Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompo 5. : 1. Bestria Yeita (P3.73.24.3.16.

006)

2. Intan Yulistiani (P3.73.24.3.16.017)

3. Titik Pramesti (P3.73.24.3.16.042)

Materi : ANATOMI FISIOLOGI – Pernapasan (Respirasi)

Dosen :
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan. Pernapasan adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas
di dalam jaringan atau “pernapasan dalam” dan yang terjadi didalam paru-paru “pernapasan
luar”. Pernapasan Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
Pernapasan Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk
pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang
digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran
gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem
pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup.

 Bahan Kajian

4.1. Anatomi Sitem Pernapasan

4.2. Proses Inspirasi dan Ekspirasi

4.3. Definisi Pernapasan

4.3.1. Eksternal

4.3.2. Internal

4.4. Mekanik Pernapasan

4.4.1. Inspirasi dan Ekspirasi

4.5. Transport Gas Pernapasan

4.5.1. Ventilasi, difusi, transportasi, perfusi

4.5.2. Pengukuran Volume Paru


4.6. Pengaturan Pernapasan

4.6.1. Jenis-jenis lokasi pusat pernapasan

4.6.1. Mekanik Pernapasan

BAB II

PEMBAHASAN

4.1. Anatomi Sitem Pernapasan

Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang artinya bernafas.

Respirasi atau pernapasan dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan
manusia melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi, untuk digunakan dalam menjalankan
fungsi hidup. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu
hingga satuan terkecil, yaitu sel.

Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami senyawa berenergi tinggi
sebagai unit penyimpan energi kimia pada organisme hidup. Senyawa Energi Tinggi seperti
molekul gula atau asam- asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa
molekul sederhana. Proses respirasi termasuk reaksi eksoterm (melepaskan energi) ADP atau
NADP yang kemudian membentuk ATP atau NADPH.
4.2. Proses Inspirasi dan Ekspirasi

4.3. Definisi Pernapasan

Pernapasan atau respirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen ke
dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbon dioksida sebagai
sisa dari oksidasi keluar tubuh, sehingga terjadi suatu keseimbangan antara oksigen dan karbon
dioksida.

Tujuan Pernapasan :

 Menyediakan oksigen untuk jaringan dan untuk melepaskan karbon dioksida.

 Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi dari sisa-sisa hasil pembakaran yang dibawa
oleh darah yang berasal dari sel (jaringan) dan selanjutnya dikeluarkan melalui organ
pernapasan

 Melindungi system permukaan dari cairan dan mengubah suhu tubuh.

 Melindungi system pernapasan dan jaringan lain dari serangan patogenik

 Pembentukan komunikasi seperti berbicara, bernyanyi, berteriak, dan menghasilkan


suara.
4.3.1. Eksternal

Pernapasan eksternal (pernapasan luar) adalah pertukaran oksigen dan karbon


dioksida yang terjadi antara udara pada gelembung udara dengan darah dalam kapiler. Setiap
kali inspirasi dimasukkan 350 cc udara segar ke dalam alveoli, ventrikel kanan memompa
darah vena (darah kotor) yang mengandung sedikit O2 dan banyak CO2 masuk arteri
pulmonalis menuju kapiler alveoli. Difusi oksigen dan karbon dioksida melalui membrane
kapiler alveoli.

Reaksinya adalah :

Hb + O2 HbO2.

4.3.2. Internal

Pernapasan internal (pernapasan dalam). Pertukaran oksigen dan karbon dioksida


yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh. Reaksi-reaksi
kimia intraseluler di mana oksigen dipakai dan karbon dioksida dihasilkan. Proses ini
berlangsung secara difusi dimana oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi
masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.

Reaksinya adalah : HbO2 Hb + O2

4.4. Mekanik Pernapasan


Masuk dan keluarnya udara dari atmosfir ke dalam paru-paru dimungkinkan oleh
peristiwa mekanik pernapasan seperti inspirasi dan ekspirasi. Masuk keluarnya udara dalam
paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di
luar tubuh. Jika tekanan udara di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk.
Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.

Mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.

4.4.1. Inspirasi dan Ekspirasi

4.5. Transport Gas Pernapasan

4.5.1. Ventilasi, difusi, transportasi, perfusi

a. Ventilasi

Ventilasi merupakan proses untuk menggerakan gas ke dalam dan keluar paru-paru.
Ventilasi membutuhkan koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis dan pernapasan yang
utuh. Otot pernapasan inspirasi utama adalah diafragma. Diafragma dipersarafi oleh saraf
frenik yang keluar dari medulla spinalis pada vertebra servical keempat. Perpindahan O 2 di
atmosfer ke alveoli. Kemudian dari alveoli, CO2 kembali ke atmosfer.
b. Difusi gas

Difusi merupakan gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang lebih
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Difusi gas pernapasan terjadi di membrane kapiler
alveolar dan kecepatan difusi dapat dipengaruhi oleh ketebalan membrane. Peningkatan
ketebalan membrane merintangi proses kecepatan difusi, karena hal tersebut membuat gas
memerlukan waktu lebih lama untuk melewati membrane tersebut.

 Faktor yang mempengaruhi difusi:

A. Luas permukaan paru

B. Tebal membrane respirasi

C. Jumlah eritrosit/kadar Hemoglobin

D. Perbedaan tekanan dan konsentrasi gas

E. Waktu difusi

F. Afinitas gas

c. Transportasi
Gas pernapasan mengalami pertukaran di alveoli dan kapiler jaringan tubuh. Oksigen
ditransfer dari paru-paru alveoli dan kapiler jaringan tubuh, dari paru-paru ke darah dan
karbon dioksida, dari darah ke alveoli yang kemudian dikeluarkan sebagai produk sampah.
d. Perfusi
Perfusi pulmonal adalah aliran darah aktual melalui sirkulasi pulmonal O2 yang
diangkut dalam darah; Oksihaemoglobin dalam eritrosit bergabung dengan Hemoglobin
dalam plasma sebagai O2 yg larut dlm plasma. CO2 dalam darah ditransport sebagai
bikarbonat. Dalam eritosit sebagai natrium bikarbonat. Dalam plasma sebagai kalium
bikarbonat

4.5.2. Pengukuran Volume Paru


 Fungsi paru-paru yang mencerminkan mekanisme ventilasi disebut volume paru dan
kapasitas paru.

 Volume paru dibagi menjadi :

1. Volume tidal (TV) adalah volume udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali
bernafas.

2. Volume cadangan inspirasi (IRV) adalah volume udara maksimal yg dapat dihirup
setelah inhalasi normal

3. Volume Cadangan Ekspirasi (ERV) adalah volume udara maksimal yang dapat
dihembuskan dengan kuat setelah exhalasi normal.

4. Volume residual (RV) adalah volume udara yg tersisa dalam paru-paru setelah ekhalasi
maksimal.

 Kapasitas paru-paru yaitu dimana pada akhir ekspirasi selalu ada udara yang masih
tertinggal dalam paru-paru. Udara yang masuk dan keluar paru-paru dibagi menjadi 4:

Cadangan inspirasi = 1800 cc

Volume tidal = 500 cc

Cadangan ekspirasi = 1800 cc

Udara residu = 1200 cc +

Kapasitas total paru-paru = 5300 cc


4.6. Pengaturan Pernapasan

Aktivitas bernapas hanya akan berkontraksi bila mendapat perintah dari impuls syaraf.
Cara system syaraf mengatur pernapasan ada dua, yaitu:

a. Pengaturan secara sadar

b.Pangaturan secara tidak sadar (otomatis)

4.6.1. Jenis-jenis lokasi pusat pernapasan

 Pusat pernapasan terdiri dari area otak yang bertanggung jawab untuk control
otomatis pernapasan.

 Pusat pernapasan diantaranya sebagai berikut:

1. Medullary rhytmicity area


2. Pneumotaxic area
3. Apneustic area
a. Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk..
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :
o Fase inspirasi.
Merupakan fase berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk ke paru-paru.
o Fase ekspirasi.
Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antar tulang rusuk ke posisi
semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil, akibatnya tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya oksigen keluar dari paru-paru.

b. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut :

o Fase inspirasi.
Merupakan fase berkontraksinya otot diafragma sehingga diafragma
mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil
sehingga udara luar masuk ke paru-paru.
o Fase ekspirasi.
Merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula,
sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar akibatnya
udara keluar dari paru-paru.
c. Peranan otot pernapasan
Pada saat respirasi, terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang
berfungsi penting sebagai otot pernapasan.
Otot-otot yang berfungsi dalam pernapasan adalah sebagai berikut:
o Interkostalis eksternus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga.
o Sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada)
o Skalenus yang mengangkat 2 iga teratas
o Interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga.
o Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut
mendorong diafragma ke atas.
o Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma

4.6.1. Mekanik Pernapasan

o Paru-paru dilapisi oleh pleura parietalis dan dan viseralis yang berfungsi
sebagai pelicin.
o Tekanan Intrapleura = Tekanan Intra Torakal = Tekanan Donders lebih rendah
dari tekanan atmosfer.
o Inspirasi tekanan dalam Alveol lebih rendah dari tekanan atmosfer, Ekspirasi
sebaliknya.
o Inspirasi tenang karena kontraksi diafragma
o Inspirasi kuat oleh Musculus Intercostalis Eksternus, M. Scalenus, M
Sternocleidomastoideus
o Ekspirasi tenang karena gaya recoil paru, Ekspirasi kuat karena otot-otot
abdomen dan Intercostalis Internus

Gerak pernapasan bayi baru lahir

o Pemutusan sirkulasi plasenta  Asfiksia hebat  Konstraksi diafragma yang


kuat, tekanan intrapleura turun, jaringan paru mengembang.
o Bronkokonstriksi disebabkan faktor patologi, Spasme jalan napas akibat
alergi, Sumbatan fisik jalan napas mukus berlebihan, edema dinding bronkus,
Colaps saluran udara.
o Bronkodilatasi lumen besar tahanan rendah.
o Kerja pernapasan membutuhkan 3 % penggunaan energi total.

Hubungan Sistem Pernapasan dengan Reproduksi Wanita

Peningkatan volume tidal, volume ventilasi terjadi pada wanita hamil.


Perubahan ini memungkinkan terjadinya peningkatan penyampaian oksigen ke
janin dan perifer. Perubahan ini juga menyebabkan terjadinya alkalosis
respiratorik ringan pada ibu yang dikompensasi oleh peningkatan ekskresi
bikarbonat ginjal.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem Pernafasan atau Respirasi adalah Sistem pada manusia yang berfungsi untuk
mengambil oksigen dari udara luar dan mengeluarkan karbondioksida melalui paru-paru.
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur
sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Jenis pernapasan
ada 2, yaitu sbb :

1. Pernapasan Dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.


Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut
o Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
o Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang
rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar
daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida
keluar.
2. Pernapasan Perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut:
o Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
o Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih
besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.

Daftar Pustaka

 sloane, ethel. 1994. Anatomi dan fisiologi. Penerbit buku kedokteran. Jakarta.

 leonhardt, helmut. 1988. Atlas dan buku teks anatomi manusia. Penerbit buku kedokteran.
Jakarta.

 setiadi, 2007. Anatomi dan fisiologi manusia. Graha ilmu, yogyakarta.

 http://nursecerdas.wordpress.com/2009/01/12/sistem-pernapasan

Anda mungkin juga menyukai