Dosen Pembimbing :
Herinawati, M. Keb
Oleh :
Pusvyta Dewi
PO71242220157
Pusvyta Dewi
PO.71242220157
Mengetahui:
Pembimbing Akademik
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus Asuhan Kebidanan pada Nn.W
dengan gangguan siklus menstruasi.
Penulisanan laporan ini dalam rangka menerapkan tugas mata kuliah asuhan
kebidanan komprehensif pada stase remaja dan pra nikah yang merupakan salah satu
mata kuliah yang harus dilalui dalam proses pendidikan profesi kebidanan. Dalam
penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yuli Suryanti, M. Keb selaku Kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Jambi
2. Lia Artika Sari, M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes
Jambi
3. Herinawati, M. Keb selaku Dosen Pembimbing Institusi yang telah memberikan
pengarahan dan evaluasi kepada penulis sehingga laporan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
4. Yelly Lovina Roza,S.Tr.Keb selaku CI yang telah memberi banyak masukan dan
bimbingan dalam laporan ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan
dengan demikian penulis sangan mengharapkan petunjuk dan saran serta kritik dari
dosen pembimbing. Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan manfaat yang
berguna bagi yang membutuhkannya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................ 2
D. Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB IV PEMBAHASAN
Analisis Kasus dengan kajian teori jurnal/EBM ........................................... 32
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 47
B. Saran ......................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa remaja terjadi perubahan baik fisis maupun psikis yang menyebabkan
remaja dalam kondisi rawan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya. Masa
ini merupakan masa terjadinya proses awal pematangan organ reproduksi dan
Remaja yang mengalami pubertas khususnya wanita yaitu ditandai dengan haid
pertama kali atau menarche kemudian berlanjut dengan menstruasi (Misaroh, 2009).
perdarahan akibat pengeluaran hormon estrogen dan progesterone yang turun dan
Menstruasi terjadi secara rutin dan membentuk sebuah siklus. Siklus menstruasi
memiliki variasi. Dimana variasi yang terjadi akan berbeda antara remaja dan orang
dewasa. Pada remaja variasi siklus menstruasi normal terjadi sekitar 20-45 hari.
Kisaran siklus menstruasi remaja lebih besar dibanding orang dewasa yang memiliki
siklus mentsruasi 21-34 hari. (Hillard, 2019). Namun terdapat perbedaan bagi
seseorang yang masih dalam tahun ginekologi pertama, yakni dengan rata-rata
panjang siklus 32 hingga 61 hari, dan lama menstruasi berkisar 4,9 hingga 5,4 hari,
serta menurun sepanjang tahun ginekologi pertama. (Gunn, Tsai, McRae &
Steinbeck, 2018)
1
Siklus menstruasi adalah tanda proses kematangan organ reproduksi yang
tingkat kesuburan perempuan (Sinha et al., 2011). Siklus ini secara teratur
berlangsung jika seorang remaja telah menginjak usia 17 – 18 tahun (Patil et al,
2013) namun dapatjuga terjadi setelah 3 – 5 tahun dari usia menarche (Rigon et
Wanita pada tahap remaja akhir 75% mengalami gangguan yang berkaitan
dengan menstruasi. Menstruasi yang tertunda, tidak teratur, nyeri, dan perdarahan
yang banyak pada waktu menstruasi merupakan keluhan yang sering menyebabkan
remaja wanita memerlukan bantuan tenaga medis (Kaur, 2009). Berdasarkan uraian
tersebut, maka penulis menganalisa kasus remaja pada Nn. W dengan gangguan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2
2. Tujuan Khusus
manajemen kebidanan.
kebidanan
kebidanan.
kebidanan.
manajemen kebidanan.
D. Manfaat Penulisan
3
siklus menstruasi, serta dapat menjadi dokumen dan bahan bacaan bagi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
hari pertama menstruasi dengan hari pertama menstruasi selanjutnya. Pola siklus
menstruasi dikatakan normal jika tidak kurang dari 21 hari dan tidak lebih dari
5
1) Hormon yang Tidak Stabil
Gangguan siklus menstruasi pada remaja dapat disebabkan oleh
volume darah yang keluar, tetapi juga lama waktu menstruasi. Seorang
3) Obat-obatan
Jenis obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi siklus menstruasi,
obat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, dan dalam jumlah
berlebihan.
6
4) Stres
hal tersebut orang tua harus mengenali gejala tress pada remaja yang
progesteron dalam tubuh jadi tidak seimbang. Bukan itu saja, pola makan
yang salah juga berujung pada perubahan berat badan, yang menjadi
7
6) Olahraga Berlebihan
menyimpan energi agar aktivitas tubuh dapat berjalan dengan lancar. Hal
kriteria amenorrhea adalah tidak adanya menstruasi selama enam bulan atau
dalam rentang 90 hari. Amenorrhea sering terjadi pada wanita yang sedang
8
2) Oligomenorrhea
Oligomenorrhea adalah tidak adanya menstruasi untuk jarak interval
yang pendek atau tidak normalnya jarak waktu menstruasi yaitu jarak siklus
jangka panjang karena sel telur jarang diproduksi sehingga tidak terjadi
pembuahan.
yakni sekitar 2-3 tahun setelah haid pertama. Namun kondisi ini terbilang
wajar, lantaran terjadi sebagai dampak dari aktivitas hormon yang tidak
3) Polymenorrhea
Polymenorrhea adalah sering menstruasi yaitu jarak siklus
fisiologis, dan faktor psikis seorang wanita. Adanya kelainan atau gangguan
9
tahun pertama menstruasi. Polymenorrhea juga dapat terjadi pada seorang
untuk mencegah dampak yang lebih buruk terjadi. (Sinaga et al., 2017)
1) Anatomis organ
2) Faktor fisiologis
Hal ini terjadi karena terdapat perubahan fisiologis secara drastis saat
3) Psikis
10
menstruasi. Stressor yang membuat satu tuntutan baru bagi suatu
4) Obesitas
11
kadar hormon LH (luteinizing hormon) yang mempengaruhi fungsi
mensekresi LH dan FSH menurun. Hal ini berdampak buruk pada siklus
menstruasi.
bagi jaringan tubuh (Nugraha, 2017). Kadar Hb normal pada remaja putri
12
adalah 12 gr/dL. Remaja putri dikatakan anemia jika kadar Hb < 12 gr/dl
(Proverawati, 2011)
menular seksual.
6. Penatalaksanaan
antara lain:
a. Tes panggul
b. Pap smear
13
Setelah diagnosa ditegakkan maka pengobatan dilakukan berdasarkan
kesuburan.
lama, terapi yang diberikan tergantung dari status ovulasi pasien, usia,
2015)
Jika mengalami rasa nyeri yang luar biasa saat sedang datang bulan,
14
(3) Mengontrol pendarahan berlebih dengan menggunakan pil atau suntik
KB
tergantung pada ukuran, lokasi, serta jenis fibroid. Pada kasus yang sudah
(5) Uterine artery embolization atau emboli arteri rahim, di mana aliran
Gambar 2.1
15
B. Tinjauan Umum Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan
yang digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam pemberian
dimulai dengan pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi. Tahapan
16
dalam proses manajemen asuhan kebidanan menurut Varney (2019:1958) ada 7
langkah yaitu:
pemeriksaan fisik, dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang,
diidentifikasi oleh bidan yang berfokus pada apa yang dialami oleh klien.
klien dalam perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasilkan data
17
baru segera dinilai. Data yang muncul dapat menggambarkan suatu keadaan
serta hubungannya dengan masalah yang dialami klien akan tetapi meliputi
tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu harus didiskusikan dengan
relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan harus
oleh bidan dan sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan anggota tim
evaluasi ini dilakukan pada setiap langkah kebidanan. Pada tahap evaluasi
terdiri dari:
18
a. Data subjektif
yang diperoleh dari hasil wawancara langsung pada klien atau keluarga dan
b. Data Objektif
pemeriksaan laboratorium.
c. Assesmen/Diagnosa
ibu.
d. Planning/Perencanaan
1. Pengertian
1997).
19
Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil
penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia.
Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi (Jayanti,
2020).
based tersebut tentu saja bermanfaat membantu mengurangi angka kematian ibu
hamil dan risiko-risiko yang dialami selama persalinan bagi ibu dan bayi serta
obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya dalam waktu
20
4. Sumber Evidence Based
Sumber EBM dapat diperoleh melalui bukti publikasi jurnal dari internet
maupun berlangganan baik hardcopy seperti majalah, bulletin, atau CD. Situs
internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun banyak pula
Judul,
N
Penulis, Fenomena Tujuan Metode Hasil
o
Tahun
1. Judul: Psikologis pada Mengetahui Penelitian ini Hasil uji korelasi Chi-
Hubungan usia remaja hubungan menggunakan Square didapatkan
tingkat stress dapat tingkat stress pendekatan cross nilai p=.016. Hal ini
dengan siklus mempengaruhi dengan sectional. Sampel berarti terdapat
menstruasi emosi remaja siklus dalam penelitian hubungan antara
pada remaja yang dapat menstruasi adalah 92 remaja tingkat stress dengan
Putri menyebabkan pada remaja putri kelas 2 SMA siklus menstruasi.
Penulis: timbulnya stress. Wachid Hasyim 1
1. Nurul Stress pada Surabaya yang
Anjarsari remaja diambil dengan
2. Etika perempuan salah teknik Simple
Purnama Sari satunya dapat Random Sampling.
Tahun: mengganggu Instrumen
2020 siklus pengumpulan data
menstruasi. tingkat stres dengan
menggunakan
Kuesioner DASS 42
dan kuesioner siklus
menstruasi, serta uji
korelasi Chi-Square.
2. Judul: Mengetahui Penelitian ini Berdasarkan uji
Hubungan hubungan menggunakan desain statistik chi square
antara indeks indeks massa penelitian didapatkan hasil
massa tubuh tubuh dengan observasional dengan nilai p=0,000
dengan gangguan analitik dan (p value < 0,05)
gangguan siklus pendekatan cross berarti ada hubungan
siklus menstruasi sectional. Sampel yang signifikan antara
menstruasi pada dipilih dengan indeks massa tubuh
pada mahasiswa menggunakan teknik dengan gangguan
mahasiswa fakultas purposive sampling. siklus menstruasi pada
21
kedokteran kedokteran Sampel penelitian mahasiswa fakultas
Universitas Universitas adalah mahasiswa kedokteran
Udayana Udayana. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Penulis: Universitas Udayana
Sawitri dengan jumlah
Tahun: responden 90 orang
2020 berusia 19-22 tahun.
3. Judul: Gangguan siklus mengetahui Desain penelitian Berdasarkan uji
Hubungan menstruasi hubungan adalah observasi statistik Chi-Square
Kecukupan disebabkan oleh antara analitik dengan menunjukkan ada
Zat Gizi beberapa faktor kecukupan pendekatan cross hubungan yang
Makro, Status antara lain asupan zat sectional. Teknik signifikan antara
Gizi, Stres, asupan gizi makro, pengambilan kecukupan asupan
Dan Siklus makanan, status status gizi, sampling yang karbohidrat
Menstruasi gizi, dan stres. dan stres digunakan adalah (p=0,030); kecukupan
pada remaja dengan proportionate asupan protein
SMA Negeri siklus random sampling dan (p=0,001); kecukupan
21 Jakarta menstruasi diperoleh 83 asupan lemak
tahun 2016 pada remaja responden remaja. (p=0,003); status gizi
Pada Remaja SMA Negeri Teknik pengumpulan (p=0,004); dan stres
21 Jakarta data menggunakan (p=0,000) dengan
Penulis: tahun 2016 kuesioner siklus siklus menstruasi pada
Sitoayu menstruasi, DASS remaja. Berdasarkan
14, food recall 3x24 hasil uji regresi
Tahun: jam, alat bantu foto logistik didapatkan
2017 bahan makanan faktor yang paling
terstandar, dan berpengaruh terhadap
nutrisurvey siklus menstruasi
yaitu status gizi
(OR=20,16).
Kecukupan asupan zat
gizi makro, status gizi,
dan stres
mempengaruhi siklus
menstruasi pada
remaja dan status gizi
merupakan faktor
dominan yang dapat
mempengaruhi siklus
menstruasi.
4. Judul: Remaja mengetahui Penelitian ini adanya hubungan
Hubungan merupakan masa hubungan merupakan Metode yang signifikan antara
Dismenore transisi, yang antara penelitian kuantitatif dismenore dengan
Dengan ditandai dengan dismenore dengan desain gangguan siklus haid
Gangguan perubahan baik dengan penelitian yaitu cross pada remaja di SMA
Siklus Haid fisik, psikis, gangguan sectional. Populasi N 1 Manado.
Pada Remaja maupun biologis siklus haid pada penelitian ini
22
Di Sma N 1 yang kerap pada remaja sebanyak 1.103
Manado disebut pubertas. di SMA N 1 siswa perempuan,
Penulis: Pubertas pada Manado. teknik penentuan
Juliana remaja putri sample
Tahun: ditandai dengan menggunakan rumus
2019 menstruasi, slovin, didapati
tahun-tahun sampel sebanyak 92
pertama sejak orang yang
menstruasi memenuhi kriteria
pertama kali inklusi. Instrument
atau menarche penelitian ini
merupakan menggunakan lembar
masa-masa observasi mengenai
sering terjadinya intenitas nyeri dan
gangguan. siklus haid yang
dialami responden.
Hasil uji statistic
menggunakan uji Chi
Square dengan
tingkat kepercayaan
95% (α ≤ 0.05), di
dapati nilai p= 0.023,
yang berarti p<
α=0.05
5. Judul: Oligomenorea Tujuan dari Metode penelitian Hasilnya
The adalah siklus penelitian ini yakni purposive menunjukkan tidak
Relationship menstruasi yang untuk sampling dengan ada hubungan
of Nutritional bermasalah, menganalisis desain cross p = 0,035), stres (nilai
Status, yang disebabkan status gizi, sectional. Populasi p = 0,037) dengan
Physical oleh beberapa aktivitas dalam penelitian ini oligomenore pada
Activity, hal fisik, stres, adalah siswa SMK di remaja SMK desa
Stress, and faktor, termasuk usia Brebes yang terdiri Brebes. Tidak ada
Menarche to status gizi, usia, menarche dari 6 sekolah hubungan menarche
Menstrual aktivitas fisik, hingga sebanyak 66 siswa (p value = 0,147)
Disorder penyakit oligomenore. yang memiliki dengan oligomenore
(Oligomenorr reproduksi riwayat oligomenore. pada remaja sekolah
hea) dan stres. menengah kejuruan di
Penulis: Oligomenore Brebes. Ada
1. Vriska dapat hubungan antara
Roro Sekar menyebabkan status gizi dengan
Arum gangguan oligomenorea pada
2. Ari kesuburan dan remaja di sekolah kota
Yuniastut stres emosional (p nilai = 0,000).
3. Oktia pada pasien. Tidak ada hubungan
Woro Oligomenore aktivitas fisik (p value
Kasmini lebih sering = 0,627), stres (p
Tahun: terjadi pada value = 0,164),
23
2019 remaja menarche (p value =
0,147) dengan
oligomenorea
diremaja di sekolah
kota.
6. Judul: Gangguan mengetahui Desain penelitian ini Didapatkan hasil
Prevalensi menstruasi prevalensi observasional bahwa jumlah siswi
Gangguan merupakan salah gangguan deskriptif dengan yang mengalami
Menstruasi satu masalah menstruasi pendekatan cross gangguan menstruasi
Dan Faktor- ginekologik dan faktor- sectional pada 70 adalah 63 orang
faktor Yang yang faktor yang orang siswi kelas XII (90,0%) dengan
Mempengaruh memerlukan berhubungan SMA Negeri 1 gangguan menstruasi
i Pada Siswi perhatian khusus . Melaya, Jembrana. terbanyak adalah
Peserta Ujian karena sering Data dikumpulkan dismenorea 80,0%
Nasional Di kali berdampak dengan dan disusul oleh PMS
Sma Negeri 1 terhadap menggunakan 70,0%. Didapatkan
Melaya kualitas hidup kuesioner yang diisi usia rata-rata
Kabupaten remaja atau sendiri oleh responden 17,5 tahun
Jembrana dewasa muda responden. Data dengan gangguan
dan dapat dianalisis dengan menstruasi terbanyak
penulis: menjadi menggunakan pada usia 18 tahun
1. Ni Kadek indikator serius komputer dan (45,7%). Sebagian
Diah Satya terjadinya suatu ditampilkan dalam besar responden
Sai Shita penyakit. bentuk narasi dan mengalami menarche
2. Susy tabel. pada usia 11-14 tahun
Purnawati (87,1%). Kebanyakan
dari responden
Tahun: 2016 memiliki status gizi
normal (64,3%),
aktivitas fisiknya
sedentary (64,3%),
dan tingkat stresnya
terkontrol
(52,9%).tidak terdapat
hubungan yang
bermakna antara
status gizi, aktivitas
fisik, tingkat stres,
usia menarche dan
usia dengan gangguan
menstruasi
7. Judul: Peristiwa yang untuk Metode penelitian Sebanyak 6.924
Menstrual paling mencolok mengetahui yaitu studi cross- kuesioner diberikan
pattern and dalam seluruh pola sectional pada dan 4.992 (71%)
menstrual proses pubertas menstruasi sampel berbasis dikembalikan. Seratus
disorders wanita adalah remaja populasi remaja Italia gadis gagal
among datangnya sekolah untuk melaporkan
24
adolescents: menstruasi menengah di berusia 13-21 tahun tanggal lahir mereka,
an update of Italia bersekolah di sekolah sehingga 4.892 subjek
the Italian dan untuk menengah. Hanya dianalisis. Usia rata-
data memperkirak anak perempuan rata anak perempuan
Penulis: an prevalensi yang sudah mulai adalah 17,1 tahun (SD
1. Franco kelainan menstruasi yang ± 1,4);
Rigon siklus diminta untuk usia rata-rata saat
2. Vincenzo menstruasi berpartisipasi. menarche adalah 12,4
De Sanctis pada Informasi (±1,3) tahun, median
3. Sergio populasi ini. dikumpulkan melalui 12,4 tahun (95% CI
Bernasconi kuesioner yang 12,3-12,5).
4. Luigi mencakup item pada Dalam populasi
Bianchin rincian demografis sampel kami, 3,0%
5. Gianni anak perempuan, (95% CI 2,5%-3,4%)
Bona antropometri, dari anak perempuan
6.Mauro kebiasaan merokok memiliki interval
Bozzola dan minum, menstruasi kurang
7. Fabio Buzi penggunaan pil dari 21 hari,
8. Giorgio kontrasepsi, dan sedangkan
Radetti status sosial itu lebih dari 35 hari
9. Luciano ekonomi. di 3,4% (95% CI
Tatò Pertanyaan- 2,9%-3,9%). Sekitar
10.Giorgio pertanyaan 9% anak perempuan
Tonini pada pola menstruasi (95% CI 7,7% -9,4%)
11. Carlo De anak perempuan mengatakan panjang
Sanctis berkaitan dengan interval menstruasi
12. Egle usia mereka saat mereka saat ini tidak
Perissinotto menarche, durasi teratur. Periode
Tahun: menstruasi terakhir perdarahan pendek
2012 interval (<21, 21-35, (<4 hari) dilaporkan
>35 hari, variabel), pada 3,2% dari
hari rata-rata populasi sampel (95%
perdarahan (<4, 4-6, CI 2,7%-3,7%), lama
>6 hari), dan masalah haid (>6 hari) sebesar
menstruasi 19% (95%CI 17,9%-
dan frekuensi 20,1%). Nyeri
mereka. menstruasi
dilaporkan oleh
sekitar 56% dari
sampel. Sekitar 6,2%
dari anak perempuan
(95% CI 5,4%-7,0%)
adalah
menderita dismenore
25
Problems merupakan masalah dilakukan pada 261 esar 70,1%, dan
Among masalah menstruasi mahasiswi. Data prevalensi dismenore
College kesehatan dan perilaku dikumpulkan sebesar 93,6%.
