DISUSUN OLEH
NAMA : JUWITA LESTARI
NIM : P05140120068
KELAS : 3B
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telah memberikan karunia dan
rahmat-Nya kepada penulis, hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktik
Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja Tentang Oligomenorea
Penulis menyadari bahwa keberhasilan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan
dorongan serta semangat dari para pembimbing, oleh karena itu, penulis berterima kasih
kepada semua pihak yang memberikan kontribusi dan dukungan dalam penulisan Laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran
dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................5
1.2 TUJUAN.....................................................................................................................5
1.3 MANFAAT.................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................................7
2.1 KONSEP DASAR OLIGOMENOREA.......................................................................7
a. Pengertian....................................................................................................................7
b. Tanda dan Gejala.........................................................................................................7
c. Penyebab/factor resiko................................................................................................7
d. Komplikasi..................................................................................................................8
e. Pencegahan..................................................................................................................8
f. Penatalaksanaan...........................................................................................................9
2.2 KONSEP DASAR TEORI KONSELING....................................................................9
a. Pengertian....................................................................................................................9
b. Tujuan..........................................................................................................................9
c. Langkah-langkah Konseling........................................................................................9
d. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Konseling...............................................10
Ganguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam
kelainan banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid (hipermenorea, menoragia
dan hipomenorea), kelainan siklus (polimenorea, oligomenorea, anemone), perdarahan di
luar haid metroragia, gangguan lain yang ada hubungan dengan haid (Proverawati dan
Siti, 2009).
1.2 TUJUAN
1. Memberikan pengetahuan tentang pengertian oligomenorea kepada siswi di SMPN 14
Kota Bengkulu
2. Memberikan pengetahuan mengenai tanda dan gejala oligomenorea
3. Memberikan pengetahuan mengenai penyebab oligomenorea
4. Memberikan pengetahuan tentang komplikasi oligomenorea
5. Memberikan pengetahuan tentang pencegahan oligomenorea
6. Memberikan pengetahuan tentang cara mengobati atau penatalaksanaan oligomenorea
1.3 MANFAAT
1. Siswi dapat mengetahui apa itu oligomenorea
2. Klien dapat mengetahui tanda dan gejala oligomenorea
3. Klien/siswi dapat mengetahui apa penyebab oligomenorea
4. Klien dapat mengetahui tentang komplikasi oligomenorea
5. Klien dapat mengetahui bagaimana pencegahan oligomenorea
6. Klien dapat mengetahui tentang pengobatan oligomenorea
BAB II
TINJAUAN TEORI
c. Penyebab/factor resiko
Oligomenorea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga
disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan
menopause atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebihan (Dewi,
2012).
Oligomenorea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada
wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadanan ini dihasilkan
androgem yang lebih tinggi dari kadar pada wanita normal. Oligomenorea dapat juga
terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mengsekresikan
estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorea dapat juga disebabkan ketidakseimbangan
hormonal seperti pada awal pubertas (Dewi, 2012).
Oligomenorea yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium
folikular, perpanjangan stadium luteal ataupun perpanjangan kedua stadium tersebut.
Bila siklus tiba- tiba memanjang maka disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh
penyakit (Dewi, 2012). Menurut Kumalasari (2012), penyebab oligomenorea adalah
perpanjangan siklus folikuler dan stadium luteal, kedua stadium ini menjadi panjang
karena pengaruh psikis, penyakit, dan TBC.
d. Komplikasi
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress
emosional pada penderita sehingga dapat memperburuk terjadinya kelainan haid lebih
lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenorea mengarah ke infertilitas atau tanda dari
keganasan (Dewi, 2012).
e. Pencegahan
1. Hindari stress: sebisa mungkin hidup dengan tenang dan Bahagia. Tidak usah
terlalu banyak pikiran, terutama pikiran negative yang menimbulkan kecemasan-
kecemasan
2. Miliki pola makan yang teratur dengan asupan gizi yang memadai, memenuhi
standar 4 sehat 5 sempurna
3. Istirahat yang cukup, menjaga kondisi agar tidak terlalu Lelah, dan tidak menguras
energi secara berlebihan
4. Tidur yang cukup, sesuai standar keperluan masing;masing 6-8 jam sehari sesuai
dengan makanan atau suplemen tinggi kalsium
5. Rajin minum susu dan kalsium yang tinggi. Jika tidak gemar minum susu, bisa
diganti dengan makanan/suplemen tinggi kaalsium.
6. Lakukan olahraga secara teratur setidaknya 30 menit setiap hari. Olahraga yang
dipilih tidak harus olahraga berat.
f. Penatalaksanaan
Pengobatan oligomenorea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorea
dengan onovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopause tidak
memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi
dapat memperbaiki keadaan oligomenorea (Dewi, 2012).
b. Tujuan
Ada beberapa tujuan konseling diantaranya adalah:
c. Langkah-langkah Konseling
Adapun Langkah konseling, yang dikenal dengan istilah SATU TUJU:
SA: Sapa dan salam kepada pasien secara terbuka dan sopan. Berikan perhatian
sepenuhnya kepada mereka dan berbicara ditempat yang nyaman serta terjamin
privasinya.
T: Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya.
U: Uraikan kepada klien mengenai pilihan yang di ambilnya
TU: Bantulah klien untuk menentukan pilihan yang sesaui dengan permasalahan
yang dihadapi
J: Jelaskan secara lengkap dan runtun mengenai pilihan yang akan di ambil klien
U: Perlunya dilakukannya kunjungan ulang.
Namun yang khas dari leaflet adalah adanya lipatan yang membentuk
beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersendiri. Leaflet
adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit.
Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan
ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.
Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring siswa
untuk menguasai satu atau lebih (Murni, 2010:).
b. Kategori
Kategori yang dimiliki oleh leaflet ada 3 yaitu :
1. Leaflet Persuasif
Leaflet persuasif ini digunakan untuk bertujuan dapat mengubah atau
memengaruhi kepercayaan, sikap dan perilaku seseorang sehingga bertindak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembuat leaflet.
2. Leaflet informatife
Leaflet informatif ini digunakan untuk memberi informasi atau menerangkan
suatu materi yang ingin disampaikan.
3. Leaflet Direktif
Leaflet direktif ini bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan tindakan
seseorang.
c. Keuntungan
Keuntungan leaflet adalah tahan lama, mencakup orang banyak, biaya tidak tinggi,
tidak perlu listrik, dapat dibawa kemana-mana, dapat mengungkit rasa keindahan,
mempermudah pemahaman dan meningkatkan gairah belajar (Notoatmodjo, 2012).
d. Kekurangan
Menurut (Notoatmodjo, 2012) kelemahan leaflet adalah media ini tidak dapat
menstimulir efek suara dan efek gerak serta mudah terlipat. Syarat pembuatan leaflet
menurut (Agustiansyah, 2009) antara lain menggunakan bahasan sederhana dan
mudah dimengerti oleh pembacanya, judul yang digunakan harus menarik untuk
dibaca, tidak banyak tulisan, sebaiknya dikombinasikan antara tulisan dan gambar,
materi harus sesuai dengan target sasaran yang dituju.
e. Penyusunan Leafleat
1. Substansi materi memiliki relevansi dengan kompetensi dasar atau materi pokok
yang harus dikuasai oleh responden.
2. Materi memberikan informasi secara jelas dan lengkap tentang hal-hal yang
penting sebagai informasi.
3. Padat pengetahuan.
4. Kebenaran materi dapat dipertanggungjawabkan
5. Kalimat yang disajikan singkat, jelas.
6. Menarik responden untuk membacanya baik penampilan maupun isi materinya.
7. Dapat diambil dari berbagai museum, obyek wisata, instansi pemerintah, swasta,
atau hasil download dari internet
BAB III
HASIL KEGIATAN
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan mengenai Oligomenorrhea, tanda dan gejala, penyebab,
komplikasi, pencegahan dan penatalaksanaan oligomenorrhea.
I. Latar Belakang
1. Pengertian oligomenorrhea
2. Tanda dan gejala oligomenorrhea
3. Penyebab oligomenorrhea
4. Komplikasi oligomenorrhea
5. Pencegahan oligomenorrhea
6. Penatalaksanaan oligomenorrhea
V. Sasaran
VI. Metode
Komunikasi interpersonal
VII. Media
Leaflet
VIII. Evaluasi
No
Waktu Konselor Klien
.
1 1 menit Pembukaan: 1. klien menjawab salam
1. Salam Pembuka
2. Memperkenalkan diri
I. Evaluasi Struktur
Media : Leaflet
4.2 SARAN
Dengan mengetahui permasalahan yang tepat yaitu tentang oligomenorea diharapkan
instansi pendidikan dapat meningkatkan dan mengikuti perkembangan sesuai prosedur
tetap dalam memberikan asuhan dan dapat dijadikan referensi bagi instansi pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Proses Konseling
Media (leafleat)