KES
ASUHAN KEBIDANAN IMUNISASI TETANUS TOXOID PADA NY.A
UMUR 23 TAHUN DI KLINIK BERSALIN MITRA ANANDA PALEMBANG
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Wenty evriani
30220022
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat kesehatan kepada kami semua untuk menyelesaikan laporan ini yang berjudul
“PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXSOID PADA NY.A USIA 23
TAHUN” tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam tak lupa kami sanjungkan
pada nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa dunia dari jaman kebodohan
ke jaman yang penuh dengan ilmu seperti saat ini.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk melengkapi salah
satu syarat dalam menyelesaikan Praktik Klinik Kebidanan Stikes Abdurahman
Palembang. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sebagai
penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Suaidy A Rahman, SE., S.Sos, MM, Selaku ketua dan Direktur
Yayasan Stikes Abdurahman Palembang.
2. Aryanti, S.ST., M.Keb selaku pembimbing akademik.
3. Ade Marlisa, M.Biomed Selaku Pembimbing Praktik.
4. Bd. HJ. Misna Herawati, SST. Selaku Pembimbing Lahan Praktik BPM
Sagita Palembang.
5. Ny”B” Yang Menjadi Pasien Untuk Membantu Menyelesaikan Laporan
Kami.
6. Seluruh Staf Dan Karyawan RB Mitra Ananda.
7. Seluruh Dosen Dan Staf Program Studi S1 Dan D-III Stikes Abdurahman
Palembang.
ii
Dalam penyususunan laporan kegiatan ini, kami menyadari bahwa masih
banyak kesalahan, kekurangan dan kekeliruan baik isi mauoun cara penulisan yang
dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kekhilafan yang
dimiliki. Oleh karena itu, dengan hati yang ikhlas kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat edukatif dan membangun dari semua pihak demi sempurnanya
penyusunan laporan kegiatan ini dan sebagai perbaikan untuk menyusun laporan
kegiatan yang akan datang.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih dan semoga laporan ini berguna
sebagai tambahan informasi dan semoga dapat bermanfaat untuk kitta semua aamiin.
Wassalamualaikum.wr.wb
Penulis
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
WENTY EVRIANI
30220022
Palembang,
Pembimbing Akademik
(Ade Marlisa,S,ST.,M.Biomed)
NIDN : 0206039202
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................v
PENDAHULUAN........................................................................................................2
1.1 Latar belakang.......................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan penelitian.................................................................................................4
1.4 Manfaat penelitian..........................................................................................4
1.4.1 Manfaat teoritis.................................................................................................4
1.4.2 Manfaat prakstis...............................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI.....................................................................................................6
2.1 Pelaksanaan Suntik TT (tetanus toksoid) Bagi Pasangan Calon Pengantin........6
2.1.1 Pengertian mengenai suntik tetanus toksoid.................................................6
2.1.2 Suntik Tetanus Toksoid................................................................................7
2.1.3 Bahan-Bahan Vaksin Tetanus Toksoid........................................................8
2.1.4 Syarat administrasi prankah........................................................................12
2.1.5 Dampak Negatif Jika Tidak Melakukan Suntik Tetanus Toxsoid..............14
2.1.6 Tujuan Diberlakukannya Suntik Tetanus Toxsoid.....................................16
BAB III.......................................................................................................................17
TINJAUAN KASUS..................................................................................................17
BAB IV........................................................................................................................21
PEMBAHASAN.........................................................................................................21
BAB V.........................................................................................................................23
PENUTUP..................................................................................................................23
5.1 kesimpulan....................................................................................................23
v
5.2 Saran.............................................................................................................23
1. Bagi mahasiswa................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................24
vi
BAB I
PENDAHULUAN
2
dimanfaatkan oleh WUS khususnya bagi calon pengantin wanita, atas pentingnya
imunisasi Tetanus Toksoid untuk mencegah angka kematian bayi akibat Tetanus
Neonatorum maka berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis merasa tertarik
untuk meneliti lebih dalam mengenai “Tingkat Pengetahuan WUS tentang Imunisasi
Tetanus Toksoid sebelum menikah”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah : Bagaimanakah tingkat pengetahuan wanita usia subur terhadap
imunisasi Tetanus Toksoid pranikah ?
1.3 Tujuan penelitian
a) Untuk mengetahui Pengetahuan wanita usia subur tentang imunisasi Tetanus
Toksoid sebelum menikah
b) menurunkan angka terjadinya tetanus toxsoid pada pasangan pranikah
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan IPTEK bagi pembacanya dan dapat mengembangkannya.
1.4.2 Manfaat prakstis
Mahasiswa
Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa
Stikes Abdurahman Palembang.
Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran atau informasi
dasar untuk penelitian lanjutan yang berhubungan dengan pengetahuan
manfaat imunisasi TT sebelum menikah.
BAB II
3
TINJAUAN TEORI
4
Sebagian masyarakat memilih ikhtiar-ikhtiar selain vaksinasi untuk
mengantisipasi serangan penyakit fisik, dengan menjaga kesehatan,
mengkonsumsi makanan halal dan thoyyib (baik), makan teratur, istirahat
cukup, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, banyak berdo’a dan
bertawakal sepenuhnya kepada Sang Maha Pencipta, seperti prinsip
pencegahan lebih baik dari pengobatan.
Kata tetanus diambil dari Bahasa Yunani, yaitu tetanus dari teinenin
yang berarti memegang. Penyakit ini adalah penyakit infeksi yang terjadi
ketika spasme otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockja),
spasme otot umum, melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glottal,
kejang, dan paralisis pernapasan.Tetanus yang juga dikenal dengan lokjaw
merupakan penyakit yang disebabkan tetanospasmin (sejenis neurooksin yang
diproduksi oleh Clostridium tetani) yang menginfeksi system urat saraf dan
otot sehingga saraf dan otot mejadi kaku. Tetanus adalah penyakit system
saraf yang disebabkan oleh tetanospasin (neurotoksin yang dihasilkan oleh
Clostridium tetani).
5
Tetanus adalah penyakit yang dapat terjadi pada bayi baru lahir
(tetanus neonatorum) maupun pada anak atau orang dewasa. Kuman tetanus
banyak terdapat dalam usus kuda. Pada bayi baru lahir infeksi tetanus terjadi
melalui tali pusar yang dipotong dengan alat yang tidak bersih (tidak steril)
atau pusar yang dibubuhi obat tradisional atau bahan ramuan yang tercemar
kuman tetanus. Pada anak dan orang dewasa infeksi tetanus terjadi melalui
luka tusuk yang dalam atau yang kotor.Oleh karena itu untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi pemerintah mengharuskan bagi calon pengantin
wanita melakukan suntik Tetanus Toksoid (TT) pada saat sebelum menikah
dan menempatkan bidan di tengah-tengah masyarakat khususnya di daerah
pedesaan. Peran bidan dalam sistem kesehatan nasional diharapkan bidan
mampu meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat terutama pasangan
pranikah.
Vaksin toksoid, dibuat dari bahan toksin bakteri tindakan vaksin dapat
merangsang pembuatan antibody, contok penyakit tetanus dan difteri. Vaksin
tetanus jika digunakan secara benar dapat meminimalkan tubuh untuk
terjangkit penyakit tetanus.
6
diolah itu mengandung banyak zat anti(Oktaemilianti et al., n.d.) tetanus. Jenis
vaksin ini dapat dipakai untuk pencegahan (imunisasi pasif), maupun
pengobatan. Kematian masih tinggi terutama pada golongan neonates, karena
imunisasi belum merata disamping perawatan luka yang jauh dari
memuaskan. Penyebab tetanus yaitu bakteri Clostridium-tetani yang hidup di
taman,kotoran sapi, dan saluran pencernaan hewan dan manusia(Oktaemilianti
et al., n.d.).
Penyakit ini juga dikenal rahang terkunci, karena gejala utamanya adalah otot-
otot, terutama otot rahang menjadi kaku dan terkunci
7
Bakteri masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka dan dalam
suasana anaerob, kemudian menghasilkani toksin (tetanospasmin) yang akan
masuk ke dalam sirkulasi darah. Toksin tetanus kemudian menempel pada
reseptor di sistem saraf. Gejala utama penyakit ini timbul akibat toksin tetanus
mempengaruhi pelepasan neurotransmiter, yang berakibat penghambatan
sistem inhibisi. Akibatnya terjadi kontraksi dan spastisitas otot yang tidak
terkontrol, kejang dan gangguan saraf otonom. Perawatan luka merupakan
pencegahan utama terjadinya tetanus di samping imunisasi pasif dan aktif.
8
hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formalin terdapat dalam bentuk
gas, larutan, dan padatan. Bentuk larutan formalin inilah yang kemudian
dimanfaatkan untuk membunuh antigen atau bagian dari organisme
penyebab penyakit pada tubuh.
b) Untuk menghindari efek yang tidak diinginkan, di dalam vaksin Tetanus
Toksoid ditambahkan alumunium phosphate dan aluminium hidroksida
dengan kadar 30 mg tiap mili liter yang berguna untuk penebal sistem
imun. Vaksin yang terbuat dari toksin ini sering menghasilkan respon
imun yang rendah levelnya. Oleh karena itu, didalamnya ditambahkan
bahan ajuvan yang dapat meningkatkan respon imun. Vaksin Tetanus
sering dikombinasikan dengan vaksin Pertusis.
c) Bahan lain yang diperlukan adalah Merthiolate. Bertujuan sebagai
preservasi dengan kadar 0.1 mili gram di setiap mili liter vaksin Tetanus
Toksidan. Merthiolate adalah bahan yang berisi merkuri yang sering
digunaakn untuk membunuh kuman dan jamur, juga sebagai preservasi di
beberapa produk, termasuk vaksin.
d) Selain Merthiolate terdapat pula zat Thimerosal yang ada pada vaksin
Tetanus Toksidan. Thimerosal adalah suatu bahan merkuri yang
digunakan sebagai pengawet dalam berbagai macam vaksin seperti
diphteri, tetanus, dan hepatitis untuk mencegah kontaminasi dari bakteri
ataupun organisme lainnya, terutama untuk vaksin yang digunakan secara
berulang atau split dose/multidose. Merkuri yang terdapat dalam
Thimerosal (ethyl merkuri) berbeda dengan metil merkuri yang
diasosiasikan sebagai material yang bereaksi toxic pada manusia.
Dikarenakan sangat terbatasnya informasi mengenai toksisitas dari ethyl
merkuri ini tidak berbeda dengan metil merkuri(Sasnitiari & Yanti, 2020).
9
2.1.4 Syarat administrasi prankah
10
Pengantin menginstruksikan kepada: Semua kepala kantor wilayah
Departemen Agama dan kepala kantor wilayah Departemen Kesehatan di
seluruh Indonesia untuk:
11
2.1.5 Dampak Negatif Jika Tidak Melakukan Suntik Tetanus Toxsoid
Suntik tetanus juga tidak untuk calon pengantin saja untuk WUS
(wanita usia subur) atau sebelum menikah juga boleh seperti usia subur di
umur 16 tahun, 17 tahun. Meskipun sudah lama menikahnya juga boleh tidak
apa-apa sebetulnya, tetapi bagi calon pengantin harus di lakukan karena
resikonya lebih besar akan melakukan hubungan seksualkan itu resikiko yah
terus nanti dalam persalinan paska melahirkan itu lebih resiko lagi
melahirkan bukan Cuma mules,keluar aja tidak seperti itu justru lebig
beresiko seperti dalam penggunaan alat-alat yang kurang steril atau tempat
yang kuarang steril ada bacteri tetanusnya.
Kalu tidak ada kekebalan tersebut kitakan tidak tau yah kemungkinann
terkena tetanuskan bisa saja terjadi entah terkena pada ibu atau bayinya
tersebut. Kalau misalkan pada proses persalinan pada bayi memaki alat yang
tidak steril dan terdapat abcteri lalu alat itu menggunting ari-ari tersebut
maka maka akat akan terjadi inveksi kemudian tetanus solusi sala satunya
yaitu dengan imunisasi tetanus toksoid si ibu sebelum menikah itu meskipun
bisa pada siapa saja imunisasinya cuman karna ibu hamil atau calon
pengantin ini lebih beresiko kalau tidak dilakukan suntik terlebih dahulu.
Meskipun ada yang tidak melakukan suntik tetanus toksoid karna kekebalan
tubuhnya bagus, imunnya bagus bisa saja sebetulnya tetapi terlalu beresiko
kitakan ini untuk berjaga-jaga dengan mengikuti program kerja sama antara
Puskesmas dan KUA yaitu dengan mengikuti SUSCATIN (suntik calon
pengatin)(Kirana et al., 2016).
12
penting karna pas melahirkan dia akan berhubungan dengan alat-alat
kesehatan, kalu misalkan alatalat kesehatan tersebut sudah disterilkan tetapi
kitakan tidak tau kalu di wilayah kita, masih banyak ytang lahir didukun
beranak pada saat lahiran pada dukun itu mungkin ada gunting yang blom
disterilkan dulu atau mungkin.
Masih ada beberapa tahun ini yang terkena tetanus itu kan guntingnya
tidak disterilkan terlebih dahulu mung bekas motongin layang-layang
kemudian dipotongkan ke tali pusar akhirnya anaknya terkena tetanus maka
dari itu diwajibkan banyak sekali resiko pada saat pesalinan. Jika tidak di
lakukan suntik tetanus toksoid sebelum menikah bisa beresiko pada bayinya
bahkan yang lebih parah akibat dari tetanus toksoid tersebut bisa
menyebabkan kematian pada bayinya, jika tidak cepat ditangani
kemungkinan bayi tersebut bisa meninggal dunia kemaren pada saat rapat
terakhir 5 dari kasus tetanus Cuma 1 yang kemungkinan bisa hidup. Jika
terjadi kejadian di suatu desa tetanus toksoid pada satu bayi saja maka dari
pihak kesehatan\Puskesmas akan ada KLB (kejadian luar biasa) maka satu
kampung di desa itu semua wanita usia subur semuanya harus diimunisasi
tetanus toksoid(Sinaga et al., 2021).
13
2.1.6 Tujuan Diberlakukannya Suntik Tetanus Toxsoid
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
SUBJEKTIF:
OBJEKTIF :
15
3) Urine : protein : negative (-), reduksi : negative (-)
ASSAMENT :
PLANNING:
16
5) Memberi tau catin bahwah akan dilakuan pemberian imunisasi TT sebelum
menikah jadi imunisasi TT adalah proses untuk membangun kekebalan tubuh
supaya pencegahan terhadap infeksi tetanus.
- Pasien mengerti dan au di suntikan imunisasi TT
6) Mempersiapkan alat untuk tindakan penyuntikan imunisasi tetanus toxsoid
kepada pasien
- Bidan telah menyiapkan alat
7) Menyuntikn imunisasi tetanus toxsoid kepada ibu di mana di suntikan di
lengan bagian kiri dengan teknik subcutan (sc).
- Bidan telah melakukanya
8) Menyiapkan alat dan melakukan injeksi TT, TT sudah diberikan
Memberikan konseling :
Menganjurkan untuk CPW setelah menikah untuk intens berhubungan badan
saat masa subur.
Mengajarkan cara menghitung masa subur jika:Siklus teratur : siklus –
14Siklus tidak teratur tentukan siklus terpendek dan terpanjang selama 3
bulan. Siklus pendek – 18, siklus terpanjang – 11.
Menginformasikan tanda-tanda masa subur seperti dari vagina keluar lendir
lebih encer beningdan meregang lebih panjang, peningkatan suhu tubuh,
keram perut bagian bawah unilateral.
Mengatur jarak anak demi terciptanya generasi platinum.(CPW mengerti dan
bisa menghitung masa subur, mengenali tanda-tanda masa subur dan
berencana ingin memiliki 2 orang anak dengan jarak 4-5 tahun ).
Hak reproduksi dan seksual
Persiapan pranikah
- Pasien mengerti dengan penjelasan bidan
9) Menganjurkan memeriksakan kesehatan apabila ada keluhan.
- Pasien mengerti dan bersedia untukmemeriksakan kesehatannya.
17
10) Memberikan Buku Pintar Kesehatan Ibu dan Anak bagi calon Pengantin
untuk dibaca dirumah.
- Pasien mengerti dan berjanji akanmembacanya kembali dirumah.
11) Memberikan surat keterangan sehat.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
Imunisasi pada Ny.A usia 23 tahun merupakan salah satu upaya preventif
untuk menvegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang di laksanakan
secara terus menerus,menyeluruh dan di lakukan secara standar sehingga mampu
memberikan perlindungan kesehatandan memutus mata rantai penularan.imunisasi
tetanus toxsoid adalah proses untuk membangun kekebalansebagai upaya
penccegahan terhadap infeksi tetanus.
19
5,897(Cl 95% 3,258-10,673 ) artinya responden yang bersikap negative mempunyai
resiko lebih besar dari tidak melakukan imunisasi TTdi banding dengan
respondenyang bersikap positif.
Tetanus toxoid untuk melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorun,
melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka, pencegahan penyakit
pada ibu hamil dan bayi kebal terhadap kuman tetanus,serta untuk mengeliminasi
penyakit tetanuspada bayi baru lahir, sehingga salah satu cara yang bisa mengubah
factor prespsi actin dengan imunisai TT dari segi pengetahuan dan pendidikan yaitu
dengan mengukur tingkat pengetahuan WUS tentang imunisasi TT dengan
menggunakan kuisoner guna mengukur pengetahuan WUS tentangpengertian
imunisasi, tujuan pemberian imunisasi, sasaran imunisasi, jadwal pemberian
imunisasi, cara pemberian dan efek samping dari imunisasi TT(Eka Vicky
Yulivantina et al., 2021).
20
BAB V
PENUTUP
5.1 kesimpulan
5.2 Saran
1. Bagi mahasiswa
21
DAFTAR PUSTAKA
22