KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat kuasa dan nikmatNya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Terimakasih juga kepada dosen pembimbing dan
tim yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengerjakan makalah ini.
Kami berharap bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi pengetahuan bagi
bidan lain. Semoga kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami, dan yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritikan
yang membangun dari pembaca agar menjadikan kami lebih baik ke depannya untuk
kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..1
Daftar Isi 2
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ..3
1.2 Rumusan Masalah .4
1.3 Tujuan Penulisan ...4
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Perempuan dan Anak ..5
2.2 Kesehatan Perempuan dan Faktor yang mempengaruhi ...5
2.3 Kebutuhan Kesehatan Perempuan .7
2.4 Hak-hak Perempuan..10
2.5 Lingkup Prakter Kebidanan .11
Daftar Pusaka ...14
3
BAB I
PENDAHULUAN
anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan
kegawat-daruratan.u
BAB II
5
PEMBAHASAN
Perempuan merupakan makhluk lemah lembut dan penuh kasih sayang karena
perasaannya yang halus. Secara umum sifat perempuan yaitu keindahan, kelembutan serta
rendah hati dan memelihara. Demikianlah gambaran perempuan yang sering terdengar di sekitar
kita. Perbedaan secara anatomis dan fisiologis menyebabkan pula perbedaan pada tingkah
lakunya, dan timbul juga perbedaan dalam hal kemampuan, selektif terhadap kegiatan-kegiatan
intensional yang bertujuan dan terarah dengan kodrat perempuan. Perempuan adalah makhluk
Bio-Psiko-Sosial-Kultural dan Spiritual yang utuh dan unik, mempunyai kebutuhan dasar yang
bermacam-macam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Setiap perempuan merupakan
pribadi yang mempunyai hak, kebutuhan serta harapan. Anak adalah seorang lelaki atau
perempuan yang belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan
keturunan kedua, di mana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa
adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
Arti kesehatan perempuan adalah percaya bahwa perempuan mempunyai hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh selama hidupnya bukan hanya tugasnya
sebagai seorang ibu. Selain itu, percaya bahwa kesehatan perempuan tidak hanya factor biologi
saja, tetapi factor psikologis dan factor-faktor lingkungan hidupnya seperti factor politik,
social,budaya,dan ekonomi (Alexander,dkk;2013)
1. Kebutuhan (need)
Kebuthan perempuan lebih luas dari pria, mereka mengusahakan mencegah
kehamilan, pemeriksaan kehamilan, dan untuk persalinan. Pada alat genitalia
perempuan juga mudah terkena masalah reproduksi dari pada pria. Kegagalan bidan
dalam mengidentifikasi kebutuhan perempuan untuk mengekspresikan diri, sehingga
mereka kesulitan untuk mengetahui kebutuhannya, kurang percaya diri dan tidak
punya harapan yang tinggi terhadap asuhan yang diberikan.
2. Perizinan (permission)
Merupakan factor social yang menentukan perempuan dapat mencari pelayanan
kesehatan diluar rumahnya. Oleh karena adanya social budaya, perempuan
mengharuskannya meminta izin suami/ anggota keluarga yang lebih tua sebelum
mencari pelayanan kesehatan.
3. Kemempuan (ability)
Factor ekonimi, yaitu ketidak mampuan perempuan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan, dikarenakan perempuan merasa malu untuk mendiskusikan masalah
kesehatan reproduksi dengan suami sehingga masalah kesehatan lembat di tangani.
7
Fisioterapi dapat membantu untuk menangani dan mengobati berbagai masalah yang
berkaitan dengan perempuan. Ini termasuk gejala akibat sebelum dan sesudah kehamilan serta
Osteoporosis.
8
TENTANG KEHAMILAN
Kehamilan, persalinan dan menjadi ibu membawa perubahan besar pada tubuh wanita, seperti
berat badan, kehilangan nada, masalah dasar panggul, perubahan postur, nyeri, dll.
ketidaknyamanan fisik yang terjadi akibat kehamilan dapat dicegah atau diminimalkan dengan
fisioterapi. Fisioterapi membantu untuk mengelola masalah-masalah yang berhubungan dengan
kehamilan, seperti :
a. Instabilitas Panggul,
b. Perubahan Postur,
c. Kelemahan Otot Perut,
d. Carpal Tunnel Syndrome,
e. De Quervains syndrome,
f. Urinary Incontinence and
g. Mastitis.
PRA-KEHAMILAN
Program pra-kehamilan harus membuat perempuan menjadi terbiasa dengan postur yang ideal
dan bagaimana mencapainya; stabilitas panggul dan memastikan panggul yang optimal selaras
dan didukung untuk menghadapi tekanan dan alunan kehamilan. Latihan untuk meningkatkan
penguatan otot perut, dasar panggul dan tulang belakang termasuk dalam program pra-
kehamilan. Ini juga akan menjadi waktu yang tepat untuk membahas latihan preferensi wanita
yang cocok untuk kehamilan.
SELAMA KEHAMILAN
a. Nyeri Punggung
b. Nyeri panggul
c. Abdominal strength
d. Perubahan postur
9
e. Urinary incontinence.
Fisioterapi dapat membantu dan mengendalikan gejala-gejala ini. fisioterapis ahli kami akan
menjalankan latihan low-impact seperti pilates klinis di desain khusus untuk wanita hamil untuk
memperkuat otot, mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kebugaran secara umum.
SETELAH KEHAMILAN
a. Nyeri punggung
b. Nyeri leher
c. Abdominal strength
d. Urinary incontinence
e. Mastitis
f. Nyeri pergelangan
g. Tendonitis
Periode post-partum merupakan masa yang sulit penyesuaian untuk ibu baru. Fisioterapi dapat
mengajarkan Anda beberapa teknik bagaimana mengelola masalah ini. Anda juga bisa belajar
latihan beberapa dari fisioterapi untuk meningkatkan kekuatan dan mobilitas, membantu
keselarasan dan keseimbangan postural tubuh.
Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan
diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of
International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti
program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta
memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktik bidan.
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia merupakan seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di
10
wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Menurut Kep Menkes RI No. 900/MENKES/SK/VII/2002, Bidan adalah seorang wanita yang
telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai persyaratan yang berlaku.
Bidan adalah seseorang yang telah mendapatkan lisensi untuk melaksanakan praktek kebidanan
(Wahyuningsih, 2005).
Bidan diakui sebagai tenaga profesional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja
sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil,
masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan
memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan balita. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan,
promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau
bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, kepada masyarakat
khususnya perempuan. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi
orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan
reproduksi dan asuhan anak.
Seorang pekerja profesional adalah seseorang yang terampil atau cukup dalam kerjanya dituntut
menguasai visi yang mendasari keterampilan terutama dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Mengenali pelayanan yang ada untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan perempuan.
11
Memberikan informasi kesehatan dan memberikan pilihan kepada perempuan dalam hal :
pemilihan terhadap kehamilan, persalinan, nifas, dll.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya perempuan yang meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Upaya promotif meliputi ; meningkatkan kesadaran individu, keluarga dan masyarakat untuk
berprilaku hidup sehat, meningkatkan proporsi keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi
dan air bersih dan melakukan upaya penyuluhan kesehatan baik dengan menggunakan media
ataupun langsung kepada masyarakat.
Upaya preventif meliputi ; meningkatkan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih, melakukan kunjungan antenatal secara rutin, mengkonsumsi makanan gizi
seimbang, meningkatkan cakupan imunisasi dasar, meningkatkan pertolongan persalinan yang
aman dan bersih, meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan sebagainya.
Upaya Kuratif meliputi ; meningkatkan sistem rujukan dan kolaborasi yang berkesinambungan,
melakukan perawatan dan pengobatan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab.
Upaya Rehabilitatif meliputi ; pasien penderita lumpuh melakukan rehabilitasi dengan mengikuti
fisioterapi, pasien pasca operasi gangguan reproduksi (kanker rahim, kista, dll)
Pelayanan kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan
dalam sistem pelayanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan KIA dalam rangka mewujudkan
kesehatan keluarga dan masyarakat.
1. Pelayanan Kebidanan Primer adalah merupakan layanan bidan yang sepenuhnya menjadi
tanggung jawab bidan.
1. Tugas mandiri
2. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibat
klien
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan
klien/keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan
klien/keluarga
7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan
keluarga berencana
8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita
dalam masa klimaterium dan menopause
10. Pelayanan Kolaborasi / Kerjasama adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan
keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan klien dan keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang
mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi yang melibatkan klien dan keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami
komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan keluarga
1. Pelayanan Rujukan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke system layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun yang menolong
persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan
kesehatan lain secara horizontal maupun vertikal atau meningkatkan keamanan
dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
14
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterlibatan klien dan keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan resiko
tinggi dan kegawatdaruratan
3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan
dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
4. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan
kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan
keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat
daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga
Secara umum pelayanan dan penyuluhan yang diberikan dapat mengatasi masalah kesehatan
untuk bayi dan balita, kesehatan untuk ibu hamil, kesehatan untuk ibu menyusui, kesehatan
untuk keluarga, kesehatan reproduksi wanita usia subur, kesehatan reproduksi wanita usia lanjut,
dan kesehatan reproduksi tingkat remaja. Kesadaran kaum perempuan yang semakin meningkat
tentu akan membuat mereka hidup lebih berkualitas. Lebih lanjut, masyarakat berharap kegiatan
penyuluhan tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan dapat berkesinambungan.
Mempunyai pengalaman dalam kehidupan seksual yang sehat, terbebas dari penyakit,
kekerasan, ketidakmampuan, ketakutan, kesakitan, atau kematian yang berhubungan
dengan reproduksi dan seksualitas
15
Mendorong dan membesarkan anak-anak yang sehat seperti juga ketika mereka
menginginkan kesehatan bagi dirinya sendiri.
8. Hak untuk melahirkan tidak boleh dibatasi atas dasar tatanan social. Baik keluarga
orang tua tunggal maupun keluarga dan kedua orang tua memiliki hak yang sama
dalam melahirkan.
9. Ibu berhak membagi tanggung jawab dengan bapak berkaitan dengan pengambilan
keputusan dan proses reproduksi. Semua perempuan berhak untuk tidak dipaksa oleh
pasangannya berkaitan dengan kehamilan. Keputusan mengenai reproduksi adalah
hak dan tanggung jawab bersama antara pria dan perempuan
10. Semua perempuan berhak mendapat informasi tentang keuntungan menyusui dan di
dorong agar segera menyusui setelah persalinan. Setiap perempuan berhak memilih
cara pemberian asi yang sebaiknya dilakukan tanpa adanya tekanan social atau
budaya.
11. Semua perempuan berhak turut dalam proses pengambilan keputusan ( diagnosis atau
terapi )yang memengaruhi dirinya dan janinnya.
12. Perempuan yang melahirkan disuatu institusi berhak memutuskan mengenai pakaian
yang dikenakan ( oleh dirinya maupun bayinya ), makanan, nasib plasenta, dan
praktik lainnyayang secara kultur dianggap penting bagi individu.
13. Perempuan hamil dalam ketergantungan obat AIDS, penyakit lain, ataupun masalah
sosial yang memungkinkan mereka dijauhi masyarakat, berhak mendapar pertolongan
khusus. Perempuan hamil imigran berhak memperoleh pertolongan yang kondisinya
sama dengan penduduk setempat.
Pelayanan kebidanan pada anak meliputi pelayanan bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan
anak pra sekolah. Bidan dalam pelayanan pada anak tersebut berwenang:
Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitas, pencegahan hipotermi,
inisiasi menyusui dini (IMD), injeksi Vit K1, perawatan bayi baru lahir pada masa
neonatal (0-28 hari , dan perawatan tali pusat.
Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk.
Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan
Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah
Pemantaun tumbuh kembang bayi, anak balita anak pra anak sekolah
Pemberian konseling dan penyuluhan
Pemberian surat keterangan kelahiran
Pemberian surat keterangan kematian.
Melakukan asuhan ante natal terintegrasi dengan interfensi khusus penyakit kronis
tertentu dilakukan dibawah supervise dokter
Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan
Melakukan pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak, anak
usia sekolah, dan remaja dan penyehatan lingkungan
Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas
Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap IMS termasuk
kondom dan penyakit lainnya.
Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropikan dan zat adiktif melalui informasi
dan edukasi.
Pelayanan kesehatan lain yang menjadi program pemerintah
Pelayanan AKBK, penanganan bayi dan balita sakit, pelaksanaan deteksi dini,
merujuk dan memeri penyuluhan IMS dan NAPZA hanya dapat dilakukan pada bidan
yang telah dilatih untuk itu.
Bagi bidan yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki doter dapat
melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan. Dalam keadaan tidak terdapat dokter
yang berwenang pada wilayah tersebut, bidan dapat memberikan pelayanan pengobatan
pada penyakit rigan bagi ibu dan anak sesuai kemampuannya.
Dalam keadaan darurat yang diajukan untuk penyelamatan jiwa, seorang bidan
bewenang melakukan pelayanan kebidanan selain kewenangannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang telah diakui
oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan
di negeri itu (Yulianti, Rukiah, 2011).
19
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada klien yang menjadi tanggung jawab bidan mulai dari kehamilan sampai Keluarga
Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Adapun pelayanan dan penyuluhan yang diberikan adalah masalah kesehatan untuk bayi dan
balita, kesehatan untuk ibu hamil, kesehatan untuk ibu menyusui, kesehatan untuk keluarga,
kesehatan reproduksi wanita usia subur, kesehatan reproduksi wanita usia lanjut, dan kesehatan
reproduksi tingkat remaja. Kesadaran kaum perempuan yang semakin meningkat tentu akan
membuat mereka hidup lebih berkualitas.
3.2 Saran