IMPLEMENTASI
INTERPROFESSIONAL COLLABORATION (IPC)
“GENTING GIAT”
GERAKAN CEGAH STUNTING MELALUI PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Oleh:
I
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
TAHUN 2024
A. Rencana Program
1. Judul : GENTING GIAT “Gerakan Cegah Stunting Melalui Perbaikan
Gizi Masyarakat”
2. Lokasi : Kelurahan Abian Tubuh, Kecamatan Sandubaya, Mataram
3. Sumber dana : 1. Bantuan DIPA Poltekkes Kemenkes Mataram dan
2. Swadana Mahasiswa
B. Pelaksanaan program
1. Penanggung jawab : Mira Utami Ningsih, S.Kep.Ns.M.Sc.
2. Ketua pelaksana : Jessynia Olivia Andriani Liha
3. Waktu pelaksanaan : 05– 23 Mei 2024
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................................................2
C. Manfaat..............................................................................................................................................2
BAB II DATA DAN IDENTIFIKASI MASALAH................................................................................5
BAB III RENCANA KEGIATAN (PoA)................................................................................................8
BAB IV RENCANA ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................12
A. Rencana Anggaran............................................................................................................................14
B. Jadwal Kegiatan................................................................................................................................20
C. Pelaksana dan Tugas.........................................................................................................................20
D. Susunan Pelaksanaan........................................................................................................................20
BAB V PENUTUP..................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
karunia-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan Proposal Program Unggulan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) “GENTING GIAT; Gerakan Cegah Stunting Melalui Perbaikan Gizi
Masyarakat” di Kelurahan Abian Tubuh Wilayah Kerja Puskesmas Babakan Tahun 2024 ini
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan Proposal ini penulis banyak mendapat bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak oleh sebab itu dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Direktur Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI.
2. Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram
3. Kepala Puskesmas Babakan
4. Wadir I Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI
5. Wadir II Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI
6. Wadir III Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI
7. Mira Utami Ningsih, S.Kep.Ns.M.NSc., Selaku Dosen Pembimbing Lapangan
8. Henny Suyasih, S.STP., selaku Camat Sandubaya.
9. Adi Indrapratama, S.H., Selaku Lurah Abian Tubuh.
10. Seluruh tenaga Kesehatan Puskesmas Abian Tubuh yang membantu penulis dalam
memberikan informasi yang berhubungan dengan Proposal ini.
Akhirnya kami sebagai penyusun mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun dan semoga Proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan
permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang
waktu yang cukup lama, umumnya hal ini terjadi karena asupan makanan yang tidak
sesuai dengan asupan gizi. Standar pertumbuhan anak yang dikeluarkan oleh WHO,
tinggi badan dibawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting
kronis).
Kekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan
sampai awal kehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Penyebabnya karena
rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral,
dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani (Kemenkes RI, 2018).
Stunting harus mendapat perhatian lebih karena berdampak bagi kehidupan anak
pendek dan dampak jangka Panjang. Dampak jangka pendek yaitu Balita yang
mengalami stunting akan memiliki kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak lebih
rentan terhadap penyakit. Dampak jangka Panjang yaitu postur tubuh yang tidak
resiko obesitas, kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal (Imani, 2020).
7
Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian stunting adalah status gizi ibu
saat hamil. Tingginya angka kekurangan gizi ibu hamil merupakan salah satu factor
yang menyebabkan terjadi tingginya angka stunting pada bayi. Ibu hamil dengan gizi
yang kurang akan mudah merasa lemah, letih, lesu, dan nafsu makan berkurang
sehingga asupan gisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil tidak terpenuhi. Ketika nafsu
makan menurun cendrung menyebabkan ibu hamil akan mudah mengalami anemia.
Berdasarkan hasil salah satu penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara anemia ibu hamil dengan kejadian stunting (Hastuty,
2020).
remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi.
Pola hidup yang tidak bersih, higenitas yang rendah dapat menyebabkan balita mudah
dan status gizi anak balita, karena penyakit infeksi dapat menurunkan intake
makanan, absorpsi zat gizi terganggu dan dapat menyebabkan menghilangnya zat gizi
Nyata (KKN) dengan tema “Genting Giat”: Gerakan Cegah Stunting Melalui
8
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
wilayah Kelurahan Abian Tubuh melalui program “Genting Giat; Gerakan Cegah
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan Skrining Kesehatan kepada Ibu Hamil, Bayi dan balita sebagai
Tubuh
mencegah stunting.
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
mengenai stunting
9
b. Mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dan belajar bersama dengan
2. Bagi Masyarakat
Tambahan pengetahuan dalam upaya menjaga kesehatan ibu dan anak, terutama
3. Bagi Instansi
10
BAB II
11
Dampak stunting dalam jangka pendek dapat berupa penurunan kemampuan belajar
karena kurangnya perkembangan kognitif. Sementara itu dalam jangka panjang dapat
menurunkan kualitas hidup anak saat dewasa karena menurunnya kesempatan mendapat
pendidikan, peluang kerja, dan pendapatan yang lebih baik. Selain itu, terdapat pula risiko
cenderung menjadi obesitas di kemudian hari, sehingga meningkatkan risiko berbagai
penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, kanker, dan lain-lain (Nirmalasari, 2020).
Stunting disebabkan oleh berbagai faktor yang saling mempengaruhi, bukan hanya
karena faktor asupan gizi yang buruk pada ibu hamil atau balita saja. Di Indonesia, telah
banyak dilakukan penelitian mengenai faktor risiko stunting. Risiko stunting dapat dimulai
sejak masa konsepsi, yaitu dari faktor ibu. Ibu yang kurang memiliki pengetahuan mengenai
kesehatan dan gizi sejak hamil sampai melahirkan berperan besar menimbulkan stunting pada
anak yang dilahirkannya. Pada saat hamil, layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan), Post Natal Care (pelayanan kesehatan untuk
ibu setelah melahirkan), dan pembelajaran dini yang berkualitas juga sangat penting. Hal ini
terkait dengan konsumsi sumplemen zat besi yang memadai saat hamil, pemberian ASI
eksklusif dan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang optimal (Nirmalasari,
2020). Faktor lainnya yang menyebabkan stunting adalah terjadi infeksi, kehamilan remaja,
gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi. Pola hidup yang
tidak bersih, higenitas yang rendah dapat menyebabkan balita mudah infeksi oleh
mikroorganisme.
Pencegahan stunting sedang ditingkatkan, terutama dalam pemenuhan protein hewani.
Protein Hewani dinilai efektif dalam mencegah anak mengalami stunting. Pangan hewani
mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat
penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Protein merupakan zat pokok
penting terhadap sel-sel tubuh, berbagai macam enzim, hormone, matriks interselular, darah
dan sebagainya merupakan bagian dari protein. Protein sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan, membangun dan memelihara jaringan tubuh. Protein dibentuk dari berbagai
macam asam amino yang mana asam amino dapat diklasifikasikan untuk membentuk ikatan-
ikatan esensial tubuh. Jika asupan protein tercukupi, maka proses pertumbuhan akan berjalan
dengan baik.(Vaozia, 2016).
Dalam mengatasi permasalahan gizi pada anak seperti stunting pada balita telah
dibentuk kebijakan dan program yang dicanangkan olah pemerintah seperti, posyandu,
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) pada balita dan anak.
12