reproduksi yang mencari menggunakan Informasi tentang
Students:
umum terjadi pengobatan. kuesioner terstruktur. Kesehatan reproduksi
Prevalens and dengan sebagian besar berasal
Treatment prevalensi yang dari ibu (65%).
Seeking tinggi terutama Perubahan suasana
Behaviors di kalangan hati/iritabilitas
Penulis: dewasa (88,1%) dan
1. Hoirun muda. Namun, dismenorea (93,5%)
tanda dan gejala adalah gejala
Nisa
gangguan pramenstruasi dan
2. Alkausyari menstruasi sindrom menstruasi
Aziz sering yang paling umum.
3. Erlina diabaikan. Lebih dari separuh
Nasution peserta mengalami
dismenore yang parah
Tahun: (53,2%), namun
perilaku pencarian
2019
medis selama periode
menstruasi sangat
rendah (18,8%).
Peserta tidak mencari
pengobatan karena
menganggap masalah
menstruasi tidak
mengganggu kegiatan
sehari-hari (80,2%)
dan enggan untuk
minum obat (8%).
26
adalah
hormonal, status
gizi, Indeks
Massa Tubuh
(IMT), dan
tingkat stres.
10 Judul: Gangguan Mengetahui Penelitian ini Dismenore adalah
Common menstruasi prevalensi merupakan studi masalah yang paling
menstrual merupakan dan untuk potong lintang yang umum (57,5%),
disorders in penyebab mengevaluas dilakukan pada 215 diikuti oleh
adolescent penting yang i penyebab remaja putri usia 13- menstruasi yang
girls attending menjadi yang 19 tahun yang sedikit (35,35%) dan
a tertiary care perhatian di mendasari berobat 25,2% anak
center kalangan remaja masalah perawatan selama 12 perempuan menderita
putri. menstruasi bulan untuk keluhan gejala pramenstruasi.
Penulis: Kebanyakan pada remaja menstruasi dari Hipotiroidisme
1.Hibina K. P. masalah adalah gadis yang departemen obstetri terlihat pada 2,4%
2. Nishi fisiologis tetapi mencari dan ginekologi, anak perempuan 40%
Roshini K. sedikit memiliki perawatan Pemerintah. menderita anemia.
3. Andrews patologi yang medis. Medical College, Hubungan yang
M. A. mendasari yang Thrissur, pusat signifikan secara
memiliki efek perawatan tersier di statistik ditemukan
Tahun: buruk pada tengah Kerala, India antara hipotiroidisme
2020 kesehatan Selatan. Data dan gambaran
reproduksi masa dianalisis dengan hiperandrogenemia
depan SPSS dengan siklus
software dan p value ketidakteraturan.
<0,05 dianggap Bukti ultrasonografi
signifikan secara morfologi ovarium
statistik. polikistik
diidentifikasi di antara
61,9% anak
perempuan dengan
siklus tidak teratur.
27
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
Nn.P mengatakan siklus menstruasinya pada bulan ini tidak teratur yakni
3. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
1) Menarche : 12 tahun
minggu sekali.
28
3) Lama : 5-6 hari
4. Data Kesehatan
a. Pola nutrisi
29
Nn.P mengatakan makan 1-2 x/hari, kadang-kadang sarapan dan tidak
pernah makan malam karena sedang diet. Makan dengan porsi kecil,
jenis makanan nasi, lauk, kurang suka makan sayur serta minum 6-7
b. Pola eliminasi
c. Aktifitas
dan bermain.
d. Istirahat / Tidur
Nn. P mengatakan jarang tidur siang dan tidur malam 6 - 7 jam per hari.
e. Personal Hygiene
6. Data psikososial
menstruasinya.
30
c. Dukungan keluarga
Keluarga dan kerabat selalu mendukung Nn.P untuk cepat sembuh dan
kembali pulih seperti semula, dimana Nn.P selalu ditemani oleh keluarga
d. Keadaan psikologi
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TB : 150 cm
d. BB : 45 kg
e. TTV :
TD : 100/60 mmHg S : 36,7˚C
N : 80 x/menit R : 20 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, tidak berketombe dan tidak mudah rontok.
2) Muka : Bersih, tidak oedema
3) Mata : Conjungtiva merah muda, sclera putih
4) Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak ada benjolan.
5) Telinga : Simetris, bersih, dan tidak ada serumen.
a. Mulut / gigi / gusi : Bibir kering, bersih, tidak Stomatitis, tidak
caries, tidak bengkak dan tidak berdarah.
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok, tidak ada pembesaran
vena, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
c. Dada dan Axilla
1) Dada : Normal, simetris
2) Mammae
31
a) Membesar : Normal, tidak teraba benjolan abnormal.
b) Simetris : Simetris kanan dan kiri.
3) Axilla
a) Benjolan : Tidak ada
b) Nyeri : Tidak ada
4) Abdomen
a) Benjolan : Tidak ada
b) Nyeri tekan : tidak ada
c) Bekas luka operasi : Tidak ada
5) Genitalia
a) Vulva Vagina
(1) Varices : Tidak ada.
(2) Luka/Kemerahan : Tidak ada
(3) Nyeri : Tidak ada
(4) Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembesaran.
(5) PPV : Terdapat darah menstruasi warna
merah encer dan berbau khas.
b) Anus : Tidak ada Haemoroid.
6) Ektremitas : atas : tidak oedema
: Bawah : tidak oedema, tidak ada
varies
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 04 Januari 2023
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Golongan Darah A+ A, AB, B, O
Hemoglobin 12,2 L : 14 – 18 g/Dl
P : 12 – 16
C. Analisa Data
1. Diagnosa
Nn. P umur 15 tahun dengan gangguan siklus menstruasi (polymenorhoe)
2. Masalah
Cemas dengan menstruasinya saat ini
32
Gangguan pola makan
Anemia
Malnutrisi
E. Tindakan Segera
Tidak ada
F. Rencana Asuhan
- manfaat sarapan
- kebutuhan istirahat
G. Penatalaksanaan
gangguan siklus menstruasi yang terjadi saat ini merupakan hal yang normal
33
sehingga dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Selain itu, diet yang
sedang dijalani Nn. P saat ini membuat stress sehingga turut mempengaruhi
siklus menstruasinya.
pada dirinya (Sarwono, 2018). Kecukupan asupan zat gizi makro, status
gizi, dan stres mempengaruhi siklus menstruasi pada remaja dan status gizi
menstruasi dengan cara mengganti pembalut setiap 4 jam sekali atau jika
yang mengandung protein tinggi dan kaya zat besi serta mengurangi
buah dan sayur merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
34
Rasionalisasi : olahraga rutin dapat membuat tubuh bugar sehingga system
Vitamin C 50 mg 1x/hari
dapat menambah kadar hemoglobin dalam darah selain dari makan sehingga
penyebab lain penyakit pasien jika pengobatan tidak efektif (Candra, 2012).
F. Evaluasi
1. Pasien dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan dan faktor penyebab gangguan
siklus menstruasinya.
reproduksi
35
3. Pasien dapat menjelaskan manfaat konsumsi gizi seimbang dan bersedia untuk
5. Klien sudah paham dan bersedia kontrol ulang jika ada keluhan
36
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang gangguan siklus menstruasi dengan kajian teori
Varney.
pengumpulan data dasar yang lengkap. Data dasar yang dimaksud antara lain riwayat
kesehatan klien dulu dan sekarang, pemeriksaan fisik dan didukung dengan hasil
09.20 WIB dengan keluhan siklus menstruasinya pada bulan ini tidak teratur yakni
pada tanggal 15-19 Desember 2022 dan 12 hari kemudian mengalami menstruasi
kembali pada tanggal 01 Januari 2023 sampai hari ini. Menarche umur 12 tahun dan
kadang-kadang sarapan dan tidak pernah makan malam karena sedang diet
penurunan berat badan. Makan dengan porsi kecil, jenis makanan nasi, lauk, kurang
suka makan sayur serta minum 6-7 gelas/hari jenis air putih dan teh. sedangkan pada
data objektif didapatkan keadaan umum baik, tanda-tanda vital normal dan tidak ada
B. Interpretasi data
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Berdasarkan data dasar yang
31
ditemukan Nn. P mengeluh dengan pola siklus menstruasinya yang terjadi 2 kali
dalam sebulan.
menggambarkan jarak antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama menstruasi
selanjutnya. Pola siklus menstruasi dikatakan normal jika tidak kurang dari 21 hari dan
tidak lebih dari 35 hari. Pada kasus Nn. P menstruasi terjadi pada tanggal 15-19
Desember 2022 dan kembali menstruasi pada tanggal 01 Januari 2022. ini mengartikan
bahwa pola menstruasi Nn. P terjadi kurang dari 21 hari yaitu hanya dalam rentang
waktu 12 hari.
bahwa Nn. P mengalami gangguan pada pola siklus menstruasi. oleh karena itu,
diagnosa yang tepat pada kasus tersebut adalah Nn. P umur 15 tahun dengan gangguan
pada pola makan Nn. P yang tidak teratur dan hanya mau makan makanan tertentu.
Oleh karenanya, kebutuhan Nn. P pada kasus yang dialaminya adalah KIE tentang
gangguan siklus menstruasi, pencegahan anemia dan gizi seimbang pada remaja.
Berdasarkan tinjauan kasus dan kajian materi pada identifikasi diagnosa dan
terjadi hal yang lebih fatal apabila apa yang menjadi masalah aktual tidak segera
Pada kasus Nn. P terjadi gangguan dalam siklus menstruasi dimana menstruasi
berikutnya terjadi dalam waktu kurang dari 21 hari. Polymenorrhea adalah sering
32
menstruasi yaitu jarak siklus menstruasi yang pendek kurang dari 21- hari.
Jika menstruasi datang dalam waktu yang sangat dekat dapat mengakibatkan
penderita mengalami anemia. Selain itu, sesuai dengan hasil pengkajian data dan
pemeriksaan fisik menunjukkan adanya masalah dalam pola makan dan jenis makanan
yang dikonsumsi Nn. P yakni berdasarkan pegakuan Nn. P yang mengatakan makan 1-
2 x/hari, kadang-kadang sarapan dan tidak pernah makan malam karena sedang diet.
Makan dengan porsi kecil, jenis makanan nasi, lauk, kurang suka makan sayur serta
minum 6-7 gelas/hari jenis air putih dan teh. Hal ini dapat mempeercepat terjadinya
anemia pada remaja. Padahal konsumsi menu gizi seimbang dengan perbanyak makan
buah dan sayur merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kadar hemoglobin dalam darah. Mengkonsumsi gizi seimbang juga dapat mengontrol
Jika Nn. P terus menerus memiliki kebiasaan makan yang tidak baik ditambah
kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya. Pada kasus Nn. P tidak
dilakukan antisipasi tindakan segera karena tidak ada data yang membutuhkan
33
E. Rencana Asuhan
Pada kasus Nn. P, rencana asuhan yang pertama akan diberikan yaitu beritahu
Kesehatan genitalia terutama sat menstruasi. Menjaga organ genitalia tetap bersih
remaja. Nn. P mengaku sedang melakukan diet penurunan berat badan dengan makan
hanya 1-2x/ hari, kadang-kadang sarapan dan tidak pernah makan malam. Menurut
Fadli (2021) Pola makan yang salah termasuk diet ketat menjadi penyebab gangguan
siklus menstruasi pada remaja. Hal tersebut akan membuat seseorang kekurangan
seimbang. Pola makan yang salah berujung pada perubahan berat badan yang
Selain itu stres dengan berat badan yang berlebih turut memicu gangguan
Psikologis pada usia remaja dapat mempengaruhi emosi remaja yang dapat
menyebabkan timbulnya stress. Stress pada remaja perempuan salah satunya dapat
p=.016. Hal ini berarti terdapat hubungan antara tingkat stress dengan siklus
menstruasi.
melakukan aktifitas sehari- hari. Kemudian anjurkan Nn. P untuk olahraga rutin 3
34
kali/minggu dengan lama 30 menit. Olahraga rutin dapat membuat tubuh bugar
sehingga system tubuh bekerja dengan baik sehingga dapat mengurangi keluhan
yang dirasakan dan mencegah gangguan haid kembali. selain itu dengan melakukan
aktiiftas fisik seperti olahraga membantu menjaga berat badan tetap stabil.
Edukasi selanjutnya yaitu anjuran untuk istirahat yang cukup. Istirahat yang
cukup dapat memulihkan kesehatan dan konsentrasi sehingga aktifitas selalu terjaga.
digunakan untuk membantu memperbaiki siklus haid dan pendarahan berlebih saat
menstruasi. oleh karena itu rencana asuhan selanjutnya yaitu pemberian terapi
farmakologi.
stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan hormon estrogen dan stadium sekresi
dan menjaga kesuburan. Pada kasus Nn. P terapi farmakologi yang diberikan adalah
pil estradiol yang diminum 1x sehari. terapi lainnya yaitu SF dan vitamin C untuk
pencegahan anemia.
Selanjutnya menganjurkan Nn. P untuk kontrol ulang 1 minggu lagi yaitu pada
F. Penatalaksanaan
karena adanya kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien dan keluarga serta
dukungan, bimbingan dan asuhan dari pembimbing di lahan praktik sehingga rencana
35
Adapun pelaksanaan asuhan yaitu memberitahu hasil pemeriksaan,
menstruasi dengan cara mengganti pembalut setiap 4 jam sekali atau jika pembalut
makan yang mengandung protein tinggi dan kaya zat besi serta mengurangi makanan
manfaat sarapan pagi, olahraga ringan dan istirahat yang cukup. Kemudian memberi
terapi farmakologi untuk menstabilkan hormon dan tablet penambah darah sebagai
Disfungsi ovulasi berjumlah 10-25% dari kasus infertilitas wanita. Gangguan nutrisi
yang berat, penurunan berat badan dan aktivitas yang berat adalah berhubungan
dengan gangguan ovulasi (Purwoastuti dan Walyani, 2015). Oleh karena itu, Nn. P
dijadwalkan kunjungan ulang 1 minggu kemudian jika keluhan bertambah atau tidak
berkurang. Menurut Candra (2021) tujuan dilakukan kunjungan ulang antara lain
Tindakan yang telah dibuat dan tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dengan
36
G. Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah telah terpenuhi sesuai
asuhan apakah sudah efektif dalam pelaksanaannya (Varney, 2019). Adapun evaluasi
yang dimaksud untuk menilai intervensi yang dilakukan pada kasus Nn. P diperoleh
klien dan keluarga mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia
menstruasi.
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
menuju dewasa yang ditandai dengan terjadinya perubahan di dalam tubuh yang
pengkajian tersebut didapat dari pengumpulan data yaitu dari data subjektif dan
objektif pasien di mana dari data pasien yaitu pasien bernama Nn.P dengan
gangguan siklus menstruasi. Data objektif dilihat dari keadaan umum baik
kebidanan Nn. P dengan gangguan siklus menstruasi yang didapat dari data
subjektif dan objektif dari hasil pengkajian. Pada kasus ini Nn.P mengalami
mungkin terjadi pada Nn. P. Hal ini ditunjukkan dari hasil pengkajian data
subjektif yakni keluhan siklus menstruasi pendek dan kebiasaan makan Nn. P
38
4. Penulis telah mampu mengidentifikasi tidak ada tindakan segera terhadap
keluhan Nn.P, hal ini dikarenakan keluhan yang dialami oleh Nn.P merupakan
tepat mengenai keluhan yang dialami dan cara penatalaksanaan yang tepat sesuai
7. penulis telah mampu melakukan evaluasi dari Tindakan asuhan yang telah
dilakukan.
B. Saran
kebutuhannya. KIE tersebut dapat berupa Edukasi dan Motivasi kepada klien
praktik sesuai dengan tujuan kompetensi yang ingin dicapai sehingga mahasiswa
dapat lebih mudah menggali dan menerapkan ketampilan sesuai dengan teori
39
DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, Nurul., Etika Purnama Sari. 2020. Hubungan Tingkat Stress dengan Siklus
Mnestruasi Remaja Putri. jurnal Keperawatan Jiwa, Vol 2, No. 1 Maret 2020
https://e-journal.unair.ac.id/PNJ/article/view/19135/pdf
Astuti, H., Wiyono, J., & Candrawati, E. (2018). Hubungan Perilaku Vaginal Hygiene
Dengan Kejadian Keputihan Pada Mahasiswi Di Asrama putri PSIK Unitri
Malang. Nursing News, 1, 358–368.
Arfiputri, D. S., Hidayati, A. N., Handayani, S., & Ervianti, E. (2018). Risk factors of
vulvovaginal candidiasis in dermato-venereology outpatients clinic of soetomo
general hospital, Surabaya, Indonesia. African Journal of Infectious Diseases,
12(Special Issue 1), 90–94. https://doi.org/10.2101/Ajid.12v1S.13
Badan Pusat Statistik dan Macro Internasional. 2015. Survei Kesehatan Reproduksi
Remaja Indonesia 2015. Jakarta.
Chirenje, Z. M., Dhibi, N., Handsfield, H. H., Gonese, E., Tippett Barr, B., Gwanzura,
L., Latif, A. S., Maseko, D. V., Kularatne, R. S., Tshimanga, M., Kilmarx, P. H.,
Machiha, A., Mugurungi, O., & Rietmeijer, C. A. (2018). The Etiology of Vaginal
Discharge Syndrome in Zimbabwe. Sexually Transmitted Diseases, 45(6), 422–
428. https://doi.org/10.1097/olq.0000000000000771
Ilmiawati Helmi. 2016. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 5, No. 1 Juli 2016:
43–51 https://e-journal.unair.ac.id/JBK/article/download/5794/3705
Katharini, dkk. 2017. Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta; Trans Info Media
Manuaba, Ida Gede, dkk. 2009. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC.
40
Oriza, N., & Yulianty, R. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Keputihan
Pada Remaja Putri di SMA Darussalam Medan. Jurnal Bidan Komunitas, 1(3),
142. https://doi.org/10.33085/jbk.v1i3.3954
Rahmah NF. 2017. Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Personal Kebersihan Genital
Terhadap Kejadian Keputihan pada Santriwati SMAS/MAdi PPM Rahmatul Asri
Enrekang Tahun 2017. Skripsi. Makassar: Universitas Has
Shah, S. K., Shrestha, S., Maharjan, P. L., Karki, K., Upadhayay, A., Subedi, S., &
Gurung, M. (2019). Knowledge and practice of genital health and hygiene among
adolescent girls of Lalitpur Metropolitan city, Nepal. American Journal of Public
Health Research, 7(4), 151–156. https://doi.org/10.12691/ajphr-7-4-4
41