Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Gizi Bayi


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan Pada Bayi.
Tempat : Rumah warga
Sasaran : Ibu yang Memiliki Bayi
Waktu : 15 Menit
Tanggal : Senin, 11 juli 2022
Pembicara : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Megarezky Makassar

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan, sasaran dapat memahami tentang Pentingnya Pemberian
Makanan Tambahan Pada Bayi.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan sasaran diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Pengertian Makanan Tambahan.
2. Menyebutkan Manfaat Makanan Tambahan.
3. Menyebutkan Waktu Memulai Pemberian Makanan Tambahan.
4. Menyebutkan Makanan Tambahan yang Baik.
5. Menyebutkan Macam-Macam Bahan Makanan Tambahan.

C. Materi
1. Pengertian Makanan Tambahan.
2. Manfaat Makanan Tambahan.
3. Waktu Memulai Pemberian Makanan Tambahan.
4. Makanan Tambahan yang Baik.
5. Macam-Macam Bahan Makanan Tambahan.

D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab.

E. Media
1. Leafleat
F. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan
(menit)
Penyuluh Peserta
1. Perkenalan dan 2 Menit 1.Mengucapkan salam. 1. Menjawab salam
Pembukaan 2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Menyebutkan materi yang 3. Mendengarkan
diberikan.
2. Inti 10 Menit Menjelaskan materi Menyimak dan
penyuluhan: memperhatikan.
1. Pengertian Makanan
Tambahan.
2. Manfaat Makanan
Tambahan.
3. Waktu Memulai Pemberian
Makanan Tambahan.
4. Makanan Tambahan yang
Baik.
5. Macam-Macam Bahan
Makanan Tambahan.
3. Penutup 3 Menit 1. Tanya Jawab 1. Bertanya dan
2. Menyimpulkan menjawab
3. Mengucapkan salam 2. Menyimpulkan
penutup 3. Menjawab salam

G. Sumber Bacaan
Harahap, Aminudin.2000.http://www.slideshare.net/aminudinharahap/sap-pmt — diunduh
Oktober 2014
WHO. 2003. Pemberian Makanan Tambahan Makanan Untuk Anak Menyusu. Jakarta:
EGC
H. Evaluasi
Cara : Lisan
Jenis : Pertanyaan Terbuka
Waktu : Setelah dilakukan Penyuluhan
Soal :
1. Jelaskan pengertian makanan tambahan !
2. Sebutkan manfaat makanan tambahan !
3. Sebutkan kapan waktu memulai pemberian makanan tambahan !
4. Sebutkan makanan tambahan yang baik !
5. Sebutkan macam-macam bahan makanan tambahan !
Lampiran Materi

PENTINGNYA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI

A. Pengertian Makanan Tambahan


Pemberian makanan tambahan berarti memberi makanan lain selain ASI. Makanan lain
ini disebut makanan tambahan. Selama periode pemberian makanan tambahan, seorang bayi
perlahan-lahan terbiasa memakan makanan keluarga. Pada akhir periode ini (biasanya sekitar
usia 2 tahun), ASI sudah digantikan seluruhnya dengan makanan kelurga, walaupun seorang
anak kadang-kadang masih ingin menysusu untuk kenyamanan.
Ada 2 jenis makanan tambahan:
1. Makanan yang dibuat khusus dan
2. Makanan keluarga sehari-hari yang dimodifikasi agar mudah dimakan dan mengandung
cukup nutrien.
Sebagai contoh:
Seorang ibu membuat bubur secara khusus untuk bayinya sementara anggota keluarga
yang lain makan rebusan singkong dan kacang tanah. Ketika anak bertambah sedikit usianya,
ibu akan memberikan singkong rebus yang dilumatkan. Pelumatan akan mengubah
konsistensi makanan keluarga, sehingga mudah dimakan oleh anak. Makanan keluarga juga
dapat dimodifikasi dengan menambahkan suatu ekstra, sebagai contoh menambahkan
sepotong mangga untuk memberikan vitamin A ekstra, atau hati untuk memberi zat besi
ekstra, dan minyak atau margarin untuk memberi energy ekstra.

B. Manfaat Makanan Tambahan


Pada saat bayi tumbuh dan menjadi lebih aktif, akan dicapai usia tertentu ASI saja tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Dengan demikian makanan tambahan
diberikan untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi total pada anak dengan jumlah
yang didapatkan dari ASI. Energy yang dibutuhkan oleh seorang anak meningkat pada saat
anak bertambah usianya, bertambah ukuran badannya, dan bertambah aktif.
Ini berarti:
1. Makanan tambahan diperlukan untuk mengisi kesenjangan energy.
2. Jumlah makanan yang dibutuhkan meningkat sewaktu anak bertambah usianya.
3. Jika kesenjangan tidak di isi, anak akan berhenti pertumbuhannya, atau tumbuh dengan
lambat.

C. Waktu Memulai Pemberian Makanan Tambahan


Makanan tambahan harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat cukup energy
dan nutrien dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan tambahan mulai diberikan antara
usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan syaraf di dalam mulut bayi cukup berkembang untuk
mengunyah, menggit, dan memamah. Sebelum usia 6 bulan, bayi akan mendorong makanan
keluar dari mulutnya karena mereka tidak dapat mengendalikan gerakan lidahnya secara
penuh. Pada usia 6 bulan lebih mudah untuk memberikan bubur kental, sup kental dan
makanan yang dilumatkan, karena anak :
1. Dapat mengendalikan lidahnya lebih baik.
2. Mulai melakukan gerak mengunyah ke atas dan kebawah
3. Mulai tumbuh gigi
4. Suka memasukkan sesuatu kedalam mulutnya
Pada usia ini juga system pencernaan sudah cukup matang untuk mencerna berbagai
makanan. Memulai pemberian makanan terlalu dini atau terlalu lambat, keduanya tidak
diinginkan. Tanda bahwa seorang anak sudah siap untuk menerima makanan tambahan adalah
bahwa anak tersebut :
1) Sekurangnya berusia 6 bulan
2) Sering mendapat ASI tetap tampak lapar segera sesudahnya
3) Tidak mengalami penambahan berat badan yang adekuat.
Seorang anak harus diberi ASI sekurang-kurangnya sampai 4 bulan dan jika
memungkinkan sampai 6 bulan. ASI memberi semua kebutuhan energy dan nutrien yang
diperlukan untuk tumbuh sehat. ASI mengandung bahan anti infeksi yang melindungi anak
dari diare dan penyakit lain.
Memberi makanan tambahan terlalu cepat berbahaya karena :
1. Seorang anak belum memerlukan makanan tambahan saat ini, dan makanan tersebut dapat
menggantikan ASI. Jika makanan diberikan, anak akan minum ASI lebih sedikit dan ibu
pun memproduksinya lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi anak.
2. Anak mendapat factor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga risiko infeksi meningkat.
3. Risiko diare juga meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
4. Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya berkuah atau
berupa karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan ini memang membuat lambung penuh,
tetapi memberi nutrient lebih sedikit dari pada ASI, sehingga kebutuhan anak tidak
terpenuhi.
5. Ibu mempunyai risiko lebih tinggi untuk hamil kembali jika jarang menyusui.

Memulai pemberian makanan tambah anter lalu lambat juga berbahaya, karena:
1. Anak tidak mendapat makanan ekstra yang dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan
energy dan nutrien.
2. Anak berhenti pertumbuhannya, atau tumbuh lambat.

D. Makanan Tambahan yang Baik


Makanan tambahan yang baik adalah:
1. Kaya energi, protein, dan mikro nutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A,
vitamin C dan asam folat)
2. Bersih dan aman:
1) Tidak ada pathogen (misalnya tidak ada bakteri penyebab penyakit atau organisme
berbahaya lainnya)
2) Tidak ada bahan kimia berbahaya atau toksin
3) Tidakadapotongantulangatau b again yang keras yang membuatanaktersedak
4) Tidak terlalu panas
3. Tidak terlalu pedas atau asin
4. Mudah dimakan oleh anak
5. Di sukai anak
6. Tersedia di daerah yang dapat di jangkau dan harganya terjangkau
7. Mudah disiapkan.

E. Macam-Macam Bahan Makanan Tambahan


Macam-macam bahan makanan yang dapat dijadikan makanan tambahan untuk bayi adalah:

1. Kentang, Umbi-Umbian.
Makanan bayi tak harus berupa nasi tim saja. Bisa dimulai pemberiannya pada usia 6 atau
7 bulanan (saat dimulainya pemberian Makanan Pendamping ASI). Sumber karbohidrat lain
seperti beras dan terigu, kentang, ubi, jagung, roti gandum boleh saja diberikan.

2. Ikan Air Tawar atau Ikan Laut.


Selain tinggi protein, ikan memiliki kandungan lemak tak jenuh yang sangat bermanfaat
bagi pembentukan otak bayi. Baik ikan air tawar maupun ikan laut seperti tuna, tengiri,
makarel, dan kakap besar dapat diberikan kepada bayi usia 9 bulan ke atas. Pengolahannya
bisa di tim, di panggang, di tumis, atau di pepes.
3. Telur Ayam.
Telur merupakan makanan kaya protein. Namun, pemberian telur kepada bayi terutama
bagian putihnya, sering memicu alergi. Jadi kalau pun ingin menyajikan menu telur berikan
kuning telur nya saja, itu pun setelah bayi usia 7 bulan. Sementara putih telur umumnya
direkomendasi baru setelah usia bayi di atas 9 bulan.

4. Buah-buahan.
Buah yang paling sering diberikan kepada bayi di awal pemberian MPASI adalah pisang.
Namun, bukan berarti pisang adalah buah terbaik. Banyak alternatif buah yang dapat
diberikan, seperti pepaya, pir, apel, melon, semangka, mangga, avokad, dan jeruk. Sampai
usia 7 bulan sebaiknya buah, kecuali avokad, diberikan setelah dikukus sebentar atau direbus
dengan sedikit air, lalu dilumatkan menjadi seperti saus dengan atau tanpa susu.

5. Keju.
Keju dapat diberikan kepada bayi mulai usia 7 atau 8 bulan. Kandungannya tidak berbeda
jauh dari susu ternak, yakni protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Anda mungkin juga menyukai