Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

TENTANG GIZI PADA REMAJA

TAHUN 2022

DOSEN PEMBIMBING: EPTI YORITA, SST, MPH

DISUSUN OLEH
NAMA : FREZY MELLISA
NIM : P05140120062
KELAS : 3B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN

LAPORAN KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Diajukan Oleh

Nama : Frezy Mellisa


NIM : P05140120062
Kelas : 3B

Telah diperiksa dan disetujui


Pada tanggal, September 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Epti Yorita, SST, MPH Afriza Laillah, S.Pd.


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telah memberikan


karunia dan rahmat-Nya kepada penulis, hingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Laporan.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan laporan ini tidak terlepas dari
bimbingan dan dorongan serta semangat dari pembimbing, oleh karena itu,
penulis berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusi dan
dukungan dalam penulisan Laporan Kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga
Laporan Kasus ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bengkulu, September
2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang
terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh
seseorang dalam kehidupan sehari-hari, mengandung zat-zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas
fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Setiap orang harus makan
makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat gizi utama yang
cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun maupun zat pengatur.
Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi seimbang ataupun kurang
asupan gizi akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang. Salah satu cara
untuk meningkatkan kesadaran seseorang yaitu dengan cara memberikan
pendidikan gizi sedini mungkin. Pendidikan gizi ini dapat diberikan
melalui penyuluhan, pemberian poster, leaflet atau booklet pada anak
sekolah. Pendidikan dapat meningkatkan pemahaman dan kesaadaran
seseorang, dengan adanya peningkatan kesadaran maka diharapkan akan
terjadi perubahan yang lebih baik terhadap gizi dan kesehatan.

B. Tujuan
1. Mampu menjelaskan pengertian gizi pada remaja
2. Mampu menjelaskan 4 pilar gizi seimbang
3. Mampu menjelaskan kebutuhan zat gizi bagi remaja
4. Mampu menjelaskan masalah gizi pada remaja
5. Mampu menjelaskan akibat kekurangan gizi
6. Mampu menjelaskan pola makan yang baik

C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Teori
1. Pengertian
Gizi Remaja adalah makanan yang dikonsumsi remaja yang
mengandung zat sumber tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur serta
beraneka ragam jenisnya. Kecukupan gizi pada remaja akan terpenuhi
dengan pola makan yang beragam dan gizi seimbang yang dilakukan
dengan modifikasi menu terhadap jenis olahan pangan dengan
memperhatikan jumlah dan sesuai kebutuhan gizi pada usia tersebut
dimana sangat membutuhkan makanan yang sangat bergizi.

2. 4 Pilar Gizi Seimbang


a. Mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam.
b. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
c. Menjaga berat badan ideal.
d. Melakukan pola hidup aktif dan berolahraga

3. Kebutuhan Zat Gizi bagi Remaja


a. Energi
Pada remaja kebutuhan energi menurun karena basal
metabolisme dan kegiatan fisik meningkat. Sumber bahan
makanannya yaitu beras dan singkong (KH), ikan dan daging
(protein), minyak dan keju (lemak). Pada remaja umur 10-12 tahun
kebutuhan energinya sebesar 50-60 kkal/kg BB/hari BB/hari dan
usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kkal/kg BB/hari
b. Protein
Kebutuhan tubuh. Kebutuhan protein bagi protein bagi
remaja umur remaja umur 10-12 tahun 10-12 tahun adalah
50gr/hari, umur 13-15 tahun sebesar 55 gr/hari umur 15-18 tahun
sebesar 57 gr/hari atau 14-16% dari kalori total (0,8-1gr/kg
BB/hari). Sumber protein utama adalah ikan, daging, ayam, tempe,
tahu, dan kacan ikan, daging, ayam, tempe, tahu, dan kacang-
kacanga g-kacangan.
c. Lemak
Pada manusia usia remaja serat diperlukan untuk
memungkinkan proses buang air  besar menjadi teratur dan
menghindari penyakit Serat dapat memberi memberi rasa kenyang
kenyang  dalam waktu lama. Sumber: sayuran-sayuran dan buah-
buahan yang tinggi serat
d. Kebutuhan Zat Besi
Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau,
kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Kekurangan Fe/ zat besi
dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah
yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB)

4. Masalah Gizi pada Remaja


a. Obesitas
Diet tinggi serat sangat sesuai untuk para remaja yang
sedang melakukan penurunan berat badan. Pada umumnya
makanan yang serat tinggi mengandung sedikit energi, dengan
demikian dapat membantu menurunkan berat  badan, disamping itu
badan, disamping itu serat dapat menimbulkan dapat menimbulkan
rasa kenyang rasa kenyang sehingga dapat sehingga dapat
menghindari menghindari ngemil makanan/kue-kue
b. Kurang Energi Kronis
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi
Kronis tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau
aktivitas fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit.
Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis
erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk
seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
c. Anemia
Anemia karena kurang zat besi adalah masalah yang paling
umum dijumpai terutama  pada perempuan. Remaja perempuan
membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki-laki. Agar zat
besi yang diabsorbsi diabsorbsi lebih banyak tersedia tersedia oleh
tubuh, maka diperlukan diperlukan bahan makanan makanan yang
berkualitas tinggi. Seperti pada daging, hati, ikan, ayam, selain itu
bahan makanan yang tinggi Fe.

5. Akibat Kekurangan Gizi


Kekurangan gizi ditandai dengan lambatnya pertumbuhan tubuh
(terutama pada anak), daya tahan tubuh rendah, kurangnya tingkat
intelegensia (kecerdasan), dan produktivitas yang (kecerdasan), dan
produktivitas yang rendah. Remaja putri rentan mengalami kurang gizi
pada periode puncak tumbuh kembang yang kedua kurang asupan zat
gizi karena pola makan yang salah, pengaruh dari lingkungan
pergaulan  pergaulan (ingin langsing). langsing). Remaja putri yang
kurang gizi tidak dapat mencapai mencapai status gizi yang optimal
(kurus, pendek dan pertumbuhan tulang tidak proporsional). Kurang
zat besi dan gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang (zinc),
sering sakit-sakitan.

6. Pola makan yang baik


a. Makanlah aneka ragam makanan
b. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi
c. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan
energi
d. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi
e. Gunakan garam beryodium
f. Makanlah makanan sumber zat besi
g. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan
MP- ASI sesudahnya
h. Biasakan makan pagi
i. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya
j. Lakukan aktivitas fisik secara teratur
k. Hindari minum minuman beralkohol
l. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
m. Bacalah label pada makanan yang dikemas

B. Konsep Dasar Teori Konseling


1. Pengertian
Konseling dalam asuhan kebidanan adalah komunikasi seorang
bidan profesional, Tujuan konseling tidak hanya memberikan
bimbingan, tetapi juga berguna sebagai edukasi agar klien mempunyai
pengethuan, sehingga klien mampu mengenal kebutuhan
kesehatannya, dan masalah kesehatan yang dihadapinya.
2. Tujuan
Tujuan konseling dimaksudkan sebagai pemberian layanan untuk
membantu masalah klien, karena masalah klien yang benar – benar
telah terjadi akan merugikan diri sendiri dan orang lain, sehingga harus
segera dicegah dan jangan sampai timbul masalah baru
3. Langkah Konseling
a. SA: Sapa dan salam kepada pasien secara terbuka dan sopan.
Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara
ditempat yang nyaman serta terjamin privasinya.
b. T:   Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya.
c. U:  Uraikan kepada klien mengenai pilihan yang di ambilnya
d. TU: Bantulah klien untuk menentukan pilihan yang sesaui dengan
permasalahan yang dihadapi
e. J:  Jelaskan secara lengkap dan runtun mengenai pilihan yang akan
di ambil klien
f. U: Perlunya dilakukannya kunjungan ulang.

4. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Konseling


Latipun (2001: 196) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keberhasilan konseling diklasifikasikan menjadi
lima faktor, yakni:
a. Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan
1) Jenis kesakitan, gangguan atau masalah.
2) Berat ringan suatu kesakitan, gangguan atau masalah
3) Terapi sebelumnya
b. Faktor-faktor yang karakteristik subjek
1) Usia konseli
2) Jenis kelamin
3) Tingkat pendidikan
4) Inteligensi
5) Status sosial ekonomi
6) Sosial budaya
c. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepribadian konseli
1) Motivasi konseli
2) Harapan
3) Kekuatane ego dan kepribadian
d. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kehidupan terakhir
1) Komunikasi dalam keluarga
2) Kehidupan sosial
e. Faktor-faktor yang berhubungan dengan konselor dan proses
konseling
1) Kemampuan konselor
2) Hubungan konselor dan konseli
3) Jenis terapi yang digunakan

C. Konsep Dasar Teori Media


Leaflet adalah bentuk penyampain informasi atau pesan kesehatan
melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat, gambar
atau kombinasi. Leaflet merupakan lembaran kertas berukuran kecil
mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai
informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Leaflet merupakan jenis
pamflet atau brosur yang paling popular. Biasanya terdiri dari satu lembar
saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah
adanya lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah
merupakan panel atau halaman tersendiri. Leaflet adalah bahan cetak
tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar
terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan
ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah
dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat
menggiring siswa untuk menguasai satu atau lebih
BAB III
HASIL KEGIATAN
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Pokok Bahasan : Gizi pada remaja


Sub Pokok Bahasan : Gizi seimbang pada remaja
Sasaran : Siswi SMPN 14 Kota Bengkulu
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat : SMPN 14 Kota Bengkulu
Penyuluh / petugas : Frezy Mellisa

A. Tujuan Instrksional Umum


Memberikan pengetahuan dan pemahaman pada remaja tentang gizi
pada remaja agar remaja mampu memahami tentang gizi seimbang serta
merubah pola makan demi tercapainya gizi seimbang remaja.
B. Tujuan Intruksional Khusus
1. Siswi dapat memahami apa itu gizi pada remaja
2. Siswi dapat memahami 4 pilar gizi seimbang
3. Siswi dapat memahami kebutuhan zat gizi bagi remaja
4. Siswi dapat memahami masalah gizi pada remaja
5. Siswi dapat memahami akibat kekurangan gizi
6. Siswi dapat memahami pola makan yang baik
C. Materi
1. Gizi pada remaja
2. 4 pilar gizi seimbang
3. Kebutuhan zat gizi bagi remaja
4. Masalah gizi pada remaja
5. Akibat kekurangan gizi
6. Pola makan yang baik
D. Metode
Ceramah, tanya jawab
E. Media
Leaflet
F. Strategi pelaksanaan
Berisi urutan-urutan / langkah – langkah yang dilakukan dalam
kegiatan konseling
a. Pembukaan :
b. Penyampaian materi :
c. Diskusi / tanya jawab :
d. Evaluasi :
e. Penutup :
G. Evaluasi
Siswi dapat menjelaskan kebutuhan zat gizi seimbang usia remaja
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai