Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kebutuhan nutrisi pada anak diare


Sasaran : ibu dan keluarga pasien
Hari/ Tanggal : Rabu / 11 Maret 2020
Waktu : 30 menit
Tempat : RS Pertamina Cirebon

1. Karakteristik Peserta
a. Jumlah Peserta : 3 orang
b. Sasaran : Keluarga pasien
2. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu dan keluarga dapat
mengetahui tentang kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh anak
saat sedang diare.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan Peserta dapat
menjelaskan pengertian nutrisi, Peserta dapat menjelaskan kebutuhan
nutrisi anak saat diare, Peserta dapat menjelaskan nutrisi yang
direkomendasikan saat diare, Peserta dapat menjelaskan nutrisi yang
tidak dianjurkan saat anak diare.
3. Materi Penyuluhan
Terlampir
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5. Media
a. Leaflet
6. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Kegiatan Waktu


.
1. Pembukaan Mengucap salam 5 menit
Perkenalan
Pendekatan dengan pesarta
Menggali pengetahuan ibu tentang
Diare.
2. Pengembangan Membagikan leaflet 20 menit
Menjelaskan tentang pengertian
nutrisi, kebutuhan nutrisi pada
anak yang mengalami diare,
makanan yang dianjurkan saat
anak diare, makanan yang tidak
dianjurkan saat anak diare.
Memberi kesempatan peserta
untuk bertanya.
Diskusi
3. Penutup Menyimpulkan hasil penyuluhan 5 menit
Ucapan terima kasih dan salam
Penutup
MATERI PENYULUHAN

A. DEFINISI
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme
untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman
terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.

B. KEBUTUHAN NUTRISI SAAT DIARE


Pemberian makanan harus diteruskan selama diare dan ditingkatkan
setelah sembuh. Tujuannya adalah memberikan makanan kaya nutrient sebanyak
anak mampu menerima. Meneruskan pemberian makanan akan mempercepat
kembalinya fungsi usus yang normal, termasuk kemampuan menerima dan
mengabsorpsi berbagai makanan.  Makanan yang diberikan pada anak diare
tergantung kepada umur, makanan yang disukai, dan pola makan sebelum sakit
serta budaya setempat.
Jaga kebersihan makanan dan minuman, berikan ASI eksklusif minimal 6
bulan karena ASI mengandung immunoglobulin. Beri cairan tambahan (sebanyak
anak mau). Jelaskan kepada ibu untuk memberi ASI lebih sering dan lebih lama
pada setiap kali pemberian.
Jika anak biasanya tidak diberi ASI, lihat kemungkinan untuk relaktasi
(yaitu memulai lagi pemberian ASI setelah dihentikan) atau beri susu formula
yang biasa diberikan. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan
makanan padat, beri makanan yang disajikan secara segar – dimasak, ditumbuk
atau digiling. Berikut adalah makanan yang direkomendasikan:
1. Sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung dicampur dengan
kacang-kacangan, sayuran dan daging/ikan, jika mungkin, dengan 1-2 sendok
teh minyak sayur yang ditambahkan ke dalam setiap sajian.
2. Makanan Pendamping ASI lokal yang direkomendasikan dalam pedoman
Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di daerah tersebut.
3. Sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan pisang dapat diberikan untuk
penambahan kalium.
4. Bujuk anak untuk makan dengan memberikan makanan setidaknya 6 kali
sehari. Beri makanan yang sama setelah diare berhenti dan beri makanan
tambahan per harinya selama 2 minggu.

C. NUTRISI SAAT DIARE


Sebaiknya berikan makanan lunak ke anak agar sistem pencernaan anak
tidak terlalu bekerja keras untuk dapat mencerna makanan. Berikan anak makanan
seperti:
1. Pisang dan air degan
2. Nasi tim atau bubur nasi
3. Roti
4. Daging, ayam, ikan yang direbus atau dipanggang
5. Telur matang
6. Sayuran matang yang tidak mengandung banyak serat, seperti wortel
7. Kentang rebus atau panggang

D. MAKANAN YANG SEBAIKNYA TIDAK DIBERIKAN KEPADA ANAK


YANG DIARE

1. Sebaiknya anak tidak diberikan makanan yang digoreng, berminyak, produk


olahan, dan fast food saat anak diare. Makanan tersebut membutuhkan kerja
yang lebih bagi sistem pencernaan untuk mencernanya. Selain itu, sebaiknya
hindari makanan yang menyebabkan perut anak bergas, seperti brokoli, kol,
asparagus, kacang-kacangan, buncis, dan lainnya.

2. Hindari juga minuman dan makanan yang mengandung kafein, seperti kopi,
teh, dan cokelat, serta minuman yang mengandung soda.

Anda mungkin juga menyukai