Oleh :
Dendi Aprian PO.71.31.2.11.005-BB
G.Fika Oktarina PO.71.31.2.11.014-BB
Hana Dia Pertiwi PO.71.31.2.11.015-BB
Indira Rinanda Ayuni PO.71.31.2.11.018-BB
Refika Herlia PO.71.31.2.11.027-BB
Septia Ningsih PO.71.31.2.11.031-BB
Yanita Virdiyanti PO.71.31.2.11.035-BB
B. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan pengertian MP-ASI
2. Menjelaskan Manfaat MP-ASI
3. Menjelaskan kriteria MP-ASI
4. Menjelaskan Jenis dan waktu pemberian MP-ASI
5. Menjelaskan permasalahan dalam pemberian MP-ASI
6. Menjelaskan jenis Makanan Padat untuk bayi
7. Meberikan rekomendasi menu
A. Proses Penyuluhan
Penyuluhan berlangsung di Dusun Balau oleh penyuluh yang diawali dengan
membuka penyuluhan dan memperkenalkan diri. Kemudian penyuluh menjelaskan
maksud dan tujuan penyuluhan. Penyuluh menjelaskan materi-materi yang telah
dipersiapkan. Penyuluh menyuluh dengan menggunakan alat peraga yang berupa
poster yang berisi materi-materi dan juga gambar-gambar tentang MP-ASI.Pada saat
penyuluhan, masyarakat Dusun Balau duduk tenang, mendengarkan, dan memahami
apa yang disampaikan penyuluh. Di akhir penyuluhan, penyuluh membuka sesion
pertanyaan tentang materi yang telah dijelaskan.Penyuluh menutup dan mengakhiri
penyuluhan.Penyuluhan diakhiri dengan salam dan pesan, serta mengabadikan
kegiatan dengan foto bersama.
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian MP-ASI
kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia
6 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi
semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang
bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting
untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat
memasuki usia 6 bulan ke atas, beberapa elemen nutrisi seperti karbohidrat, protein
dan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung dalam ASI atau susu formula
tidak lagi mencukupi. Sebab itu sejak usia 6 bulan, kepada bayi selain ASI mulai
ASI ,frekuensi porsi, pemilihan bahan makanan, cara pembuatan dan cara
pemberiannya. Disamping itu perlu pula diperhatikan pemberian makanan pada waktu
anak sakit dan bila ibu bekerja di luar rumah.Pemberian MP-ASI yang tepat
diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi, namun juga
Setelah usia 6 bulan, ASI hanya memenuhi sekitar 60-70% kebutuhan gizi
bayi. Jadi, bayi mulai membutuhkan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian
makanan padat pertama ini harus memperhatikan kesiapan bayi, antara lain,
keterampilan motorik, keterampilan mengecap dan mengunyah, plus penerimaan
terhadap rasa dan bau. Makanya, pemberian makanan padat pertama perlu dilakukan
secara bertahap. Misalnya, untuk melatih indera pengecapnya, berikan bubur susu
satu rasa dulu, baru kemudian dicoba yang multi rasa.Disini kami akan bahas
mengenai cara pengenalan yang baik pemberian makanan pendamping ASI kepada
bayi mengingat, organ pencernaan bayi yang belum sempurna seperti orang dewasa,
sehingga jika salah memberikan pengenalan makanan bayi ini dapat menimbulkan
gangguan pencernaan pada bayi seperti terjadinya sembelit atau malah terjadinya
perut kembung.
baik dilihat dari jenis makanannya, tekstur dan jumlah porsinya. Kekentalan makanan
bayi dan jumlah harus disesuaikan dengan kesiapan bayi dalam menerima makanan.
Dari sisi tekstur makanan, awalnya bayi harus diberi makanan semi padat, sedangkan
makanan padat diberikan ketika bayi sudah mulai tumbuh giginya. Porsi makanan
juga berangsur muladi dari satu sendok hinga berangsur-angsur bertambah sesuai
porsi bayi.Sebaiknya pengenalan makanan bayi dimulai dari satu jenis makanan,
misalnya pisang, alpukat dan pepaya. Kemudian setelah diberi makanan bayi tersebut,
perhatikan respond dari bayi itu sendiri, apakah bayi menerima makanan yang
diberikan atau tidak. Jika bayi menolak, biasanya dengan cara memuntahkan
bayi lebih menyukai makanan yang rasanya manis, oleh karena itu berikan makanan
bayi seperti buah-buahan pada ujung lidah dan sayuran pada bagian tengah. Utamakan
dan kurang dinikmati bayi. Jikalau terus menerus bayi dikenalkan pada rasa
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
C. Kriteria MP-ASI
2. Memiliki nilai suplementasi yang baik, mengandung vitamin dan mineral dalam
5. Bersifat pada gizi (kandungan serat kasar/bahan lain sukar dicerna terlalu banyak
2 9-12 beri MP-ASI yang lebih padat dan kasar, seperti bubur,nasi
tim, nasi lembik. Berikan MP-ASI secara bertahap sesuai
pertambahan umur, sebagai berikut :
9 Bln : 9 sdm bubur nasi sehari (3+3+3 sendok makan)
10 Bln : 10 sdm nasi tim sehari (3+3+4 sendok makan)
11 Bln : 11 sdm nasi lembik sehari (3+4+4 sendok makan)
Makanan pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu,
pisang, yang diberikan pada bayi yang baru lahir sebelum ASI keluar. Hal ini
2. Kolostrum dibuang
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna
bayi dari penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Oleh karena itu kolostrum
jangan dibuang.
bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.
Pemberian MP-ASI pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan tidak
cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak
boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada
makanan anak, dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan
Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat
menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan
bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu
menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi
menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena
kurangnya pemahaman tentang manajemen laktASI pada ibu bekerja. Hal ini
menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak
kurang diperhatikan.
8. Kebersihan kurang
Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat menyediakan
dan memberikan makanan pada anak. MASIh banyak ibu yang menyuapi anak
dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan
lebih besar, seperti ayah atau kakak tertua dibandingkan untuk anak baduta dan bila
1. Pisang.
Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan.
Pisang yang anda pilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya
diberikan pada bayi. Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah cukup
dan bisa anda kerik dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi anak
Anda dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di
supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda dapat
mencampurkan bubur beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan susu
formula bayi agar lidah bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah
sedikit dahulu dan ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan.
3. Sayuran.
Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang
sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan pencuci
4. Sereal/biscuit bayi.
Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu biscuit
agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan air hangat.
F. Rekomendasi Menu
1. BUBUR SUMSUM
Bahan :
20 gr tepung beras
250 cc susu
50 gr pisang ambon
Cara membuat :
2. Rebus sisa susu sampai mendidih, masukan cairan tepung beras, aduk
3. Rebus gula merah dengan 50cc air, lalu saring. Siram keatas bubur sumsum
Bahan :
25 gr ikan segar
25 gr kacang panjang
Cara Membuat :
1. Rebus beras dengan air, Ikan cincang, terus diaduk hingga menjadi bubur.
1. Nasi putih
2. Ikan goreng
3. Bening bayam
4. Perkedel tahu
5. Pisang ambon
6. Susu