BIDANG KEGIATAN:
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .................................................................................................... ii
Daftar Isi ....................................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ........................... 3
BAB 3. METODA PELAKSANAAN ..................................................................... 4
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERHASILAN ............ 10
BAB 5. PENUTUP .............................................................................................11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana.................................................................................... 12
Lampiran 2. Bukti Transaksi ....................................................................................... 14
Lampiran 3.Bukti Dokumentasi Kegiatan............................................................. 20
Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta ......................................................................... 25
Lampiran 5.Surat Perintah Tugas dan SPPD Kegiatan ............................................ 29
Lampiran 6. Instrumen Deteksi Dini Perkembangan Psikososial.......................... 55
Lampiran 7. Standart Operasional Prosedur (SOP) .............................................. 58
Lampiran 8. Satuan Acara Penyuluhan (SOP) Tahap I......................................... 63
Lampiran 8. Satuan Acara Penyuluhan(SOP) Tahap II ........................................ 68
Lampiran 9.Bukti Pendaftaran HAKi ................................................................... 72
Lampiran 10.Lembar Konsul ................................................................................ 73
Lampiran 11.Log Book ......................................................................................... 74
iii
i
RINGKASAN
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berhubungan
dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta
perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain (adaptasi
dengan lingkungannya). Masa-masa yang rentan dari kehidupan seseorang
berada pada lima tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan pondasi
bagi perkembangan selanjutnya. Oleh sebab itu, Sangatlah penting bagi orang
tua untuk mengetahui dan memaksimalkan perkembangan psikososial dari
seorang anak. Oleh sebab itu perlu adanya bimbingan serta edukasi kepada
masyarakat mengenai perkembangan psikososial pada anak.
Dengan mempelajari perkembangan psikososial anak, orang tua dapat
membimbing dan membantu mengoptimalkan proses perkembangan yang akan
dialami sang anak dengan cara yang tepat. Pengetahuan tentang perkembangan
psikososial akan membantu para orang tua dalam menghadapi tantangan saat
membesarkan dan mendidik anak-anak. Untuk itu perlu adanya pembentukan
kader-kader kesehatan jiwa anak yang akan membantu para orang tuadalam
menghadapi permasalahan psikososial pada anak balita. Kader-kader tersebut
akan berkolaborasi dengan pihak puskesmas dan posyandu balita sebagai
tenaga kesehatan yang ada di masyarakat. Kader-kader tersebut akan diberikan
penyuluhan dan pelatihan untuk mengembangkan kesehatan psikososial anak
utamanya pada anak usia dini sebagaitindakan promotif dan preventif terhadap
permasalahan jiwa yang sering terjadi di wilayah Kec.Kras Kab.Kediri.
Oleh karena itu, diharapkan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini
dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan kesehatan psikososial
anak khususnya pada anak usia dini yang merupakan patokan untuk
perkembangan selanjutnya melalui penyuluhan dan pelatihan guna
meningkatkan keterampilan kader itu sendiri. Sehingga terciptanya kader-kader
kesehatan jiwa anak yang peduli dan mampu mengatasi persoalan psikososial
pada anak.
Kata Kunci : kaderkesehatan jiwa anak, Perkembangan psikosial anak(Erikson), anak
usia dini
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Perkembangan psikososial anak di masyarakat saat ini masih menjadi
permasalahan yang kurang diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat baik
orang tua maupun ditingkat fasilitas kesehatan. Hal ini ditunjukkan oleh
pravelensi masalah psikososial yang terjadi pada anak usia 2-6 tahun sebesar
39,8%, dan sejauh ini ditemukan bahwa anak dengan masalah psikososial yang
mendapatkan penanganan hanya 13 % saja (Widiani,2016). Hal tersebut sudah
cukup membuktikan bahwa kebanyakan masyarakat khususnya orang tua lebih
mementingkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisiknya saja tanpa
memperhatikan dari aspek psikologis dan sosialnya anak. Sehingga sering
ditemukan permasalahan perkembangan psikososial anak seperti anak merasa
takut dan terpaksa dalam melakukakn aktivitas sehingga anak banyak diam,
semua kegiatan masih dibantu, menangis keras ketika berpisah dengan
orangtuanya, takut dan enggan bermain dan berkomunikasi dengan anak-anak
yang lain diluar keluarganya dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan
psikososial anak yang masih dianggap remeh oleh masyarakat khususnya
orangtua. Hal tersebut dapat kita temui di masyarakat kabupaten Kediri, dimana
masyarakatnya masih mementingkan perkembangan fisik anaknya saja. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu mengenai perkembangan psikososial
anak serta kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya perkembangan psikososial
anak kepada masyarakat dan fasilitas Pelayanan kesehatan dasar
(posyandu/Taman posyandu).
Menurut Bronfenbrenner, seorang anak dalam proses tumbuh kembang
dipengaruhi pertama kali secara langsung oleh lingkungan keluarganya. Peran ibu
sangatlah dominan untuk mengasuh dan mendidik anak usia dini agar tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang berkualitas. Tidak hanya itu, dalam proses
tumbuh kembang anak juga tergantung pada fasilitas pelayanan yang diberikan
oleh pemerintah dalam melakukan pemantauan status tumbuh kembang anak.
(Depkes,2010) mengatakan bahwa pemantauan tumbuh kembang anak tidak
hanya mengarah pada fisik saja tetapi juga secara komprehensif pada
perkembangan psikososial anak. Namun sejauh ini fasilitas pelayanan yang
1
diberikan pemerintah terhadap tumbuh kembang anak masih mengarah pada
status perkembangan fisiknya saja, padahal akhir-akhir ini sering ditemukan
permasalahan seperti keterlambatan perkembangan anak pada aspek sosialisasi
dan kemandiriannya. Untuk mengetahui keterlambatan sosialisasi dan
kemandirian pada anak perlu dilakukan stimulasi dan deteksi dini terhadap
perkembangan psikososial anak. Sebab apabila penyimpangan psikososial pada
anak terlambat untuk diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini
akan berpengaruh pada tahap perkembangan anak selanjutnya. Tujuan dari deteksi
dini perkembangan psikososial adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan
yang terjadi pada anak sesuai dengan umurnya dan mengetahui perkembanagna
psikologis normal pada anak usia dini. Dampak dari tidak dilakukan deteksi dini
perkembangan psikososial ini adalah faktor resiko masalah penyimpangan
psikososial seperti perilaku agresif, depresi dan kesepian. Penyalahgunaan obat,
serta tindakan kriminalitas di usia dewasa. Memperhatikan hal itu, perlu adanya
perhatian dari berbagai pihak untuk dilakukannya upaya pencegahan dalam
menanggulangi permasalahan keterlambatan perkembangan psikososial anak .
Upaya pencegahan tersebut dapat dimulai dari pelayanan dasar yaitu
posyandu. Posyandu (pos pelayanan terpadu) yang merupakan unit pemantau
perkembangan anak (Depdagri RI, 2008). Dimana pada kegiatan posyandu
tersebut tenaga kesehatan dibantu oleh warga masyarakat setempat yang disebut
kader. Kader inilah yang nantinya menjadi motor penggerak atau pengelola dari
upaya kesehatan primer. Salah satu tugas kader adalah melakukan pemantauan
dan deteksi dini tumbuh kembang anak. Namun dalam hal ini, pemantauan yang
dilakukan oleh kader masih terfokus pada kesehatan fisik ibu dan anak saja.
Sehingga tim berinisiatif untuk membentuk program baru yaitu Kader Kesehatan
Jiwa Anak (KETANJINAK) yang nantinya akan bertugas dalam memamtau dan
menangani permasalahan perkembanagan psikososial anak. Dalam hal ini perlu
adanya pelatihan mengenai stimulasi, deteksi dan intervensi dini perkembangan
psikososial anak. Pelatihan ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan kader dalam memberikan pelayanan psikososial
anak di posyandu. Pelatihan ini sekaligus memberikan program baru dan
2
menjadikan motivasi bagi kader untuk melakukan pemantauan perkembangan
anak secara komprehensif di wilayah kerjanya.
BAB 2
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kabupaten Kediri adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur.
Indonesia. Kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten Jombang di utara,
kabupaten Malang di timur, kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung di
selatan, kabupaten Madiun dan kabupaten Ponorogo do barat serta kabupaten
Nganjuk di barat. dan utara. Kabupaten Kediri terdiri atas 23 kecamatan. Salah
satunya yaitu kecamatan Kras. yang terdiri dari 16 desa dan kelurahan. Di
kecamatan Kras terdapat 2 puskesmas salah satunya yaitu Puskesmas Kras yang
membawahi 9 desa.
Perkembangan psikososial anak di masyarakat saat ini masih menjadi
permasalahan yang kurang diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat baik
orang tua maupun ditingkat fasilitas kesehatan. Seperti yang terjadi di Kecamatan
Kras, Kabupaten Kediri, bahwa kebanyakan masyarakat khususnya orang tua
lebih mementingkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisiknya saja
tanpa memperhatikan dari aspek psikologis dan sosialnya anak. Sehingga sering
ditemukan permasalahan perkembangan psikososial anak seperti anak merasa
takut dan terpaksa dalam melakukakn aktivitas sehingga anak banyak diam,
semua kegiatan masih dibantu, menangis keras ketika berpisah dengan
orangtuanya, takut dan enggan bermain dan berkomunikasi dengan anak-anak
yang lain diluar keluarganya dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan
psikososial anak yang masih dianggap remeh oleh masyarakat khususnya
orangtua.
Upaya pencegahan tersebut dapat dimulai dari pelayanan dasar yaitu
posyandu. Posyandu (pos pelayanan terpadu) yang merupakan unit pemantau
perkembangan anak (Depdagri RI, 2008). Dimana terdapat kader yang bertugas
dalam melakukan pemantauan dan deteksi dini tumbuh kembang anak. Namun
dalam hal ini, pemantauan yang dilakukan oleh kader masih terfokus pada
kesehatan fisik ibu dan anak saja. Sehingga tim berinisiatif untuk membentuk
3
program baru yaitu Kader Kesehatan Jiwa Anak (KETANJINAK) yang nantinya
akan bertugas dalam memamtau dan menangani permasalahan perkembanagan
psikososial anak.
Oleh karena itu sangat diharapkan pemahaman dan ketrampilan kader
dalam melakukan teknik stimulasi perkembangan balita. Pelatihan merupakan
salah satu cara untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, dan sikap kader
untuk mendeteksi dini penyimpangan perkembangan psikososial anak. Pelatihan
ini menjadikan motivasi bagi kader untuk melakukan pemantauan perkembanga
anak di wilayah kerjanya.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Metoda pelaksanaan pada program pengabdian masyarakat ini menguanakan
metode penyuluhan dan pelatihan dari pelaksana kepada para peserta . Metoda
yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian tahapan yang disusun secara
sistematis, berikut gambaran follow map yang sudah berjalan.
4
Dari foolow map diatas dapat didefinisikan sebagai berikut :
3.1 Koordinasi dan Persiapan Awal
Pada tahap awal ini tim berkoordinasi dan berdiskusi dengan pihak
mitra yaitu ketua puskesmas, dokter dan perawat jiwa yang nantinya akan
membantu pelaksanaan program mengenai persiapan awal sebelum
pelaksanaan program tersebut dilakukan.
Persiapan awal tersebut meliputi :
1. Persiapan tempat pelaksanaan
2. Persiapan waktu pelaksanaan
3. Merancang dan mendiskusikan mengenai proses pelaksanaan
program dari awal hingga akhir.
3.2 Kepengurusan Surat Izin Pelaksanaan Program
Kepengurusan surat perizinan Pelaksanaan Program :
Pengajuan surat dari LPPM STIKes Surya Mitra Husada ke PPSDMK ->
PPSDMK membuatkan surat tembusan ke Bangkesbangpol ->
Bangkesbangpol membuatkan surat perizinan yang ditujukan untuk Dinas
Kabupaten Kediri, Lppm Stikes Surya Mitra Husada dan Ketua Puskesmas
Kras, Kec.Kras, Kab.Kediri.
3.2 Tahap I : Sosialisasi dan Penyuluhan Teoritis
Pada tahap ini tim beserta pihak puskesmas mengundang seluruh
kader posyandu balita dan taman posyandu Ds. Karangtalun untuk
mengikuti setiap proses tahapan pelaksanaan program KETANJINAK
yang dilaksanakan di Gedung Pertemuan Puskesmas Kras.
Peserta Kegiatan tersebut diikuti oleh:
5
Dalam tahapan ini dibagi 3 sesi, yaitu :
Sesi I : Sosialisasi Program KETANJINAK
Sosialisasi program KETANJINAK ini bertujuan untuk
mengenalkan program kepada seluruh kader yang menghadiri kegiatan.
Sesi ini sebagai pengetahuan dasar serta sebagai tahap perubahan persepsi
(pandangan) kader-kader untuk lebih memahami dan memperhatikan
perkembangan psikososial pada anak. Sesi ini berlangsung selama 30
menit. Materi daripada sosialisasi program tersebut, diantaranya :
6
4. Pentingnya KETANJINAK terhadap perkembangan psikososial anak.
5. Bagaimana cara orang tua dalam pemenuhan kebutuhan psikososial anak.
6. Efek/Dampak apabila kebutuhan psikososial pada anak tidak terpenuhi.
7
membawa minimal 2 anak antara usia 0 – 6 tahun yang berbeda tahapan,
misal anak dengan tahapan infant dan toddler.
Pelatihan tersebut meliputi :
1. Pelatihan dalam pendeteksian dini terhadap permasalahan
perkembangan psikososial anak. (Pengisian IDPP).
2. Pelatihan dalam cara memberikan stimulasi dan intervensi dini bagi
anak yang masih mengalami keterlambatan perkembnagan psikososial.
Sesi II : Pembentukan KETANJINAK
Pembentukan Kader Kesehatan Jiwa Anak didasarkan atas :
1. Dapat membaca dan menulis
2. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
3. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4. Bertempat tinggal di wilayah posyandu
5. Berpenampilan ramah dan simpatik
6. Mengikuti pelatihan sebelum menjadi kader kesehatan jiwa anak
7. Siap mengikuti pelaksanaan program hingga selesai.
Pada sesi ini peserta diarahkan untuk duduk sesuai dengan asal
posyandunya. Lalu tim mendampingi para kader untuk mempraktikkan
langsung kepada anak, yaitu tentang bagaimana cara mengisi Instrumen
Deteksi Dini Perkembangan Psikososial (IDPP) sesuai dengan tahapan
usia langsung kepada anak. Tujuannya agar para kader lebih mudah dalam
memahami materi pelatihan yang diberikan. Sehingga pada saat kegiatan
posyandu, kader-kader tersebut dapat mengaplikasikannya dengan baik.
Proses pelatihan tersebut berlangsung selama 1 jam 30 menit.
3.4 Tahap IV : Pengaplikasian dan Pendampingan Program
Tahap ini merupakan tahap pengaplikasian progam KETANJINAK
di masing – masing Posyandu Balita dan Taman posyandu yang ada di
Desa Karangtalun, Kec Kras, Kab.Kediri.Di tahap ini tim juga melakukan
pendampingan dalam mengarahkan dan membantu keberlangsungan
program KETANJINAK .
8
Jadi pada tahap ini posyandu akan mulai menerapkan sistim
inovasi baru yaitu ‘Sistim 6 meja’, diantaranya :
Meja 1 : Pendaftaran
Meja 2 : Penimbanagan
Meja 3 : Pengisian KMS
Meja 4 : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Meja 5 : Pelayanan KB –Kesehatan
Meja 6 : Pelayanan Psikososial (Jiwa)
Pelayanan di meja 6 tersebut meliputi :
a. Konsultasi masalah psikososial anak
b. Pemberian edukasi perorangan terkait masalah psikososial anak
c. Pengisian Instrumen Deteksi Dini Perkembangan Psikososial (IDPP)
Untuk Pelaksanaan di posyandu, pelayanan meja 6 sementara
masih di rangkap oleh kader pada meja 5 yaitu pelayanan KB-Kesehatan.
Jadi selain memberikan pelayanan KB kepada orang tua, kader juga
memberikan pelayanan psikososial pada anak dengan usia 0-5 tahun
Sedangkan untuk pelaksanaan di Taman Posyandu, pelayanan psikososial
di 6 meja dipegang oleh 1 Guru Tapos dan 1 kader BKB. Karena Taman
posyandu merupakan posyandu yang ada PAUDnya, maka yang diberikan
pelayanan psikososial adalah anak dengan usia 0-6 tahun .
Pada tahap evaluasi semua kader kesehatan jiwa anak dikumpulkan dan
dilakukan Tanya jawab apakah tugas mereka sudah dilakukan dengan baik,
apakah banyak orang tua yang memberikan respon baik terhadap adanya
kader-kader kesehatan jiwa anak serta menanyakan apa yang menjadi
hambatan dalam penerapan program tersebut, serta memberikan solusi,
masukan dan saran.Sehingga program pelayanan psikososial tersebut tetap
bisa dijalankan oleh kader-kader KETANJINAK.
9
BAB 4
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERHASILAN
4.1 HASIL YANG DICAPAI
10
mengikuti pelatihan KETANJINAK juga dapat menerima dan semangat
dalam menjalankan program tersebut di taman posyandunya masing-
masing. Sehingga tim mempunyai keyakinan jika program ini mempunyai
potensi keberlanjutan karena tim juga akan mengupayakan untuk tetap
menjalankan program ini, yaitu dengan membuatkan KKP (Kartu
Kembang Psikososial) yang nantinya akan mempermudah kerja Kader
Kesehatan Jiwa Anak dalam melakukan pemantauan dan memberikan
pelayanan perkembangan psikososial anak.
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan
bahwa Hasil yang dicapai sesuai dengan target luaran yang kita inginkan,
yaitu Terbentuknya dan terlaksananya KETANJINAK (Kader Kesehatan
Jiwa Anak) di 9 Taman Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Kras, Kabupaten Kediri serta terciptanya sistim pelayanan 6 meja di
masing-masing Taman Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Kras, dimana meja terakhir merupakan pelayanan kesehatan jiwa
(perkembangan psikososial) anak, Tersusunnya instrumen deteksi dini
perkembangan psikososial anak (KPSP-P) dan terjadi peningkatan
pengetahuan dan kemampuan kader taman posyandu dalam memberikan
pelayanan psikososial pada anak.
5.2 SARAN
Diharapkan peserta sebagai kader kesehatan dapat terus
meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan
di posyandu melalui berbagai kegiatan pertemuan ilmiah serta melanjutkan
kegiatan kunjungan rumah untuk memberikan stimulasi perkembangan
psikososial pada anak, baik anak usia infant, toddler maupun anak pra
sekolah. Dengan adanya pelatihan deteksi dini penyimpangan
perkembangan psikososial anak diharapkan dapat membantu mengurangi
masalah kesehatan jiwa pada anak yang dapat berdampak pada
perkembangan anak saat dewasa.
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
12
16. 01 Mei 2018 Kaos KETANJINAK Rp.3.400.000,-
17. 15 April 2018 Transport pemesanan baju Rp 25.000,-
Pengaplikasian dan Pendampingan KETANJINAK
18. 10 Mei 2018 Print + Foto copy blanko (instrumen deteksi dini Rp. 31.500,-
perkembangan psikososial )
19. 10 Mei 2018 Map L Rp. 30.000,-
20. 15 Mei 2018 Map L Rp. 20.000,-
21. 15 Mei 2018 Foto copy blanko (instrumen deteksi dini Rp. 60.000,-
perkembangan psikososial )
22. 17 Mei 2018 Foto copy blanko (instrumen deteksi dini Rp. 81.000,-
perkembangan psikososial )
Persiapan MONEV Internal dan Eksternal
23. 4 Juli 2018 Scan Rp. 8.000,-
24. 9 Juli 2018 Materai 3000 (4) Rp. 16.000,-
Materai 6000 (2) Rp. 30.000,-
25. 10 Juli 2018 Print + jilid laporan kemajuan (3) untuk monev Rp. 229.600,-
internal
26. 16 Juli 2018 X Banner lengkap 60 x 160 cm Rp. 68.000,-
27, 16 Juli 2018 Print + jilid laporan kemajuan (3) untuk monev Rp. 237.600,-
eksternal
28. 21 Juli 2018 Biaya Pendaftaran ISBN Buku Panduan di Rp. 100.000,-
Strada Press
13
Lain – Lain
29. 1 September 2018 Biaya print + jilid laporan akhir Rp. 217.000,-
30. 4 September 2018 Biaya print Kartu Kembang Psikososial Rp. 2.400.000,-
TOTAL Rp. 9.979.000,-
14
15
Lampiran 2 : Bukti Transaksi
2.1 Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Program
16
2.2 TransaksiSosialisasi KETANJINAK dan Pendidikan Kesehatan Jiwa
17
2.3 Transaksi : Pelatihan KETANJINAK
18
19
2.4 Transaksi : Pengaplikasian dan Pendampingan KETANJINAK
20
2.5 Transaksi Monev Internal dan Eksternal
21
22
23
24
Lampiran 3 : Bukti Dokumentasi Kegiatan
25
1.3. Foto Bersama
26
2.2 Proses Pembentukkan KETANJINAK
27
2.4 Foto Bersama
28
3.3 Posyandu Balita “Nusa Indah” (Desa Karangtalun)
29
Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta
30
31
4.2 Daftar Hadir pertemuan kedua : Pelaksanaan Pelatihan KETANJINAK
32
33
Lampiran 5. Surat Perintah Tugas dan SPPD Kegiatan
34
35
36
37
5.2 Sosialisasi KETANJINAK dan Pendidikan Kesehatan Jiwa
38
39
40
5.3 Pelatihan KETANJINAK
41
42
43
5.4 Pengaplikasian dan Pendampingan Program KETANJINAK ke 9 Taman
Posyandu
1. 2. Posyandu Balita “Seruni” (Desa Karangtalun)
44
.
45
46
2. Posyandu Balita “Mawar” (Desa Karangtalun)
47
48
49
3. Taman Posyandu “Dahlia” (Desa Karangtalun)
50
51
52
4. Posyandu Balita “Nusa Indah” (Desa Karangtalun)
53
54
55
Lampiran 6. Instrumen Deteksi Dini Perkembangan Psikososial (IDPP)
Tahap Infant/Bayi ( 0 – 12 bulan )
56
Tahap Toddler ( 12 – 36 bulan )
Usia 12 – 18 bulan
1. Pada saat dipanggil namanya
menoleh
2. Tidak takut/menangis ketika
Bertemu dengan orang asing
selain ibu/keluarganya
3. Senang diajak bermain dengan
teman sebayanya
Usia 18 - 24 bulan
4. Pada saat ditanya namanya si
anak mampu menjawab
5. Mau berpisah dengan orangtua
dalam waktu singkat (sebentar)
6. Berinteraksi dengan orang lain
tanpa diperintah
Usia 24 - 30 bulan
7. Melakukan kegiatannya sendiri
dan tidak mau dibantu (makan
sendiri, minum sendiri,
berpakaian sendiri)
8. Mau bermain dan berkomunikasi
dengan anak lain diluar
keluarganya
9. Menunjukkan rasa suka dan tidak
suka
Usia 30 - 36 bulan
10. Bertindak sendiri dan tidak mau
diperintah
11. Anak sudah mulai tampil percaya
diri di depan orang lain
57
Tahap Pra Sekolah ( 36 – 72 bulan )
Nama bayi/KK : .................../.......................
Usia bayi :
Usia 36 - 45 bulan
1. Mudah berpisah dengan orangtua
2. Sudah mampu bersosialisasi
dengan baik dengan orang lain /
teman sebayanya
3. Mampu Berbicara dalam bentuk
kalimat
Usia 45 – 54 bulan
4. Sudah mampu mengenal jenis
kelaminya sendiri
5. Mengenal warna (minimal 4
warna utama)
6. Bermain menggunakan alat – alat
yang ada dirumah
Usia 54 - 63 bulan
7. Mengkhayal dan kreatif
(melakukan hal – hal baru)
8. Banyak bertanya mengenai hal
yang baru
9. Aktif bermain diluar rumah
Usia 63 - 72 bulan
10. Belajar ketrampilan fisik baru
(bersepedah, lompat tali dan lain
lain)
11. Sudah bisa melakukan pekerjaan
rumah sederhana (misalnya
membuang sampah , melipat kain
, meletakkan sepatu pada
tempatnya)
12. Melakukan perilaku yang benar
misal mengikuti disiplin orang
tua
58
Lampiran 7. SOP (Standart Operating Prosedur)
STANDART OPERATING PROSEDURE (SOP)
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)
PENGABDIAN MASYARAKAT
“KETANJINAK (KADER KESEHATAN JIWAB ANAK)”
A. Latar Belakang
Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini meliputi gangguan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik,
bahasa, emosi, dan perilaku sosial. Dalam hal ini pemantauan tumbuh
kembang anak tidak hanya mengarah pada fisik saja tetapi juga secara
komprehensif pada perkembangan psikososial anak (Depkes,2010). Namun
pada kenyataannya, kebanyakan orang tua lebih mementingkan pertumbuhan
dan perkembangan anak secara fisiknya saja tanpa memperhatikan dari aspek
psikologis dan sosialnya anak. Sehingga sering ditemukan permasalahan
perkembangan psikososial anak seperti susah beradaptasi, susah
bersosialisasi, susah berpisah dari orang tua, anak sulit diatur, serta perilaku
agresif dari anak yang sulit dikendalikan. Dalam hal ini perlu adanya
pelayanan tumbuh kembang anak secara komprehensif dalam menemukan
dan mengatasi segala persoalan pada anak baik dari aspek fisik maupun aspek
psikososialnya. Hal ini diperlukan untuk mencegah kelainan yang permanen
karena keterlambatan penanganan. Stimulasi dan deteksi tumbuh kembang
anak usia dini merupakan bagian tugas dari para kader posyandu di wilayah
kerjanya masing-masing. Akan tetapi hampir seluruh kegiatan posyandu
belum pernah dilakukan pemantauan terhadap perkembangan psikososial
anak.
59
4. Menyediakan konseling bagi masyarakat mengenai masalah
psikososial pada anak.
5. Menjadikan kader yang berpengetahuan dan berwawasan dalam
memberikan pelayanan bagi dari aspek fisik, psikis maupun sosialnya
anak.
D. Sasaran
Sasaran pelaksanaan program KETANJINAK (Kader Kesehatan Jiwa
Anak) adalah kader-kader posyandu dan Taman Posyandu yang ada di desa
Karangtalun, Kec.Kras, Kab.Kediri.
E. Keluaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini
adalah terlaksananya program KETANJINAK yang memberikan
pelayanan psikososial anak di fasilitas pelayanan kesehatan (Taman
Posyandu) sebagai inovativ baru terhadap sistem 5 meja yang telah
berjalan di posyandu.
Hasil akhirnya, diharapkan posyandu dan Taman posyandu di Desa
Karantalun, Kec.Kras, Kab.Kediri dapat memberikan pelayanan kesehatan
baik secara fisik maupun psikososialnya si anak. Sehingga permasalahan-
permasalahan psikologis maupun sosial pada anak yang sering terjadi di
masyarakat dapat Tercegah, Terdeteksi dan Tertangani (3T) .
F. Tim Pelaksana
Pembimbing : Lingga Kusuma W, S,Kep.,Ns.,M.Kep
Ketua : Kiki Nur Hafifah (1511B0031)
Anggota : 1. Zainul Faathir Zukhruf (1511B0066)
2. Bagus Nova Dwi H (1511B0067)
3. Yanisa Ariyanti (1711B0071)
4. Nita Kris Ariana (1711B0055)
60
G. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
Selasa, 24 April 2018 / Tahap I : Sosialisasi dan Sesi I : Sosialisasi Program KETANJINAK
09.00 WIB Penyuluhan Teoritis 1. Latar Belakang program KETANJINAK
(Pemberian materi awal 2. Tujuan dan Manfaat program KETANJINAK
mengenai konsep dasar 3. Target Luaran Program KETANJINAK
perkembangan psikosial anak ) 4. Sistematika program KETANJINAK
kepada para peserta. Sesi II : Penjelasan Konsep Dasar Perkembangan Psikososial)
1. Pengertian Perkembangan Psikososial Anak
2. Tahapan perkembangan psikososial
3. Gambaran umum permasalahan psikososial
4. Bagaimana cara orang tua dalam pemenuhan kebutuhan psikososial
anaK
5. Efek/Dampak apabila kebutuhan psikososial pada anak tidak
terpenuhi.
Sesi III : Tanya Jawab dan Diskusi
Persiapan Pelatihan Sebelum ketahap selanjutnya, yang perlu dipersiapkan adalah :
4. Materi pelatihan Stimulasi dan deteksi dini perkembangan psikososial
anak
61
5. Baju kader kesehatan jiwa anak
6. Buku panduan dalam pelaksanaan program KETANJINAK
Selasa, 8 Mei 2018/ 09.00 Pelaksanaan pelatihan Sesi I : Pelatihan KETANJINAK
WIB KETANJINAK ( Stimulasi, Pelatihan tersebut meliputi :
Deteksi dan Intervensi Dini 1. Pelatihan dalam pendeteksian dini terhadap permasalahan
perkembangan psikososial anak. (Pengisian instrumen).
Perkembangan Psikososial
2. Pelatihan dalam cara memberikan stimulasi dan intervensi dini
Anak) bagi anak yang masih mengalami keterlambatan perkembnagan
psikososial.
Sesi II : Pembentukan KETANJINAK
Ketentuan Kader Kesehatan Jiwa anak sebagai berikut :
8. Dapat membaca dan menulis
9. Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan
10. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
11. Bertempat tinggal di wilayah posyandu
12. Berpenampilan ramah dan simpatik
13. Mengikuti pelatihan sebelum menjadi kader kesehatan jiwa anak
14. Siap mengikuti pelaksanaan program hingga selesai.
Sesi III : FGD (Forum Discussion Group )
Melakukan dan mempraktekkan pengisian IDPP (Instrumen Deteksi
Dini Perkembangan Psikososial) kepada anak.
Tahap III : Pendampingan dan Pengaplikasian Program Jadi pada tahap ini posyandu akan mulai menerapkan sistim inovasi baru
yaitu ‘Sistim 6 meja’, diantaranya :
Posyandu/Taman Posyandu Waktu Pelaksanaan Meja 1 : Pendaftaran
Posyandu Balita “Seruni” Senin, 4 Juni Meja 2 : Penimbanagan
Posyandu Balita “Mawar” Selasa, 5 Juni Meja 3 : Pengisian KMS
Taman Posyandu “Dahlia” Rabu, 6 Juni Meja 4 : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS
Posyandu Balita “Nusa Indah” Kamis, 7 Juni Meja 5 : Pelayanan KB –Kesehatan
62
Meja 6 : Pelayanan Psikososial (Jiwa)
Pelayanan di meja 6 tersebut meliputi :
a. Konsultasi masalah psikososial anak
b. Pemberian edukasi perorangan terkait masalah psikososial anak
c. Pengisian Instrumen Deteksi Dini Perkembangan Psikososial (IDPP)
Evaluasi dan Penyempurnaan Program Pada tahap evaluasi, semua kader kesehatan jiwa anak dikumpulkan dan
dilakukan Tanya jawab apakah tugas mereka sudah dilakukan dengan
baik, apakah banyak orang tua yang memberikan respon baik terhadap
adanya kader-kader kesehatan jiwa anak serta menanyakan apa yang
menjadi hambatan dalam penerapan program tersebut, serta memberikan
solusi, masukan dan saran.Sehingga program pelayanan psikososial
tersebut tetap bisa dijalankan oleh kader-kader KETANJINAK.
H. Penutup
Demikian Standart Operating Prosedure (SOP) ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan program KETANJINAK
(Kader Kesehatan Jiwa Anak) di posyandu dan Taman posyandu Desa Karangtalun, Kec.Kras, Kab.Kediri.
63
Lampiran 8. SAP (Satuan Acara Penyuluhan ) Tahap I
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Tahap I
64
dan Kepala Puskesmas
Pembimbing Kras
tim pelaksana 4. Sambutan oleh Memperhatikan
dosen pembimbing
tim pelaksana
Pengabdian
Masyarakat
2. Pelaksanaan Sosialisasi 1. Menjelaskan Latar Memperhatikan
(45 menit) program Belakang program
KETANJINAK KETANJINAK
dan Penjelasan 2. Menjelaskan Memperhatikan
materi awal tujuan dan Manfaat
tentang konsep program
dasar KETANJINAK
perkembangan 3. Menjelaskan Memperhatikan
psikososial anak Target Luaran
Program
KETANJINAK
4. Menjelaskan Memperhatikan
Sistematika
program
KETANJINAK
5. Menjelaskan Memperhatikan
Pengertian
Perkembangan
Psikososial Anak
6. Menjelaskan Memperhatikan
Tahapan
perkembangan
psikososial
7. Menjelaskan Memperhatikan
Gambaran umum
65
permasalahan
psikososial
8. Menjelaskan Memperhatikan
Pentingnya
KETANJINAK
terhadap
perkembangan
psikososial anak.
9. Menjelaskan Memperhatikan
Bagaimana cara
orang tua dalam
pemenuhan
kebutuhan
psikososial anak.
10. Menjelaskan Memperhatikan
Efek/Dampak
apabila kebutuhan
psikososial pada
anak tidak
terpenuhi.
66
4. Terminasi Terima kasih 1. Mengucapakan Mendengarkan
(5 menit) terimakasih atas
Penutup peran serta peserta
2. Mengucapakan Membalas salam
salam penutup
G. Kepanitian
a. Moderator : Zainul Faathir Zukhruf
Tugas : Memimpin dan mengatur jalannya
penyuluhan
b. Penyaji : Kiki Nur Hafifah
Tugas : Menyampaikan Materi penyuluhan
c. Fasilitator : Bagus Nova Dwi Hardianto
Tugas : Memfasilitatori Jalannya Penyuluhan
d. Observer : Yanisa Ariyanti
Tugas : Mengawasi Jalannya Acara
e. Dokumentasi : Nita Kris Ariana
Tugas :Mendokumentasikan jalannya
penyuluhan
H. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
I. Media :
Alat Jumlah
LCD 1
Laptop 1
Mic 1
Kamera 1
67
J. Setting Tempat :
MODERATOR
PENYAJI
FASILITATOR
OBSERVER DAN
DOKUMENTASI
K. Kriteria Evaluasi :
1. Struktur Evaluasi
a. Persiapan penyuluhan dan media 20 menit
b. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan
dapat digunakan dalam penyuluhan yaitu: mic, LCD, Kamera.
c. Pengorganisasian lengkap
2. Evaluasi Proses
a. 100 % peserta antusias.
b. 100 % peserta mengikuti awal sampai akhir.
c. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan.
d. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
e. Selama proses penyuluhan 85% peserta berpartisipasi dalam
mengajukan pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mengerti 85% dari apa yang telah disampaikan
bentuk dari partisipasi peserta mengajukan beberapa pertanyaan
selama proses penyuluahan dan penyuluh mampu menjawab secara
lisan pertanyaan dari peserta penyuluhan
68
Lampiran 9. SAP (Satuan Acara Penyuluhan) Tahap II
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Tahap II
69
dini perkembangan
psikososial pada
anak usia infant,
toddler dan pra
sekolah
2. Menjelaskan cara Memperhatikan
pemberian
stimulasi dan
intervensi terhadap
perkembangan
psikososial pada
anak sesuai dengan
tahapannya.
3. FGD Tanya Jawab 1. Mempraktekkan Melaksanakan
(45 menit) dan Diskusi langsung cara
pengisian
instrumen deteksi
dini perkembangan
psikososial kepada
anak
2. Menanyakan Mengajukan
kepada peserta pertanyaan
tentang materi
yang belum
dipahami oleh
peserta
3. Mendiskusikan Menyampaikan
atau musyawarah pendapat
mengenai
kelanjutan dan
sistematika kerja
KETANJINAK di
70
masyarakat
G. Kepanitian
a. Moderator : Zainul Faathir Zukhruf
Tugas : Memimpin dan mengatur jalannya
penyuluhan
b. Penyaji : Kiki Nur Hafifah
Tugas : Menyampaikan Materi penyuluhan
c. Fasilitator : Bagus Nova Dwi Hardianto
Tugas : Memfasilitatori Jalannya Penyuluhan
d. Observer : Yanisa Ariyanti
Tugas : Mengawasi Jalannya Acara
e. Dokumentasi : Nita Kris Ariana
Tugas :Mendokumentasikan jalannya
penyuluhan
H. Metode : Ceramah dan FGD
I. Media :
Alat Jumlah
LCD 1
Laptop 1
Mic 1
Kamera 1
Lembaran Materi 30
Buku Panduan 30
71
J. Setting Tempat :
PENYAJI
MODERATOR FASILITATOR
OBSERVERI
DOKUMENTASI
K. Kriteria Evaluasi :
1. Struktur Evaluasi
a. Persiapan penyuluhan dan media 20 menit
b. Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu: mic, LCD, Kamera, buku
panduan
c. Pengorganisasian lengkap
2. Evaluasi Proses
a. 100 % peserta antusias.
b. 100 % peserta mengikuti awal sampai akhir.
c. Proses pelatihan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta
pelatihan memahami materi pelatihanyang diberikan.
d. Peserta pelatihan memperhatikan materi yang diberikan.
e. Selama proses pelatihan 90% peserta dapat mempraktekkan materi
pelatihan secara langsung kepada anak
3. Evaluasi Hasil
Peserta pelatihan mengerti 90% dari apa yang telah disampaikan bentuk
dari partisipasi peserta mengajukan beberapa pertanyaan selama proses
pelatihan dan tim mampu menjawab secara lisan pertanyaan dari peserta
pelatihan.
72
Lampiran 10. Bukti Pendaftaran HAKi
73
Lampiran 11. Lembar Konsultasi
74
Lampiran 12. Log Book Kegiatan
No Tanggal Kegiatan
Menginformasikan kepada pihak mitra Puskesmas Kras
1. 09-April-2018
bahwa PKM lolos
Mengantar surat ijin Pelaksanaan PKM-M ke PPSDMK
2. 11-April-2018
kabupaten Kediri.
Mengambil surat yang dibuatkan oleh PPSDMK untuk
3. 14-April-2018
diberikan ke Bangkesbangpol.
Mengambil surat ijin pelaksanaan kegiatan yang dibuatkan
4. 16-April-2018 oleh Bangkesbangpol serta mengantarkannya ke dinkes
kabupaten Kediri
Mengantarkan surat ijin pelaksanaan PKMM dari
5. 19-April-2018
Bangkesbangpol ke Puskesmas Kras
Mengantarkan surat ijin Pelaksanaan PKM Pengabdian
Masyarakat ke Puskesmas Kras sekaligus Diskusi dan
6. 20-April-2018 Koordinasi dengan pihak mitra terkait Persiapan dalam
Pelaksanaan KETANJINAK bersama semua tim dan dosen
pembimbing
Melaksanakan Sosialisasi progam KETANJINAK dan
penyuluhan Teoritis (Pemberian Materi Awal tentang
7. 24-April-2018
Konsep Dasar Perkembangan Psikososial Anak) kepada
peserta di Gedung Pertemuan Puskesmas Kras
75
Pengaplikasian dan Pendampingan progam KETANJINAK
12. 04-Juni-2018 di Posyandu Balita “Seruni” Desa Karangtalun, Kec. Kras
Kabupaten Kediri
Pengaplikasian dan Pendampingan program
13. 05-Juni-2018 KETANJINAK di Posyandu Balita Desa Karangtalun,
Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri
Pengaplikasian dan Pendampingan program
14. 06-Juni-2018 KETANJINAK Taman Posyandu “Dahlia” Desa Karang
Talun, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri
Pengaplikasian dan Pendampingan program
15. 07-Juni-2018 KETANJINAK di Posyandu “Nusa Indah” Desa
Karangtalun. Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri
76