Anda di halaman 1dari 60

*

Stimulasi adalah perangsangan


yang datangnya dari lingkungan
di luar individu anak
(Soetjiningsih, 1995)

Stimulasi adalah perangsangan


dan latihan-latihan terhadap
kepandaian anak yang datangnya
dari lingkungan diluar anak.
(Moersintowarti, 2002)
*
Perkembangan (Development)
adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat di
ramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan

(Soetjiningsih, 2002).
Bermain merupakan salah satu langskah
stimulasi pada anak. Misalnya dalam bermain,
anak dapat peran sebagai orang tua dan anak,
akan ada pembagian tugas siapa yang
memerankan ibu, bapak dan anak.
Periode Dan Tahap Perkembangan Anak Menurut Umur Dan Aspek
Kemampuan

No. Periode Tumbuh Kembang Kelompok Umur

1. Masa prenatal, janin dalam Masa Prenatal


kandungan

2. Masa bayi Umur 0-12 bulan

3. Masa anak balita Umur 12-60 bulan


(2-5 tahun)

4. Masa pra sekolah Umur 60-72 bulan


(5-6 tahun)
a) Kemampuan Motorik
Usia Motorik Kasar Motorik Halus
Melihat, Meraih dan Menendang mainan
Mengangkat kepala, gantung,
0-3 Guling-guling, Memperhatikan benda bergerak,
bulan Menahan kepala tetap Melihat benda-benda kecil,
tegak, Memegang benda,
Meraba dan merasakan bentuk
permukaan,
Menyangga berat, Memegang benda dengan kuat,
3-6 Mengembangkan kontrol Memegang benda dengan kedua tangan,
bulan kepala. Makan sendiri,
Duduk. Mengambil benda-benda kecil.
Memasukkan benda kedalam wadah,
Merangkak Bermain 'genderang'
6-9 Menarik ke posisi berdiri Memegang alat tulis dan mencoret-
bulan Berjalan berpegangan coret
Berjalan dengan bantuan. Bermain mainan yang mengapung di air
Membuat bunyi-bunyian.
Menyembunyikan dan mencari mainan
Bermain bola Menyusun balok/kotak
9-12 Membungkuk Menggambar
bulan Berjalan sendiri Bermain di dapur.
Naik tangga.
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
Usia Kemampuan Bicara dan Bahasa

Prabicara,
0-3 bulan Meniru suara-suara,
Mengenali berbagai suara.

3-6 bulan Mencari sumber suara,


Menirukan kata-kata.

Menyebutkan nama gambar


6-9 bulan di buku majalah,
Menunjuk dan menyebutkan
nama gambar-gambar.

Menirukan kata-kata
9-12 bulan Berbicara dengan boneka
Bersenandung dan
bernyanyi.
c) Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian
Usia Kemampuan Sosialisasi dan Kemandirian

Memberi rasa aman dan kasih sayang,


Mengajak bayi tersenyum,
0-3 bulan
Mengajak bayi mengamati benda-benda dan
keadaan di sekitarnya

Bermain "ciluk ba',


3-6 bulan Melihat dirinya di kaca,
Berusaha meraih mainan.
Mulai bermain atau 'bersosialisasi' dengan
orang lain.
6-9 bulan Mulai melambaikan tangan jika ditinggal
pergi.
Mulai membalas lambaian tangan orang lain.
Minum sendiri dari sebuah cangkir,
9-12 bulan Makan bersama-sama
Menarik mainan yang letaknya agak jauh.
a) Kemampuan Motorik
b) Kemampuan Bicara dan Bahasa
c) Kemampuan Bersosialisasi dan Kemandirian
Kemampuan Keterangan
Bermain bola dengan teman sebayanya
Gerak kasar
Naik sepeda, Bermain sepatu roda.

Mengerti urutan kegiatan,


Berlatih mengingat-ingat,
Gerak halus
Membuat sesuatu dari tanah liat/lilin,
Bermain "berjualan"

Bermain tebak-tebakan,
Bicara dan bahasa Berlatih mengingat-ingat,
Menjawab pertanyaan "mengapa ?"

Berkomunikasi dengan anak,


Bersosialisasi dan kemandirian Berteman dan bergaul,
Mematuhi peraturan keluarga
*

Stimulasi dilakukan dan Berikan kesempatan


dilandasi rasa cinta Lakukan aktivits
*
yang sama pada anak
serta.kasih sayang dari bermain secara
laki-laki dan
orang terdekatnya. bervariasi.
perempuan.

Lakukan stimulasi
Selalu beri pujian, bila
Selalu tunjukkan sikap terhadap 4 aspek
perlu beri hadiah atas
dan perilaku yang baik. perkembangan anak
keberhasilannya.
secara bertahap.

Berikan stimulasi sesuai


Gunakan alat bantu
dengan kelompok usia permainan yang
anak sederhana dan aman
*
*Perkembangan Sensori
Motor
*Stimulasi Visual.
* Perkembangan Kognitif
(Intelektual)
*Sosialisasi
* Kreativitas
* Kesadaran Diri
* Nilai-Nilai Moral
KPSP dapat
digunakan untuk
mengetahui ada
tidaknya hambatan
dalam
perkembangan anak

KPSP adalah suatu daftar


pertanyaan singkat yang ditujukan
kepada orang tua dan
dipergunakan sebagai alat untuk
melakukan skrining pendahuluan
perkembangan anak usia 3 bulan
sampai dengan 6 tahun.
*
*
TDL bagi anak
prasekolah (3-6 tahun)
adalah alat untuk
memeriksa ketajaman
daya lihat serta
kelainan mata pada
golongan usia tersebut
*
TDD bagi anak prasekolah (3-
6 tahun) adalah alat untuk
memeriksa ketajaman dan
kelainan pendengaran pada
anak.
*
*
Perkembangan
anak menggambarkan
peningkatan kematangan
fungsi individu, dan
merupakan indikator
penting dalam menilai
kualitas hidup anak.
MANFAAT TUJUAN
1. Untuk mengetahui tahap 1. Untuk mengetahui
perkembangan yang telah dan mengikuti proses
dicapai anak.
perkembangan anak.
2. Untuk menemukan
adanya keterlambatan 2. Untuk mengatasi
perkembangan anak sedini secara dini bila
mungkin. ditemukan kelainan
3. Untuk meningkatkan perkembangan.
kesadaran orang tua atau
pengasuh anak untuk
berusaha menciptakan kondisi
yang menguntungkan bagi
perkembangan
LANGKAH TAHAPAN

1 . Tahap pertama : 2. Tahap kedua


Dilakukan pada usia 0 6 tahun Dilakukan pada mereka yang
a. 3 6 bulan dicurigai adanya hambatan
b. 9 12 bulan perkembangan pada tahap
pertama, kemudian
c. 18 24 bulan
dilanjutkan dengan evaluasi
d. 3 tahun diagnostik yang lengkap.
e. 4 tahun
f. 5 tahun
*
Sektor personal sosial
Sektor gerakan motorik halus
Sektor bahasa
Sektor gerakan motorik kasar
*
1.Usahakan test perkembangan dilakukan pada
tempat yang tenang / tidak bising, dan bersih
2. Sediakan meja tulis dengan kursinya dan matras
3. Formulir Denver
4. Mengkaji kegiatan anak yang meliputi 4 sektor
yang dinilai
5. Dekat dengan anak
6. Menjelaskan pada orang tua bahwa DDST bukan
test IQ
7. Lingkungan diatur supaya anak merasa nyaman
dan aman selama dilakukan test
*ALAT
1. Gulungan benang wol merah (diameter 10 cm)
2. Kismis/manik-manik
3. 10 buah kubus warna merah, kuning, hijau, biru 2,5 cm x 2,5 cm
4. Kerincing dengan gagang yang kecil
5. Botol kaca kecil dengan diameter lubang 1,5 cm
6. Bel/lonceng kecil
7. Bola tennis
8. Pensil merah
9. Boneka kecil dengan botol susu
10. Cangkir plastic dengan gagang / pegangan
11. Kertas kosong
*
*
1. Sapa orang tua / pengasuh anak dengan ramah.
2. Jelaskan maksud dan tujuan test DDST pada
orang tua.
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur.
Instruksi umum : catat nama anak, tanggal
lahir, dan tanggal pemeriksaan pada formulir.
Umur anak dihitung dengan cara tanggal
pemeriksaan dikurangi tanggal lahir.
5. Bila anak lahir prematur, koreksi faktor
prematuritas. Untuk anak yang lahir lebih dari 2
minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur
kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan
koreksi.
6. Tarik garis umur dari atas ke bawah dan
cantumkan tanggal pemeriksaan pada ujung atas
garis umur.
7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak
8. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor
perkembangan dimulai dari sektor yang paling
mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan
yang terletak disebelah kiri garis umur

Pada tiap sektor dilakukan minimal 3 tugas


perkembangan yang paling dekat disebelah kiri garis
umur serta tiap tugas perkembangan yang ditembus
garis umur.
Bila anak tidak mampu untuk melakukan salah
satu uji coba (gagal / menolak / tidak ada
kesempatan), lakukan uji coba tambahan
kesebelah kiri garis umur pada sektor yang sama
sampai anak dapat lulus 3 tugas perkembangan.
Bila anak mampu melakukan salah satu tugas
perkembangan, lakukan tugas perkembangan
tambahan kesebelah kanan garis umur pada
sektor yang sama sampai anak : gagal pada 3
tugas perkembangan.

9. Beri skor penilaian dan catat pada formulir


DDST
*

* Selama test berlangsung, amati perilaku anak.


* Bila test dilakukan sewaktu anak sakit, merasa lapar dll, dapat
memberikan perilaku yang mengahambat test.
* Mulai dengan melakukan hal yang termudah
* Memberikan pujian walaupun gagal melakukan.
* Jangan bertanya yang mengarah ke jawaban.
* Intepretasi harus dipertimbangkan sebelum memberitahu orang tua
* Tidak perlu membahas setiap item pada orang tua.
* Pada akhir test, tanyalah orang tua apakah penampilan anak
merupakan kemampuan atau perilaku pada waktu lain.
*Passed atau lulus (P/L).
*Failure atau gagal (F/G).
*Refuse atau menolak (R/M)
*By report berarti no opportunity
(tidak ada kesempatan)

*
*
*
1. Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.

2. Suspect / di duga
Bila didapatkan 2 caution dan / atau 1 keterlambatan.
F R R F F R NO NO
Lakukan uji ulang dalam 1 2 minggu untuk menghilangkan factor sesaat
seperti rasa takut, keadaan sakit atau kelelahan.

3. Untestable / tidak dapat diuji


Bila ada skor menolak pada 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis umur
atau menolak pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75
90%.
Lakukan uji ulang dalam 1 2 minggu.
*
*
*
KPAP adalah
sekumpulan kondisi-
kondisi perilaku yang
digunakan sebagai alat
untuk mendeteksi secara
dini kelainan-kelaian
perilaku anak prasekolah.
KPAP diberikan kepada
anak usia prasekolah atau
3-6 tahun.
*
Untuk mengetahui ada tidaknya
kelainan perilaku anak secara dini
sehingga tindakan tepat dapat segera
dilakukan.
*
a. Cara menggunakan KPAP
Dengan mengajukan 30 pertanyaan pada orang tua/pengasuh oleh
kader, orang tua dan guru.

b. Cara menilai KPAP


Berikan nilai untuk setiap jawaban sesuai data perilaku anak yaitu
:
Tidak terdapat (T) = 0
Kadang kadang terdapat (K) = 1
Sering terdapat (S) = 2

Jumlah nilai jawaban dari data perilaku anak


< 11 = Tidak Perlu Dirujuk
> 11 = Anak Perlu Dirujuk
*
* PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR
* PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS
* BAHASA
* SOSIAL DAN MORAL
* EMOSIONAL
*
*Daftar Pustaka
* Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York Fakultas
Kedokteran UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2,
Jakarta: Medica Aesculapius.
* Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London Nelson (1993), Ilmu
Kesehatan Anak, EGC, Jakarta
* Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC
* Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta
* Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta:
CV. Sagung
* Seto Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual,
Morsby, Philadelpia
* Depkes RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang Anak Ditingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Jakarta : Depkes RI
* Manggiasih, Vidia Atika; Jaya, Pongki. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah. Jakarta : TIM

Anda mungkin juga menyukai