Anda di halaman 1dari 11

SATUAN PENYULUHAN

Judul Kegiatan : Penyuluhan dan Edukasi Gizi di Dusun Balau


Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan pada Ibu Menyusui
Sub Pokok Bahasan : MP-ASI
Waktu : 20 menit
Sasaran : Masyarakat di Dusun Balau (terutama ibu yang memiliki bayi
dan balita
Tempat : Dusun Balau Desa Labuh Air Pandan Kecamatan Mendo
Barat Kabupaten Bangka

Oleh :
Dendi Aprian PO.71.31.2.11.005-BB
G.Fika Oktarina PO.71.31.2.11.014-BB
Hana Dia Pertiwi PO.71.31.2.11.015-BB
Indira Rinanda Ayuni PO.71.31.2.11.018-BB
Refika Herlia PO.71.31.2.11.027-BB
Septia Ningsih PO.71.31.2.11.031-BB
Yanita Virdiyanti PO.71.31.2.11.035-BB

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PANGKALPINANG
JURUSAN GIZI
2014
I. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan mampu
meberikan MP-ASI yang sesuai dengan usia Balitanya.

B. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian MP-ASI
2. Menjelaskan Manfaat MP-ASI
3. Menjelaskan kriteria MP-ASI
4. Menjelaskan Jenis dan waktu pemberian MP-ASI
5. Menjelaskan permasalahan dalam pemberian MP-ASI
6. Menjelaskan jenis Makanan Padat untuk bayi
7. Meberikan rekomendasi menu

C. Materi Penyuluhan : terlampir

II. PROSES PENYULUHAN

A. Proses Penyuluhan
Penyuluhan berlangsung di Dusun Balau oleh penyuluh yang diawali dengan
membuka penyuluhan dan memperkenalkan diri. Kemudian penyuluh menjelaskan
maksud dan tujuan penyuluhan. Penyuluh menjelaskan materi-materi yang telah
dipersiapkan. Penyuluh menyuluh dengan menggunakan alat peraga yang berupa
poster yang berisi materi-materi dan juga gambar-gambar tentang MP-ASI.Pada saat
penyuluhan, masyarakat Dusun Balau duduk tenang, mendengarkan, dan memahami
apa yang disampaikan penyuluh. Di akhir penyuluhan, penyuluh membuka sesion
pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan.Penyuluh menutup dan mengakhiri
penyuluhan.Penyuluhan diakhiri dengan salam dan pesan, serta mengabadikan
kegiatan dengan foto bersama.

B. Interaksi Antara Penyuluh Dan Yang Disuluh


Pada saat penyuluhan, masyarakat Dusun Balau duduk tenang, mendengarkan,
dan memahami apa yang disampaikan penyuluh.Penyuluh membuka sesion
pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan.
III. METODE
A. Ceramah
B. Tanya jawab

IV. ALAT PERAGA


A. Alat-alat tulis
B. Poster

MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian MP-ASI

MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan

kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia

6 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi

semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang

memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke

makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara

bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan

bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting

untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat

pada periode ini.

Bertambah umur bayi bertambah pula kebutuhan gizinya. Ketika bayi

memasuki usia 6 bulan ke atas, beberapa elemen nutrisi seperti karbohidrat, protein

dan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung dalam ASI atau susu formula

tidak lagi mencukupi. Sebab itu sejak usia 6 bulan, kepada bayi selain ASI mulai

diberi makanan pendamping ASI (MP-ASI) Agar kebutuhan gizi bayi/anak

terpenuhi.Dalam pemberian MPASI perlu diperhatikan waktu pemberian MP-

ASI ,frekuensi porsi, pemilihan bahan makanan, cara pembuatan dan cara

pemberiannya. Disamping itu perlu pula diperhatikan pemberian makanan pada waktu

anak sakit dan bila ibu bekerja di luar rumah.Pemberian MP-ASI yang tepat

diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga

merangsang keterampilan makan dan merangsang rasa percaya diri.

Setelah usia 6 bulan, ASI hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan gizi

bayi. Jadi, bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian

makanan padat pertama ini harus memperhatikan kesiapan bayi, antara lain,
keterampilan motorik, keterampilan mengecap dan mengunyah, plus penerimaan

terhadap rasa dan bau. Makanya, pemberian makanan padat pertama perlu dilakukan

secara bertahap. Misalnya, untuk melatih indera pengecapnya, berikan bubur susu

satu rasa dulu, baru kemudian dicoba yang multi rasa.Disini kami akan bahas

mengenai cara pengenalan yang baik pemberian makanan pendamping ASI kepada

bayi mengingat, organ pencernaan bayi yang belum sempurna seperti orang dewasa,

sehingga jika salah memberikan pengenalan makanan bayi ini dapat menimbulkan

gangguan pencernaan pada bayi seperti terjadinya sembelit atau malah terjadinya

perut kembung.

Memberikan makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan secara bertahap,

baik dilihat dari jenis makanannya, tekstur dan jumlah porsinya. Kekentalan makanan

bayi dan jumlah harus disesuaikan dengan kesiapan bayi dalam menerima makanan.

Dari sisi tekstur makanan, awalnya bayi harus diberi makanan semi padat, sedangkan

makanan padat diberikan ketika bayi sudah mulai tumbuh giginya. Porsi makanan

juga berangsur muladi dari satu sendok hinga berangsur-angsur bertambah sesuai

porsi bayi.Sebaiknya pengenalan makanan bayi dimulai dari satu jenis makanan,

misalnya pisang, alpukat dan pepaya. Kemudian setelah diberi makanan bayi tersebut,

perhatikan respond dari bayi itu sendiri, apakah bayi menerima makanan yang

diberikan atau tidak. Jika bayi menolak, biasanya dengan cara memuntahkan

makanan, jangan dipaksakan, berikan makanan bayi pendamping lainnya. Biasanya

bayi lebih menyukai makanan yang rasanya manis, oleh karena itu berikan makanan

bayi seperti buah-buahan pada ujung lidah dan sayuran pada bagian tengah. Utamakan

pemberian sayuran dibanding buah-buahan, karena citarasa sayuran cenderung langu

dan kurang dinikmati bayi. Jikalau terus menerus bayi dikenalkan pada rasa

manis,ditakutkan bayi tidak akan menyukai sayuran.


B. Manfaat MP-ASI

1.      Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.

2.      Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima berbagai macam makanan

dengan berbagai macam rasa dan bentuk.

3.      Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.

4.      Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.

C. Kriteria MP-ASI

Kriteria yang harus di miliki oleh MP-ASI ;

1. Nilai gizi dan kandungan proteinyya tinggi

2. Memiliki nilai suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral dalam

jumlah yang cukup

3. Dapat diterima oleh bayi dengan baik

4. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara alami

5. Bersifat pada gizi (kandungan serat kasar/bahan lain sukar dicerna terlalu banyak

justru akan mengganggu pencernaan hati)

C. Jenis dan Waktu Pemberian MP-ASI

NO USIA JENIS MAKANAN YANG DIBERIKAN


(bulan)
1 6-9 bentuk lumat dimulai dari bubur susu sampai bubur tim lumat.
Berikan MP-ASI secara bertahan sesuai pertambahan umur,
sebagai berikut :
6 bln : 6 sdm bubur susu sehari ( diberikan 3 +3 sendok makan)
7 bln : 7 sdm bubur susu seari (diberikan 3,5 + 3,5 sendok
makan)
8 bln : 8 sdm bubur tim lumat (diberikan 2+3+3 sendok makan)

2 9-12 beri MP-ASI yang lebih padat dan kasar, seperti bubur,nasi
tim, nasi lembik. Berikan MP-ASI secara bertahap sesuai
pertambahan umur, sebagai berikut :
9        Bln : 9 sdm bubur nasi sehari (3+3+3 sendok makan)
10    Bln : 10 sdm nasi tim sehari (3+3+4 sendok makan)
11    Bln : 11 sdm nasi lembik sehari (3+4+4 sendok makan)

D. Permasalahan Dalam Pemberian MP-ASI

Beberapa permasalahan dalam pemberian makanan bayi/anak umur 0-24 bulan :

1. Pemberian Makanan Pralaktal (Makanan sebelum ASI keluar)

Makanan pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu,

pisang, yang diberikan pada bayi yang baru lahir sebelum ASI keluar. Hal ini

sangat berbahaya bagi kesehatan bayi, dan mengganggu keberhasilan menyusui.

2. Kolostrum dibuang

Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna

kekuning-kuningan. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memberikan kolostrum

kepada bayinya. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi

bayi dari penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Oleh karena itu kolostrum

jangan dibuang.

3. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat


Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 6 bulan) menurunkan

konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian MP-ASI terlambat

bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.

4. MP-ASI yang diberikan tidak cukup

Pemberian MP-ASI pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan tidak

cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak

boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada

makanan anak, dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan

protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.

5. Pemberian MP-ASI sebelum ASI

Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat

menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan

bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu

berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat

menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.

Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI.

6. Frekuensi pemberian MP-ASI kurang

Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi

anak tidak terpenuhi.

7. Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja

Di daerah kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi

menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena

kurangnya pemahaman tentang manajemen laktASI pada ibu bekerja. Hal ini

menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak

kurang diperhatikan.
8. Kebersihan kurang

Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat menyediakan

dan memberikan makanan pada anak. MASIh banyak ibu yang menyuapi anak

dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan

kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal ini

memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan lain-lain.

9. Prioritas gizi yang salah pada keluarga

Banyak keluarga yang memprioritaskan makanan untuk anggota keluarga yang

lebih besar, seperti ayah atau kakak tertua dibandingkan untuk anak baduta dan bila

makan bersama-sama anak baduta selalu kalah.

E. Jenis-jenis Makanan Padat Untuk Bayi

1. Pisang.

Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan.

Pisang yang anda pilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya

diberikan pada bayi. Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah cukup

dan bisa anda kerik dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi anak

anda yang belum punya gigi saat ini.

2. Bubur beras merah.

Anda dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di

supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda dapat

mencampurkan bubur beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan susu

formula bayi agar lidah bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah

sedikit dahulu dan ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan.

3. Sayuran.
Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang

dihaluskan, bisa dengan dicincang atau di blender. Anda dapat mencampurkan

sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan pencuci

sayuran agar pestisida yang terdapat di sayuran terbuang.

4. Sereal/biscuit bayi.

Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu biscuit

agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan air hangat.

F. Rekomendasi Menu

1. BUBUR SUMSUM

(Untuk Usia 6-9 Bulan)

Bahan :

20 gr tepung beras

250 cc susu

50 gr pisang ambon

25 gr gula merah (sebaiknya jangan diberikan sampai usia 1 thn)

Cara membuat :

1. Cairkan tepung beras dengan 50cc susu, aduk rata.

2. Rebus sisa susu sampai mendidih, masukan cairan tepung beras, aduk

hingga mengental, angkat.

3. Rebus gula merah dengan 50cc air, lalu saring. Siram keatas bubur sumsum

yang sudah dingin


2. NASI TIM IKAN SAYURAN

Untuk usia 9-12 bulan)

Bahan :

20 gr beras putih/beras merah

25 gr ikan segar

25 gr kacang panjang

1 sdm kecap manis/santan

Cara Membuat :

1. Rebus beras dengan air, Ikan cincang, terus diaduk hingga menjadi bubur.

2. Masukan kacang panjang hingga matang.

3. Tambahkan kecap manis dan santan. Aduk rata. Angkat.

3. MENU UNTUK BALITA USIA 12-24 BULAN

1. Nasi putih

2. Ikan goreng

3. Bening bayam

4. Perkedel tahu

5. Pisang ambon

6. Susu

Anda mungkin juga menyukai