Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 2 :

1. EKA NUR HIDAYATI


2. FARIHAH KHAIRIYYAH
3. GALDHA AULIA
4. NABILA NASHFATI
5. NADA SOPHIA
6. NOVANDILLA INDAH D.
7. RIMADHANTI
Pengertian BBL

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu
jam pertama kelahiran sampai usia 4 minggu
masa kehidupan pertama di luar rahim
sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi
perubahan yang sangat besar dari kehidupan
didalam rahim menjadi diluar rahim. Pada
masa ini terjadi pematangan organ hampir
pada semua system.
masa anak mulai berjalan dan merupakan
masa yang paling hebat dalam tumbuh
kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun.
mereka yang berusia antara 3-6 tahun
(Patmonodewo 1995)
Kewaspadaan pencegahan
infeksi

Anggaplah setiap orang yang kontak dengan bayi
berpotensi menularkan infeksi.
Cuci tangan atau gunakan cairan cuci tangan sebelum
dan sesudah merawat bayi.
Gunakan sarung tangan bila melakukan tindakan.
Gunakan pakaian pelindung
Bersihkan dan bila perlu lakukan desinfeksi peralatan
Bersihkan ruang peralatan pasien secara rutin.
Letakkan bayi yang mungkin dapat terkontaminasi
lingkungan
Infeksi antenatal
Infeksi intranatal
Infeksi pascanatal
Prinsip Dasar dan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi


1. Teknik Aseptik dalam Melakukan Perawatan

Perawatan umum yang dilakukan antara lain:


Gunakan sarung tangan dan celemek sewaktu memegang BBL,
sampai dengan memandikan bayi minimal 6 jam.
Bersihkan darah dan cairan bayi dengan menggunakan kapas yang
direndam dalam air hangat kemudian keringkan.
Bersihkan bokong dan sekitar anus bayi setiap selesai mengganti
popok atau setiap diperlukan dengan menggunakan kapas yang
direndam air hangat atau sabun lalu keringkan dengan hati-hati.
Gunakan sarung tangan sewaktu merawat tali pusat.
2. Asuhan Kepada Orangtua

Infeksi Bakteri Lokal



Diare
Ikterus
Klasifikasi Ikterus Klasifikasi Ikterus


Tanda dan Gejala Klasifikasi

Terdapat 2 atau lebih DIARE DEHIDRASI


tanda berikut BERAT

Letargis atau tidak sadar


Mata Cekung
Cubitan kulit
perut
kembalinya
sangat lambat

Terdapat 2 atau lebih


tanda berikut:
DIARE DEHIDRASI
Gelisah atau rewel RINGAN/SEDANG
Mata Cekung
Cubitan kulit perut kembali
lambat
Langkah-langkah Pemeriksaan Fisik

1. Observasi Pada Bayi



1) Warna kulit
2) Pola kulit
3) Pola napas
4) Ikterus fisiologis
5) Gerakan ekstremitas
6) Kepala
7) Mata
8) Mulut
9) Kulit harus bersih tanpa ruam, bercak memar atau tanda infeksi/trauma,
10) Umbilikus
11) Berat badan
2. Prinsip Pemeriksaan Bayi


1) Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan.
2) Cuci dan keringkan tangan untuk mengurangi risiko pada bayi dan
pakai sarung tangan.
3) Pastikan bahwa pencahayaan baik sehingga visualisasi dapat
dilakukan dengan baik, akses ke bayi juga harus baik, terutama bila
kedua orang tua bayi ikut hadir di tempat pemeriksaan.
4) Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat untuk menjaga suhu tubuh
bayi, pajankan hanya bagian yang diperiksa dan segera selimuti
kembali.
5) Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh.
6) Setelah pemeriksaan selesai, catat hasilnya.
3.Prosedur Pemerikasaan Bayi

1)

Awali dengan mendiskusikan perkembangan bayi dengan orang tua.
2) Jelaskan prosedur minta persetujuan tindakan dari orang tua.
3) Diskusikan perilaku dan aktifitas bayi dengan orang tua.
4) Cuci tangan dan bila perlu pakai sarung tangan.
5) Pencahayaan harus baik dan bayi harus selalu dalam keadaan hangat.
6) Observasi warna dan tampilan umum bayi.
7) Periksa kepala, mata, mulut dan umbilikus bayi.
8) Bila perlu timbang berat badan bayi.
9) Pakaikan kembali pakaian bayi.
10) Diskusikan hasil pemeriksaan dengan orang tua.
11) Dokumentasikan hasil pemeriksaan dan lakukan tindakan yang sesuai.
Pengkajian Antropometri

Pengukuran Berat Badan
1. Normal : 2500-4000 gram
2. BBLR : 2500 gram
3. Makrosomia : >4000 gram
Pengukuran Panjang Badan
normal adalah 45-50 cm
Pemeriksaan Kepala
1. Ukur lingkar kepala.
2. bandingkan dengan lingkar dada, diamater>3 cm hidrosefalus, diameter
kecil<3 cm mikrosefalus.
3. Kaji jumlah dan warna lanugo , Kaji adanya molase
4. Kaji kaput suksedaneum
5. Kaji sefal hematom
6. Kaji adanya perdarahan
7. Kaji adanya fontanela
Langkah-langkah Promotif /Prefentif untuk
Pencegahan Infeksi


imunisasi maternal (tetanus, rubea, varisela, hepatitis B).
Pengobatan antenatal terhadap sifilis maternal, gonorea,
klamidia
penggunaan profilaksis obat tetes mata pasca lahir untuk
mencegah konjungtivitis karena klamidia, gonorea, dan
jamur
pengobatan profilaksis perempuan hamil yang berisiko
terhadap penyakit grup B streptokokus dan pengobatan
dengan obat antiretroviral (ARV) maternal (antenatal dan
intrapartum) dan bayi baru lahir (pasca lahir) untuk
mencegah HIV.
Berikut ini adalah beberapa cara untuk melakukan
pencegahan infeksi, diantaranya:


Sepsis

Sepsis Pada Anak
Indentifikasi Tanda /Kecurigaan adanya Sepsis Pada
Anak
Dampak Terkena Sepsis
Rawat Gabung

Manfaat dan Pelaksanaan Rawat Gabung
Sasaran dan Syarat
Kontra Indikasi
Keuntungan dan kerugian
Model pengaturan ruangan

Manfaat dan Pelaksanaan Rawat Gabung
Manfaat bagi ibu dari segi psikologis
Manfaat bagi bayi dari segi psikologis
Manfaat bagi keluarga dari segi psikologis
Manfaat bagi keluarga dari segi ekonomi
Manfaat bagi bidan dari segi psikologis
Sasaran dan Syarat
1. Bayi
2. Ibu
3.
4.
Ruangan
Sarana
5. Untuk rumah sakit pendidikan
6. Adanya sistem pencatatan dan pelaporan
7. Ibu harus sehat, jam pertama setelah lahir, bayi segera
disusukan ibu untuk merangsang pengeluaran ASI.
8. Fasilitas untuk pemberian penyuluhan, persiapan ibu
dan bayi dapat bersama-sama dalam ruangan.
9. Adanya petugas perinatologi.
10. Bayi diletakkan di tempat tidur bayi yang ditempatkan
disamping tempat tidur ibu.
Keuntungan Kerugian
Menggalakkan pemberian ASI Ibu kurang istirahat terganggu oleh
bayinya sediri / bayi lain yang menangis.


Kontak emosi ibu / anak lebih dini dan Bisa terjadi salah pemberian makan oleh
lebih rapat karena pengaruh rekan-rekannya.
Ibu dapat segera melaporkan keadaan- Ibu-ibu yang sakit atau yang kurang tahu
keadaan bayi yang aneh ditemuinya hygiene / kebersihan
Ibu dapat belajar cara merawat bayi Bayi bisa mendapatkan infeksi dari
pengunjung.
Mengurangi ketergantungan ibu pada Pada pelaksanaannya kadang-kadang ada
perawat/bidan dan membangkitkan hambatan-hambatan teknis serta
kepercayaan diri yang lebih besar dalam hambatan fasilitas.
perawatan bayi.
Dapat tukar pengalaman dengan ibu-ibu
yang lain,
Berkurangnya infeksi silang dan infeksi
nasokomial
Mengurangi beban perawatan terutama

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai