Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA DAN PERIMENOPAUSE


MELAKUKAN KIE PADA MASA PERIMENOPAUSE
PADA NY “J” USIA 48 TAHUN DI KLINIK ALYSSA MEDIKA

Disusun Oleh:
TRIA ISHMA ROSITA
NIM : 2215901005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan Laporan Pendahuluan sebagai Salah Satu Persyaratan dalam


penyelenggaraan Praktik Stase Keterampilan Asuhan Kebidanan Pada Remaja
Perimenopause Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tangerang Tahun 2022

Tangerang, 15 Desember 2022

Mengetahui :

Pembimbing Stase Pembimbing Lahan /CI

(Murni Lestari, M.Keb) (Catur Erty Suksesty, M.Keb)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan laporan kasus Melakukan KIE pada Masa Perimenopause.
Penulisanan laporan ini dalam rangka menerapkan tugas mata kuliah Praktik Stase Asuhan
Kebidanan Pada Remaja Dan Premenopause yang merupakan salah satu mata kuliah yang
harus dilalui dalam proses pendidikan profesi bidan. Dalam penyusunan laporan kasus ini
penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Imas Yoyoh, M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Tangerang ;

2. Catur Erty Suksesty, M.Keb, selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang ;

3. Murni Lestari, M.Keb, selaku Dosen Pembimbing Institusi Prodi Profesi Bidan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang ;

4. Catur Erty Suksesty, M.Keb, selaku Pembimbing Lahan di Klinik Alyssa Medika.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan dengan demikian penulis sangat mengharapkan petunjuk dan saran serta
kritik dari berbagai pihak. Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan manfaat yang
berguna bagi yang membutuhkannya.

Tangerang, 15 Desember 2022

Penulis     

Tria Ishma Rosita   

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................2

B. Rumusan Masalah..................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................3

D. Manfaat..................................................................................................................3

BAB II LAPORAN KASUS..........................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................... 7

BAB IV KESIMPULAN

1. Kesimpulan.............................................................................................................8

2. Saran.......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Premenopause merupakan suatu fase transisi yang dialami para perempuan
dalam menuju masa menopause, fase ini adalah satu kondisi fisiologis pada
perempuan yang telah memasuki proses penuaan (aging), yang ditandai dengan
menurunnya kadar hormonal estrogen dari ovarium. Masa ini bisa terjadi selama 2- 5
tahun, sebelum menopause (Proverawati, 2010). Premenopause sendiri terjadi ketika
perempuan mulai memasuki usia 39 – 51 tahun, namun umur terjadinya
premenopause pada masing-masing individu tidaklah sama (Lauren dkk, 2012). Pada
masa ini perempuan menyesuaikan diri dengan menurunnya produksi hormone yang
dihasilkan oleh ovarium yang dampaknya sangat bevariasi (Proverawati, 2010).
World Health Organization (WHO) mengatakan tahun 2030 jumlah
perempuan di seluruh dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan mencapai
1,2 miliar orang (WHO, 2014). Tahun 2025 diperkirakan di Indonesia akan ada 60
juta perempuan menopause dan pada tahun 2016 perempuan menopause mencapai 14
juta atau 7,4 % dari total populasi yang ada. Sementara perkiraan umur rata-rata usia
menopause di Indonesia adalah 48 tahun.
Gejala premenopause untuk sebagian perempuan masih dianggap tabu dan
banyak dari mereka bahkan belum mengerti tentang premenopause, tetapi tidak
sedikit juga dari mereka yang belum siap berada pada kondisi tersebut. Hal ini
disebabkan karena mereka belum memahami dan kurangnya pengetahuan tentang
perubahan fisiologis dan psikologis yang terjadi pada perempuan menjelang masa
premenopause sehingga memunculkan sikap-sikap yang menimbulkan
ketidaknyamanan diusia menjelang menopause. Perempuan dalam menghadapi
premenopause berbeda-beda karena hal ini berkaitan dengan beberapa faktor antara
lain tingkat pengetahuan (Prawirohardjo, 2007).
Sindrom premenopause banyak di alami oleh perempuan hampir diseluruh
dunia, seperti 70-80% perempuan di Eropa, 60% perempuan di Amerika, 57%
perempuan di Malaysia, 18% perempuan di Cina, dan 10% perempuan di Jepang
menjadi 372 juta jiwa (Proverawati, 2010). Fungsi reproduksi yang menurun
menimbulkan dampak yaitu ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupan. Bagi

2
sebagian perempuan, premenopause menimbulkan rasa cemas dan risau. Kecemasan
merupakan kekhawatiran yang tidak jelas yang berkaitan dengan perasaan
ketidakpastian dan ketidakberdayaan, perasaan isolasi, keterasingan dan
ketidaknyamanan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan KIE
pada masa perimenopause, hal ini untuk mengurangi terjadinya sindrom
peprimenopause yang bisa mempengaruhi kehidupan seorang Wanita.

B. Rumusan Masalah
Mengapa perlu dilakukan KIE Pada masa perimenopause?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk menggambarkan asuhan kebidanan tentang KIE atau konseling pada masa
perimenopause
2. Tujuan Khusus
a Untuk mengetahui pentingnya konseling pada masa perimenopause
b Untuk mengetahui gejala perimenopause pada Wanita dan cara
mengatasinya
c Sebagai acuan bidan dalam memberikan konseling perimenopause

D. Manfaat
1. Bagi Institusi
Utuk Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kebidanan khususnya asuhan
kebidanan pada Remaja dan Perimenopause
2. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan informasi bagi Penulis tentang pentingnya
melakukan Konseling/KIE pada masa perimenopause. Selain itu diharapkan
dapat menjadi salah satu cara penulis dalam mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh dari institusi pendidikan

3
BAB II
LAPORAN KASUS
FORMULIR PENGKAJIAN PERIMENOPAUSE

A. PENGKAJIAN DATA SUBJEKTIF

I. IDENTITAS
Nama Klien : Ny. J
Asal/Suku : Betawi
Agama : Islam
Alamat : Jl. Swadaya 1 No 14 RT 004/RW010
Kecamatan : Ciledug
Kab/Kota : Kota Tangerang
NIK. e-KTP :-
Tempat, tgl lahir : Tangerang/09 September 1974 /Umur 45 thn
Telepon/HP :-
Pekerjaan Klien : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Klien : SMA
Nama Suami : Tn. K
Pekerjaan suami : Pedagang
Pendidikan suami : SMP

II. KELUHAN SAAT INI :


Ibu mengatakan sudah 3 bulan menstruasi tidak teratur, sering merasakan
kegerahan tiba tiba dan terkadang susah tidur dimalam hari. Ibu juga mengaku
sakit saat melakukan hubungan seksual.

III. RIWAYAT IDENTITAS


Status kawin klien : Belum/Belum hub. Sex √ Menikah sekali
Menikah ke …… Janda
Status kawin suami : √ Menikah sekali Menikah ke ……

Belum Menikah

IV. RIWAYAT KESEHATAN REPRODUKSI


Usia pertama haid : 12 th
Riwayat haid terakhir : 10 Oktober 2022
Keputihan : tidak
Gatal: tidak
Berbau: tidak
Warna: -

4
Pengguna KB : Ya Jenis: KB Suntik 3 bulan Jangka waktu: 7
tahun

Jumlah anak yang pernah dilahirkan: 2 anak

V. POLA HIDUP DAN KEBIASAAN


Pemenuhan kebutuhan nutrisi : cukup
Pola istirahat : Susah tidur saat malam hari
Pola eliminasi : baik
Pola hubungan seksual : sakit saat berhubungan
Olahraga : tidak pernah

VI. RIWAYAT PENYAKIT


- Hipertensi

- Diabetes Mellitus

- Jantung

- Asma

- Gangguan hati

- Gangguan ginjal

- Gangguan saraf

B. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
1. BB : 60kg TB : 156 IMT : 24,69

2. Pemeriksaan TTV :
a. TD :128/80mmHg
b. Suhu : 36,9℃
c. Nadi : 89 x/menit
d. Pernafasan : 22 x/menit
3. Head to toe
a. Mata : Konjungtiva: tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
b. Mulut : t.a.k
c. Leher : kelenjar getah bening : t.a.k
Kelenjar Tiroid t.a.k
d. Dada
e. Payudara : Pembesaran :tidak
Tarikan dinding payudara :t.a.k

5
Pembesaran payudara : t.a.k
Pengeluaran : tidak ada
f. Abdomen : Pembesaran : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
g. Ekstremitas : Atas : normal
Bawah : normal
h. Anogenital : Vagina tampak kering
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Darah Lengkap : -
b. Golongan darah : O Rh +
c. Urine : Normal
d. PMS : Tidak ada
e. HIV/AIDS : Non Reaktif
f. Hepatitis : Non Reaktif

C. ASSASMENT :
Ny. “J” Usia 48 tahun, dengan gejala perimenopause

D. PENATALAKSANAAN
- Melakukan informed consent
E/ Ibu bersedia dilakukan pemeriksaan
- Melakukan Pemeriksaan
E/ Hasil pemeriksaan sudah disampaikan kepada ibu
- Menjelaskan kepada ibu bahwa masalah yang ibu hadapi adalah gejala normal
masa perimenopause
E/ ibu memahami apa yang sudah dijelaskan
- Menganjurkan ibu untuk Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan
seimbang, terutama sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan lemak sehat
E/ Ibu mengatkan akan mengikuti anjuran
- Menghindari tidur siang jika mengalami gejala gangguan tidur
E/ Ibu mengatkan akan mengikuti anjuran
- Menganjurkan ibu untuk rutin berolah raga
E/ ibu mengatkan akan melakukan jalan pagi setiap hari
- Menganjurkan ibu untuk dating ke dokter kandungan untuk mendapatkan
therapy hormone
E/ Ibu akan mengikuti anjuran

6
BAB III

PEMBAHASAN

Pada kasus tersebut dapat dilihat bahwa pasien mengalami gangguan perimenopause
yang ditandai dengan adanya gangguan tidur, gangguan menstruasi dan gangguan pola
seksual. Tanda tanda tersebut merupakan normal terjadi pada ibu yang akan memasuki
masa menopause. Gejala perimenopause sendiri dapat terjadi pada sebagian perempuan
dan bahkan sampai mengganggu kenyamanan. Jika sudah terjadi seperti itu, maka perlu
untuk dilakukan konseling /KIE tentang perimenopause. Hal ini agar perempuan yang
mengalaminya dapat lebih memahami akan kondisi tubuhnya sehingga tidak
menimbulkan kecemasan yang akan menggangu kesehatannya.

7
BAB V
KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan kasus tersebut bahwa gejala perimenopause yang biasa terjadi pada
perempuan usia 30-40 tahun merupakan hal yang normal, namun karena bisa
menggangu kenyamanan maka perlu untuk dilakukan KIE agar ibu memahami dan
mampu untuk beradaptasi dengan keadaan dirinya, bahkan gejala perimenopause
bisa dikurangi dengan beberapa hal, sehingga tidak akan berdampak pada
gangguan kenyamanan.
Untuk mengurangi gejala perimenopause diantaranya adalah;

 Menjaga berat badan ideal


 Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
 Mencukupi minum air putih
 Berolahraga secara rutin, minimal 30 menit setiap hari
 Mengelola stres dengan baik
 Tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol
 Beristirahat dan tidur yang cukup
 Latihan yoga
 Mengonsumsi obat pereda nyeri

2. Saran
- Bagi Wanita perimenopause dan suami
Perlu adanya dukungan social dari suami untuk mencegah terjadinya
kecemasan ketiks memasuki fase menopause
- Bagi Penulis

8
Perlu tindak lanjut agar KIE pada masa perimenopause terus dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

https://candimulyo-wonosobo.desa.id/artikel-komunikasi-informasi-dan-
edukasi-kie-dalam-pelayanan-kb/ pengertian KIE

https://id.scribd.com/document/326633675/Pengertian-KIE-1#
file:///C:/Users/USER/Downloads/bab%202.pdf tentang KIE

https://www.alodokter.com/perimenopause

https://health.kompas.com/read/2022/10/04/220100368/7-gejala-pra-
menopause-beda-dari-perimenopause-sebelum-menopause?page=all

https://www.halodoc.com/kesehatan/perimenopause

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/946/2/BAB%20I.pdf perimenopause

9
10

Anda mungkin juga menyukai