merupakan kumpulan otot ternak yang telah disembelih. Ini bisa berasal
dari ternak berkaki empat yang tergolong ternak potong besar (sapi,
kerbau, kuda) ternak potong sedang (babi kambing, domba), ternak potong
kecil (kelinci) dan ternak potong selain di atas yang didasarkan pada lokasi
dan tradisi.
kendalanya kadar Ca nya ada pada tulang sehingga daging yang dikonsumsi
pada Tabel 1.
karkas, sedang bagian yang bukan daging disebut dengan offal. Karkas
tersusun kurang lebih 600 jenis otot yang berbeda ukuran dan bentuknya.
a. Offal yang masih bisa dikonsumsi seperti bagian kepala dan bagian-
ceker, sayap, kulit, jerohan (hati, ampela, usus, jantung, paru, limpa,
b. offal yang tidak layak dikonsumsi seperti bulu, tulang, kulit luar dan
gigi.
harganya relatif murah dan mudah didapat. Pendapat ini tidak sepenuhnya
Bila potongan daging hewan berkaki empat diamati maka terdiri dari
tenunan otot, air, protein, lemak dan potongan tulang. Otot tersusun oleh
serabut otot yang mempunyai struktur yang lurus dan panjang yang
myoglobin dan sebagian protein. Dalam serabut otot ini ada serabut halus
(myofibril) dan myofibril ini tersusun atas bagian yang lebih kecil lagi
tipis mengandung aktin. Aktin terdiri dari dua jenis yaitu globuler dan
tenaga atau tertekan. Ini dikaitkan dengan cadangan glikogen dalam otot.
perubahan glikogen menjadi asam laktat terhenti, misalnya untuk sapi 5,1
9.3.2. Penyembelihan.
agama dan adat istiadat, tetapi untuk mendapatkan hasil akhir daging
Ternak harus bersih, bebas dari tanah dan kotoran, baik dari hewan itu
dicelup / dibilas air panas atau dengan klorine yang dibilas dengan
bakteri yang hidup pada suhu 20oC dan yang banyak dijumpai adalah
hidup pada suhu dingin sehingga daya simpan daging lebih baik. Ini
tropis bakteri telah menyesuaikan diri dengan suhu tanah yang lebih
tinggi.
glikogen tidak ada lagi di otot dan sisa metabolisme tidak dapat
a. Perubahan suhu.
b. Perubahan pH,
daging, misalnya :
yang tertutup atau padat dengan warna merah ungu tua, rasa
c. Rigor mortis.
Creatin Phosphat (CP) dan Adenosin Triphosphat (ATP) dari otot dan
Salah satu hasil akhir proses biokimiawi tersebut adalah aktin dan
reversible pada otot yang masih hidup dan tidak dapat balik /
rigor mortis dipengaruhi oleh faktor kadar gikogen saat mati, bila
perkembangan rigor sebanding dengan suhu yang tinggi dan ini dapat
daging dipertahankan pada suhu ini agar proses rigor mortis dapat
ATP yang begitu cepat dan otot akan mengkerut cukup banyak.
pengawasan suhu yang ketat selama proses rigor karena ada suhu
pengerutan rigor di atas 15oC. Dalam kondisi normal maka otot akan
karkas ada empat cara yaitu penggantungan biasa pada urat archiles,
1. Cari gambar hewan sapi, sebut nama-nama bagian daging sapi tersebut