Oleh :
Kelompok 3
Disusun Untuk memenuhi Tugas Laporan Seminar Akhir Stase Praktek Profesi
Keperawatan Departemen Keperawatan Dasar Profesi
Oleh :
Kelompok 3
i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Seminar Hasil Stase KDP Di Ruang Di Ruang IGD PONEK RSD
IDAMAN Banjarbaru
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................3
C. Tujuan..............................................................................................4
D. Manfaat............................................................................................4
BAB II KONSEP DASAR.................................................................................5
A. LAPORAN PENDAHULUAN........................................................5
1. Masalah Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri)................................5
2. Definisi......................................................................................6
3. Etiologi......................................................................................7
4. Tanda dan Gejala.......................................................................7
5. Patofisiolgi/Pohon Masalah......................................................9
6. Pemeriksaan Diagnostik............................................................10
7. Penatalaksanaan........................................................................10
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN.........................................11
BAB III KASUS ASUHAN KEPERAWATAN..............................................28
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................32
A. Review Jurnal...................................................................................32
B. Pembahasan......................................................................................36
BAB V PENUTUP..........................................................................................39
A. Kesimpulan......................................................................................39
B. Saran.................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar kematian ibu tidak hanya dalam masa kehamilan dan
persalinan. Namun, pasca persalinan atau masa nifas juga menjadi
penyumbang angka kemaatian ibu yang disebabkan karena perdarahan, dan
infeksi masa nifas. Dalam menurunkan angka kematian ibu berbagai upaya
telah dilakukan. Namun, angka kematian ibu masih cukup tinggi. Menurut
laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000
jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa, dan Asia
Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara
yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000
kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 44 per
100.000 kelahiran hidup, Brunei 60 per 100.000 kelahiran hidup, dan
Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (Kusmindarti Indah,dkk , 2016).
Di Indonesia sendiri menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia
pada tahun 2009 AKI mencapai 226/100.000 kelahiran hidup, hal ini terus
diupayakan agar pada tahun 2015 AKI dapat mencapai target Millenium
Development Goals (MDGs) yakni 102/100.000 kelahiran hidup ( Hilmiati,
Elty, 2011). Dalam upaya menurunkan AKI salah satu program pemerintah
adalah Program Kerja Gerakan Sayang Ibu antara lain memberikan
kenyamanan ketika persalinan karena dapat terjadi robekan, baik robekan
spontan atau melalui pembedahan (episiotomy).
Episiotomi adalah membuat sayatan antara anus dan vulva untuk
memperbesar pintu vagina agar fetus tidak mengalami disproporsi yang
membuat kelahiran menjadi tertunda dan terjadi hypoxia pada bayi (Rukiyah.
2013). Jahitan episiotomi selain memiliki manfaat, ternyata menimbulkan
rasa nyeri yang mengganggu kenyamanan ibu . Pernyataan ini diperkuat oleh
penelitian yang dilakukan Kuncahyana (2013) bahwa sebanyak 70,9% ibu
mengalami nyeri di sekitar jahitan episiotomi . Selain itu Oliveira juga
1
2
BAB II
A. LAPORAN PENDAHULUAN
1. Masalah Gangguan Kebutuhan Rasa Nyaman (Nyeri)
Kenyamanan atau rasa nyaman adalah suatu keadaan telah
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman
(suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan
(kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang
melebihi masalah dan nyeri). Kenyamanan harus dipandang secara holistik
yang mencakup empat aspek yaitu:
a. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.
b. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan
sosial.
c. Psikososial, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri
sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan.
d. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman
eksternal manusia seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur
alamiah lainnya.
2. Pengertian
Kenyamanan sebagai suatu keadaan telah terpenuhi Kebutuhan
Dasar Manusia, kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari) kelegaan
(kebutuhan terpenuhi) dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang
melebihi masalah/nyeri) (Potter & Perry.2013) Gangguan kenyamanan
adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dalam berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya
(Carpenito, Linda Jual 2013).
Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut syaraf dalam tubuh ke
otak dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologi, dan emosional (Hidayat Aziz,
2014). Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak
menyenangkan, bersifat sangat subjektif.Perasaan nyeri pada setiap orang
berbeda dalam hal skala ataupun tingkatannya, dan hanya orang
tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang
dialaminya (Tetty, 2015).
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa nyeri adalah
suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat terjadinya rangsangan
fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak yang diikuti oleh
reaksi fisik, fisiologis, dan emosional. Gangguan rasa nyaman secara
umum dibagi menjadi beberapa batasan karakteristik (Carpenito-Moyet,
2016), yaitu:
a. Nyeri akut adalah keadaan ketika individu mengalami dan
mengeluhkan adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi
yang tidak menyenangkan selama enam bulan atau kurang.
7
3. Etiologi
Menurut SDKI (2016), penyebab nyeri adalah sebagai berikut:
a. Agen pencedera fisik; penyebab nyeri karena kerusakan fungsi organ
atau jaringan tubuh (misal amputasi, abses, terbakar, terpotong,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebih dan mengangkat berat)
b. Agen pencedera kimiawi; penyebab nyeri karena bahan kimia
(terbakar, bahan kimia iritan)
c. Agen pencedera fisiologis (misal inflamasi, iskemia, neoplasma)
d. Dilatasi servik atau Ppengeluaran janin
Kerusakan sel
Medula Spinalis
6. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri
tekan di abdomen.
2. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal.
3. Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan
lainya (Asmadi, 2010)
7. Penatalaksanaan
1. Farmakologi, dengan pemberian obat-obatan
- Analgesik narkotik, berupa berbagai derivat opium (morfin dan
kodein)
- Analgesik nonnarkotik, seperti aspirin, asetaminofen, dan
ibuprofen
2. Non farmakolongi
Distraksi (pengalihan): Prosedur teknik distraksi berdasarkan jenisnya,
antara lain sebagai berikut:
- Imaging guide
- Distraksi pendengaran (Music theraphy)
- Fisik dan psikis
- Akupresus/akupuntur
- Distrksi/relaksasi
- Hipnotis
- Stimulus kutaneus: massage, rendam air hangat
- Kompres :
a. Kompres panas basah (dilakukan pada pasien yang
mengalami nyeri, risiko terjadi infeksi luka, dan kerusakan
fisik (mobilitas).
b. Kompres panas kering (dilakukan untuk membebaskan rasa
nyeri, spamus otot, peradangan atau kongesti, dan
memberikan rasa hangat)
11
Keterangan:
0: tidak nyeri
1-3: nyeri ringan
4-6: nyeri sedang
7-9: sangat nyeri, tetapi masih bias dikontrol
10: sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol
2) Visual Analog Scale
Terdapat skala sejenis yang merupakan garis lurus, tanpa angka.
Bisa bebas mengekspresikan nyeri ke arah kiri menuju tidak sakit,
arah kanan sakit tak tertahankan, dengan tengah kira-kira nyeri
yang sedang. Visual Analog Scale (VAS)
3) Skala Wajah
Skala nyeri enam wajah dengan ekspresi yang berbeda,
menampilkan wajah bahagia hingga wajah sedih, juga digunakan
14
d. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual meliputi bernapas, makan,
minum, eleminasi, gerak dan aktivitas, istirahat tidur, kebersihan diri,
pengaturan suhu, rasa aman dan nyaman, sosialisasi dan komunikasi,
prestasi dan produktivitas, pengetahuan, rekreasi dan ibadah.
e. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Keadaan umum meliputi: kesan umum, kesadaran, postur tubuh,
warna kulit, turgor kulit, dan kebersihan diri.
b. Gejala Kardinal
Gejala cardinal meliputi: suhu, nadi, tekanan darah, dan respirasi
c. Keadaan Fisik
Keadaan fisik meliputi pemeriksaan dari kepala sampai ekstremitas
bawah.
- Inspeksi: kaji kulit, warna membran mukosa, penampilan
umum, keadekuatan sirkulasi sitemik, pola pernapasan, gerakan
dinding dada.
- Palpasi: daerah nyeri tekan, meraba benjolan atau aksila dan
jaringan payudara, sirkulasi perifer, adanya nadi perifer,
temperatur kulit, warna, dan pengisian kapiler.
- Perkusi: mengetahui cairan abnormal, udara di paru-paru, atau
kerja diafragma.
- Auskultasi: bunyi yang tidak normal, bunyi murmur, serta
bunyi gesekan, atau suara napas tambahan.
15
3. Intervensi Keperawatan
kronis, kondisi kronis dapat diatasi dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
pascatrauma. kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
1. Kemampuan - Identifikasi respons nhyeri non verbal
Gejala dan Tanda Mayor : menuntaskan aktivitas - Identifikasi faktor yang memperberat dan
Subjektif meningkat memperingan nyeri
- Mengeluh nyeri 2. Keluhan nyeri - Identifikasi pengetahuan dan keyaninan
- Merasa depresi menurun tentang nyeri
(tertekan) 3. Meringis menurun - Identifikasi pengaruh budaya terhadap
Objektif 4. Sikap protektif respon nyeri
- Tampak meringis menurun - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
- Gelisah 5. Gelisah menurun hidup
- Tidak mampu 6. Kesulitan tidur - Monitor keberhasilan terapi komplementer
menuntaskan aktivitas menurun yang sudah diberikan
Gejala dan Tanda Minor : - Monitor efek samping penggunaan analgetik
Subjektif Terapeutik
- Merasa takut - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengalami cedera mengurangi rasa nyeri
berulang - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Objektif nyeri
- Bersikap protektif - Fasilitasi istirahat dan tidur
19
Terapeutik
- Berikan posisi yang nyaman
- Berikan kompres dingin datau hangat
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
- Diskusikan mengenai situasi dan pilihan
terapi/pengobatan yang diinginkan
Edukasi
- Jelaskan mengenai kondisi dan
pilihanterapi/pengobatan
- Ajarkan terapi relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgesic,antipruiritus, anthistamin, jika perlu
3. D.0079 Nyeri Melahirkan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
Penyebab : keperawatan 3x24 jam Observasi:
- Dilatasi servik diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Pengeluaran janin menurun dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Gejala dan Tanda Mayor : - Identifikasi skala nyeri
Subjektif 1. Frekuensi nadi membaik - Identifikasi respons nyeri non verbal
- Mengeluh nyeri 2. Pola nafas membaik - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Perineum terasa 3. Keluhan nyeri menurun memperingan nyeri
21
- Perilaku eksprsif
- Pupil dilatasi
- Muntah
- Fokus pada diri
sendiri
Objektif
- Tekanan darah
meningkat
- Frekuensi nadi
meningkat
Kondisi Klinis Terkait :
- Proses persalinan
- Nyeri melahirkan
- Status Intrapartum
- Status Kenyamanan
- Tingkat Ansietas
- Tingkat Pengetahuan
4. D.0075 Ketidaknyamanan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
Pasca Partum keperawatan 3x24 jam status Observasi:
Penyebab : kenyamanan pasca partum - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Trauma perinium meningkat dengan kriteria hasil frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
23
persalinan
5. (D.0074) Gangguan rasa Setelah dilakukan Pengaturan Posisi
nyaman bd gejala penyakit tindakan keperawatan Observasi
Gejala dan Tanda 3x24 jam, masalah - Monitor statusoksigenasi sebelum dan sesudah
Mayor Subjektif gangguan rasa nyaman mengubah posisi
dapat teratasi dengan - Monitor alat traksi agar selalu tepat
1. Mengeluh tidaknyaman
ktiteria hasil:
Objektif Terapeutik
6. Keluhan tidak nyaman
- Gelisah - Tempatkan pada matras/tempat tidur terapeutik
menurun dari skala 1
Gejala dan Tanda Minor : yangtepat
(meningkat) menjadi skala
Subjektif - Tempatkan pada posisi terapeutik
5 (menurun)
- Mengeluh sulittidur - Tempatkan objek yang sering digunakan dalam
- Tidak mampu rileks jangkauan
- Mengeluh - Berikan bantal yangtepat padaleher
kedinginan/kepan - Hindari menempatkanpada posisi yang dapat
asan meningkatkannyeri
- Merasagatal - Ubah posisi pada setiapdua jam
- Mengeluhmual Edukasi
- Mengeluhlelah - Informasikan saat akan dilakukan perubahanposisi
Objektif - Ajarkan caramenggunakan postur yang baik dan
- Menunjukkan gejala mekanika tubuh yang baik selama melakukan
26
BAB III
KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
A. KASUS
Ny. A tanggal 29 September 2021 pukul 10.40 WITA datang ke Rumah Sakit
Idaman diantar oleh suaminya. Klien hamil anak kedua dan pernah keguguran 1x
(G2P0A1) hamil 39-40 minggu+Inpartu Kala I Fase aktif dan mengalami
gligohidramnion klien telah di induksi. Pukul 11.30 WITA Bayi lahir spontan
belakang kepala jenis kelamin laki-laki. Plasenta lahir spontan lengkap dengan
selaputnya. Tampak luka episiotomy tingkat II, dilakukan hecting jelujur. Klien
terpasang drip oxy I ampul 20 tpm fls I. Klien mengeluh nyeri yang terasa hilang
timbul dengan durasi ± 15 detik, nyeri terasa pada sekitar jalan lahir, yang dirasakan
setiap ia melakukan pergerakan, rasanya seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4
dari 10. Pasien tampak merintih saat bergerak. Hasil pengkajian tanda-tanda vital
klien, yaitu TD : 110/70 mmHg, N : 86 x/m, RR : 20 x/m, T: 36.3ºC
B. ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny.A
Umur : 21 Tahun
No RM : 31 16 XX
ANALISA DATA
dengan durasi
± 15 detik
Perlukaan jalan lahir
Data Objektif: (epiostomy derajat 2)
- Pasien nampak
merintih saat
bergerak Ketidaknyamanan
- Pasien pasca pasca partum
persalinan
normal
- Terdapat luka
epiostomy
derajat 2
- TTV
TD : 110/70
mmHg
N : 86 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.3º C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
RENCANA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
BAB IV
REVIEW JURNAL DAN PEMBAHASAN
A. Review Jurnal
diberikan, dan derajat episiotomi. Rerata durasi pemberian terapi dingin pada
jurnal yaitu selama 10-20 menit dan dilakukan setelah 2-4 jam pasca partus,
kegiatan tersebut dilakukan rutin hingga 2-3 hari.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kenyamanan atau rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman dan kelegaan.
Sedangkan nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut syaraf dalam tubuh ke otak dan
diikuti oleh reaksi fisik, fisiologi, dan emosional sehingga akan menggangu
kebutuhan rasa aman dan nyaman pasien. Salah satu penyebab nyeri pada ibu
post partum ialah trauma perineum selama persalinan atau kelahiran. Perawat
dapat mengimplementasikan teknik pemberian ice pack pada pasien untuk
meningkatkan kenyamanan pada pasien dan juga intervensi vulva hygiene untuk
mencegah infeksi yang membuat tingkat nyeri semakin meningkat.
B. Saran
Diharapakan setelah membaca laporan seminar kasus ini pembaca dapat
mengetahui pengaruh pemberian ice pack dan teknik vulva hygiene sebagai
evidence based practice dan dapat menerapkan intervensi saat melakukan
perawatan pada pasien post partum dengan gangguan rasa aman dan nyaman,
untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif.
Selanjutnya sebagai bagian dari proses pembelajaran praktik klinik
Kebutuhan Dasar Profesi Besar harapan kami kepada seluruh pembaca untuk
bisa memberikan kritikan dan saran yang bersifat membangun agar laporan dan
pembelajaran praktik klinik dapat menjadi lebih baik.
38
DAFTAR PUSTAKA