Joko Sutrisno1, Asmi Setiani2, Fika Akromul Madani3, Nikko Dicky Saputra4,
Windy Maya Sari5, Yulia Kiki Puspitasari6, Zainul Faathir Zukhruf7
1
Dosen STIKes Surya Mitra Husada
2
Mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada
Program Studi Ilmu Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra Husada Kediri
Email : Asmisetiani45@gmail.com
ABSTRAK
Pertambahan usia menyebabkan kemampuan fisik dan mental, termasuk kontak sosial secara
otomatis berkurang. Aspek kesehatan pada lansia seyogyanya lebih diperhatikan mengingat
kondisi anatomi dan fungsi organ-organ tubuhnya sudah tidak sempurna seperti ketika berusia
muda. Menjadi tua bukanlah suatu penyakit atau sakit, tetapi suatu proses perubahan di mana
kepekaan bertambah atau batas kemampuan beradaptasi menjadi berkurang yang sering
dikenal dengan geriatri giant, dimana lansia akan mengalami perubahan imobilisasi,
instabilisasi (mudah jatuh), intelektualisia, impotensia, imunodefiasi, infeksi mudah terjadi
impaksi (konstipasi), iantrogenes (kesalahan diagnosis), insomnia, impairment of (gangguan
pada penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, komunikasi dan integritas kulit,
inaniation (malnutrisi)
Kata Kunci : Lansia, senam, kesehatan
ABSTRACT
Aging causes physical and mental abilities, including social contact to automatically decrease.
The health aspects of the elderly should be considered because the anatomic conditions and
functions of the organs of the body are not as perfect as when they were young. Being old is
not an illness or illness, but a process of change in which sensitivity increases or the limits of
adaptability are reduced which is often known as geriatrics giant, where the elderly will
experience changes in immobilization, instability, intellectualism, impotence, immunization,
easy infection impaction (constipation), iantrogenes (misdiagnosis), insomnia, impairment of
(impaired vision, hearing, taste, smell, communication and skin integrity, inaniation
(malnutrition)
Keywords : Elderly, gymnastics, health
PENDAHULUAN Seiring dengan semakin
Taraf kesehatan masyarakat yang meningkatnya jumlah lansia, pemerintah
meningkat disertai dengan meningkatnya telah merumuskan berbagai kebijakan
fasilitas kesehatan pada semakin pelayanan kesehatan usia lanjut yang
meningkatnya jumlah lanjut usia ( lansia ). ditujukan untuk meningkatkan derajat
Kecenderungan peningkatan jumlah lansia kesehatan dan mutu kehidupan lansia.
tersebut perlu mendapatkan perhatian Pelayanan di tingkat masyarakat adalah
khusus terutama peningkatan kualitas posyandu lansia. Posyandu lansia
hidup mereka agar dapat mempertahankan merupakan pengembangan dari kebijakan
kesehatannya. ( Nurkusuma, 2011 ). pemerintah melalui pelayanan kesehatan
Pertambahan jumlah lansia di bagi lansia yang penyelenggaraanya
Indonesia dalam kurun waktu tahun 1990- melalui program puskesmas dengan
2025, tergolong tercepat di dunia. Pada melibatkan peran serta lansia, keluarga,
tahun 2002, jumlah lansia di Indonesia tokoh masyarakat dan organisasi dalam
sebanyak 16 juta dan diproyeksikan akan penyelenggaraanya.
bertambah menjadi 25,5 juta pada tahun
METODE PENELITIAN
2020 atau sebesar 11,37% penduduk, dan
ini merupakan peringkat keempat dunia, di Metode penelitian ini menggunakan
bawah Cina, India, dan Amerika Serikat desain penelitian kualitatif dengan
(BPS, 2012). fenomenologis. Dengan jumlah populasi
Pertambahan usia menyebabkan 40, dan sampelnya adalah 32 orang.
kemampuan fisik dan mental, termasuk
HASIL PENELITIAN
kontak sosial secara otomatis berkurang.
Aspek kesehatan pada lansia seyogyanya Untuk proses dan hasil, semua
lebih diperhatikan mengingat kondisi peserta 100% mengikuti acara penyuluhan
anatomi dan fungsi organ-organ tubuhnya dari awal hingga akhir acara, selama proses
sudah tidak sempurna seperti ketika penyuluhan peserta mengikuti seluruh
berusia muda, hubungan horizontal atau kegiatan secara tertib dan aktif. Dari
kemasyarakatan juga tidak kalah penyuluhan yang dilakukan didapatkan
pentingnya karena perawatan dan perhatian hasil sebagai berikut :
terhadap diri sendiri semakin menurun Status gizi berdasarkan stressor
kualitas dan kuantitasnya (Nurkusuma, Diagram 1.1 Status gizi berdasarkan
2012).
stressor pada lanjut usia
0%
19%
Gizi Kurang 25%
Baik
Gizi Baik
Buruk
81% Gizi Lebih 75%
memiliki gizi yang baik atau normal, yaitu memiliki gaya hidup yang baik, yaitu 24
responden ( 75 % ).
26 responden ( 81% ).
25%
16% Rutin
Teratur Tidak Rutin
75%
Tidak Teratur
84%
penduduk yang mendapat perhatian atau buku Azizah, LM, 2011 masa usia lanjut
pengelompokan tersendiri ini adalah (geriatric age) yaitu umur >65 atau 70
populasi perumur 60 tahun atau lebih tahun. Masa usia lanjut (geriatric age) ini
Klasifikasi pada lansia adalah young old (70-75 tahun), old (75-80
pralansia seseorang yang berusia antara 45- tahun), dan very old (>80 tahun).
berusia 60 tahun atau lebih, lansia resiko yang perlu diketahui untuk mengetahui
atau lebih dengan masalah kesehatan. Hal a. Jenis kelamin: Lansia lebih banyak
yang merupakan tantangan bagi kita semua pada wanita. Terdapat perbedaan
dan kemandirian para lansia agar tidak yang berbeda antara lansia laki-laki
umur lansia dapat dibagi dalam empat b. Status perkawinan: Status masih
Tua (Old Age) d. 90 > : Usia Sangat Tua lansia baik fisik maupun psikologis.
meliputi keadaan fisik dan keadaan pertahanan jiwa yang telah rapuh
Tingkatkan asupan sayur dan buah- Lansia tidak harus menurunkan berat
vitamin B12, asam folat, seng, dan fokus untuk mencegah kenaikan
kalsium. Ganti asupan lemak jenuh berat badan. Hal ini dilakukan untuk
tak jenuh dari alpukat, minyak ehingga bias menjadi lansia sehat.
Aktivitas fisik yang melatih kekuatan Tetapi akan lebih optimal untuk
daya tahan otot serta menghambat Mineral anorganik pada air akan
fisik yang melatih kelenturan dapat untuk membuang mineral yang tidak