Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “S” P10001 POST PARTUM SEKSIO SESAREA HARI KE 1


ATAS INDIKASI CPD DAN KPD > 24 JAM
DI RUANG NIFAS RSUD dr. SAYIDIMAN MAGETAN

Tanggal pengkajian : 16 Oktober 2019 pukul : 08.15 WIB


Tempat pengkajian : Ruang Nifas RSUD dr. Sayidiman, Magetan

1.1 Data Subjektif


Biodata
Istri Suami
Nama : Ny “ S” Tn”Y”
Umur : 24 tahun 25 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia

Pendidikan : MTS/SMP MTS/SMP


Pekerjaan : IRT Swasta (Penjaga toko emas)
Penghasilan : - Rp 1.500.000,- /bulan
Umur menikah : 23 tahun 24 tahun
Berapa kali/lama : 1x/1tahun 1x/1tahun
Alamat : Ds. Gonggang RT/RW 32/04 Kec. Poncol, Magetan

- Ibu merasakan nyeri pada luka jahitan operasi


- Ibu sehat tidak menderita penyakit seperti DM,hepatitis, hipertensi, asma,
HIV/AIDS, TBC, cacat bawaan dalam keluarga ibu memiliki riwayat
hipertensi dan gemeli.
- Menarche + 14 tahun, siklus teratur 28-30 hari, lama + 6-7 hari, nyeri tidak
nyeri haid , ganti pembalut 3-4 kali/hari.
- Hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan,awal kehamilan mengalami
mual muntah sanpai 2 bulan,periksa kebidan 12 kali ,USG 2 kali,ANC
terpadu 3 kali sudah bertemu dengan dokter gigi,dokter umum,gizi,petugas
Lab ( analis kesehatan),ibu sudah mendapat penyuluhan tentang
nutrisi,istirahat,KB,dan senam hamil,serta mendapat terapi tablet fe
,multivitamin,dan kalk
- Ibu hamil usia kehamilan 9 bulan datang ke puskesmas poncol pukul 08.00
WIB dengan keluhan ketuban pecah sejak jam 02.00 WIB,tanggal 14-10-
2019,diperiksa tidak ada pembukaan ,tidak ada tanda-tanda persalian dan
tidak kenceng-kenceng. Dievaluasi tidak ada kemajuan memasang infus
RL 500 mg dengan 20 tpm,dilakukan rujukan ke RSUD dr Sayyidiman
Magetan atas indikasi KPD>8 jam tanggal 14-10-2019 pukul 11.30 WIB.
Dilakukan tindakan Oksitosin Drip habis 2 infus RL tidak ada tanda-tanda
persalinan maka dilakukan SC atas indikasi KPD > 24 jam dan CPD pada
tanggal 15-10-2019 pukul 12.50 WIB ,lama kala 1 > 24 jam, bayi ahir SC
BB:3400 gram,PB:40 cm,menangis kuat gerak aktif pada tanggal 15-10-
2019 pukul 13.00 WIB,lama kala 2,10 menit, plasenta lahir lengkap pada
tanggal 15-10-2019 pukul 13.03 WIB,lama kala 3 ,3 menit.
- Ibu belum pernah menggunakan KB ,rencana ingin menggunakan KB
suntik suntik 3 bulan dan sebelumnya ibu sudah mendapatkan penyuluhan
dari Bidan sewaktu masih hamil.
- Ibu terakhir makan pukul 07.00 WIB porsi rumah sakit terdiri dari
tempe,ikan goreng dan sayur asam, ibu minum air putih 1 gelas dan teh
hangat,setelah operasi ibu minum air + 600 ml air atau setara dengan 2
aqua besar.
- Ibu belum bisa BAK spontan,DC dilepas pukul 07.15 WIB ,ibu belum bisa
BAB,terakhir BAB tanggal 14-10-2019 pukul 06.00 WIB.
- Ibu baru bisa miring kanan,miring kiri,belum bisa duduk dan berjalan.
- Ibu tidur malam + 5 jam dan tidur siang + 1 jam ibu menyusui bayinya
setiap 2 jam.
- Ibu baru bisa disibin , diganti pakaian dan pampers pukul 07.20 WIB.
- Ibu belum tahu akan berhubungan seksual dengan suami ,rencana setelah
masa nifas selesai.
- Ibu sudah tidak ada kebiasaan yang merugikan seperti membubuhkan
ramuan pada tali pusar, dan tidak ada senden.
- Ibu tinggal dirumah dengan suami dan orang tua ,dalam mengurus dibantu
suami dan orang tua.
- Ibu tidak ada riwayatketergantungan pada obat – obatan ,suami merokok.
- Ibu dan keluarga sangat tenang dan mengharapkan anak ini.
- Ibu dalam masa taking in, karena masih mengulang- ulang cerita saat sc,
dan masih ketergantungan dengan bidan di ruangan.

1.2 Data Objektif


- KU ibu baik , kesadaran: composmentis
- TTV: TD :110/70 mmHg , S: 36,2°C , N:80x/m ,R: 20x/m.
- Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
- Muka : Tidak sembab ,tidak pucat.
- Mata : Pengelihatan normal konjungtiva palpabrae merah muda
,sklera putih.
b. Leher
- Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid,tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan tidak ada bendungan vena jugularis.
c. Dada
- Pernapasan teratur,tidak ada bunyi tambahan ronchi /wheezing,tidak
ada tarikan dinding dada.
- Payudara bersih ,puting menonjol,tidak ada benjolan abnormal,
klostrum payudara kanan dan kiri belum keluar.
d. Abdomen
- TFU setinggi pusat,kontraksi keras dan bundar,kandung kemih
kosong ,luka jahitan tertutup kasa ,balutan tampak kering dan
bersih.
e. Genetalia
- Bersih,ada pengeluaran darah sedikit berwarna merah segar,
f. Ekstremitas atas simetris
- Tidak oedema, tangan sebelah kanan terpasang infus RL 500 ml.
g. Ektremitas bawah
- Simetris,tidak oedem.

Terapi yang didapat


- Infus RL 500 mg 20 tpm - Asmef 3x1
- Ampicilin 3x1 - Sf 2x1
- Amoxcilin 500 mg/oral

Data Bayi
- Bayi lahir pada tanggal 15 , Oktober 2019.
- KU bayi baik ,kulit berwarna merah muda ,tonus otot baik , gerak aktif ,
menyusu kuat.
- TTV S : 36,7°C , N;100x/m ,R :40x/m.
- BB: 3400 gram ,PB :50 cm ,LK :34 cm, LD : 32 cm
- Tali pusar bersih,tidak ada perdarahan,tidak ada kemerahan disekitar tali
pusat, dibungkus kasa kering.
- Bayi sudah BAK dan BAB.

1.3 Assesment
P10001 ,post SC hari 1 dengan indikasi KPD > 24 jam dan CPD
,laktasi,involusi,lochea normal,psikologis ibu,dengan masalah nyeri luka
jahitan pasca operasi , KU ibu dan bayi baik,baik prognosa baik.

1.4 Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa kondisi
ibu dan bayi baik.
Evaluasi : Ibu mengerti
2. Memberikan penjelasan dan penangangan untuk mengatasi nyeri luka sc
dengan cara menganjurkan ibu untuk mobilisasi sebisa mungkin , misal:
mika /miki , melonggarkan gerita ibu ,dan menganjurkanuntuk
mengonsumi lebih banyak protein seperti putih telur minimal 6 butir / ikan
kutuk di kukus.
Evaluasi : Ibu mengerti.
3. Memberikan solusi kepada mengenai ibu yang belum bisa BAK , dengan
cara merangsang ibu minum air yang banyak,mengguyur daerah
kemaluan, mengguyur telapak kaki ibu dengan air.
Evaluasi : Ibu mengerti dan faham
4. Menjelaskan kebutuhan dasar masa nifas meliputi nutrisi,eliminasi,
aktivitas,isirahat,PH,KB dan seksual. Ibu mengerti dan mampu
mengulangi. (penyuluhan terlampir dengan leaflet)
1) Nutrisi Dan Cairan
Nutrisi yang dikonsumsi harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup
kalori. Kalori bagus untuk proses metabolism tubuh, kerja organ
tubuh, proses pembentukan ASI. Wanita dewasa membutuhkan
2.200 kalori. Ibu menyusui memerlukan kalori yang sama dengan
wanita dewasa + 700 kalori pada 6 bulan pertama kemudian + 500
kalori bulan selanjutnya.
a. Gizi Ibu Menyusui
a) Mengkonsumsi tanbahan 500 kalori tiap hari.
b) Makan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral,
dan vitamin yang cukup.
c) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari (anjurkan ibu untuk
minum setiap kali menyusui)
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi
setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
e) Minum vitamin A (200.000 unit) agar bias memberikan
vitamin A kepada bayinya melalui ASI nya.
Sesudah satu bulan pasca persalinan, makanlah makanan yang
mengandung kalori cukup banyak untuk mempertahankan berat
badan si ibu.
b. Tujuan pemenuhan nutrisi
a) Memulihkan kesehatan
b) Pembentukan dan pengeluaran ASI
Adapun manfaat nutrisi dan cairan untuk ibu nifas:
a) Memberi tenaga atau energi
b) Membangun, memelihara dan mengganti jaringan tubuh
yang rusak.
c) Mengatur dan mengkoordinir pekerjaan tubuh.
d) Menjaga kecukupan ASI.
Jika ibu ingin menyusui bayi kembar dua, kembar tiga atau bayi
baru lahir beserta dengan kakaknya yang balita ibu membutuhkan
kalori lebih banyak daripada ibu menyusui satu bayi saja. Jika ibu
ingin menurunkan berat badan batasi besarnya penurunan tersebut
sampai setengah kilogram perminggu. Pastikan diet ibu
mengandung 1500 kalori dan hidrusi diet cairan atau obat-obatan
pengurus badan.
c. Anjuran pemenuhan nutrisi dan cairan untuk ibu nifas:
a) Makan 5 – 6 kali sehari, yaitu 3 kali makanan utama dan 2
– 3 kali makanan selingan.
b) Menu berpedoman pada menu seimbang.
c) Memilih makanan dan minuman yang berkhasiat dan
memberi efek positif bagi produksi ASI.
d) Menghindari makanan yang pedas, yang merangsang
kembung dan yang terlalu manis dan berlemak (pantangan).
Tabel. Contoh menu sehari-hari ibu nifas dan menyusui
Jenis makanan Bayi 0 – 6 bulan Bayi > 6 bulan

Nasi 5 piring 4 piring


Ikan 3 potong 2 potong

Tempe 5 potong 4 potong

Sayuran 3 mangkuk 3 mangkok

Buah 2 potong 2 potong

Gula 5 sdm 5 sdm

Susu 1 gelas 1 gelas

Air 8 gelas 8 gelas

2) Ambulasi
Setelah bersalin, ibu akan merasa lelah. Oleh karena itu, ibu harus
sehat. Mobilisasi yang dilakukan tergantung pada komplikasi
persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
Ambulasi dini (early ambulation) adalah mobilisasi segera setelah
ibu melahirkan dengan membimbing ibu untuk bangun dari tempat
tidurnya. Ibu postpartum diperbolehkan bangun dari tempat
tidurnya 24 – 48 jam setelah melahirkan. Anjurkan ibu untuk
memulai mobilisasi dengan miring kanan/kiri, duduk kemudian
berjalan.
Keuntungan ambulasi dini adalah:
a. Ibu merasa lebih sehat dan kuat.
b. Fungsi usus, sirkulasi, paru-paru dan perkemihan lebih baik.
c. Memungkinkan kita mengajrkan ibu cara merawat anakanya
selama ibu masih dirumah sakit. Misalnya memandikan,
mengganti pakaian, dan memberi makan.
d. Lebih sesuai dengan keadaan Indonesia (social ekonomis).
Menurut penelitian tidak berpengaruh buruk, tidak menyebabkan
perdarahan abnormal, tidak mempengaruhi penyembuhan luka
episiotemi maupun luka diperut, serta tidak memperbesar
kemungkinan prolapses uteri. Early ambulation tidak dianjurkan
pada bu postpartum dengan penyulit, seperti anemia, penyakit
jantung, penyakit paru-paru, demam, dan sebagainya.
3) Eliminasi
a. BAK/ Miksi
Buang air kecil sendiri sebaiknya dilakukan secepatnya. Miksi
normal bila BAK spontan setiap 3-4 jam. Kesulitan BAK dapat
disebabkan karena springter uretra tertekan oleh kepala janin
dan spasme oleh iritasi muskulo spingter ani selama persalinan,
atau dikarenakan oedem kandung kemih selama persalinan.
Lakukan kateterisasi apabila kandung kemih penuh dan sulit
berkemih.
b. Defekasi / BAB
Ibu diharapkan dapat BAB sekitar 3-4 hari postpartum. Apabila
mengalami kesuliatan BAB atau obstipasi, lakukan diet teratur
; cukup cairan : konsumsi makanan berserat; olahraga; berikan
obat rangsangan per oral atau per rektal atau lakukan klisma
bila perlu
4) Kebersihan diri
Kebersihan diri berguna untuk mengurangi infeksi dan
meningkatkan perasaan nyaman. Kebersihan diri meliputi
kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur maupun lingkungan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu postpartum dalam menjaga
kebersihan diri, adalah sebagai berikut:
a. Mandi teratur minimal 2 kali sehari
b. Mengganti pakaian dan alas tempat tidur
c. Menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal
d. Melakukan perawatan perineum
e. Mengganti pembalut minimal 2 kali sehari
f. Mencuci tangan setiap membersihkan daerah genitalia.
5) Istirahat
Hal – hal yang dapat dilakukan ibu dalam memenuhi kebutuhan
istirahatnya antara lain:
a. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat.
b. Sarankan ibu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara
perlahan.
c. Tidur siang atau istirahat saat bayi tidur.
Kurang istirahat dapat menyebabkan:
a. Jumlah ASI berkurang.
b. Memperlambat proses involusio uteri.
c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan dalam merawat
bayi.
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan.
5. Menjelaskan fisiologis masa nifas
1) Laktasi
Menurut Mochtar (1998: 117-118), untuk menghadapi masa laktasi,
sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar
mammae, yaitu:
1) Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli, dan jaringan
lemak bertambah.
2) Keluar cairan susu jolong dari duktus laktierus disebut kolostrum,
berwarna kuning-putih susu.
3) Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, di mana vena-
vena berdilatasi sehingga tampak jelas.
4) Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen dan progesteron
hilang. Maka timbul pengaruh hormon laktogenik (LH) atau
prolaktin yang akan merangsang air susu. Di samping itu, pengaruh
oksitosin menyebabkan mioepitel kelenjar susu berkontraksi
sehingga air susu keluar. Produksi akan banyak sesudah 2-3 hari
pascapersalinan. Bila bayi mulai disusui, isapan pada puting susu
merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan
oksitosin dikeluarkan oleh hipofise. Produksi ASI akan lebih banyak.
ASI adalah untuk anak ibu.
2) Involusi
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi
sebelum hamil. (Purwanti, 2012: 45).
Menurut Manuaba (2010:200) involusi uterus sebagai berikut:
Involusio TFU Beratuterus
Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram
7 hari (1 minggu) Pertengahan pusat-sympisis 500 gram
14 hari (2 minggu) Tidak teraba 350 gram
42 hari (6 minggu) Sebesar hamil 2 minggu 50 gram
56 hari (8 minggu) Normal 30 gram

2) Lokhea
Menurut Purwanti (2012:47), lokhea dibedakan beberapa jenis
berdasarkan warna dan waktu keluarnya, yaitu:
a) Lokhea rubra/merah
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa post
partum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah
segar, jaringan sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi,
lanugo (rambut bayi),
dan mekonium.
b) Lokhea sanguinolenta
Lokhea ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir serta
berlangsung pada hari ke-4 sampai hari ke-7 post partum.
c) Lokhea serosa
Lokhea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung
serum, leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada
hari ke-7 sampai hari ke-14.
d) Lokhea alba/putih
Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput
lender servik, dan serabut jaringan yang mati, lokhea alba ini
berlangsung selama 2-6 minggu post partum.
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan petugas
6. Menjelaskan tentang tanda bahaya masa nifas.

 Buku KIA hal 14


a. Perdarahan lewat jalan lahir
b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir
c. Bengkak diwajah,tangan dan kaki atau sakit kepala dan kejang-kejang
d. Demam lebih dari dua hari
e. Payudara bengkak merah disertai rasa sakit
f. Ibu terlihat sedih,murung dan menangis tanpa sebab ( depresi)
Evaluasi : Ibu mengerti dan faham

7. Mengajarkan pada ibu perawatan BBL.

 Buku KIA hal 33


a. Pemberian ASI
- Segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD)
- Asi yang keluar pertama berwarna kekuningan ( kolostrum)
mengandung zat kekebalan tubuh,langsung berikan pada bayi,jangan
dibuang.
- Berikan hanya ASI saja sampai usia 6 bulan ( ASI Eksklusif)
b. Cara menjaga bayi tetap hangat
- Memandikan bayi setelah 6 jam,dimandikan dengan air hangat
- Bayi harus tetap berpakaian dan diselimuti setiap saat, memakai
pakaian kering dan lembut.
- Ganti popok dan baju jika basah
- Jangan tidurkan bayi ditempat yang dingin atau banyak angin
- Jaga bayi tetap hangat dengan menggunakan topi,kaos kaki,kaos
tangan dang pakaian yang hangat pada saat tidak dalam
dekapan.
- Jika berat bayi lahir kurang dari 2500 gram,lakukan metode
kanguru (dekap bayi di dada ibu/bapak/anggota keluarga lain
kulit bayi menempel ke kulit ibu/ bapak/keluarga lain)
c. Perawatan tali pusat
- Selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
sebelum dan sesudah memegang bayi
- Jangan memberikan apapun pada tali pusar
- Rawat tali pusar terbuka dan kering
- Bila tali pusar kotor atau basah,cuci dengan air bersih dan sabun
mandi dan keringkan dengan kain bersih.
Evaluasi : Ibu paham dan mampu mengulangi.

8. Menjelaskan tanda bahaya BBL.

 Buku KIA hal 35


a. Tidak mau menyusu
b. Kejang-kejang
c. Lemah
d. Sesak nafas ( > 60 kali/menit) tarikan dinding dada bagian
bawah kedalam.
e. Bayi merintih atau menangis terus menerus
f. Tali pusar kemerahan sampai dinding perut berbau atau
bernanah
g. Demam atau panas
h. Mata bayi bernanah
i. Diare atau buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari
j. Kulit dan mata bayi kuning
k. Tinja saat buang air besar bewarna pucat.
Evaluasi : Ibu paham dan akan memantau keadaan bayi.

9. Menjelaskan tentang ASI ekslusif dan cara penyimpanannya.


ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan
tim.Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka
waktusetidaknya selama 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan
Utami (Roesli ,2010 ).

 Penyimpanan ASI ( Buku KIA ,hal : 16).

Tempat penyimpanan Suhu Lama penyimpanan


Dalam ruangan (ASIP segar) 19◦C s.d 26◦C 6-8 Jam ruang ber AC dan 4
jam ruang non AC
Dalam ruangan (ASIP beku 4 4 jam
jam yang sudah dicairkan)
Kulkas <4◦C 2-3 hari
Freezer pada lemari es 1 pintu -18◦C s.d 0◦C 2 minggu
Freezer pada lemari dua pintu -20◦C s.d -18◦C 3 – 4 bulan

Evaluasi : Ibu mengerti dan faham


10. Menjelaskan pada ibu cara menyusui yang benar ( Buku KIA,hal 15)

a. Susui bayi sesering mungkin,semau bayi ,paling sedikit 8 kali sehari.


b. Bila bayi tidur lebih dari 3 jam,bangunkan ,lalu susui.
c. Susui sampai payudara terasa kosong secara bergantian.
d. Bila bayi sudah kenyang ,payudara masih terasa penuh ,kosongkan dan
simpan .
e. Posisi menyusui
- Pastikan posisi ibu nyaman
- Kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus
- Wajah bayi menghadap payudara,hidung berhadapan dengan
puting
- Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya
- Sebagian besra areola masuk kedalam mulut bayi
- Mulut terbuka lebar,bibir bawah melengkung ke luar
- Dagu menyentuh payudara
Evaluasi : Ibu mengerti dan faham cara dan posisi menyusui yang
benar.

11. Menjelaskan tentang imunisasi dan jadwal imunisasi


Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu ( Hidayat,2005).
Jadwal imunisasi ( Buku KIA,hal : 49)

a. 0-7 hari : HB0


b. 1 Bulan : BCG,Polio 1
c. 2 Bulan : DPT-HB-Hib 1, Polio 2
d. 3 Bulan : DPT-HB-Hib 2 ,Polio 3
e. 4 Bulan : DPT-HB-Hib 3 ,Polio 4,IPV
f. 9 Bulan : Campak
g. 18 Bulan : DPT-HB-Hib lanjutan dan campak lanjutan
12. Menjelaskan pada ibu tentang KB yang direncanakan ibu yaitu Suntik 3
bulan,cara penggunaan, efektifitas , cara kerja,keuntungan,kerugian KB (
Buku kia,hal 8) dan (Saifuddin,2014).
a) Suntik 3 bulan
KB suntik, berisi satu hormone yaitu hormon progesterone (Hartanto,
2004 : 163).
Cara kerja
Mencegah pematangan seltelur, mengentalkan lender pada jalan
lahir.
Cara Penggunaan
Disuntik setiap 3 bulan di bokong. Sutikan dapat diberikan 2 minggu
sebelum jadwal atau 2 minggu setelah jadwal yang ditentukan
dengan syarat ibu tidak hamil.
Keuntungan :
(1) Efektif bila rutin suntik setiap 3 bulan dan efek samping sedikit
(2) Jangka panjang dan tidak mempengaruhi produksi ASI
(3) Dapat digunakan perempuan usia > 35 tahun sampai menopause
Kerugian :
(1) Terjadi gangguan pola haid
(2) Rutin kepelayanan kesehatan setiap 3 bulan
(3) Berat badan bertambah atau menurun
(4) Tidak melindungi dari Infeksi Menular Seksual seperti HBV
(virus hepatitis B) dan HIV/ AIDS
Evaluasi : Ibu mengerti dan semakin mantap ingin menggunakan
KB suntik 3 bulan
13. Kunjungan ulang kedua ibu nifas dan BBL 7 hari lagi setelah keluar dari
RS,yaitu pada tanggal 23 oktober 2019 ,kunjungan ulang ketiga yaitu 21
hari pada tanggal 14 november 2019.

1) Yang direncanakan pada kunjungan kedua ibu nifas dan BBL ( Buku
KIA hal : 26 dan Buku KIA hal 35 )
a. Pemeriksaan pada Ibu
- Kondisi ibu secara umum
- Memeriksa tekanan darah,nadi,suhu,respirasi
- Memeriksa kondisi luka jahitan post SC
- Memeriksa TFU
- Memeriksa pengeluaran darah atau lochea
- Memeriksa payudara dan produksi ASI
- Memeriksa pola eliminasi ( BAB dan BAK) ,nutrisi,mobilisasi dan
istirahat
b. Pemeriksaan pada BBL
- Kondisi bayi secara umum
- Memeriksa suhu
- Memeriksa keadaan tali pusat
- Melakukan pengukuran berat badan , tinggi badan, dan lingkar kepala
- Menanyakan pada ibu apakah bayi sudah mendapatkan imunisasi
BCG dan polio,jika belum anjurkan untuk mengikuti posyandu atau
bidan atau puskesmas untuk mendapatkan imunisasi BCG dan polio.
2) Yang direncanakan pada kunjungan ketiga ibu nifas dan BBL ( Buku
KIA hal : 26 dan Buku KIA hal 35 ).
a. Pemeriksaan pada ibu nifas
- Kondisi ibu secara umum
- Memeriksa tekanan darah,nadi,suhu,respirasi
- Memeriksa kondisi luka jahitan post SC
- Memeriksa TFU
- Memeriksa pengeluaran darah atau lochea
- Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
b. Pemeriksaan pada neonatus
- Kondisi bayi secara umum
- Memeriksa suhu
- Melakukan pengukuran berat badan , tinggi badan, dan lingkar kepala
- Memberitahu ibu jadwal imunisasi pada bayinya saat usia 2 bulan
yaitu DPT-HB-Hib 1, Polio 2.
Evaluasi : Ibu mengerti penjelasan bidan

14. Dokumentasi tindakan.


TTD
RISMA ALFIANITA

Anda mungkin juga menyukai