Anda di halaman 1dari 3

Nama : Juwita Lestari

Kelas : 2B
NIM : P05140120068

Mengidentifrikasi Asuhan Sayang Ibu dan Bayi

Pelaksanaan asuhan sayang ibu yang mendasar atau menjadi prinsip dalam pemberian
asuhan sayang ibu dalam proses persalinan meliputi pemberian dukungan emosional, pemberian
cairan dan nutrisi, keleluasan untuk miksi dan defekasi, serta pencegahan infeksi. Semua hal
tersebut digunakan sebagai antisipasi untuk menghindari terjadinya partus lama, partus tidak
maju dan partus yang dirujuk.
Pelaksanaan asuhan sayang ibu dalam hal ini dukungan emosional bahwa semua ibu
didampingi suami atau keluarganya pada saat proses persalinan. Ini sangat membantu ibu untuk
lebih rileks dan dapat meringankan sakit atau his yang dirasakan ibu selama proses persalinan,
dan dukungan emosional yang sedikit yaitu tenaga kesehatan membveri penjelasan setiap
tindakan yang akan dilakukan, ini biasa tidak dilakukan oleh petugas kesehatan karena petugas
kesehatan merasa kerepotan kalau harus menjelaskan setiap tindakannya dengan persalinan yang
berlangsung cepat.
Asuhan sayang ibu dalam hal ini pemberian cairan dan nutrisi yang diperoleh bahwa ibu
yang dilakukan pemberian cairan dan nutrisi sebagian besar diberi kesempatan oleh tenaga
kesehatan untuk makan dan minum sevbelum persalinan. Ini dilakukan untuk menambah stamina
ibu nanti saat meneran, dan untuk mengganti cairan dalam tubuh yang sudah hilang, sedangkan
yang sedikit yaitu tenaga kesehatan menyediakan makanan, karena jika di puskesmas, makanan
di bawa sendiri oleh keluarga ibu yang bersalin.
Adanya hubungan pelaksanaan asuhan sayang ibu dengan proses persalinan, pelaksanaan
asuhan sayang ibu terhadap lama kala I pada primipara dengan kesimpulan bahwa asuhan sayang
ibu yang semakin baik maka proses persalinan kala I juga akan semakin berhasil.
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan:
a. Memanggil ibu sesuai namanya, menghargai dan memperlakukannya sesuai martabatnya
b. Menjelaskan asuhan dan perawatan yang akan diberikan pada ibu sebelum memulai
asuhan tersebut
c. Menjelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya
d. Menganjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau khawatir
e. Mendengarkan dan menanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu
f. Memberikan dukungan, membesarkan hatinya, dan menentramkan perasaan ibu beserta
anggota keluarga yang lain
g. Menganjurkan ibu untuk ditemani suaminya dan atau anggota keluarga yang lain selama
persalinan dan kelahiran bayinya
h. Mengajarkan suami dan semua anggota keluarga yang lain selama p0ersalinan dan
kelaahiran bayinya
i. Melakukan pencegahan infeksi yang baik secara konsisten
j. Menghargai privasi ibu
k. Menganjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan kelahiran bayi
l. Menganjurkan ibu untuk minum cairan dan makan makanan ringan bila ia
menginginkannya
m. Menghargai dan memperbolehkan prakti-praktik tradisional yang tidak member pengaruh
yang merugikan
n. Mengihindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan (episiotomi, pencukuran,
dan klisma)
o. Menganjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin
p. Membantu memulaibpemberian ASI dalam 1 jam pertama setelah kelahiran bayi
q. Menyiapkan rencana rujukan (bila perlu)
r. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik, bahan-bahan, perlengkapan,
dan obat-obatan yang diperlukan,. Siap melakukan resusitasi bayi baru lahir pada setiap
kelahiran bayi.
Daftar Pustaka

Herly Kartini Tambuwun, Sandra Tombokan, Jenny Mandang, September 2014, Hubungan
Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu dengan lamanya Persalinan, JIDAN (Jurnal Ilmiah
Bidan).

Sarwono Prawirohardjo, 2016, Buku Ajar Ilmu Kebidanan, Edisi keempat, Cetakan kelima

Anda mungkin juga menyukai