Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : MP-ASI
Hari/Tanggal : Kamis, 17 Oktober 2019
Waktu : 10.00 WIB
Penyaji : Siti Hasanah, S.Tr. Keb
Tempat : Posyandu Munjul

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 – 20 menit diharapkan
sasaran mengetahui tentang MP-ASI.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 - 20 menit, sasaran
diharapkan dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian MP-ASI dengan tepat
b. Menjelaskan kembali tentang pemberian makanan anak
umur 0-24 bulan yang baik dan benar dengan tepat
c. Menjelaskan kembali cara membuat MP-ASI dengan tepat
d. Menjelaskan kembali permasalaha yang didapat saat
memberikan MP-ASI dengan tepat
e. Menjelaskan kembali akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
dengan tepat

B. SASARAN
Semua ibu yang ada di Posyandu Munjul

C. GARIS BESAR MATERI


1. Pengertin MP-ASI
2. Pemberian makanan umur 0 -24 bulan dengan baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Masalah yang didapat saat memberikan MP-ASI
5. Akibat memberikan MP-ASI terlalu dini
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan - Menyampaikan
salam
- Perkenalan diri
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
2 15 menit Pelaksanaan - Menjelaskan dan
menguraikan materi
- Memberi
kesempatan peserta
untuk bertanya
- Menjawab
pertanyaan peserta
yang belum jelas
3 10 menit Evaluasi - Feedback
- Memberikan reward
4 5 menit Terminasi - Menyimpulkan hasil
peyuluhan
- Mengakhiri kegiatan
(salam)

E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA
1. Leaflat
G. Evaluasi
Diharapkan semua audien yang mendengarkan bisa paham dan tahu
tentang Makanan pendamping ASI (MP-ASI) agar anak bisa tumbuh
dan berkembang sesuai dengan usianya. Dapat membantu mengurangi
angka stanting.

H. Materi
1. Pengertian MP-ASI
Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi
kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai umur 4 bulan sampai
24 bulan. Semakin meningkat umur bayi/anak, kebutuhan akan zat
gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI
yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan
keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan
secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan
kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang
cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan
fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat
pada periode ini.

2. Pemberian makanan anak umur 0 – 24 bulan yang baik dan


benar
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan
dan kemampuan bayi/anak menerima makanan, makanan
bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 5 tahap :

a. Makanan bayi umur 0 – 4 bulan


b. Makanan bayi umur 4 – 6 bulan
c. Makanan bayi umur 6 – 9 bulan
d. Makanan anak umur 9 – 12 bulan
e. Makanan anak umur 12 – 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian
makanan bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

A. Makanan Bayi Umur 0 – 4 Bulan


1. Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )
Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi
ASI terutama pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada
periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi
bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan terbaik
untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu.
Dengan menyusui akan terbina hubungan kasih sayang
antara ibu dan anak.
2. Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama,
kental dan berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum
mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang tinggi.
3. Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian
pindah ke payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali
setiap hari.
B. Makanan Bayi Umur 4 – 6 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara
secara bergantian
2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk
lumat halus karena bayi sudah memiliki reflek
mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain :
bubur susu, biskuit yang ditambah air atau susu, pisang
dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk pertama kali
salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang lumat. Berikan
sedikit demi sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok
makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara
tetap, kemudian baru dapat diberikan jenis MP-ASI yang
lainnya.
3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-
ASI, agar ASI dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI
berbentuk cairan diberikan dengan sendok, jangan sekali-
kali menggunakan botol dan dot. Penggunaan botol dan
dot berisiko selain dapat pula menyebabkan bayi/anak
mencret itu dapat mengakibatkan infeksi telinga.
4. Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak
baduta sambil tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga
tengah, apabila MP-ASI masuk keruang tengah.
5. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan
dipaksa. Kalau bayi sulit menerima, ulangi pemberiannya
pada waktu bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan sabar,
sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.
C. Makanan Bayi Umur 6 – 9 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan
2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat
oleh karena itu, bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI
lumat 2 x sehari.
3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi
ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber zat lemak,
yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan
makanan ini dapat menambah kalori makanan bayi,
disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi
penyerapan vit A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.
4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan
takaran paling sedikit sbb :
a. Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan
b. Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
c. Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
d. Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”
D. Makanan Bayi Umur 9 - 12 Bulan
1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan
makanan keluarga secara bertahap. Karena merupakan
makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan
kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur,
lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan makanan
keluarga.
2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan
selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo,
buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri
agar kebersihannya terjamin.
3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan
makanan. Campurkanlah ke dalam makanan lembik
berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti
(terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan sejak
usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan
yang sehat dikemudian hari.
E. Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan
1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah
ASI sudah berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi
yang berkualitas tinggi
2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-
kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan
orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap
berikan makanan selingan 2 kali sehari.
3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan
Padanan Bahan Makanan. Misalnya nasi diganti dengan:
mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan:
tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti
dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti
dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara
tiba-tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi
sedikit.

3. Cara Membuat MP-ASI


A. Makanan Lumat Halus
1. Pisang Lumat Halus
Bahan : 1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
a. Pisang dicuci bersih
b. Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
c. Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil
yang bersih
d. Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk
kecil. Agar pisang tidak berubah warna, berilah
sedikit perasan jeruk nipis.
e. Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada
bayi

Nilai gizi 100 g pisang : Energi : 99 Kal

Vit.A : 146 SI

Vit.C : 3 mg

2. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya
Cara membuatnya :
a. Kupas pepaya matang, buang bijinya dan cuci bersih
dengan air matang.
b. Saring dengan menggunakan saringan kawat yang
halus.
c. Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan
kepada bayi dengan sendok kecil.
d. Dapat juga pepaya dikerik seperti pada pisang lumat
Nilai gizi 100 g pepaya : Energi : 46 Kal
Vit.A : 146 S1
Vit C : 78 mg
3. Dari bahan segar
bahan:
a. 2 sendok makan peres beras
b. 1 potong tempe atau tahu atau kacang-kacangan atau
ikan atau satu butir telur ayam
c. 10 lembar daun bayam atau sayuran hijau lain
d. 2-3 gelas air, 1 sendok makan minyak kelapa atau 2
sendok makan santan
e. garam secukupnya
Cara membuatnya :
a. masukkan air yang telah dicampur minyak kelapa atau
air yang telah dicampur santan ke dalam panci berisi
beras, tahu atau tempe atau lauj-pauk lain, tambahkan
garam secukupnya
b. masaklah bahan-bahan sambil diaduk sampai matang
c. masukkan daun bayam atau daun kangkung atau
sayuran hijau lain yang sudah diris halus
d. setelah sayuran matang, angkat makanan dari api
e. dinginkan
f. makanan siap diberikan kepada bayi.
4. Dari makanan keluarga
bahan:
a. 5 sendok makan nasi
b. potong lauk-pauk yang tersedia hari itu, misalnya
tempe goreng atau tahu goreng atau ikan goreng atau
telur. Jangan berikan lauk yang pedas
c. sayuran yang tersedia hari itu, misalnya sayur bening,
sayur tumis atau sayuran bersantan
d. kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan yang
cukup untuk menghaluskan nasi.
Cara membuatnya:
a. taruh nasi, lauk-pauk dan sayur dalam keadaan masih
hangat dalam piring kecil atau mangkok
b. tuangkan kuah sayur bening atau kuah sayur
bersantan sedikit demi sedikit ke dalam piring atau
mangkok
c. campurkan dan lembutkan semua makanan tersebut
denmgan sendok
makanan siap diberikan kepada bayi.

4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI


Pemberian MP-ASI pada periode umur 4-24 bulan sering tidak
tepat dan tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya
kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan ikan dan kebiasaan
tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak, dapat
menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan
protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat
kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi.
Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja. Di daerah kota
dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi
menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang
bekerja karena ibu sibuk. Hal ini menyebabkan konsumsi zat gizi
rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang
diperhatikan.
Kebersihan kurang pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan
terutama pada saat menyediakan dan memberikan makanan pada
anak. Masih banyak ibu yang menyuapi anak dengan tangan,
menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan
kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal
ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare
(mencret) dan lain-lain.

5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini


Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 4
bulan) menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare.
Kalau pemberian MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan
dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.
Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-
ASI dapat menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini
zat-zat yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan
memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan bayi
untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya
produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.
Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI.
DAFTAR PUSTAKA

Prabantini, D. 2010. Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: ANDI

Hasdianah, dkk. 2014. Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Irianto, J. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.


Yogyakarta: Penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai