Kelas/Semester : 2-B/4
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah laporan ini
yang berjudul “ Aspek Perlindungan Hukum Bagi Bidan Di Komunitas Sesuai Dengan
Standar Pelayanan, Kode Etik Bidan Dan Kewenangan Bidan Di Komunitas”
Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat banntuan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini
penyusun menghanturkan rasa hormat dan terima kasih kepada dosen Kebidanan Komunitas,
Penyusun menyadari bahwa dalam proses makalah ini masih jauh dari kesempatan
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penyusun telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
menyelesaikan dengan baik dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penyusun berharap
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................................5
1.3 TUJUAN................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 ASPEK PERLINDUNGAN HUKUM BIDAN DIKOMUNITAS....................6
2.1.1 Pelayanan Kebidanan.........................................................................................7
2.1.2 Kode Etik Bidan .................................................................................................9
2.1.3 Kewenangan Bidan di Komunitas........................................................................11
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP......................................................................................................................13
A. KESIMPULAN...........................................................................................................13
B. KESIMPULAN...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban
umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang
melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya
yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang
melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah
kuno sudah tercatat bidan dari Mesir yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-
laki bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan
sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orangorang yang berada
dalam posisi yang lemah, yang pada zaman modern ini, kita sebut peran advokasi. Bidan sebagai
pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan flosofs
yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya
Keberadaan bidan di Indonesia sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ibu dan
janinnya, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mendekatkan pelayanan
kebidanan kepada setiap ibu yang membutuhkannya. Pada tahun 1993 WHO merekomendasikan
agar bidan di bekali pengetahuan dan ketrampilan penanganan kegawatdaruratan kebidanan yang
relevan. Untuk itu pada tahun 1996 Depkes telah menerbitkan Permenkes
No.572/PER/Menkes/VI/96 yang memberikan wewenang dan perlindungan bagi bidan dalam
melaksanakan tindakan penyelamatan jiwa ibu dan bayi baru lahir. Pada pertemuan pengelola
program Safe Mother Hood dari negara-negara di wilayah Asia Tenggara pada tahun 1995,
disepakati bahwa kualitas pelayanan kebidanan diupayakan agar dapat memenuhi standar tertentu
agar aman dan efektif. Sebagai tindak lanjutnya WHO mengembangkan Standar Pelayanan
Kebidanan. Standar ini kemudian diadaptasikan untuk pemakaian di Indonesia, khususnya untuk
tingkat pelayanan dasar, sebagai acuan pelayanan di tingkatmasyarakat. Dengan adanya standar
pelayanan, masyarakat akan memiliki rasa kepercayaan yang lebih baik terhadap pelaksana
pelayanan. Suatu standar akan lebih efektif apabila dapat diobservasi dan diukur, realistis, mudah
dilakukan dan dibutuhkan. Pelayanan kebidanan merupakan pelayanan profesional yang menjadi
4
bagian integral dari pelayanan kesehatan sehingga standar pelayanan kebidanan dapat pula
digunakan untuk menentukan.
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam masyarakat tradisional orang sering kali memandang hukum sebagai suatu
aturan yang tidak di ubah yang harus dipatuhi. Akan tetapi, sekarang ini para pembuat hukum
membuat atau memperlakukan hukum sebagai suatu alat atau instrument yang fleksibel untuk
menyelesaikan tujuan-tujuan yang akan di ambil/dipilih. Hukum mengatur tujuan-tujuan
spesifik lebih lanjut, dimana hukum sebagai suatu keseluruhan yang melayani fungsi-fungsi
social umum. Diatara fungsi-fungsi hukum yang paling penting:
Definisi mengenai hukum kesehatan menurut H.J.J Leneen, adalah keseluruhan aturan
hukum yang mengatur hubungan langsung dengan pemeliharaan kesehatan, yang berupa
penerapan hukum perdata,hukum pidana,dan hukum administrasi Negara dalam kaitan dengan
pemeliharaan kesehatan dan yang bersumber dari hukum otonom yang berlaku untuk kalangan
tetentu saja hukum kebiasaan,hukum yuriprudensi,aturan-aturan internasional ilmu
pengetahuan dan literature yang ada kaitannya dengan pemeliharaan kesehatan .disamping itu,
hukum kesehatan dan hukum medis adalah rambu-rambu lain yang mengataur pelayanna
kesehatan,dalam hal ini etika dan hukum yang sama-sama berakar pada moral yang saling
mengisi.
6
Perlindungan hukum adalah bentuk-bentuk perlindungan yang antara lain berupa rasa
aman dalam melaksanankan tugas profesinya perlindungan terhadap keadaan membahayakan
yang dapat mengancam keselamat fisik atau jiwa baik karena alam maupun karena perbuatan
manusia. PP IBI telah membuat standar praktek dan standar operating procedure untuk
pelayanan kebidanan.Sedangkan tanggung jawab dan kewenangannya diatur dalam
PerMenKes 900 tahun 2002.
Aspek Perlindungan Hukum Bagi Bidan Di Komunitas yg akan dibahas kali ini adalah :
1. Standar Pelayanan kebidanan
2. Kode Etik Kebidanan
3. Kewenangan Bidan di Komunitas.
Standar pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
praktik profesi bidan dalam system pelayanan kesehatan yg bertujuan meningkatkan
kesehatan keluarga dan masyarakat.
Terdapat 8 standar dalam pelayanan kebidanan yaitu sebagai berikut :
7
3. Standar Iii : Staff Dan Pimpinan
Pengelolaan pelayanan kebidanan mempunyai program pengelolaan sumber
daya manusia, agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.
8
pasien.
Kode etik kebidanan Pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disyahkan dalam
Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988.
9
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan - tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
10
kemampuan profesinya seuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenis yang dapat meningkatkan mute dan citra profesinya.
PASAL 14 :
11
Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang dalam memberikan
pelayanan yang melliputi :
a. Pelayanan kebidanan
PASAL 20 :
PASAL 21 :
PASAL 24 :
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan adalah seorang yang telah menjalani program pendidikan bidan yang diakui
oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait serta memenuhi
persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktek bidan.Sebagai
anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yangkhusus. Sebagai pelayan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Kebidanan sebagai profesi merupakan
komponen yang paling penting dalam meningkatkan kesehatan perempuan.
3.2.Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.docstoc.com/docs/27625961/STANDAR-ASUHAN-KEBIDANAN
14