Meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana serta membangun SDM yang
terampil dan berkompetensi.
DAFTAR PUSTAKA

Salam. Kesehatan Bayi Baru lahir. Rajawali pers, Jakarta, 2014.

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Depkes RI, Jakarta, 2015.

Dinkes Kota Tangerang. Profil Kesehatan Kota Tangerang Tahun 2014. Dinkes Kota
Tangerang, Tangerang, 2014.
Achadi, Endang L. 2019. Kematian Maternal dan Neonatal di Indonesia. Rakernas 2019.
Banten.
Azizah Fifin Maulidatul., Maydatul Afiyah. 2018. Pengaruh Pemberian Putih Telur
Terhadap Lama Penyembuhan Luka Perineum di RSUD Waluyo Jati Kabupaten
Probolinggi. Jurnal Keperawatan. Hal 14-21
Dewi Ratna. 2019. Pengaruh Pemberian Telur Ayam broiler Terhadap Penyembuhan
Luka Perineum pada Ibu Nifas. Jurnal Aceh Nutririon. Vol. 4. No. 2. Page 149-153.
Fitri. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lama Penyembuhan Luka Perineum pada
Ibu Nifas di Rumah Sakit Umum dr.Zainal Abidin Banda Aceh Tahun 2013. Skripsi.
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan U’budiyah Program Studi Diploma IV
Kebidanan. Banda Aceh.
Rohmah Dwi Maslakah, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu
Bersalin Intrapartum Kala 1 Fase Aktif Di Bpm Hj. Umi Salamah Kecamatan
Peterongan. Stikes Pemkab Jombang; 2016
Livana PH, dkk, 2017. “Efektifitas Terapi Musik Pada Nyeri Persalinan Kala I Fase
Laten”. Volume 4 No 2, Hal 47 - 52, Juli 2017. Jurnal Ners Widya Husada
Nova Avianti Rahayu, Herlin Fitriana Kurnniawati, 2020. “Efektivitas Music Therapy
terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan”. Vol. 5 No. 2 (Mei 2020). Jurnal
Kesehatan Vokasional
Sari Wahyuni, dkk, 2019. “Perbedaan Nyeri Persalinan Pada Ibu Yang Mendapatkan
Terapi Murottal Qur’an Dan Musik Klasik Di Klinik Bersalin Kota Palembang”.
Vol. 14, No. 2, Desember 2019. (JPP) Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai