Anda di halaman 1dari 22

i

LAPORAN OTOF

KELUARGA Ny.S DI RW 11 KELURAHAN PASAR KLIWON


KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

19 JUNI – 7 JULI 2023

Disusun oleh :

Ellion C.E / P27228020076 / Okupasi Terapi


Lica U / P27226019170 / Fisioterapi
M.Antas S.A.R / P27227019154 / Ortotik Prostetik

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Kegiatan OTOF pada Keluarga Ny.S di RW 11 Kelurahan Pasar

Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta, 19 Juni – 7 Juli 2023 telah disahkan

pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Tanda Tangan

1. Nurul Fithriati H,Ftr,.M.Kes


NIP. 198807172022032003 …………………….

2. Suwaji Handaru W,S.Si.,M.Si


NIP. 197704142002121006 …………………….

3. Deni Hartinah,S.Tr.FT
NIP. 919960427201902201 …………………….

Mengetahui,

Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta

Sudiro, SKp., Ners., M.Pd

NIP. 196801041989031002

ii
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya :

Nama : Ellion C.E

Nim : P27228020076

Nama : Lica U

Nim : P27226019170

Nama : M.Antas S.A.R

Nim : P27227019154

Menyatakan bahwa kami tidak melakukan plagiat dalam penulisan Laporan Kuliah
Kerja Nyata One Team One Family-Community Internship Program dengan Model
interprofessional education and colaboraction (KKN OTTOF-CIPIPEC) yang berjudul:
LAPORAN KELUARGA Ny.S DI RW 11 KELURAHAN PASAR KLIWON
KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

Surakarta, ………………2023

Yang membuat pernyataan

Ellion C.E Lica U M.Antas S.A.R

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, tiada pernha henti penulis panjatkan, karena
hanya dengan rahmat, karunia, dan izin- Nya makan penulisan skripsi ini dapat selesai
sesuai rencana.

Maksud penulisan laporan ini adalah untuk melengkapi Sebagian persyaratan


Kelulusan Poltekkes Kemenkes Surakarta.

Penulisan Laporan ini tidak akan dapat terwujud tanpa batuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Diektur Polkestaa yang telah memberikan yang telah berkenan memberikan
izin dalam berkegitan KKN.
2. Bapak Lurah Pasar Kliwon yang telah menerima dan membantu untuk berkegiatan
KKN.
3. Bapak Muhammad Hafid selaku ketua RW yang telah membantu dalam
mengarahkan dalam berkegiatan.
4. Seluruh warga RW 11 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
berpartisipasi mendukung kami dalam berkegiatan
5. Bapak Ibu Dosen Pembimbing yang senantiasa menuntun dan membimbing dalam
berbagai kegiatan.
6. Orang tua yang selalu mendoakan dan mendukung seluruh kegitan kami.
Semoga segala bimbingan, dorongan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak diatas
menjadi amal baik di sisi ALLAH SWT.

Akhir kata, mudah- mudahan laporan yang masih jauh dari kata sempurna ini
berfaedah untuk disumbangkan pada almamater khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

Surakarta, Juli 2023

Pemulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ........................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv

DAFTAR ISI..................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... viii

ABSTRAK ................................................................................................................... viiii

BAB I................................................................................................................................ 1

A. Pendahuluan .......................................................................................................... 1

B. Tujuan Kegiatan..................................................................................................... 3

C. Manfaat Kegiaatan ................................................................................................. 3

D. Tinjauan Dari Profesi ............................................................................................. 4

BAB II .............................................................................................................................. 7

A. Data Demografi Keluarga ...................................................................................... 7

B. Gambaran Kasus (Secara Naratif) ......................................................................... 7

C. Riwayat Masalah Keluarga .................................................................................... 8

D. Persepsi Klien Tentang Masalah ............................................................................ 8

E. Perumusan Masalah ............................................................................................... 8

F. Prioritas Masalah ................................................................................................... 8

BAB III ............................................................................................................................. 9

A. Rencana Tindakan ................................................................................................. 9

B. Implementasi ....................................................................................................... 10

BAB IV ............................................................................................................................11

BAB V ............................................................................................................................ 12

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
v
B. Saran .................................................................................................................... 12

LAMPIRAN ................................................................................................................... 14

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Rencana Tindakan ............................................................................................ 9

Tabel 3. 2 Implementasi................................................... Error! Bookmark not defined.

vii
ABSTRAK

Latar belakang : masalah yang terjadi seiring post stroke adalah penurunan atau
ganguan bagian motorik, penurukan kondisi fisik akan berdampak terganggunya
mobilitas sehari-hari, sehingga perlu dilakukan intervensi untuk mengatasi hal tersebut,
yaitu dari tim Fisioterapi,Okupasi Terapi, dan Ortotik Prostetik. Dari Fisioterapi adalah
melakukan terapi rutin perangsan otot dan excerise. Dari Okupasi Terapi adalah
melakukan streacting aktif setiap harinya di bagian tubuh yang kaku. Dari Ortotik
Prostetik adalah menggunakan ankle foot orthosis untuk mengatasi permasalahan di
sendi ankle untuk menambah keseimbangan serta mencegah kecacatan lebih lanjut.
Tujuan: Untuk menganalisis perbandingan setelah dilakukan intervensi terhadap post
stroke Ibu S
Hasil : Pengetahuan keluarga mengenai kondisi Ny. S sudah cukup baik,. Dari data-data
yang diperoleh dibuat rencana tindakan yang kemudian di implementasikan kepada
keluarga Ny. S. Keluarga Ny. S diharapkan lebih paham mengenai kondisi Ny. S dari
sebelumnya serta mau dan mampu melakukan tindakan pencegahan dan latihan agar
kondisi Ny. S tidak semakin memburuk. Setelah dilakukan tindakan promotif dan
preventif antar profesi dalam program OTOF CIP-IPEC, keluarga menjadi paham
masalah-masalah kesehatan yang dialami Ny. S, keluarga utamanya yaitu anak dan
menantunya pasien telah mengetahui masalah apa yang menjadi prioritas dan
bagaimana tindakan yang harus dilakukan selanjutnya untuk menangani masalah Ny. S.
Ketercapaian tersebut tentunya tidak lepas dari sikap kooperatif Ny. S dan keluarga
terutama pasien dan anaknya. Selain itu, diharapkan pasien dan keluarga mampu
menerapkan prinsip pola-pola gerak yang sudah diajarkan sehingga mampu mengurangi
rasa kaku yang dialami.

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
Stroke merupakan penyakit serebrovaskular yang menjadi penyebab utama
kematian di Indonesia. Jumlah penderita stroke di seluruh dunia yang berusia dibawah
45 tahun terus meningkat, akibat stroke diprediksi akan meningkat seiring dengan
kematian akibat penyakit jantung dan kanker. Stroke merupakan penyebab kematian
tersering ketiga di Amerika dan merupakan penyebab utama disabilitas permanen
(Handayani & Dominica, 2019).

Menurut (Daulay & Ritonga, 2022) di Indonesia stroke merupakan penyebab


kematian tertinggi dengan presentase 21,1%, angka ini lebih tinggi daripada penyakit
jantung dan pembuluh darah (12,9%), TBC (6,7%) serta hipertensi dan komplikasinya
(5,3%).

Berdasarkan data World Healt Organization (WHO) tahun 2016 bahwa CVA
Infark merupakan penyebab kedua kematian dan penyebab keenam yang paling umum
dari cacat. Sekitar 15 juta orang menderita CVA yang pertama kali setiap tahun, dengan
sepertiga dari kasus ini atau sekitar 6,6 juta mengakibatkan kematian (3,5 juta
perempuan dan 3,1 juta laki-laki). CVA merupakan masalah besar di negara-negara
berpenghasilan rendah daripada di negara berpenghasilan tinggi. Lebih dari 81%
kematian akibat CVA terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah presentase
kematian dini karena CVA naik menjadi 94% pada orang dibawah usia 70 tahun.
sedangkan pada Riskesdas 2018 prevalensi stroke 10,9 per mil, tertinggi di Provinsi
Kalimantan Timur (14,7 per mil), terendah di Provinsi Papua (4,1 per mil). (Kesehatan,
2018).

Pada kasus stroke lebih dari 50% pasien mengalami defisit motorik. Ganguan
yang dapat dilihat berupa kelemahan, inkoordinasi dan spastisitas.6 Kelumpuhan,

1
2

khususnya pada lengan menunjukkan gangguan integrasi sensorimotor


(higherorder motor planning) yang tidak hanya mengarah pada kelemahan (weakness)
namun terkait tidak adanya pola gerakan sinergis.(Amirudin et al., 2018).

Penyebab terjadinya Gangguan Mobilitas Fisik biasanya terjadi Kerusakan


integritas struktur tulang, penurunan kendali otot, penurunan massa otot, penurunan
kekuatan otot, kekakuan sendi dan nyeri sehingga jika pada klien yang mengalami
gangguan mobilitas fisik tidak segera ditangani maka klien akan mengalami kesulitan
untuk menggerakkan tubuhnya sehingga sendi akan mengalami kekakuan dan fisiknya
akan melemah. (PPNI, 2016).

Menurut Peneliti (Wahyu ,2021) terdapat beberapa permasalahan neurologis yang


meliputi (1) Impairment, yang berupa abnormalitas tonus otot, hilangnya sensibilitas
pada separuh anggota tubuh yang lesi, adanya gangguan sensoris, potensial terjadinya
spastisitas dan pola sinergis.. (2) Functional limitation, yang terjadi akibat dari
ketidakmampuan menggerakkan anggota gerak tubuh yang mengalami kelumpuhan,
pada anggota gerak atas misalnya makan, minum, menyisir rambut, menggosok gigi dan
mengambil sesuatu sedangkan aktifitas anggota gerak bawah misalnya jongkok, berdiri,
buang air besar dan berjalan. (3) Disability, karena adanya gangguan Impairment dan
Functional Limitation sehingga mengganggu proses sosialisasi secara normal.

Di Kelurahan Pasar Kliwon khususnya RW 11, pengetahuan masyarakat mengenai


Stroke masih minim. Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang belum mengetahui
tindakan apa saja yang perlu dilakukan pada penderita Stroke. Dalam hal ini dibutuhkan
edukasi penanganan mengenai Stroke secara umum dan intervensi diantaranya oleh
profesi Fisioterapi, Okupasi Terapi dan Orthotik Prostetik kepada pasien dan anggota
keluarga. Dengan demikian hal ini sejalan dengan program One Team Student One
Family – Community Internship Program dengan model Interprofessional Education
And Colaboration (OTOF-CIPIPEC) dimana dalam program ini satu mahasiswa
menjadi koodinator membina satu penderita dengan berkolaborasi antar profesi
kesehatan untuk melakukan pengabdian masyarakat demi meningkatkan kesehatan
masyarakat.
3

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum

Melaporkan pengkajian data, dengan menganalisa, serta mengambil


kesimpulan serta tindakan OTOF-CIPIPEC yang diberikan kepada keluaga
Ibu S yang mengalami post stroke di Kelurahan Pasar Kliwon RW 11.

2. Tujuan khusus

Untuk menganalisis perbandingan setelah dilakukan intervensi terhadap


post stroke Ibu S.

C. MANFAAT KEGIAATAN
1. Bagi Penulis

Menambah wawasan, pengalaman dan pengalaman dalam


mengembangakan diri untuk melakukan pelayanan antar profesi dalam
menangani kasus post stroke .

2. Bagi institusi

Sebagai pengembangan dalam peningkatan kualitas institusi Poltekkes


Kemenkes Surakarta melalui program OTOF-CIPIPEC dengan kemampuan
mahasiswaa dalam berkolaborasi antar profesi dimasyarakat.

3. Bagi pasien dan masyarakat

Sebagai bahan masukan Ibu S dan masyarakat untuk melakukan tindakan


rehabilitative ke tenaga medis atau fasilitas kesehatan lainnya untuk
mendapatkan penanganan rehabilitasi medik, supaya tidak terjadi kecacatan
yang lebih lanjut. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menambah wawasan
Ibu dan Masyarakat mengenai pemulihan bagi pasien post stroke.
4

D. TINJAUAN DARI PROFESI


1. Definisi Stroke

CVA/STROKE merupakan gangguan aliran darah ke otak yang


mengakibatkan serebral kerusakan. Ini mungkin karena kurangnya aliran darah,
atau karena pendarahan di otak. Biasanya kerusakan hanya mempengaruhi satu
belahan. Setiap belahan otak, mengontrol sisi lain dari tubuh, setiap kerusakan
pada salah satu sisi otak akan menyebabkan kecacatan pada sisi tubuh yang
berlawanan. Jadi, jika sisi kanan otak rusak, sisi kiri tubuh akan terpengaruh
dan sebaliknya. Ini menghasilkan hilangnya gerakan sukarela, tonus otot yang
tidak normal dan sensasi pada satu sisi tubuh (hemiplegia).

2. Penyebab CVA/Stroke

Penyebab dari CVA/Stroke antara lain:

a. Iskemia

Kurangnya aliran darah yang disebabkan oleh obstruksi, penyempitan atau


penyumbatan pembuluh darah

b. Emboli

Penyumbatan pembuluh darah yang disebabkan oleh embolus - benda asing


yang dibawa oleh sirkulasi

c. Trombus

Gumpalan darah di dalam pembuluh, kompresi aliran darah otak melalui


tumor

d. Hemorrhage

Pendarahan ke dalam jaringan otak

e. Aneurisma
5

Degenerasi dinding arteri atau cedera pada dinding dari sebuah arteri

Stroke dapat terjadi pada semua usia; dari bayi hingga orang dewasa. Namun, itu
lebih umum di kemudian hari, karena perubahan degeneratif pada pembuluh
darah dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

Faktor predisposisi

− Arteriosklerosis – pengerasan pembuluh darah

− Hipertensi (tekanan darah tinggi)

− Obesitas

− Diabetes

− Merokok

− Kelemahan pembuluh darah bawaan

3. Tanda dan Gejala

Berikut beberapa tanda atau gejala stroke tergantung di mana letak kerusakan
terjadi dan luasnya terlibat dan jumlah waktu setelah stroke

a. Hemiplegia, kelumpuhan motorik pada satu sisi tubuh, gangguan sensorik,


mengurangi sensasi dan proprioception. Pasien mungkin "mengabaikan"
separuh tubuhnya

b. Disfungsi persepsi, gangguan penglihatan, pendengaran dan penciuman

c. Perubahan psikologis, emosional atau kepribadian

d. Perubahan intelektual – mungkin ada masalah dengan memori dan


konsentrasi

e. Gangguan bicara dan bahasa – afasia

f. Edema dan masalah kulit

4. Penanganan
6

a. Fisioterapi

Penanganan Fisioterapi pada pasien dengan kondisi stroke, yaitu dengan


latihan kekuatan yang berfokus untuk memperkuat otot-otot yang terkena
dampak stroke sehingga mengalami kelumpuhan, latihan keseimbangan untuk
dapat menyeimbangkan tubuhnya pada saat berjalan dan latihan aktivitas
fungsional yang bertujuan untuk melatih penderita stroke supaya dapat
mempraktikkan atau mengembalikan kemampuan fungsionalnya.

b. Okupasi Terapi

Okupasi Terapi Penanangan Okupasi Terapi dalam hal ini diperlukan


mengingat permasalahan utama adalah masalah anggota gerak akibat adanya
kekakuan. Pada permasalahan ini tindakan yang dapat dilakukan adalah
dengan mengedukasi pasien dan keluarga pasien untuk selalu melakukan
streatching aktif maupun pasif pada anggota tubuh yang mengalami
kekakuan.

c. Ortotik Prostetik

1) Memberikan edukasi tentang Ortotik Prostetik yang bisa dilakukan di


rumah sebagai upaya preventif

2) Mengenalkan penggunaan alat berupa ankle foot orthosis sebagai upaya


deforitas lebih lanjut pada ankle pasien post stroke.
BAB II

DESKRIPSI KASUS

A. Data Demografi Keluarga


Klien berinisial Ny. S berjenis kelamin perempuan dan berusia 69 tahun. Ny. S
bertempat tinggal di Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, RT 03 / RW
11, Surakarta. Ny. S tinggal sendirian. Saat ini Ny. S sebagai ibu rumah tangga. Pada
area Activity of Daily Living (ADL) Ny. S tidak mengalami gangguan pada mobilitas
dari posisi tidur ke berdiri dan duduk ke berdiri. Tetapi saat berjalan pasien terlihat
masih menyeret kaki kanannya. Pada area productivity dan Leisure Ny. S tidak
mengalami gangguan.

B. Gambaran Kasus (Secara Naratif)


1. Keluhan

Ny.S mengeluhkan bahwa anggota gerak bawah bagian hip dan knee
mengalami kaku.

2. Riwayat Penyakit

Dari hasil wawancara tidak diketahui adanya faktor keturunan dari Ayah
maupun Ibu Ny. S. Pada saat bangun tidur Ny. S mulai merasakan kaku pada
anggota tubuh sebelah kanan, setelah itu Ny. S dirawat di rumah sakit dan
didiagnosis dokter menderita stroke.

3. Pengobatan Yang Pernah Dilakukan

Berdasarkan keterangan Ny. S melalui wawancara diketahui bahwa Ny. S


pernah menjalani terapi di rumah sakit selama 2 bulan. Terapi dilakukan
sebanyak 2 kali dalam seminggu. Setelah dilakukan terapi Ny. S mengalami
peningkatan dari yang awalnya susah berjalan sekarang mulai mampu berjalan
mandiri.

7
8

C. Riwayat Masalah Keluarga


Dalam keluarga tidak terdapat faktor keturunan dari ayah dan ibu Ny. S, anggota
keluarga lainnya tidak ada yang sedang menderita penyakit yang sama seperti Ny. S
dan tidak terdapat permasalahan kesehatan lain yang dikeluhkan anggota keluarga
lainnya.

D. Persepsi Klien Tentang Masalah


Pengetahuan anggota keluarga mengenai permasalahan Ny. S sudah cukup baik.
Keluarga Ny. S sudah mulai sadar akan ketidak normalan yang dialami Ny. S
kesadaran keluarga tentang penyakit Ny. S dan anaknya sudah cukup baik dengan
saling mendukung dan membantu dalam melakukan aktivitas keseharian.

E. Perumusan Masalah
Diagnosis Okupasi Terapi meliputu 3 area yaitu: 1) Pada area activity of daily
living (ADL) pasien mengalami gangguan pada mobilitas. 2) Pada area productivity
Ny. S tidak mengalami gangguan. 3) Pada area leisure Ny. S tidak mengalami
gangguan. Kondisi rumah Ny. S bersih dan rapi. Harapan Ny. S yaitu mampu
berjalan dengan normal dan sehat kembali seperti sedia kala.

F. Prioritas Masalah
Dari perumusan masalah dan harapanpasien di atas, maka masalah utama yang
menjadi prioritas yaitu pada area of daily living (ADL) pasien mengalami gangguan
pada mobilitas.
BAB III

RENCANA TINDAKAN DAN IMPLEMENTASI

A. Rencana Tindakan
Table 3.1 Rencana Tindakan OTOF

No Hari/Tanggal Rencana Tindakan Penanggung Jawab

Jumat, 30 Juni Assesment, Pengkajian


1 Ellion
2023 Riwayat Kesehatan

Ellion
Senin, 3 Juli
2 Penyuluhan Tentang Stroke Lica
2023
Muh. Antas

Ellion
Senin, 3 Juli
3 Evaluasi Lica
2023
Muh. Antas

Tabel 3. 1 Rencana Tindakan

9
10

B. Implementasi

No Hari/Tanggal Tindakan Respon Pasien

DS: Ny.S mengatakan bahwa mengerti


semua yang dijelaskan oleh mahasiswa
Assesment, dan mampu menerima rencana terapi
Jumat, 30 Juni Pengkajian yang akan dilakukan oleh mahasiswa
1
2023 Riwayat DS: Ny.S mengatakan menderita stroke
Kesehatan sudah 2 Tahun

DO: Ny.S kooperatif dalam melakukan


pengobatan

DO: Kondisi Ny.S saat melakukan


aktifitas sehari-hari sering mengeluhkan
bahwa anggota gerak bawah bagian hip
dan knee mengalami kaku

DS: Ny.S mengatakan bahwa dulu


Senin, 3 Juli Penyuluhan pasien merupakan seorang penjahit
2
2023 Tentang Stroke
DO: Ny.S bersedia untuk dilakukan
Tindakan pemeriksaan fisik ekstrimitas
atas maupun bawah seperti
pemeriksaan ROM MMT, dan Tes
Standing Storke Test, Test Berjalan Di
satu garis

DS: Ny.S bersedia diberikan


penyuluhan tentang penanganan dan
pencegahan agar terhindar dari
Senin, 3 Juli serangan stroke berulang
3 Evaluasi
2023 DO: Ny.S tampak sangat kooperatif
berusaha menjawab pertanyaan yang
diajukan penyuluh dan mengikuti
arahan penyuluh.
BAB IV

PEMBAHASAN (ANALISIS FENOMENOLOGI INTERPRETATIF)

Kegiatan OTOF CIP-IPEC dilakukan pada keluarga Ny. S berusia 69 tahun. Ny.
S bertempat tinggal di Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, RT 03 / RW
11, Surakarta. Menurut data-data hasil wawancara dan observasi yang ada diketahui
bahwa Ny. S memiliki gangguan anggota gerak bawah akibat stroke yang diderita sejak
3 tahun lalu. Ny. S mengeluhkan rasa kaku pada kaki sebelah kanan dan menyebabkan
kesulitan saat berjalan. Ny. S.

Pengetahuan keluarga mengenai kondisi Ny. S sudah cukup baik,. Dari data-data
yang diperoleh dibuat rencana tindakan yang kemudian di implementasikan kepada
keluarga Ny. S. Keluarga Ny. S diharapkan lebih paham mengenai kondisi Ny. S dari
sebelumnya serta mau dan mampu melakukan tindakan pencegahan dan latihan agar
kondisi Ny. S tidak semakin memburuk. Setelah dilakukan tindakan promotif dan
preventif antar profesi dalam program OTOF CIP-IPEC, keluarga menjadi paham
masalah-masalah kesehatan yang dialami Ny. S, keluarga utamanya yaitu anak dan
menantunya pasien telah mengetahui masalah apa yang menjadi prioritas dan
bagaimana tindakan yang harus dilakukan selanjutnya untuk menangani masalah Ny. S.
Ketercapaian tersebut tentunya tidak lepas dari sikap kooperatif Ny. S dan keluarga
terutama pasien dan anaknya. Selain itu, diharapkan pasien dan keluarga mampu
menerapkan prinsip pola-pola gerak yang sudah diajarkan sehingga mampu mengurangi
rasa kaku yang dialami.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi, diketahui
dalam satu keluarga terdapat anggota keluarga yakni Ny. S berusia 69 tahun yang
mengalami Stroke. Ny. S mengalami gangguan pada anggota gerak bawah bagian kanan
yaitu pada bagian knee karena terkena serangan stroke. Pengetahuan keluarga terkait
masalah ini sudah cukup baik. Berdasarkan pengkajian data serta penentuan prioritas
masalah, dibuat rencana tindakan promotif dan preventif yang berkaitan dengan
permasalahan Ny. S yakni tindakan Okupasi Terapi, Fisioterapi, Ortotik Prostetik.
Setelah dilakukan tindakan, keluarga mampu memahami kondisi Ny. S dan anaknya
serta lebih mengerti bagaimana tindakan yang sesuai dengan kebutuhan Ny. S.
Peningkatan pengetahuan mengenai kondisi Ny. S dan keluarga ini tentunya tidak lepas
dari sikap kooperatif dari Ny. S dan keluarga terutama menantu Ny. S dalam
penanganan masalah ini.

B. SARAN
Saran untuk Ny. S yaitu untuk selalu menerapkan latihan yang tepat sesuai yang
telah diajarkan dan benar sesuai dengan pola posisi yang telah diberikan. Sehingga
diharapkan dapat mengurangi rasa kaku dan mampu melakukan aktivitas kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Daulay, N.M., Napitupulu, N.F. & Ritonga, N. (2022). Edukasi Deteksi Dini Stroke
Dengan Metode FAST (Face, Arm,Speech, Time) Di Kelurahan Simatorkis
Sisoma Kabupaten Tapanuli Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (
JPMA), Volume 4 No.1.

Handayani D, Dominica D. Gambaran Drug Related Problems (DRP’s) pada


Penatalaksanaan Pasien Stroke Hemoragik dan Stroke Non Hemoragik di RSUD
Dr M Yunus Bengkulu. J Farm Dan Ilmu Kefarmasian Indones. 2019;5(1):36.

Refialy Wahyu, Delly (2021) Studi Literatur: Latihan Bladder Training Pada Penderita
Stroke Dengan Masalah Keperawatan Inkontinensia Urin Fungsional. Tugas Akhir
(D3) thesis, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Amirudin, Z., Anonim, T., & Saleh, R. (2018). Efek Kombinasi Antara Masase Frirage
Dan Akupresur Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pasien Pasca Stroke
Iskemik. Jurnal Litbang Kota Pekalongan, 14, 82–89.
https://doi.org/10.54911/litbang.v14i0.68

Daulay, N. M., & Ritonga, N. (2022). Edukasi Deteksi Dini Stroke Dengan Metode
FAST (Face, Arm, Speech, Time) Di Kelurahan Simatorkis Sisoma Kabupaten
Tapanuli Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 4(2), 34.
https://doi.org/10.51933/jpma.v4i2.838

Amirudin, Z., Anonim, T., & Saleh, R. (2018). Efek Kombinasi Antara Masase Frirage
Dan Akupresur Terhadap Kekuatan Otot Ekstremitas Atas Pasien Pasca Stroke
Iskemik. Jurnal Litbang Kota Pekalongan, 14, 82–89.
https://doi.org/10.54911/litbang.v14i0.68

Daulay, N. M., & Ritonga, N. (2022). Edukasi Deteksi Dini Stroke Dengan Metode
FAST (Face, Arm, Speech, Time) Di Kelurahan Simatorkis Sisoma Kabupaten
Tapanuli Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA), 4(2), 34.
https://doi.org/10.51933/jpma.v4i2.838
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai