(STIKes STRADA)
PRODI : 1. ILMU KEPERAWATAN 4. DIII KEBIDANAN
2. KESEHATAN MASYARAKAT 5. DIV KEBIDANAN
3. S2 KESEHATAN MASYARAKAT
JL. Manila PLN Sumberece Telp. (0354) 7009713 Fax : (0354) 695130, WEB: www.ners.stikesstrada.ac.id
PENGKAJIAN NEONATUS SAKIT / RISIKO TINGGI
A. IDENTITAS NEONATUS
Nama Bayi : By. Ny. D
Tanggal Lahir : 31 – 1 – 2020 Jam :23.30
Jenis : Laki – Laki
Umur : 4 hari
Ruang : Nicu – Mawar
Kelahiran : tunggal, hidup
Tanggal MRS : 31 – 1 – 2020 Jam : 00.29
Tanggal Pengkajian : 3 – 2 – 2020 Jam: 13.00
Diagnosa medis : ASFIKSIA + BBLR
2. Riwayat Persalinan
…Persalinan SC dengan kondisi kurang bulan yaitu 34 – 35 minggu. Ketuban Jernih. Penyulit
Kehamilan Letak lintang. Apgar Score 3 – 5.
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Riwayat Keluarga
Genogram :
Tahap Perkembangan
a. Psikososial : -
b. Psikoseksual : -
c. Kognitif :-
Kebutuhan dasar
a Nutrisi : Bayi dipuasakan, terpasang OGT
b Eliminasi : BAB + / BAK +, Bayi memakai pampers. Setiap 3 jam sekali diganti dan
diobservasi
c Istirahat tidur : Sudah terpenuhi
d Personal Hygiene : Sudah terpenuhi
5. Pengkajian fisik
a. Tanda – Tanda Vital :
Nadi : 121 x/menit Suhu : 36.7 °C
Pernafasan : 70 x/menit, Tekanan Darah : - mmHg
Pediatric Nursing Departement, 2018
www.ners.stikesstrada.ac.id
CRT : < 3 detik Lainnya :
b. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Turgor kulit baik, tidak ada lebam2 , tidak ada iritasi, tidak ada ikterik
Kepala : Bentuk kepala normal, warna rambut hitam, tidak ada benjolan, tidak ada luka.
Mata : Bentuk mata simetris, sclera putih, konjungtiva tidak anemis, isokor
Hidung : Bentuk hidung normal, pernafasan Cuping hidung, terpasang oksigen BCPAP
Telinga: Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, tidak ada cairan yg keluar dari telinga,
tidak ada luka disekitar telinga,
Mulut/Lidah : Bentuk mulut normal, Sianosis di bibir, hipersalivasi , terpasang OGT, Residu
lender berwarna hijau, reflek hisap dan menelan lemah, bayi puasa.
Dada :
- Jantung (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
Inspeksi : dada simetris,
Palpasi : nadi teraba keras 121 x/menit, CRT < 3detik, akral hangat
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : irama jantung regular, bunyi jantung S1 S2 tunggal
Genital : Jenis kelamin laki laki, diujung penis terdapat lubang, tidak ada kelainan
Ektremitas : jari jari kaki dan tangan lengkap, pergerakan masih lemah, Tidak ada lesi, terdapat
sianosis diujung ekstermitas
c. Tonic Neck (leher) : Reflek leher ada, ketika leher menengok kea rah kiri, bayi
memanjangkan lengan kirinya dan menekuk lengan kanannya. Begitupun sebaliknya
f. Babinsky :
g. Gallant (punggung) : -
d. Down Score
Skor 0 1 2 Hasil
Frekuensi < 60 60-80 >80 1
Sianosis - Menghilang dengan oksigen 40% Perlu oksigen 80% 2
Retraksi - Sedang Berat 1
Merintih - Minimal Jelas 2
Aliran udara Baik Menurun Sangat Jelek 2
Down score = 8
Interpretasi : Distress nafas berat
E. TERAPI:
Tgl : 3 Februari 2020 Tgl
Cairan intravena :
- D 10 1/5 NS + KCL 3 ml + Ca Glukonase 3 ml jalan 140/24 jam ( 6 tetes per jam)
- Amino steril 6% 20 ml per hari
Injeksi :
- Aminophilin 2 x 5 mg
- Ranit 2 x 1,5 mg
BBLR Ketidakseimbangan
3. DS : - nutrisi kurang dari
DO : Prematuritas kebutuhan tubuh
- Terpasang OGT Fungsi pencernaan
- Terdapat Residu berupa lendir hijau belumbaik
- Reflek menghisap dan menelan lemah
- Bayi puasa Imaturitas sentrum
- Teroasang inf D10 1/5 NS + KCL 3 ml sentrum vital
+ Ca Glukonase 3 ml 140 cc/24 jam
Reflek hisap dan
menelan belum
sempurna
G3 Pemenuhan nutrisi
1. Ketidakefektifan Bersihan Setelah dilakukan tidakan keperawatan , 1. Buka jalan nafas dengan menggunakan head till chin
Jalan Nafas b/d diharapkan bersihan jalan nafas dapat kembali lift
hipersalivasi efektif dengan Kriteria Hasil : 2. Auskultasi adanya suara nafas tambahan
1. Menunjukkan jalan nafas yang paten 3. Lakukan sution untuk membebaskan jalan nafas
2. Irama dan frekuensi nafas dalam batas 4. Monitor respirasi dan saturasi oksigen
normal (30-60 x/menit) 5. Posisikan bayi untuk memaksimalkan ventilasi dengan
3. Tidaka ada suara nafas tambahan posisi kepala ekstensi.
4. Tidak ada sianosis dan dispnea
5. SPO2 dalam batas normal
2. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tidakan keperawatan , 1. Kaji frekuensi dan pola nafas
nafas b/d hiperventilasi diharapkan pola nafas dapat kembali efektif 2. Pertahankan pola nafas efektif dengan :
dengan Kriteria Hasil : a. Berikan posisi kepala sedikit ekstensi
1. Tidak ada retraksi dinding dada b. Pertahankan suhu tubuh optimal
2. Tidak ada cuping hidung c. Berikan rangsangan taktil
3. Tidak ada sesak nafas 3. Observasi irama, kedalaman dan frekuensi nafas serta
4. Respirasi rate dalam batas normal saturasi oksigen
3. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tidakan keperawatan , 1. Kaji kemampuan menghisap dan menelan
nutrisi kurang dari diharapkan ketidakseimbangan nutrisi dari 2. Kaji kebutuhan nutrisi dan tentukan nutrisi yang
kebutuhan tubuh b/d kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan Kriteria dibutuhkan
fungsi pencernaan belum Hasil : 3. Observasi BB tiap hari
sempurna 1. Intake nutrisi masuk sesuai kebutuhan 4. Pantau residu tiap hari
2. Berat badan tidak turun >10% 5. Apabila residu bersih dan tidak ada muntah, beri
3. Reflek hisap dan menelan kuat minum secara betahap
4. Tidak ada muntah 6. Observasi BAB dan BAK setiap 3 jam sekali , timbang
5. Ada peningkatan berat badan dan catat hasilnya
7. Selama bayi dipuasakan, berikan terapi total parental
HARI - II
Rabu 2 07.50 1. Mengkaji frekuensi dan pola nafas ( H : pola nafas 14.00 S:-
5/2/2020 tidak teratur, bayi sesak, RR 69 x/menit) O:
pagi 07.55 2. Mempertahankan pola nafas efektif dengan : K/u sangat lemah, menangis lemah, sesak +,
a. Memberikan posisi kepala sedikit ekstensi terpasang O2 BCPAP, Retraksi dada sudah
b. Mempertahankan suhu tubuh optimal berkurang, cuping hidung +, RR 68 x/menit, HR 135
Kamis 2 07.50 1. Mengkaji frekuensi dan pola nafas ( H : pola nafas 14.00 S:-
6/2/2020 tidak teratur, bayi sesak, RR 67 x/menit) O:
pagi 07.55 2. Mempertahankan pola nafas efektif dengan : K/u sangat lemah, menangis lemah, sesak +,
a. Memberikan posisi kepala sedikit ekstensi terpasang O2 BCPAP, Retraksi dada sudah
b. Mempertahankan suhu tubuh optimal berkurang, cuping hidung +, RR 67 x/menit, HR 143
c. Memberikan rangsangan taktil (H : Bayi bergerak x/menit, SPO2 90-95%
namun tidak menangis kuat) A : Masalah ketidakefektifan pola nafas bleum
8.05 3. Mengobservasi irama, kedalaman dan frekuensi nafas teratasi
serta saturasi oksigen ( H : sesak +, retraksi dada P : Lanjutkan intervensi 2-4
sudah berkurang, cupping hidung (+), 90-95%) (+) Lakukan kultur darah