Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI PADA BALITA

Yang membuat,

Yuni nur indriani


190101020

Mengetahui,

CI Lahan Praktek, CI Akademik,

…………………….. …………………...
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

GIZI PADA BALITA

Judul : Gizi Pada Balita

Materi : Gizi Pada Balita

Sasaran : Keluarga Balita

Hari/Tanggal : Jumat, 11 Maret 2022

Waktu : 14.50 – 15.10 WIB

Waktu : 20 Menit

Tempat : Rumah responden

Penyuluh : Yuni nur indriani

A. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang Gizi Pada Balita,

keluarga mampu memahami tentang gizi pada balita.

B. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu kali diharapkan peserta penyuluhan mampu:

1. Memahami tentang pengertian gizi

2. Memahami tentang klasifikasi status gizi

3. Memahami jenis makanan untuk balita

4. Memahami pola pemberian makanan pada balita

5. Memahami tentang pengaturan makanan anak usia 1-5 tahun

C. Sasaran

Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan pada keluarga balita


D. Materi (terlampir)

1. Pengertian nutrisi

2. Klasifikasi status gizi

3. Jenis makanan untuk balita

4. Pola pemberian makanan pada balita

5. Pengaturan makanan untuk anak usia 1-5 tahun

E. Metode

Ceramah dan Tanya jawab

F. Media

Leaflet dan materi SAP

G. Proses Kegiatan

N
Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens
O

1. 3 Menit Pembukaan :

 Mengucapkan Salam  Menjawab salam

 Menyebutkan nama  Mendengarkan

 Menjelaskan tujuan Penyuluhan  Mendengarkan

 Menyebutkan materi yang akan

diberikan

 Kontrak waktu

2. 10 menit Pelaksanaan :

 Menyampaikan materi  Mendengarkan

 Menjelaskan pengertian nutrisi penjelasan dari


 Menjelaskan klasifikasi status gizi penyuluh

 Menjelaskan jenis makanan untuk

balita

 Menjelaskan pola pemberian

makanan pada balita

 Menjelaskan pengaturan makanan

untuk anak usia 1-5 tahun

Tanya jawab

 Memberikan kesempatan pada  Bertanya

keluarga untuk bertanya

3. 5 menit Evaluasi :

 Mengevaluasi dengan  Menjawab

Memberikan pertanyaan pertanyaan

4. 2 menit Penutup :

 Menutup pertemuan dengan  Mendengarkan

menyimpulkan materi yang telah di

bahas

 Memberikan salam penutup  Menjawab salam

H. Evaluasi

1. Proses, diharapkan :

 Berjalan dengan baik tanpa hambatan karena penyampaian tepat waktu sesuai

kontrak.

 Peserta mendengarkan selama kegiatan penyuluhan dilakukan.


2. Hasil, diharapkan :

 Peserta mendengarkan dan mengerti tentang materi yang telah disampaikan.


MATERI PENYULUHAN GIZI

PADA BALITA

A. Pengertian Status Gizi Balita

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat

dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi

dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih

(Almatsier, 2005). Menurut Arsad (2006) status gizi balita adalah keadaan kesehatan anak

balita yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik energi dan zat-zat gizi lain yang

diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antropometri.

B. Klasifikasi Status Gizi Balita

Pengukuran baku antropomentri yang sekarang digunakan di Indonesia adalah WHO-

NCHS. Menurut Harvard dalam Supariasa 2002, klasifikasi status gizi dapat dibedakan

menjadi empat yaitu:

1. Gizi lebih (Over weight)

Gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan

sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan (Almatsier, 2005).

Kelebihan berat badan pada balita terjadi karena ketidakmampuan antara energi

yang masuk dengan keluar, terlalu banyak makan, terlalu sedikit olahraga atau

keduanya. Kelebihan berat badan anak tidak boleh diturunkan, karena penyusutan

berat akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan

(Arisman, 2007).

2. Gizi baik (well nourished)


Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup

zat-zat gizi yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan

fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada

tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2005).

3. Gizi kurang (under weight)

Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih

zat-zat esensial (Almatsier, 2005).

4. Gizi buruk (severe PCM)

Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan

nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-

rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di

Indonesia, kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi utama

yang banyak dijumpai pada balita (Lusa, 2009).


Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2011)

C. Jenis Makanan Untuk Balita

1. Usia 9 – 12 bulan.

Selain ASI, berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/

daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak.

2. Usia 12 – 24 bulan

Selain ASI, berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/

daging sapi/ wortel/  bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak.

3. Usia 2 tahun lebih

Berikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.

Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari.

D. Pola Pemberian Makanan Pada Balita

1. Usia 9 – 12 bulan.

Makanan diberikan 3 kali sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi dan mulai

diperkenalkan makanan yg kental. Usia 1 th mulai diperkenalkan dengan pola

makan kebiasaan keluarga.

2. Usia 12 – 24 bulan

Pada usia 1-5 tahun hal yg menggembirakan adalah bermain dan memanfaatkan

momen ini untuk menyuapkan makanan.

3. Usia 2 tahun lebih

Usia 2-3 tahun berikan makanan yang biasa. Makanan tersebut diberikan 3 kali

sehari. Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua

dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah:


a. Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan

sambil mengajaknya bermain.

b. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri.

c. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis

makanan tertentu.

d. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu

besar.

e. Kurangi frekuensi minum susu, dianjurkan 2x sehari saja.

E. Pengaturan Makanan Untuk Anak usia 1-5 Tahun

Dalam memenuhi kebutuhan gizi usia 1-5 tahun hendaknya digunakan kebutuhan

prinsip sebagai berikut :

1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok,

minyak, zat lemak serta gula.

2. Berikan sumber protein hewani dan nabati

3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan makanan lain

yang diterima anak.

4. Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan semacamnya,

diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.

Makanan anak usia 1 tahun belum banyak berbeda dengan makanan waktu usia

kurang dari 1 tahun. Sebagaimana dijelaskan bahwa anak disapih lebih baik pada umur 2

tahun sehingga pada umumnya diatas 1 tahun ASI masih diberikan pada anak.

Pada umumnya makanan masih berbentuk lemak baik nasi, sayur dan lauk pauk serta

daging hendaknya dimasak sedemikian rupa sehingga anak mudah mengunyah dan mudah
mencerna, anak pun mulai diajak makan bersama-sama keluarga yaitu makan pagi, siang

dan malam.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai