Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA)

Pokok Bahasan : Penyuluhan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)

Sasaran : Ibu Balita

Waktu : 09.00

Hari/Tanggal :

Tempat : Posyandu

Penyuluh : Mahasiswa Jurusan Gizi

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaikatau yang paling sempurna bagi
bayi. Pemberian ASI secara eksklusif (0-6 bulan) dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM). Namun dengan bertambahnya umur
bayi, bertambah pula kebutuhan akan zat-zat gizi. Oleh karena itu untuk
memenuhi kebutuhan zat gizinya ketika memasuki usia 6 bulan, bayi sudah
bisa diberi makanan pendamping ASI (MP ASI). Pada usia 6 bulan selain
karena saluran pencernaanya telah siap, reflek bayi untuk menerima makanan
juga telah berkembang dengan cukup baik.

B. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta mampu memahami
pentingnya pemberian MP ASI dan dapat meningkatkan keterampilan dalam
pemberian MP ASI

C. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan peserta:
1. Dapat menjelaskan pengertian MP ASI dengan benar tanpa melihat buku
2. Dapat menyebutkan 3 manfaat MP ASI dengan benar tanpa melihat buku
3. Dapat menyebutkan 3 syarat-syarat MP ASI dengan benar tanpa melihat
buku
4. Dapat menjelaskan tekstur dan frekuensi MP ASI dengan benar tanpa
melihat buku
5. Dapat menjelaskan dampak pemberian MP ASI yang tidak tepat dengan
benar tanpa melihat buku

D. Materi
1. Pengertian MP ASI
2. Manfaat MP ASI
3. Syarat-syarat MP ASI
4. Tekstur dan frekuensi MP ASI
5. Dampak pemberian MP ASI yang tidak tepat

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Media
Leaflet

G. Organisasi
1. Pemateri / pembicara
2. Fasilitator
3. Peserta
H. Susunan Acara

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan : - Menjawab salam
1. Mengucap salam - Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 25 menit Pelaksanaan : - Mendengarkan
1. Menjelaskan Pengertian - Memperhatikan
MP ASI
2. Menjelaskan Manfaat MP
ASI
3. Menjelaskan Syarat-
syarat MP ASI
4. Menjelaskan Tekstur dan
frekuensi MP ASI
5. Menjelaskan Dampak
pemberian MP ASI yang
tidak tepat
3. 15 menit Penutup : - Mendengarkan
1. Menyimpulkan materi - Bertanya
yang telah disampaikan - Menjawab salam
2. Tanya jawab
3. Menutup acara dan
mengucapkan terima
kasih
4. Mengucap salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. P embuatan SAP tujuh hari sebelum penyuluhan
b. Kontrak waktu dan tempat dengan masyarakat dan kepala desa 3 hari
sebelum penyuluhan
c. Penyuluh dapat menyediakan media atau alat-alat sesuai yang
diharapkan
2. Evaluasi Proses
Peserta
a. Peserta antusias dengan penyuluhan
b. Peserta aktif bertanya saat diberi kesempatan untuk bertanya
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum acara selesai

Penyuluh

a. Bisa memfasilitasi jalanya penyuluhan


b. Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian MP ASI dengan benar tanpa
melihat buku
b. Peserta dapat menyebutkan 3 manfaat MP ASI dengan benar tanpa
melihat buku
c. Peserta dapat menyebutkan 3 syarat-syarat MP ASI dengan benar
tanpa melihat buku
d. Peserta dapat menjelaskan tekstur dan frekuensi MP ASI dengan benar
tanpa melihat buku
e. Peserta dapat menjelaskan dampak pemberian MP ASI yang tidak
tepat dengan benar tanpa melihat buku

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian MP ASI
Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan dan minuman
yang mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berusia 6-
24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes RI, 2006).
Tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah untuk menambah energi
dan zat-zat gizi yang diperlukan bayi karena ASI tidak dapat memenuhi
kebutuhan bayi secara terus menerus. (Diah dan Rina, 2000). Selain itu MP
ASI juga sebagai pelengkap makanan tambahan untuk melatih dan
membiasakan anak terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian hari.
Peranan makanan tambahan sama sekali bukan untuk menggantikan ASI
melainkan untuk melengkapi ASI. Pemberian MP ASI yang cukup dalam hal
kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode baduta.

B. Manfaat MP ASI
Menurut Aldeska, 2017
1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan mencium serta
melakukan adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi
4. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi

C. Syarat-syarat MP ASI
Menurut Diah dan Rina, 2000:18, makanan tambahan untuk anak sebaiknya
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bersifat padat gizi, memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai
usia
2. Memiliki nilai suplementasi yang baik, cukup vitamin dan mineral
3. Macam makanan yang diberikan disesuaikan dengan pola menu seimbang
4. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan
keadaan faali anak
5. Dapat diterima oleh-alat pencernaan anak dengan baik
6. Bahan makanan yang digunakan tersedia di daerah setempat.
7. Selalu memperhatikan higienitas makanan maupun lingkungan. Makanan
harus bersih dan bebas dari kuman

D. Tekstur dan frekuensi dari Makanan pendamping ASI


menurut Angga, 2016
1. Usia 6 bulan
- Memperkenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan
lumat (tekstur makanan cair dan lembut)
- Pada waktu awal MP ASI diberikan, pastikan tekstur MP ASI tidak
terlalu cair atau encer. Hal ini dapat dilihat ketika sendok dimiringkan
bubur tidak langsung tumpah
- Contoh : bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang dihaluskan,
bubur sumsum, nasi tim saring
- ASI tetap diberikan dimana ASI diberikan terlebih dahulu kemudian
makanan pendamping ASI.
- Frekuensi pemberian : 2-3 kali sehari makanan lumat
- Jumlah setiap kali makan : 2-3 sendok makan penuh setiap kali
makan, secara bertahap ditingkatkan sampai 1/2 mangkuk berukuran
250 ml setiap kali makan

2. Usia 7-8 Bulan :


- Bisa diperkenalkan dengan tekstur makanan yang lebih kasar, yaitu
bubur tim saring
- Makanan sumber protein contohnya seperti ikan bisa diperkenalkan
pula pada usia ini
- Setelah secara bertahap diberikan tim saring, bayi bisa dikenalkan
dengan nasi tim tanpa disaring

3. Usia 9-10 bulan


- Memberikan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lunak
atau lembik (dimasak dengan banyak air dan tampak berair ) atau
dicincang yang mudah ditelan anak
- Bayi juga sudah bisa diberikan bubur saring
- Contoh : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri
- Untuk makanan selingan yang dapat dipegang anak diberikan di
antara waktu makan lengkap
- ASI masih tetap diberikan.
- Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan lembek + 1-2 kali
sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi +
Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : ½ sampai dengan ¾
mangkuk berukuran 250 ml

4. Usia 11-12 Bulan :


- Bayi sudah bisa diberikan nasi tim
- Pada usia 12 bulan bisa diperkenalkan makanan dewasa tanpa
pemberian penguat rasa tambahan

5. Usia 12-24 Bulan


- Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa
disebut dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa
- Menghindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ
pencernaan, seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu
asam atau berlemak.
- Finger snack atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies,
nugget atau potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk
melatih keterampilan dalam memegang makanan dan merangsang
pertumbuhan giginya
- Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua
tahun.
- Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga + 1-2 kali
sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi +
Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : semangkuk penuh
berukuran 250 ml

Perhatikan !

Sumber : IDAI

E. Dampak pemberian MP ASI yang tidak tepat


1. Pemberian MP ASI secara dini
Dampak secara langsung :
- Gangguan pencernaan seperti diare, sulit BAB (Buang Air Besar),
muntah
- Gangguan menyusui seperti mengurangi keinginan bayi untuk
menyusu sehingga frekuensi dan kekuatan bayi menyusu berkurang
yang berakibat produksi ASI juga berkurang
- Meningkatkan resiko terkena infeksi (penyakit menular)

Dampak jangka panjang :


- Peningkatan berat badan (obesitas) dan alergi makanan. Obesitas ini
bisa berlanjut hingga usia dewasa nanti
- Gangguan pertumbuhan. Bila makanan yang diberikan kurang
bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi
Protein)

2. Pemberian MP ASI yang terlambat


- Menyebabkan bayi sulit untuk menerima makanan pendamping
- Menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi. Energi dan zat-
zat gizi yang dihasilkan ASI tidak mencukupi lagi kebutuhan bayi
setelah berusia 6 bulan (Angga,2016).
DAFTAR PUSTAKA

Aldeska, J. 2017. Tuuan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI)untuk


Bayi. (https://resepmpasi.com/2017/12/10/tujuan-pemberian-makanan-
pendamping-asi-mp-asi-untuk-bayi/), diakses tanggal 21 September 2019

Angga. 2016. Gizi Seimbang Untuk Baduta (Bayi dibawah Dua Tahun).
(http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-anak-0-2-tahun), diakses tanggal 21
September 2019

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Umum Pemberian


Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Lokal. 2006. Jakarta: Dpartemen
Kesehatan Republik Indonesia

Diah, K. dan Rina, Y. 2000. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta:


Puspa Swara

Indozone.id. (2018). Menkes Sebut Untuk Mengurangi Stunting, Baiknya


Konsumsi Daun Kelor. Retrieved Maret 19, 2019, from
https://www.indozone.id/health/menkes-sebut-untuk-mengurangi-stunting-
baiknya-konsumsi-daun-kelor

Krisnadi, A. D. (2015). Kelor Super Nutrisi. Morindo.

Nurcahyati, E. (2014). Khasiat Dahsyat Daun Kelor: Membahas tentang manfaat


dan khasiat yang terdapat dalam daun kelor. Jakarta: Jendela Sehat.

Anda mungkin juga menyukai