Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

” PEMBERIAN MAKANAN SELAMA ANAK SAKIT DAN SEHAT”


Di Posyandu Balita Puskesmas Maospati

Disusun oleh :
SHINTA NIKMAH SABILA
NIM. P27824217036

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEBIDANAN KAMPUS MAGETAN
MAGETAN
TAHUN 2019

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Kuliah : Kesehatan Masyarakat


Topik : Anjuran pemberian makanan selama anak sakit dan sehat
Sub topik : Kesalahan orang tua dalam memberi makan anak
Sasaran : Ibu- dan keluarga pasien di Posyandu Balita Puskesmas maospati
Tempat : Puskesmas Maospati
Hari/Tanggal : Jumat, 17 Mei 2019
Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, ibu dan keluarga dapat mengetahui bagaimana
pemberian makanan selama anak sakit dan sehat.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan ibu dapat :
1. Menyebutkan cara pemberian makanan selama anak sakit dan sehat
2. Menjelaskan Kesalahan orang tua dalam memberi makan anak

III. SASARAN
Ibu dan keluarga di Posyandu Balita Puskesmas maospati

IV. MATERI
1. Pengertian Nutrisi
2. Kesalahan orang tua dalam memberi makan anak
3. Cara Pemberian Makan Selama Anak Sakit dan Sehat.

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. MEDIA

2
I. Leaflet

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu Balita
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
 Ibu mengetahui tentang Cara Pemberian Makan Selama Anak Sakit dan
Sehat.
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang ibu.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN


PESERTA
1. 3 Pembukaan :
Menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan :

3
menit  Menjelaskan tentang Cara  Memperhatikan
Pemberian Makan Selama
Anak Sakit dan Sehat.  Memperhatikan
 Menjelaskan tentang
Kesalahan orang tua dalam  Bertanya dan
memberi makan anak menjawab
pertanyaan yang
 Memberi kesempatan kepada diajukan
peserta untuk bertanya.

3. 10 Evaluasi :
menit  Menanyakan kepada peserta  Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.
4. 2 Terminasi :
menit  Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam

4
Materi Penyuluhan

CARA PEMBERIAN MAKAN SELAMA ANAK SAKIT DAN SEHAT

1. Umur 0 – 6 Bulan
 Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari, siang maupun malam.
 Jarngan diberikan makanan atau minuman lain selain ASI

2. Umur 6 – 8 bulan
 Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari, siang maupun malam.
 Beri makanan pendamping ASI 2 kali sehari, tiap kali 2 sendok makan
 Pemberian makanan pendamping ASI dilakukan setelah pemberian ASI
 Makanan pendamping ASI adalah :
 Bubur saring ditambah kuning telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.

3. Umur 9 – 12 Bulan
 Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak
 Berikan bubur nasi ditambah telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging
sapi/ wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak.
 Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan
sebagai berikut :
Umur 6 Bulan : 6 sendok makan
Umur 7 Bulan : 7 sendok makan
Umur 8 Bulan : 8 sendok makan
Umur 9 Bulan : 9 sendok makan
Umur 10 Bulan : 10 sendok makan
Umur 11 Bulan : 11 sendok makan
 Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan
seperti : bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.

5
4. Umur 12 – 24 Bulan
 berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai keinginan anak
 Berikan nasi lembek yang ditambah
telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging sapi/wortel/bayam/kacang
hijau/santan/minyak.
 Berikan makan tersebut 3 kali sehari
 Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan
seperti:
 Bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.

5. Umur 2 Tahun atau Lebih


 Berikan makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang
terdiri dari nasi, lauk,pauk,sayur dan buah.
 Berikan juga makanan yang bergizi sebagai selingan 2 kali sehari
diantara waktu makan seperti :
 Bubur kacang hijau
 Biskuit
 Nagasari.

Catatan : Cucilah tangan sebelum menyuapkan makanan anak).


Gunakan bahan makanan yang baik dan aman, peralatan masak yang
bersih dan cara memasak yang benar).

Anjuran Pemberian Makan untuk anak dengan Diare Persisten :


 Jika masih mendapatkan ASI, berikan lebih sering dan lebih lama,
siang dan malam.
 Jika anak mendapat susu selain ASI :
 Gantikan dengan meningkatkan pemberian PASI atau
 Gantikan dengan setengah bagian susu dengan bubur nasi dan
ditambah tempe
 Jangan diberi susu kental manis.
 Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makanan yang sesuai
dengan umur anak.

6
KESALAHAN ORANGTUA DALAM MEMBERI MAKAN ANAK
II. Memberi makan dengan paksa
Apabila Anda berpikir bahwa memaksa balita Anda untuk memakan makanan
yang tidak ingin dia makan merupakan ide yang bagus? Pikirkan lagi. Anda
dan anak Anda akan berakhir kesal dan lelah. Taktik ini tidak akan berhasil
karena anak Anda akan tidak akan suka makanan tersebut dan mungkin malah
akan membenci jam makan.
Yang harus dilakukan: Jangan berlebihan saat anak Anda menolak
makanan. Semakin santai Anda menghadapinya, kerewelan dari anak Anda
berkurang nantinya. Tunggu sebentar, dan coba lagi dengan sikap yang
bahagia dan positif.
III. Terlalu menurut pada anak
Banyak orangtua jatuh ke perangkap menjadi koki dadakan untuk memuaskan
anak yang suka pilih-pilih makanan. Khawatir akan membiarkan anak
kelaparan dan menghambat pertumbuhan dan perkembangannya mendorong
orangtua memasak apapun keinginan anak. Namun demikian, mengikuti
keinginan anak setiap waktu mengirim pesan yang salah.
Yang harus dilakukan: Rencanakan menu makanan dengan setidaknya satu
makanan yang Anda tahu anak Anda suka. Anak-anak juga cenderung akan
lebih menikmati makanan apabila mereka membantu merencanakan atau
menyiapkannya. Contoh, apabila anak Anda suka macaroni schotel, namun
tidak menyukai sayuran hijau, buat satu loyang macaroni dengan brokoli yang
dicacah kecil-kecil, dan ajak anak Anda untuk ikut membantu memasak.
IV.Memaksa anak menghabiskan makanan mereka
Orangtua biasanya memberi porsi lebih besar dari yang diperlukan anak, atau
memberi camilan (khususnya jus) terlalu dekat dengan waktu makan,
Yang harus dilakukan: Sebagai patokan porsi, Setiap jenis makanan cukup
disajikan sebanyak 1 sendok makan yang sama jumlahnya dengan usia anak
Anda. Misalnya, anak berusia 2 tahun seharusnya menerima masing-masing 2
sendok makan wortel, 2 sendok makan nasi, dan 2 sendok makan daging.
Sediakan camilan sekitar 1,5 hingga 2 jam sebelum waktu makan. Anjurkan
untuk anak makan hingga mereka merasa kenyang.

7
V. Mengabaikan makanan pilihan anak
Balita memiliki lebih banyak indera pengecap dibandingkan dengan orang
dewasa (seiring dengan bertambahnya usia, kita akan kehilangan indera
pengecap). Sesuatu yang tidak terlalu pedas atau asin menurut Anda mungkin
terlalu berlebihan untuk anak Anda. Hal yang sama berlaku pada makanan
yang pahit seperti bayam atau brokoli.
Yang harus dilakukan: Perhatikanlah saat anak Anda memberi tahu bahwa
mereka tidak menyukai makanan tertentu. Bila memasak untuk anak,
perhatikan penggunaan bumbu yang terlalu berat.
VI.Terlalu cepat menyerah
Jangan berasumsi apabila anak menolak suatu makanan satu kali berarti dia
tidak akan menerimanya lagi. Dibutuhkan waktu sekitar 20 kali untuk
memaparkan suatu makanan terhadap anak supaya mereka mau menerimanya.
Jangan terlalu mudah menyerah atau langsung mengenyahkan makanan
tersebut dari makanan anak Anda.
Yang perlu dilakukan: Sering sediakan makanan tersebut dan biarkan anak
bermain dengan makanan tersebut. Ini termasuk menyentuh makanan dan
membiarkan anak untuk memasukkan makanan ke mulut dan melepehnya
lagi. Lambat laun mereka akan menerimanya.
VII. Memberi camilan yang tidak sesuai
Camilan harus mengandung nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Menyediakan kue dan biskuit secara rutin akan membuat
mereka terbiasa memakan makanan tinggi lemak dan kalori.
Yang sebaiknya dilakukan: rencanakan camilan yang seimbang, termasuk
buah-buahan, sayur-mayur, protein, gandum utuh, atau produk susu.
VIII. Menggunakan makanan sebagai sogokan atau hadiah
“Kalau sayurnya dihabiskan, kamu boleh makan cokelat ini.” Kedengarannya
merupakan cara yang mudah untuk membuat anak makan sayur, namun ini
akan membuat anak jatuh ke kebiasaan makan yang kurang sehat. Penggunaan
makanan manis sebagai hadiah atau sogokan akan membuat anak berpikir
bahwa makanan manis lebih berharga dibanding sayur (yang bahkan sampai
perlu diberi imbalan dulu supaya berhasil dihabiskan).

8
Yang perlu dilakukan: Beri anak Anda hadiah untuk perilaku baik (bukan
jika ia menghabiskan sayurannya) dan pastikan hadiahnya bukan makanan
(kecuali sesekali saja) seperti jalan-jalan ke taman, mandi busa, atau waktu
bermain tambahan.
IX.Tidak membatasi minuman manis
Jika Anda memang ingin memberi jus buah pada balita, disarankan
hanya maksimal setengah gelas jus 100% buah dalam sehari. Lebih dari itu
hanya akan menambah gula dan berakibat anak Anda tidak merasa lapar pada
waktu makan.
Yang perlu dilakukan: Biasakan mereka minum air dari kecil, daripada jus.
Jika ingin konsumsi buah, langsung saja dari buahnya. Atau pertimbangkan
untuk mengencerkan jus dengan air dalam jumlah yang sama (setengah-
setengah) untuk mengimbanginya.

9
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN

NO. NAMA PARAF

1
1

Anda mungkin juga menyukai