KEBIDANAN INDONESIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharap kankritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Sengkang, 16 April
penyusun
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Belakang...........................................................................................................................4
2,1 tujuan Latar.......................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
2.1 Definisi.............................................................................................................................6
2.2 Standar Kompetensi Bidan...............................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
Kesimpulan...........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan kebidanan mempunyai tujuan yang mulia, melindungi dan mempromosikan
kesehatan perempuan, terutama membantu perempuan hamil dan keluarganya.Pelayanan
yang diberikan agar perempuan dan keluarganya memperoleh penyesuaian emosionaldalam
menghadapi kehamilan dan persalinan, serta menjamin calon ibu
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan informasi yang cukup untuk memasuki masa m
enjadi ibu(motherhood) dengan peran dan tanggung jawab yang benar dan tepat (Pairman, S.
& Picombe,J., 1999). Menyikapi tujuan ini, maka bidan selain bekerja secara mandiri juga
bekerja sama/kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam mengupayakan pelayanan
kebidanan agardapat dilakukan secara paripurna dan berkesinambungan.
Survey tentang kinerja bidan (Tim IBI & AIPKIND, 2010) melalui pendekatan kualitatif
menunjukkan bahwa pada intinya masyarakat mengharapkan bidan yang ramah,terampil dan
tanggap dibidangnya. Mencermati harapan masyarakat tersebut, sudah selayaknya organisasi
profesi dan asosiasi institusi pendidikan kebidanan (IBI dan AIPKIND) menyusunsuatu
standar kompetensi bidan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan kebidanan, agar lulusan yang dihasilkan dapat memberikan pela
yanan kebidanan berkualitas. Standar kompetensi bidan ini disusun berdasarkan body of
knowledge,filosofi dan paradigma pelayanan kebidanan dengan mengacu pada Permenkes
No. 369/ Menkes/ SK/ III/2007, tentang Standar Profesi Bidan, Permenkes No. 161/ Menkes/
PER/ I/ 2010 tentangregistrasi tenaga kesehatan dan Permenkes No 1464/ Menkes/ Per/ X/
2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan serta essential competencies
International Confederation of Midwives (ICM) tahun 2010.
4
2.2 tujuan
Untuk mengetahui definisi tentang standar kompetensi bidan.
Untuk mengetahui standar kompetensi bidan khusunya kompetensi 4-6.
Untuk mengetahui penerapan standar kompetensi bidan dalam praktik lahan khus
usnyakompetensi 4-6.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kompetensi adalah pengetahuan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan
sikapyang harus dimiliki oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan pada
berbagaitatanan pelayanan kesehatan, secara aman, dan tanggung jawab sesuai dengan
standar dengansyarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat (PP IBI, 2004). Kompetensi
tersebutdikelompokkan dalam dua kategori yang merupakan kopetensi minimal yang mutlak
diberikanoleh bidan persalin dan kompetensi tambahan/lanjutan yang merupakan
pengembangan dari pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk mendukung tugas bidan
dalam memenuhi perkembangan iptek (PP IBI,1997). Mengacu pada Permenkes 572 tahun
1996 tentang registrasidan praktik bidan serta memperhatikan kompetensi bidan yang di
susun oleh ICM, pada Februari1999, disusun kompetensi bidan Indonesia dan disahkan pada
KONAS IBI XII di Denpasar Bali.Kompetensi dan wewenang bidan Indonesia terdiri atas
Kompetensi 1-9 dan wewenang bidansesuai pasal 18 Kepmenkes RI No. 900/
Menkes/SK/VII/2002.
1. Pengetahuan Umum, Ketrampilan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Ilmu-ilmu
Sosial,Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Profesional
Kompetensi ke-1: Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan ketrampilan dari ilmu-ilmu
sosial, kesehatan masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu
tinggisesuai dengan budaya, untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.
2. Pra Konsepsi, KB dan Ginekologi
Kompetensi ke-2: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, pendidikan kesehatan
yangtanggap terhadap budaya dan pelayanan menyeluruh di masyarakat dalam rangka
untukmeningkatkan kehidupan keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan kesiapan
menjadiorangtua.
6
3. Asuhan Konseling Selama Kehamilan
Kompetensi ke-3: Bidan memberikan asuhan antenatal yang bermutu tinggi, meliputi :
deteksidini, pengobatan dan rujukan.
4. Asuhan Selama Persalinan dan Kelahiran
Kompetensi ke-5: Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
tinggidan tanggap terhadap budaya setempat.
6. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir
Kompetensi ke-6: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi
barulahir sehat sampai dengan 1 bulan.
7. Asuhan Pada Bayi dan Balita
Kompetensi ke-7: Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi, komprehensif pada bayi
dan balita sehat (1 bulan – 5 tahun).
8. Kebidanan Komunitas
Kompetensi ke-8: Bidan merupakan asuhan yang bermutu tinggi dan komprehensif
padakeluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya setempat.
9. Asuhan pada Ibu/Wanita dengan Gangguan Reproduksi
1. Pengetahuan dasar
1. Fisiologi persalinan.
7
3. Aspek psikologis dan kultural pada persalinan dan kelahiran.
12. Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernafasan, kehangatan dan
pemberianASI/PASI.
13. Pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional bayi baru lahir, jika memungkinkan
antara lainkontak kulit langsung, kontak mata antarbayi dan ibunya bila
dimungkinkan.
18. Indikasi tindakan operatif pada persalinan misalnya gawat janin, CPD.
2. Pengetahuan Tambahan
8
3. Akselarasi dan induksi persalinan.
3. Keterampilan Dasar
17. Menahan uterus untuk mencegah terjadinya inversi uteri dalam kala III.
9
18. Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya.
19. Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar.
27. Memfasilitasi ibu untuk menyusui sesegera mungkin dan mendukung ASI
eksklusif.
4. Keterampilan Tambahan
10
Contoh penerapannya : Bidan harus mengetahui indikator komplikasi persalinan
seperti ketika tali pusat melilit. Biasanya kebanyakan orang awam langsung memotong tali
pusat begitu saja dan tidak menggunakan alat yang steril. Disini bidan juga dituntut untuk
bisa mengetahui manajemen fisiologi dan prinsip manajemen aktif kala III (ketika plasenta
lahir).Bidan harus mempunyai kemampuan untukmemberi pelayanan yang bukan hanya
memprioritaskan materi keuangan. Yang mampu memberi upaya keselamatan atau memberi
ketenangan kepada ibu yang akan bersalin atau pun kepada keluarga yang mendampingi agar
proses persalinan lancar dan tidak terjadi kericuhan atau pun kegelisahan pada kedua belah
pihak. Melakukan tindakan persalinan yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan,
memberikan fasilitas yang memadai dan mendukung.
Contoh penerapannya :
Bidan harus memberikan asuhan menyusui yang benar. Misalnya dengan menerapkan
Rooming in yaitu dimana ibu dan anak tidak dipisahkan setelah persalinan dan bayi
dibersihkan terlebih dulu, dengan bayi ditelungkupkan di dada ibu agar terjadi hubungan
positif antara batin ibu dan anak. Setelah itu berikan teknik menyusui yang benar dengan
posisi simetris antara putting susu dan bayi, jangan sampai hidung tertekan atau tertutup,
karena biasanya kebanyakanorang tidak memperhatikan posisi menyusui sehingga banyak
kejadian bayi meninggal tak terduga akibat posisi menyusui yang tidak benar. Selain itu,
berikan juga pengetahuan tentang pemberian ASI dan mendukung pelaksanaan pemberian
ASI ekslusif yaitu sampai bayi berusia 6 bulan.manfaatnya adalah agar bayi terhindar dari
alergi dan dapat pula meningkatkan kecerdasan bayi, membantu pertumbuhan gigi karena
gerakan menghisap mulut bayi pada payudara sangibu.
Berikan pengetahuan bagaimana dan kapan harus memandikan bayi baru lahir.
Kebanyakan orang langsung meandikannya, sebenarnya untuk mencegah terjadinya
hipotermia bayi dimandikan setelah 4-6 jam setelah ia lahir. Karena dalam tubuh bayi
terdapat putih lemak yang berfungsi untuk melindungi bayi yang sedang transisi dari rahim
ke luar rahim. Lalu, kita jugaharus memberikan penyuluhan tentang pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang normal serta asuhannya.
11
Kondisi bayi baru lahir akan mengalami kebutuhan nutrisi yang bermutu tinggi,
apalagi dengan kondisi dia yang mudah sekali terkena penyakit. Tidak hanya sang ibu saja
yang harusmemenuhi kebutuhan nutrisinya, maka peran bidan disini yaitu dengan melakukan
pendekatan pada sang ibu dan keluarga agar klien lebih peduli akan perkembangan sang bayi,
apalagi dimasa yang emas ini
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan kita sebagai bidan bisa menguasai standar kompetensi bidan yang
berlaku.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://rhennynouvizani.wordpress.com/2012/11/25/kompetensi-bidan-di-indonesia
14