PENDAHULUAN
Pelatihan kader ini akan dilaksanakan dengan cara atau metode penyuluhan oleh
pemateri.
Alat bantu yang digunakan dalam kegiatan pelatihan kader ini adalah leaflet
yang dibuat oleh penyelenggara.
BAB II
TINJAUAN MATERI
Agar bayi dan anak bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal, orang
tua harus memperhatikan ASI dan makanan yang dikonsumsinya. ASI merupakan
satu-satunya makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan. Namun dengan bertambahnya usia bayi dan tumbuh
kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi
harus mendapat makanan tambahan/ pendamping ASI atau yang biasa disebut
dengan MPASI.
A. Pengertian MP ASI
Makanan pendamping ASI (MP ASI) merupakan makanan peralihan dari ASI ke
makanan keluarga yang mengandung zat gizi, diberikan pada anak berumur 6–24
bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya selain dari ASI. Peranan makanan
tambahan sama sekali bukan untuk menggantikan ASI, melainkan
untuk melengkapi ASI.Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara
bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan
bayi/anak.
Oleh karena itu, untuk mencapai tumbuh kembang optimal, Ibu bisa
memberikan ASI pada bayi usia 0-6 bulan.Dan ibu segera mulai
mengenalkan pemberian MPASI kepada bayinya yang sudah berusia 6 bulan.
Inilahmakanan bayi kedua yang menyertai pemberian ASI.
1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi
sampai berumur 6 bulan
2. Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan
dari berbagai risiko penyakit
3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem
pencernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
4. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga
kesediaan ASI
Usia 6 Bulan :
1. Mulai dengan pemberian satu jenis buah yang dihaluskan. Seperti pisang
yang dihaluskan
2. Pada waktu awal MP ASI diberikan, pastikan tekstur MP ASI tidak
terlalu cair atau encer. Hal ini dapat dilihat ketika sendok dimiringkan
bubur tidak langsung tumpah
3. Pemberian ASI di sela-sela waktu makan utama
1. Pemberian pure dan jus buah bisa diberikan seperti pada usia 6-8 bulan
2. Bisa dengan kombinasi sampai dengan tiga jenis buah
3. Bayi juga sudah bisa diberikan bubur saring
Kacang-Kacangan
1. Bahan pangan hewani yang baik untuk bayi antara lain, daging
sapi dan ayam pilihan yangtidak berlemak, ikan
segar yang dihaluskan dan tanpa duri seperti fillet salmon, fillet ikan
kakap, dan fillet gurami, telur.
2. Terkadang putih
3. telur dapat memacu alergi. Sebaiknya diberikan
secara bertahap denganporsi kecil. Jika bayi alergi maka
segera dihentikan.
1. Memberi rasa lebih gurih dan makanan menjadi lebih lunak dan mudah
ditelan.
2. Beberapa jenis lemak yang dapat ditambahkan antara lain mentega, keju
dan jenis minyak yang umum digunakan yaitu minyak kelapa, santan,
minyak kacang, minyak jagung dan lainnya.
Bahan :
Bahan :
Cara Membuat :
Bahan :
Cara membuat :
1. Memblender pepaya, melon, agar-agar dan susu kedelai hingga halus
2. Menuang ke dalam panci, dan merebusnya hingga mendidih dan kental lalu
diangkat
3. Menunggunya hingga dingin, setelah itu siap diberikan pada bayi
Bahan :
Cara Membuat :
Resep untuk Usia 1 Tahun Ke Atas Sandwich Saus Buah (Untuk 1 porsi)
Bahan :
B. DEFINISI MAKANAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, makanan adalah:
1. Segala sesuatu yangg dapat dimakan (seperti lauk-pauk, kue)
2. Segala bahan yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang
membentuk atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau
mengatur semua proses dalam tubuh. Didalam Buku Panduan Gizi Lengkap
Keluarga dan Olahragawan, makanan mengandung banyak unsur seperti
karbohidrat, lemak, vitamin, protein, air, mineral dan lain sebagainya yang
dikelompokkan sesuai kegunaannya menjadi 3 yaitu :
1. Sumber Tenaga
a. Karbohidrat
Adalah satu atau beberapa senyawa kimia termasuk gula, pati, dan
serat yang mengadung atom C, H dan O dengan rumus kimia
Cn(H2O)n yang terdapat dalam tumbuhan seperti beras, jagung,
gandum, umbi-umbian dan terbentuk melalui proses asimilasi dalam
tumbuhan.
b. Lemak
Adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan
alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin. Lemak yang dapat
mencair dalam suhu biasa disebut minyak. Sedangkan dalam bentuk
padat disebut lemak. Sperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas
molekul C, H dan Obdengan jumlah atom lebih banyak misalnya
stearin C57 H10 O6.
c. Protein
Adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas
atom-atom C,H, O dan N.
b. Mineral
Adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumalah kecil
untuk membantu reaksi funsional tubuh misalnya untuk memelihara
keteraturan metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh manusia
tersiri dari mineral.
Secara umum fungsi mineral dalam tubuh adalah sebagai berikut:
1. Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan
gigi.
2. Membantu fungsi organ, memlihara irama jantung, kontraksi
otot, konduksi syaraf dan keseimbangan asam basa.
3. Memelihara keteraturan metabolism.
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah
di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi
kelaparan dan berat badan menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia
atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat
menyebabkan terjadi peningkatan berat badan. Jumlah karbohidrat yang
cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa,
sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh (40- 50 %) kebutuhan kalori berasal
dari karbohidrat. Karbohidrat merupakan makanan utama yang
terjangkau oleh masyarakat. Karbohidrat disimpan terutama dalam
bentuk glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tidak terdapat
dari karbohidrat, maka diambil dari protein dan lemak.
karbohidrat didapat dalam bentuk :
a) Monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa)
b) Disakarida (laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)
c) Polisakarida (tepung, dektrin, glikogen, selulosa)
b. Lemak
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah
besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat.
Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam
lemak yaitu vitamin A, D, E dan K.
Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh
bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi
melalui kandungan kalori atau energi yang dimiliki dan peranan asam-
asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Selama masa
penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah
dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak
nabati dalam makanan sapihan atau makanan tambahan bagi balita
adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan
aktifitas fisik bagi balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika
konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen atau kurang dari
total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak
yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus
dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak akan menghasilkan
asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk
membentuk sel-sel membran pada semua organ.
c. Protein
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam
jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel
jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik
plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya
sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino
nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat memperburuk
insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan
kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat
menyebabkan kwashiorkor (kurang protein) dan marasmus (kurang
protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh dari
susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-
padian.
d. Air
Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting, mengingat
kebutuhan air pada balita mencapai 75-80% dari berat badan. Air bagi
tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler.
e. Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok
mikro, yaitu:
1. Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur
tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah,
kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikan 70%
dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan
tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
2. Klorida sangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotik serta
keseimbangan asam dan basa. Klorida dapat diperoleh dari garam,
daging, susus dan telur.
3. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam
insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi.
4. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan
hemoglobin, penyerapan besi dan lain-lain. Tembaga dapat diperoleh
dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
5. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan
struktur gigi dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat
menyebabkan karies gigi. Sumber flour terdapat dsalam air, makanan
laut, dan tumbuh-tumbuhan.
6. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan
iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh
dari garam.
7. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari
struktur hemoglobin untuk pengangkutan CO2 dan O2. Kekurangan
zat besi dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan
kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat
besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau,
padi, dan tumbuhan.
8. Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme
karbohidrat dan sangat penting dalam proses metabolisme.
Kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia atau
hipokalemia, magnesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kacang-
kacangan, daging dan susu.
9. Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim. Mangan dapat diperoleh
kacang-kacangan padi, biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.
10. Fosfor merupakan unsur pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.
Kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat
diperoleh dari susu, kuning telur, kacang-kacangan,padi-padian dan
lain-lain.
11. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus saraf,
keseimbangan cairan, dan pengaturan irama jantung. Kalium dapat
diperoleh dari semua makanan.
12. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotik serta pengaturan
keseimbangan asam dan basa, dan cairan. Kekurangan cairan dapat
mengakibatkan kram otot, nausea, dehidrasi dan hipotensi. Natrium
dapat diperoleh dari garam, susu,telur,tepung dan lain-lain.
13. Sulfur merupakan unsur pokok protein seluler yang membantu proses
metabolism jarinagn saraf. Sulfur dapat di peroleh dari makanan
protein.
14. Seng merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karbonik
anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat diperoleh
dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.
f. Vitamin
Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang
anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan
menggunakan data tentang kebutuhan nutrient.
2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk
menterjemahkan nutrient dari berbagai macam bahan makanan.
3. Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan
(menu) yang dikehendaki.
4. Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan. Perlu pula
ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan
biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain.
5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.
Perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan
ketidaksukaan terhadap suatu makanan.
1-3 tahun 12 90 25
1 112 110
1-3 101 100
4-5 91 90
1. Vitamin A, D, E dan K
Ke-4 vitamin ini sangat vital bagi pertumbuhan balita. Jadi, usahakan
agar asupan vitamin ini terpenuhi setiap harinya. Seperti ketahui, vitamin
A sangat baik untuk penglihatan dan kesehatan kulit balita, sedangkan
vitamin D berperan penting dalam meningkatkan penyerapan kalsium
serta membantu pertumbuhan tulang dan gigi anak. Sementara vitamin E
memiliki antioksidan yang membantu pertumbuhan sistem syaraf dan
pertumbuhan sel. Vitamin K membantu pembekuan darah.
2. Kalsium
Merupakan mineral yang sangat dibutuhkan oleh balita dalam
pembentukan massa tulangnya. Kalsium sangat penting untuk
membentuk tulang yang kuat sehingga balita Anda terhindar dari patah
tulang ketika mulai belajar memanjat dan aktif bermain. Kebutuhan
harian balita akan kalsium umumnya sebesar 500mg/hari. Sumber
makanan dari kalsium antara lain susu, keju, tahu, brokoli, tomat,
oatmeal, kacang-kacangan, dan ikan salmon.
3. Vitamin B dan C
Fungsi dari vitamin B antara lain meningkatkan sistem syaraf dan
imun tubuh balita, meningkatkan pertumbuhan sel, serta mengatur
metabolisme tubuh. Sementara vitamin C berfungsi untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dalam tubuh balita serta mencegah sariawan.
Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin B antara lain
beras merah, pisang, kacang-kacangan, ikan, daging dan telur. Sementara
untuk memenuhi gizi balita Anda dengan vitamin C yang dapat
memperolehnya dari tomat, kentang, stroberi serta sayur-sayuran hijau.
4. Zat Besi
Balita sangat membutuhkan zat besi terutama untuk membantu
perkembangan otaknya. Jika kebutuhan gizi balita akan zat besi tidak
terpenuhi, kemungkinan ia akan mengalami kelambanan dalam fungsi
kerja otak. Sumber makanan yang mengandung zat besi antara lain
daging, ikan, brokoli, telur, bayam, kedelai serta alpukat.
4. Pica
Yaitu mengonsumsi sesuatu bukan makanan, semisal debu, tergolong
ke dalam pica. Perilaku tersebut tidak membahayakan hidup anak sejauh dia
tidak menyantap zat toksik. Pica harus dibedakan dengan ‘kebiasaan’ anak,
terutama balita, memasukkan barang kedalam mulut. Pada masa balita, anak
menggunakan mulut untuk belajar, misal menggigiti kelereng, dan ini bukan
pica.
5. Televisi
Sesungguhnya bukan televisi yang menimbulkan masalah gizi,
melainkan dampak tayangnya, terlebih iklan yang dilakonkan oleh anak.
Pemirsa anak yang belum dapat berpikir kritis mudah terbujuk dan hampir
seketika menyukai, misalkan keripik kentang, permen, atau makanan lain
yang “tak bergizi” yang iklannya dibintangi oleh sebaya mereka. Iklan
makanan anak bergizi jarang sekali ditayangkan. Hal ini sulit sekali diatasi.
Satu-satunya cara yang efektif untuk menghindarkan tayangan “buruk” itu
adalah dengan mematikan TV atau memindahkan ke saluran lain, yaitu
saluran yang tidak menayangkan iklan ketika iklan yang tidak diinginkan
itu tampil di layar TV. Jika anak (besar) sudah dapat diajak berkomunikasi,
berikan pengajaran tentang dampak negative makanan yang diiklankan.
7. Alergi
Secara literal, alergi makanan diartikan sebagai respons tidak normal
terhadap makanan yang orang biasa dapat menoleransinya. Alergi makanan
tidak jarang terlihat pada anak (5-8%) dan dewasa (1-2%), terutama mereka
yang memiliki riwayat keluarga sebagai penderita alergi. Angka kejadian ini
akan terus meningkat sama seperti kasus alergi lain semisal atopic atau asma.
Bergantung pada jenis makanan yang disantap, alergi boleh jadi
bersifat sementara atau bahkan menetap. Alergi yang dipicu oleh susu,
kedelai, telur, dan tepung terigu dapat reda sendiri, sementara yang
disebabkan oleh kacang, ikan dan kerang cenderung menetap. Kebanyakan
alergi susu muncul pada tahun pertama kehidupan ketika anak diperkenalkan
pada susu sapi atau susu formula yang dibuat dari susu sapi. Alergi ini
didapat mereda sejalan dengan pertambahan usia, kecuali mereka yang
memang bersifat ‘atopik’.
Prefalensi alergi terhadap telur diperkirakan sekitar 1,6-2,6% dari
populasi anak. Dikalangan penderita dermatitis atopic, angka ini lebih tinggi
lagi. Reaksi alergi terlihat kira-kira 30 menit setelah santap, yang
termanifestasi sebagai gangguan kulit (85%), saluran cerna saluran cerna
(60%), dan pernapasan (40%). Memasuki usia sekolah, sebagian anak (44%)
kembali dapat menikmati telur tanpa khawatir alergi, sementara sisanya
(56%) tidak.
Angka prevasi terhadap kacang hanya menyentuk angka 0,6%. Gejala
yang muncul pada kali pertama menyantap kacang terjadi kurang dari 30
menit (90%), bermanifestasi mulai dari gangguan kulit hingga pernapasan.
Gejala akan semakin berat (40% pada santapan berikutnya). Sementara 20%
anak yang tadinya alergi justru dapat mengunyah kacang dengan aman pada
santapan berikutnya
I. Definisi
A. Pengertian Gizi
Gizi berasal dari kata bahasa Arab "Ghidza" yang berarti makanan. llmu gizi
berkaitan dengan makanan dan berkaitan pula dengan tubuh manusia. Kata gizi
selain berkaitan dengan kesehatan juga berkaitan dengan potensi ekoncmi
seseorang, yaitu berhubungan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan
produktifitas kerja. (Drs. Syafrizar M,Pd, Welis, Wilda S,P,M.Kes. 2008.Ilmu Gizi.
Padang: Wineka Media.)
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur.
Konsumsi makanan harus memperhatikan prinsip 4 pilar yaitu anekaragam pangan,
perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan normal.
(Kemenkes RI.2014.Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina
Gizi dan KIA.)
C. Pengertian Remaja
Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara
masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-
perubahan besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan
jasmaniah, terutama fungsi seksual (Kartono, 1995).
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin
adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”.
Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa
remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap
sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (Ali & Asrori, 2006).
1. Obesitas
g. Hindari merokok
I. IDENTIFIKASI MASALAH
II. PENGANTAR
Waktu : 40 menit
V. MATERI
Terlampir
VI. METODE
1. Ceramah
2. Sharing
3. Tanya Jawab
VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Booklet
4. Presentasi
K K K K K
K K K
M Pb RW
P P
P P
Keterangan :
Merah = Kader RW 11
Hijau = Moderator
A. Cara
1. Persiapan alat untuk pelatihan gizi seimbang:
a) Leaflet
b) Snack
c) Cinderamata
2. Pelaksanaan:
a) Pembukaan
b) Penyampaian materi pelatihan
c) Tanya jawab
d) Menyimpulkan
e) Penutup
f) Pembagian cinderamata
B. Point-point Penyuluhan
1) Gizi seimbang untuk bayi dibawah dua tahun
2) Gizi seimbang untuk usia 2-5 tahun
3) Gizi seimbang untuk remaja
C. Penatalaksanaan
1. Pembukaan, perkenalan diri, dan penyampaian tujuan
2. Menjelaskan materi pembuka gizi seimbang pada bayi, balita dan remaja
3. Penyampaian point-point materi gizi seimbang pada bayi, balita dan remaja
4. Sesi tanya jawab
5. Menyimpulkan
6. Penutup
7. Pembagian cinderamata
1 2 menit Pembukaan:
b. Perkenalan
8 1 menit Penutup:
X. EVALUASI
MATERI PENYULUHAN
Oleh karena itu, untuk mencapai tumbuh kembang optimal, Ibu bisa
memberikan ASI pada bayi usia 0-6 bulan.Dan ibu segera mulai
mengenalkan pemberian MPASI kepada bayinya yang sudah berusia 6 bulan.
Inilahmakanan bayi kedua yang menyertai pemberian ASI.
a. Karbohidrat
c. Protein
d. Air
e. Mineral
f. Vitamin
Jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang anak,
maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Umur
b. Berat Badan
Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Balita ini adalah sebagai berikut:
Pertama, penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang
mungkin diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan
makanan yang kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang mendapat
makanan yang baik tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat
menderita kurang gizi. Demikian pada Balita yang makannya tidak cukup
baik maka daya tahan tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.
Kenyataannya baik makanan maupun penyakit secara bersama-sama
merupakan penyebab kurang gizi.
0-6 bulan 6 60 10
1-3 tahun 12 90 25
1 112 110
1-3 101 100
4-5 91 90
Pemenuhan gizi pada setiap balita merupakan suatu keharusan karena hal ini
sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama pada 5 tahun
pertama, karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama tersebut sangat
menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan perkembangannya. Hal
inilah yang seharusnya mendasari setiap orang tua untuk berusaha agar Gizi
Balitanya terpenuhi semaksimal mungkin.
Berikut beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan oleh setiap balita yang
sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
1. Vitamin A, D, E dan K
Ke-4 vitamin ini sangat vital bagi pertumbuhan balita. Jadi, usahakan agar
asupan vitamin ini terpenuhi setiap harinya. Seperti ketahui, vitamin A
sangat baik untuk penglihatan dan kesehatan kulit balita, sedangkan vitamin
D berperan penting dalam meningkatkan penyerapan kalsium serta
membantu pertumbuhan tulang dan gigi anak. Sementara vitamin E
memiliki antioksidan yang membantu pertumbuhan sistem syaraf dan
pertumbuhan sel. Vitamin K membantu pembekuan darah.
2. Kalsium
3. Vitamin B dan C
Fungsi dari vitamin B antara lain meningkatkan sistem syaraf dan imun
tubuh balita, meningkatkan pertumbuhan sel, serta mengatur metabolisme
tubuh. Sementara vitamin C berfungsi untuk meningkatkan penyerapan zat
besi dalam tubuh balita serta mencegah sariawan.
4. Zat Besi
Masalah kesehatan yang biasa terjadi pada balita yang berhubungan dengan
masalah pemenuhan gizinya yaitu, diantara lain.
Keadaan ini terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam
makanan, terutama pada anak yang terlalu banyak mengonsumsi susu
sehingga menegendurkan keinginan untuk menyantap makanan lain. Untuk
mengatasi keadaan ini, disamping memberikan suplementasi zat besi. Anak
harus pula diberi dan dibiasakan menyantap makanan yang mengandung
banyak besi. Sementara itu, sebagian susu diganti dengan air atau air jeruk.
Meski tidak mengandung besi, air jeruk kaya akan vitamin C yang dapat
membantu penyerapan besi.
2. Penyakit Kronis
Jika tidak tertasi, berat badan berlebih (apalagi jika telah mencapai obesitas)
akan berlanjut sampai remaja dan dewasa. Sama seperti orang dewasa,
kelebihan berat badan anak terjadi karena ketidakseimbangan antara energi
yang masuk dengan keluar, terlalu banyak makan, terlalu sedikit olahraga,
atau keduanya. Berbeda dengan dewasa, kelebihan berat anak tidak boleh
diturunkan, karena penyusutan berat akan sekaligus menghilangkan zat gizi
yang diperlukan untuk pertumbuhan. Laju pertambahan berat selayaknya
dihentikan atau diperlambat sampai proposi berat terhadap tinggi badan
kembali normal. Perlambatan ini dapat dicapai dengan cara mengurangi
makan sambil memperbanyak olahraga.
4. Pica
5. Televisi
7. Alergi
Bergantung pada jenis makanan yang disantap, alergi boleh jadi bersifat
sementara atau bahkan menetap. Alergi yang dipicu oleh susu, kedelai, telur,
dan tepung terigu dapat reda sendiri, sementara yang disebabkan oleh
kacang, ikan dan kerang cenderung menetap. Kebanyakan alergi susu
muncul pada tahun pertama kehidupan ketika anak diperkenalkan pada susu
sapi atau susu formula yang dibuat dari susu sapi. Alergi ini didapat mereda
sejalan dengan pertambahan usia, kecuali mereka yang memang bersifat
‘atopik’.
Angka prevasi terhadap kacang hanya menyentuk angka 0,6%. Gejala yang
muncul pada kali pertama menyantap kacang terjadi kurang dari 30 menit
(90%), bermanifestasi mulai dari gangguan kulit hingga pernapasan. Gejala
akan semakin berat (40% pada santapan berikutnya). Sementara 20% anak
yang tadinya alergi justru dapat mengunyah kacang dengan aman pada
santapan berikutnya
2.1 Definisi
Gizi berasal dari kata bahasa Arab "Ghidza" yang berarti makanan. llmu gizi
berkaitan dengan makanan dan berkaitan pula dengan tubuh manusia. Kata
gizi selain berkaitan dengan kesehatan juga berkaitan dengan potensi
ekoncmi seseorang, yaitu berhubungan dengan perkembangan otak,
kemampuan belajar dan produktifitas kerja. (Drs. Syafrizar M,Pd, Welis,
Wilda S,P,M.Kes. 2008.Ilmu Gizi. Padang: Wineka Media.)
Konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok
umur. Konsumsi makanan harus memperhatikan prinsip 4 pilar yaitu
anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan
mempertahankan berat badan normal. (Kemenkes RI.2014.Pedoman Gizi
Seimbang. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA.)
Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi
perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-
fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual (Kartono, 1995).
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa
Latin adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan”. Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa
puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang
kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu
mengadakan reproduksi (Ali & Asrori, 2006).
1. Energi
2. Protein
3. Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Pada
masa pertumbuhan, apalagi pada masa growth spurt, Kalsium adalah zat gizi
yang penting untuk diperhatikan. AKG kalsium untuk remaja dan dewasa
muda adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan 500-700 mg untuk
laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya.
Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau dan lain-
lain.7
4. Besi
5. Seng (Zinc)
1. Obesitas
Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis (KEK) pada
umumnya disebabkan karena makan terlalu sedikit. Penurunan berat badan
secara drastis pada remaja perempuan memiliki hubungan erat dengan
faktor emosional seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang kurang
seksi oleh lawan jenis 1. Makan makanan yang bervariasi dan cukup
mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi
dan kentang setiap hari dan makanan yang mengandung protein seperti
daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu perlu dikonsumsi oleh para
remaja tersebut sekurang-kurangnya sehari sekali.
3. Anemia
c. Remaja putri mengalami haid setiap bulan, di mana kehilangan zat besi ±
1,3 mg perhari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak dari pada pria.
Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari dianjurkan agar anak
makan secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi,
makan siang dan makan malam. Untuk menghindarkan/mengurangi anak-
anak mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi dianjurkan
agar selalu makan bersama keluarga. Sarapan setiap hari penting terutama
bagi anak-anak oleh karena mereka sedang tumbuh dan mengalami
perkembangan otak yang sangat tergantung pada asupan makanan secara
teratur.
Dalam satu hari kebutuhan tubuh untuk energi, protein, vitamin, mineral
dan juga serat disediakan dari makanan yang dikonsumsi. Dalam sistem
pencernaan tubuh, makanan yang dibutuhkan tidak bisa sekaligus
disediakan tetapi dibagi dalam 3 tahap yaitu tahap makan pagi, tahap makan
siang dan tahap makan malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar
40% anak sekolah tidak makan pagi. Akibatnya jumlah energi yang
diperlukan untuk belajar menjadi berkurang dan hasil belajar kurang bagus.
Pada tubuh seseorang yang normal, setelah tidur 8-10 jam dan tidak
melakukan kegiatan makan dan minum (puasa) kadar gula darah berada
pada kisaran yang normal yaitu 80 g/dl. Apabila tidak melakukan kegiatan
makan terutama makanan yang mengandung karbohidrat kadar gula darah
akan menurun karena gula dipakai sebagai sumber energi.
Oleh karena itu makan pagi sangat penting untuk menambah gula darah
sebagai sumber energi. Pada anak sekolah makan pagi sangat dianjurkan
sehingga pada saat menerima pelajaran (1-2 jam setelah makan) gula darah
naik dan dapat dipakai sebagai sumber energi otak. Otak mendapat energi
terutama dari glukosa. Pada proses belajar otak merupakan organ yang
sangat penting untuk menerima informasi, mengolah informasi, menyimpan
informasi dan mengeluarkan informasi.
Dalam melakukan makan pagi sebaiknya dipenuhi kebutuhan zat gizi bukan
hanya karbohidrat saja tetapi juga protein, vitamin dan mineral. Porsi kecil
disediakan untuk makan pagi karena jumlah yang disediaakan cukup 20-25
% dari kebutuhan sehari. Dengan membiasakan diri melakukan makan
pagi, dapat dihindari makan yang tidak terkontrol yang akan meningkatkan
berat badan. Makan pagi dengan cukup serat akan membantu menurunkan
kandungan kholesterol darah sehingga dapat terhindar dari penyakit jantung
akibat timbunan lemak yang teroksidasi dalam pembuluh darah.
Makan pagi pada anak sekolah sebaiknya dilakukan pada jam 06.00 atau
sebelum jam 07.00 yaitu sebelum terjadi hipoglikemia atau kadar gula darah
sangat rendah. Menu yang disediakan sangat bervariasi selain sumber
karbohidrat yang berupa nasi, mie, roti, umbi juga sumber protein seperti
telur, tempe, olahan daging atau ikan, sayuran dan buah. Susu dan hasil
olahannya (yoghurt, keju, dll) merupakan minuman atau makanan dengan
kandungan zat gizi yang cukup lengkap yang setara dengan telur. Konsumsi
ikan, telur dan susu bagi kelompok usia 6-19 tahun sangat membantu
pertumbuhan dan perkembangan. Persiapan makanan untuk makan pagi
yang waktunya sangat singkat perlu dipikirkan dan dipertimbangkan menu
yang cocok, dan cukup efektif dipergunakan sebagai menu makan pagi dan
telah memenuhi kebutuhan zat gizi.
Protein hewani memiliki kualitas yang lebih baik dibanding protein nabati
karena komposisi asam amino lebih komplit dan asam amino esensial juga
lebih banyak. Berbagai sumber protein hewani dan nabati mempunyai
kandungan protein yang berbeda jumlahnya dan komposisi asam amino
yang berbeda pula. Oleh karena itu mengonsumsi protein juga dilakukan
bervariasi. Dianjurkan konsumsi protein hewani sekitar 30% dan nabati
70%.
Ikan selain sebagai sumber protein juga sumber asam lemak tidak jenuh dan
sumber mikronutrien. Konsumsi ikan dianjurkan lebih banyak daripada
konsumsi daging.
Anjuran konsumsi sayuran lebih banyak daripada buah karena buah juga
mengandung gula, ada yang sangat tinggi sehingga rasa buah sangat manis
dan juga ada yang jumlahnya cukup. Konsumsi buah yang sangat manis dan
rendah serat agar dibatasi. Hal ini karena buah yang sangat manis
mengandung fruktosa dan glukosa yang tinggi. Asupan fruktosa dan glukosa
yang sangat tinggi berisiko meningkatkan kadar gula darah. Beberapa
penelitian membuktikan bahwa konsumsi vitamin C dan vitamin E yang
banyak terdapat dalam sayuran dan buah-buahan sangat bagus untuk
melindungi jantung agar terhindar dari penyakit jantung koroner. Banyak
keuntungan apabila konsusmsi sayuran dan buah-buahan bagi kesehatan
tubuh.
Apabila jam sekolah sampai sore atau setelah sekolah ada kegiatan yang
berlangsung sampai sore, maka makan siang tidak dapat dilakukan di
rumah. Makan siang disekolah harus memenuhi syarat dari segi jumlah dan
keragaman makanan. Oleh karena itu bekal untuk makan siang sangat
diperlukan. Dengan membawa bekal dari rumah, anak tidak perlu makan
jajanan yang kadang kualitasnya tidak bisa dijamin. Disamping itu perlu
membawa air putih karena minum air putih dalam jumlah yang cukup
sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan.
Bekal yang dibawa anak sekolah tidak hanya penting untuk pemenuhan zat
gizi tetapi juga diperlukan sebagai alat pendidikan gizi terutama bagi orang
tua anak-anak tersebut. Guru secara berkala melakukan penilaian terhadap
unsur gizi seimbang yang disiapkan orangtua untuk bekal anak sekolah dan
ditindaklanjuti dengan komunikasi terhadap orangtua.
Mengonsumsi makanan cepat saji dan jajanan saat ini sudah menjadi
kebiasaan terutama oleh masyarakat perkotaan. Sebagian besar makanan
cepat saji adalah makanan yang tinggi gula, garam dan lemak yang tidak
baik bagi kesehatan. Oleh karena itu mengonsumsi makanan cepat saji dan
makanan jajanan harus sangat dibatasi.
Setelah makan ada sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Sisa
makanan tersebutakan dimetabolisme oleh bakteri dan menghasilkan
metabolit berupa asam, yang dapat menyebabkan terjadinya pengeroposan
gigi. Membiasakan untuk membersihkan gigi setelah makan adalah upaya
yang baik untuk menghindari pengeroposan atau kerusakan gigi. Demikian
juga sebelum tidur, gigi juga harus dibersihkan dari sisa makanan yang
menempel di sela-sela gigi. Saat tidur, bakteri akan tumbuh dengan pesat
apabila disela-sela gigi ada sisa makanan dan ini dapat mengakibatkan
kerusakan gigi.
g. Hindari merokok
Kebutuhan zat besi bagi remaja putri dan calon pengantin diperlukan untuk
membentuk haemoglobin yang mengalami peningkatan dan mencegah
anemia yang disebabkan karena kehilangan zat besi selama menstruasi.
Asam folat digunakan untuk pembentukan sel dan sistem saraf termasuk sel
darah merah.Asam folat berperan penting pada pembentukan DNA dan
metabolism asam amino dalam tubuh. Kekurangan asam folat dapat
mengakibatkan anemia karena terjadinya gangguan pada pembentukan
DNA yang mengakibatkan gangguan pembelahan sel darah merah sehingga
jumlah sel darah merah menjadi kurang. Asam folat bersama-sama dengan
vitamin B6 dan B12 dapat membantu mencegah penyakit jantung. Seperti
halnya zat besi, asam folat banyak terdapat pada sayuran hijau, kacang-
kacangan, dan biji-bijian. Konsumsi folat pada orang dewasa disarankan
sebanyak 1000 gr/hari.
Wanita yang berencana hamil perlu mengonsumsi asam folat secara cukup,
minimal 4 bulan sebelum kehamilan agar terhindar dari risiko bayi lahir
dengan cacat pada sistem saraf (otak) atau cacat tabung saraf (Neural Tube
Deffect).
Remaja mengalami pertumbuhan tinggi badan dan berat badan yang cepat.
Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi pada remaja mengalami peningkatan.
Buah berwarna, baik berwarna kuning, merah, merah jingga, orange, biru,
ungu, dan lainnya, pada umumnya banyak mengandung vitamin,
khususnya vitamin A, dan antioksidan. Vitamin diperlukan tubuh untuk
membantu proses-proses metabolisme di dalam tubuh, sedangkan
antioksidan diperlukan untuk merusak senyawa-senyawa hasil oksidasi,
radikal bebas, yang berpengaruh tidak baik bagi kesehatan.
.
Pembimbing Akademik
Daftar pustaka
11. Kemenkes RI. (2014). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Ditjen Bina Gizi dan KIA
12. Depkes, Poltekes. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Jakarta : PT Salemba
Medik. 2010
13. Rody Rolfes, Sharon, et all. Life Span Nutrition. 1990
14. Proverawati, A. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan & Gizi Kesehatan. Yogyakarta: PT
Muha Medika. 2010
15. Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) Laporan Nasional
2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes RI.2008
16. Rolland-Cachera MF, Bellisle F, Deheeger M. Nutritional Status and Food Intake in
Adolescents Living in Western Europe. European Journal of Clinical Nutrition 2000
Mar;54. At http.www.ejcn.com. Diakses pada tanggal 17 November 2011
17. A M Al-Sendi, P Shetty and A O Musaiger. Prevalence of Overweight and Obesity
Among Bahraini Adolescents: a Comparison Between Three Different Sets of
Criteria. European Journal of Clinical Nutrition (2003) 57, 471–474. At
http.www.ejcn.com. Diakses pada tanggal 17 November 2011
18. Lazzeri G, Rossi S, Pammolli A, Pilato V, Pozzi T, Giacchi MV. Underweight and
Overweight Among Children and Adolescents in Tuscany (Italy). Prevalence and
Short-Term Trends. J Prev Med Hyg. 2008 Mar;49(1):13-21. At
http//www.preventivemedicine.com. Diakses pada tanggal 15 November 2011
19. Soekirman. Buku Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama. 2010
20. http://gizi.fk.ub.ac.id/gizi-seimbang-anak-0-2-tahun/