BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan setiap orang. Hal ini tertuang dalam pembukaan Undang Undang
sumber daya manusia Indonesia, hal ini di cetuskan dalam Undang Undang
satu jenis layanan jenis publik merupakan ujung tombak dalam pembangunan
(Sarwono,2004).
2
Saat ini banyak sekali masalah dalam bidang kesehatan yang ada
penerus bangsa juga perlu untuk berpartisipasi terkait hal ini. Tingkat
Kesehatan Masyarakat STIKes Surya Mitra Husada Kota Kediri, kami baik
perguruan tinggi yang dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas
royong. Dalam mewujudkan visi ini Menteri Kesehatan memiliki peran yang
yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia
masyarakat yang berada di lokasi KKN baik dari anak-anak, ibu hamil,
remaja, dewasa, dan lansia serta kesehatan keluarga. Pelayanan ini mencakup
Dari hal tersebut, kami peserta KKN Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
seefektif mungkin untuk melatih dan menerapkan illmu yang kami dapatkan
regional kecil.
1.2 Tujuan Kegiatan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa mampu
pengorganisasian komunitas.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa mampu berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
2. Mahasiswa mampu menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji
kriteria tertentu.
5. Mengoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk
di komunitas.
6. Mahasiswa mampu memberikan konseling kepada masyarakat.
7. Mahasiswa mampu memberikan inovasi terkait kesehatan
bakti , penyuluhan).
5
Sarang Nyamuk).
10.Mahasiswa mampu merubah sikap masyarakat sekitar akan
kepada masyarakat.
2. Belajar menjadi model professional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas.
3. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan bijaksana
interpersonal.
1.3.2 Untuk masyarakat
1. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
BAB II
GAMBARAN KONDISI WILAYAH KKN – PPM
BATAS DESA
Sebelah Utara Desa Tunglur, Kecamatan Badas
Sebelah Selatan Desa Bringin, Kecamatan Badas
Sebelah Timur Desa Bringin, Kecamatan Badas
Sebelah Barat Desa Puhjarak, Kecamatan Badas
Wilayah Luas
Luas tanah sawah 32.164,00
Luas tanah kering 16.320,00
Luas tanah basah 0,00
Luas tanah perkebunan 0,00
Luas fasilitas umum 56,39
Luas tanah hutan 0,00
Total luas 48.540,39
2.1.3. Kependudukan
Tabel 3. Jumlah Penduduk
No. Data Laki-Laki Perempuan Jumlah
Keluarga
1 Kepala 1.891 KK 355 KK 2.246 KK
Keluarga
2 Anggota 1.439 orang 2.891 orang 4.330 orang
3 Jumlah 3.330 orang 3.246 orang 6.576 orang
Penduduk
pedagang.
2.2.2. Keadaan Sosial
Tabel 6. Jumlah Penduduk menurut Agama
5 BUNDES 1
6 Keagamaan 1
BAB III
METODE DAN HASIL PELAKSANAAN
sekitar pula.
3.2.2. Metode Observasi (Pengamatan)
Selain metode pendekatan juga terdapat metode observasi
dijalan.
c. Mengikuti pengajian ibu-ibu ataupun bapak-bapak.
3.2.4. Metode Interview
Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu
juga, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap
masalah.
3.2.7. Metode Prioritas Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah langkah selanjutnya yaitu
memang sebagai satu bentuk tuntutan studi yang harus ditempuh guna
kejadian DBD
a. Rumusan masalah
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan
300KK (sampel) ,
19
’
Diagram 1. Hasil Survey Jentik
terakhir:
a. Sekoto 1 terdapat 6 penderita DBD pada satu bulan
RT 03 RW 03 dan 1 penderita di RT 01 RW 03
b. Sekoto 2 terdapat 3 penderita DBD yaitu di 1 penderita
di RT 02 RW 07.
c. Sekoto 3 ada 1 penderita yaitu di RT 01 RW 06
(Gambar terlampir)
b. Pengertian dan Faktor Penyebab
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit
lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-
yaitu 35-45 mm. Virus ini dapat tetap hidup (survive) di alam
yaitu:
1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering
sebagainya.
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas
jentik nyamuk.
d. Sasaran
1) Semua warga Dusun Sekoto Kecamatan Badas pada usia
rendah.
2) Kader posyandu Dusun Sekoto
3) Seluruh perangkat desa dan tokoh masyarakat Dusun
Sekoto.
e. Kriteria Hasil
1) Semua masyarakat khususnya usia dewasa di wilayah
keluarga.
2) Semua masyarakat dapat mengaplikasikan atau
Sekoto .
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu 32% (96 KK) dan
keluarga yaitu :
1. Pasangan Usia Subur
2. Ibu Hamil dan Menyusui
3. Anak dan Remaja
4. Usia lanjut
5. Pengasuh Anak
c. Rencana Kegiatan
1) Melakukan KIE atau Health Education tentang Perilaku
Desa Sekoto.
3) Memberikan fasilitas pembuangan sampah di salah satu
pembuangan sampah.
4) Mendeskripsikan tentang gambaran Perilaku Hidup
sampah.
2) Semua warga Dusun Sekoto, Desa Sekoto, Kecamatan
lingkungan sekolah.
3) Semua masyarakat khususnya usia dewasa di wilayah
Kediri.
h. Penanggung jawab
Pamong, Kader Posyandu, Perangkat desa dan tokoh
dan Diabetes)
a. Rumusan masalah
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan
dasarnya.
33
yang berbeda.
b. Rencana Kegiatan
1) Melaksanakan Skrinning Kesehatan untuk lansia.
2) Memberikan konseling dan Penyuluhan tentang
Diabetes
c. Sasaran
Semua warga Dusun Sekoto, Desa Sekoto, Kecamatan
>55tahun).
d. Kriteria Hasil
Semua masyarakat khususnya lansia dapat mengetahui
Desa Gading.
3.3.5. Prioritas Masalah
Metode USG adalah Urgency, Seriousness, Growth adalah salah
satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
34
perkembangan isu dengan skala nilai 1-5 atau 1 – 10. Isu yang
Rendahnya Pengetahuan
2. dan Penerapan Pola Hidup 3 2 3 18 III
Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Kesehatan Lansia 4 3 2 24 II
No Ranking Permasalahan
Rendahnya Angka Bebas Jentik (ABJ) dan
1. I
Banyak nya angka kejadian DBD
2. II Kesehatan Lansia
sebagai berikut :
35
murid aktif
(CTPS) serta dan senang
29 Maret 2018
Lingkungan - siswa siswi
- 09.00 – 11.00 Penyuluhan
Bersih di SDN antusias
tentang PHBS dan Cuci
01 Sekoto - Penerimaan
Tangan Pakai Sabun
dari sekolah
(CTPS) serta Lingkungan
baik
Bersih di SDN 01 Sekoto
4. Minimnya Pemberian Tempat 31 Maret 2019 - Pihak sekolah Tidak ada Diharapkan dengan
fasilitas Sampah - 10.00 WIB Pemberian menerima pemberian tempat
pembuangan tempat sampah sejumlah 2 dengan baik sampah, siswa/siswi
sampah/limbah unit kepada SDN 01 Sekoto tidak lagi
di SDN 01 sembarangan
Sekoto membuang sampah.
5. Kesehatan - Melakukan 4 April 2019 - Masyarakat Tidak Ada Masyarakat dapat
Lansia Skrinning dan - 09.00 – 12.00 WIB antusias memanfaatkan ilmu
Konsultasi Skrinning dan Konsultasi - Penerimaan yang diberikan
Kesehatan Kesehatan Lansia Di dari
Lansia Balai Desa Sekoto masyarakat
baik
6. Stunting - Penyuluhan - Masyarakat Tidak Ada Masyarakat dapat
tentang 19 Maret 2019 antusias memanfaatkan ilmu
Stunting - 08.00 – selesai di Kegiatan - Penerimaan yang diberikan
- Modisco posyandu Sekoto 1 dari
(Modifikasi 02 April 2019 masyarakat
makanan Sehat) - 08.00 – selesai di Kegiatan baik
“Bubur Tim posyandu melati Sekoto 1
Sehat”
37
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dusun Sekoto merupakan salah satu daerah yang berada pada
Husada yang kami lakukan, fokus pengabdian kami adalah pada kesehatan
pengabdian kami.
Dari hasil identifikasi yang dilakukan di Dusun Sekoto, kami
Angka Bebas Jentik (ABJ) dan banyaknya data anak yang menderita
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang lain seperti Cuci Tangan Pakai
Bersih dan Sehat (PHBS) seperti Jamban Sehat dan Cuci Tangan
1. TOPIK
a. Promosi kesehatan tentang Demam Berdarah
b. Pengenalan Nyamuk Aides Aegepty Dan cara penularannya.
c. Cara mencegah DBD dengan cara 3M plus.
2. PERMASALAHAN
a. DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah dan luas
daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia DBD pertama kali
ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang
terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia. Dan sejak itu, penyakit
DBD menyebar luas ke seluruh Indonesia.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyatakan, jumlah penderita
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jawa Timur pada
bulan Januari 2019 meningkat hingga 47% disbanding bulan yang sama pada
tahun 2018. Berdasarkan data yang diperoleh per bulan Januari, penderita
DBD di Jatim sebanyak 1.634 orang. Sebanyak 32 orang diantaranya
meninggal dunia, sedangkan dibulan yang sama pada tahun 2018 hanya 1.114
penderita. Berdasarkan data yang ada, Kabupaten Kediri menjadi daerah
dengan kasus DBD tertinggi se-Jawa Timur. Dari data bulan Januari 2019,
ada 293 kasus DBD terjadi di Kabupaten Kediri dan sebanyak 12 diantaranya
berujung pada kematian. Berdasarkan supervise Dinas Kesehatan yang
dilakukan di 37 Desa yang tersebar di 26 Kecamatan , diperoleh data bahwa
42
Angka Bebas Jentik (AJB) hanya 42,78%. Padahal AJB disebut baik jika nilai
minimalnya 95%.
Penyakit DBD disebabkan oleh virus Dengue dari genus Flavivirus,
famili Flaviviridae. DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk
Aedes yang terinfeksi virus dengue.
b. TUJUAN
1) Tujuan Umum
a) Setelah proses penyuluhan, masyarakat dapat mengerti dan
mampu memahami materi yang telah disampaikan dengan baik.
b) Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
mencegah secara dini penyebab DBD dengan cara yang
sederhana yaitu, 3M plus.
2) Tujuan Khusus
a) Masyarakat dapa mengerti cara penularan Demam Berdarah
Dengue (DBD)
b) Masyarakat dapat mengerti dan mengenali Nyamuk Demam
Berdarah
c) Masyarakat mengerti dan dapat mencegah secara dini penyebab
DBD dengan cara yang sederhana yaitu, 3M plus, dapat
mencegah asam urat dan dapan mencegah penyakit maag.
d) Masyarakat dapat mengetahui cara penangan Demam Berdarah
Di Rumah
c. SASARAN
Masyarakat Dusun Sekoto, Desa Sekoto, Kecamatan Badas,
Kabupaten Kediri.
d. MATERI
Terlampir
e. METODE
1) Ceramah
2) Tanya Jawab
f. MEDIA
Leaflet
g. PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN
No Tanggal Waktu Kegiatan Tempat
18 Maret Penyuluhan DBD Ibu ibu PKK Di
1 10.00 - 12.00
2019 Dan 3M Plus Balai Desa
15 Maret Yasinan ibu-ibu
3 18.30 - 20.30 Penyuluhan PSN
2019 Sekoto 2
43
h. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Masyarakat peserta penyuluhan hadir ditempat.
b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di tempat Balai Desa
dalam acara rutin Ibu-ibu PKK .
c) Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsultasikan dengan
pembimbing.
d) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
e) Peran dan tugas mahasiswa/i sesuai rencana.
f) Tempat dan alat tersedia sesuai rencana.
2. Evaluasi Proses
a) Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.
b) Masyarakat mengajukan pertanyaan dan mahasiswa/i
menjawab pertanyaan.
c) Masyarakat berperan aktif selama pertemuan.
44
A. TOPIK
Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan yang Benar, Lingkungan Sehat
B. PERMASALAHAN
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa
angka kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas,
2009) .Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004),
prevelansi karies di Indonesia mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih
tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Jumlah penderita
karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12
tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami
45
2. Tujuan Khusus
a. Sasaran mengerti dan dapat melakukan cara menggosok gigi dan
mencuci tangan dengan benar serta dapat menerapkannya dalam
kebiasaan sehari-hari.
b. Sasaran dapat menyebutkan kapan saja harus melakukan gosok
gigi dan mencuci tangan.
c. Sasaran mengerti tentang keuntungan dari menggosok gigi dan
mencuci tangan dengan benar.
d. Sasaran dapat mempraktekkan gosok gigi dan mencuci tangan
dengan benar
e. Sasaran mengetahui cara menjaga lingkungan nya agar tetap bersih
dan sehat.
D. SASARAN
Seluruh siswa/i TK Dharma Wanita dan SDN 01 Sekoto.
E. MATERI
Terlampir
F. METODE
- Ceramah
- Tanya jawab
- Demonstrasi
G. MEDIA
46
- Buku Catatan
- Handsoap
- Sikat gigi
- Pasta Gigi
- Gayung
I. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
No Tahapan waktu Kegiatan peserta
pembelajaran
II. EVALUASI
1. Persiapan :
a. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum pelaksanaan.
b. Media sudah siap 1 hari sebelum pelaksaan.
c. Tempat sudah siap 2 jam sebelum pelaksanaan.
2. Proses :
a. Peserta datang tepat waktu
b. Peserta memperhatikan penjelasan
c. Media dapat digunakan secara efektif
3. Evaluasi observer
a. Evaluasi struktur
Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta
b. Evaluasi proses
Tim promosi kesehatan mampu memberikan informasi dengan
jelas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
Peserta bisa mendengarkan dan berpartisipasi aktif sampai akhir
kegiatan
c. Evaluasi hasil
Peserta menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang
penyimpanan garam dapur dengan benar.
D. Proses Belajar
No Komunikator Komunikan waktu
Pre Interaksi
1 Memberi salam danMenjawab salam
memperkenalkan diri
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan danMendengarkan 5 menit
tema penyuluhan
Isi
3 Menjelaskan materi penyuluhanMendengarkan
mengenai pengertian, penyebab,
tanda dan gejala serta cara
penanganan dan Menjelaskan Materi 20 menit
penyuluhan perawatan payudara.
4 Memberikan kesempatan kepadaMengajukan
komunikan untuk bertanya tentangpertanyaan
materi yang disampaikan
5 Penutup
Memberikan pertanyaan akhirMenjawab
sebagai evaluasi
49
E. EVALUASI
1. Sebutkan tujuan perawatan payudara dan pengertian kehamilan resiko
Tinggi.
2. Sebutkan langkah-langkah dan cara melakukan perawatan Payudara.
3. Sebutkan ibu hamil dengan faktor resiko tinggi dan tanda bahaya dalam
kehamilan.
F. Materi
PERAWATAN PAYUDARA
Pengertian
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satunya penghasil ASI
yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus
dilakukan sedini mungkin.
Tujuan Perawatan Payudara :
Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak tujuan, antara lain:
1. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi
untuk menyusu.
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan
lancar.
4. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan
upaya untuk mengatasinya.
5. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.
LANGKAH-LANGKAH CARA MELAKUKAN PERAWATAN
PAYUDARA
1. Persiapan alat
- Handuk
- Kapas
- Minyak kelapa
- Baskom
2. Perawatan payudara
- Kompres puting susu dengan kapas minyak selama 2 menit
- Basahi kedua telapak tangan dengan minyak tarik kedua puting
bersama-sama dan putar kedalam kemudian keluat sebanyak 20 kali
50
1. Muntah terus menerus, tidak bisa makan, keadaan ini akan membahayakan
ibu
2. Perdarahaan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran
3. Pucat pada conjungtiva, muka, telapak tangan menunjukkan anemia
(kekurangan darah)
4. Bengkak di kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala kadangkala disertai
kejang, kondisi ini dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi
dalam kandungan
5. Demam tinggi, biasanya karena infeksi. Demam yang tinggi bisa
membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau
kelahiran kurang bulan
6. Keluar air ketuban sebelum waktunya, merupakan tanda adanya
gangguan pada kehamilan, dapat membahayakan bayi dalam kandungan
7. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak,
keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin
Hal yang Harus Dilakukan
1. Pemeriksaan kehamilan secara berkala
2. Perawatan diri selama hamil : Nutrisi, perawatan payudara, kebersihan
diri, aktivitas,senam hamil
Pelayanan yang Didapatkan oleh Ibu Hamil pada saat Memeriksakan
Kehamilannya
1. Penimbangan berat badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Pengukuran fundus uteri
4. Imunisasi TT
5. Tablet tambah darah
6. Penyuluhan kesehatan
5. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) Masyarakat peserta penyuluhan hadir ditempat.
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di tempat ya’sinan rutin
salah satu rumah warga.
3) Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsultasikan dengan pembimbing.
4) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
5) Peran dan tugas mahasiswa/i sesuai rencana.
6) Tempat dan alat tersedia sesuai rencana.
b. Evaluasi Proses
1) Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Masyarakat mengajukan pertanyaan dan mahasiswa/i menjawab
pertanyaan.
3) Masyarakat berperan aktif selama pertemuan.
4) Penyaji menguasai materi yang dipaparkan.
5) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.
c. Evaluasi Hasil
Pre : Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.
Post : Masyarakat memahami dengan baik materi yang disampaikan
oleh penyaji.
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan 90% masyarakat
yang hadir dapat mengerti tentang pencegahan Diare dan mengerti
tentang Jamban Sehat.