Anda di halaman 1dari 4

Satuan Acara Penyuluhan Gizi Seimbang untuk Anak

Pokok Bahasan : Gizi Seimbang


Sub Pokok Bahasan : Gizi Seimbang untuk Anak
Sasaran : Ibu yang memiliki Balita
Tempat : Desa Liba
Waktu : 30 menit
Penyuluh : Jolanda J. Sumigar, Preisy D. Mongkol
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang gizi seimbang pada anak, keluarga pasien dapat mengerti, memahami, dan
melaksanakan pemenuhan gizi pasien secara adekuat.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran diharapkan mampu:
1. Memahami pengertian gizi seimbang
2. Memahami gizi seimbang untuk anak
a. Gizi seimbang untuk anak usia 6 bulan – 2 tahun
b. Gizi seimbang untuk anak usia 3 – 5 tahun
c. Gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9 tahun
C. Metode : Ceramah, Tanya jawab
D. Media : Leaflet
E. Prosedur Kegiatan
No Waktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
a. Memberikan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan dan memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan c. Menjawab pertanyaan penyuluh
d. Menyampaikan kontrak waktu
e. Menyebutkan materi yang akan diberikan
f. Apersepsi dengan menanyakan kepada
pasien atau keluarga pasien apakah ada
yang sudah pernah atau mengetahui
tentang gizi secara umum
2. 15 menit Pelaksanaan:
a. Pengertian gizi seimbang a. Mendengarkan dan memperhatikan
b. Memahami gizi seimbang untuk anak b. Bertanya
1) Gizi seimbang untuk anak usia 6
bulan – 2 tahun
2) Gizi seimbang untuk anak usia 3 – 5
tahun
3) Gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9
tahun
3. 10 menit Penutup:
a. Evaluasi a. Menyebutkan dan menjelaskan
1) Mengevaluasi penerimaan informasi b. Memperhatikan
(pre-test dan post-test) c. Menjawab salam
2) Memberikan pertanyaan lisan
b. Menyimpulkan hasil penyuluhan
c. Mengucapkan salam penutup

MATERI GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK

A. Pengertian Gizi Seimbang


Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan
normal untuk mencegah masalah gizi.

B. Gizi Seimbang untuk Anak


1. Gizi seimbang untuk anak usia 0-2 tahun

a. Variasi makanan
1) Makanan bayi 0-6 bulan: ASI eksklusif
ASI adalah makanan (sekaligus minuman) satu-satunya sumber zat gizi yang paling sempurna bagi bayi usia 0-6 bulan. ASI memiliki
jumlah lemak, gula, protein, air, dan zat-zat gizi lain untuk memenuhi pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan energi bayi. ASI dapat
menyediakan zat-zat gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang optimal bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya.
2) Makanan anak usia 6 bulan – 2 tahun: ASI dan MP-ASI
Setelah mencapai usia 6 bulan, bayi tetap memperoleh ASI. Akan tetapi, seiring dengan pertumbuhan bayi yang cepat dan ukuran bayi
menjadi besar, ASI saja tidak lagi mencukupi zat gizi yang dibutuhkan, oleh karena itu perlu ditambah makanan pendamping ASI (MP-ASI).
MP –ASI adalah makanan dan minuman yang diberikan secara beragam kepada bayi selain ASI. Ada 2 jenis MP-ASI, yaitu MP-ASI yang
dibuat sendiri di rumah (MP-ASI keluarga) dan MP-ASI siap saji (pabrikan). Pemberian MP-ASI dilakukan secara bertahap, dari makanan
bertekstur lunak (bubur susu, lalu bubur saring), lembek (bubur biasa, lalu nasi tim), hingga padat (nasi biasa/makanan keluarga), sesuai
dengan tingkat usia bayi. Berikut tahapan pemberiannya:
 Bayi 6-7 bulan: bentuk lembut/lumat
Untuk buah dapat diberikan pisang, jeruk, labu, dan pepaya. Diamping buah dapat diberikan bubur susu dan biskuit yang dicairkan
dengan ASI. Buah diberikan sebanyak 2 sendok makan sekali makan dan 2 kali sehari. Setiap jenis buah diberikan 2-3 hari berturut-turut
agar anak dapat mengenal rasanya. Setelah itu baru mengenalkan buah lain. Setelah bayi mengenal rasa-rasa buah. Baru dapat ditambahkan
bubur susu.
Di usia 7 bulan, selain bubur susu dan buah, mulailah memberikan bubur saring yang dibuat dari bahan makanan sumber karbohidrat,
seperti beras, makaroni, kentang, kacang hijau, atau roti, dilengkapi dengan protein hewani dan nabati, serta sayur. Untuk protein hewani,
mulailah dari kuning telur karena mudah didapat dan tidak menimbulkan alergi. Campur bahan-bahan tersebut, kemudian haluskan dengan
cara diblender atau diulek di atas saringan. Sebagai perkenalan, berikan 2 sendok makan sekali makan untuk 2-3 kali sehari. Selanjutnya
tingkatkan jumlahnya hingga akhirnya mencapai paling sedikit 7 sendok makan.
 Bayi 8-9 bulan
Dapat diberikan bubur biasa dengan jumlah pemberian minimal 8 sendok makan untuk sekali makan. Kandungan gizi bubur ini sedikit
demi sedikit ditambah dengan zat lemak, seperti santan dan minyak. Perkenalkan juga dengan makanan selingan seperti bubur kacang hijau,
puding dari susu dan buah atau biskuit.
 Bayi 10-12 bulan
Di usia ini bayi sudah diperkenalkan pada makanan keluarga, sehingga di usia 12 bulan sudah dapat makan bersama keluarga.
Mulanya si kecil dapat mengonsumsi nasi lembek, lalu perlahan-lahan diitingkatkan hingga akhirnya mendekati kepadatan makanan
keluarga. Makanan selingan yang bergizi diberikan seperti bubur kacang hijau, biskuit, papaya, atau jeruk, dan pisang.
 Anak 1-2 tahun
Setelah usia setahun, anak harus diperkenalkan dengan makanan keluarga. Untuk mengenalkan makanan keluarga, bukan hanya
perprinsip gizi seimbang, melainkan juga dengan membiasakan pola makan keluarga sehari-hari seperti sarapan, makan siang dan malam,
yang diselengi camilan diantara dua waktu makanan utama. Porsi makanan nak usia ini kira-kira separuh dari porsi orang dewasa.

b. Pola hidup bersih


Sejak bayi, pola hidup bersih dan sehat harus sudah ditanamkan, antara lain:

1) Kebersihan dalam pengolahan dan penyajian makanan

2) Kebersihan tubuh

3) Kebersihan gigi dan mulut

4) Cukup tidur

5) Pemberian imunisasi

c. Aktivitas fisik

1) Aktivitas bayi 0-6 bulan


Aktivitas fisik yang dimaksud adalah stimulasi yang diberikan berkaitan dengan perkembangan panca indra dan kemampuan motorik.

2) Aktivitas anak 6 bulan – 2 tahun


Seiring bertambahnya usia, kemampuan si kecil pun semakin berkembang. Beberapa permainan/aktivitas fisik yang dapat dilakukan
anak usia 6 bulan – 2 tahun antara lain permainan cilukba, permainan dorong-dorongan, permainan panjat bantal, permainan menggulirkan
bola, permainan menjatuhkan mainan ke wadah.

d. Pemantauan berat badan ideal


Anak sehat, tambah umur, tambah berat badan dan panjang/tinggi badan. Apabila dari penimbangan BB dua bulan berturut-turut tidak
terjadi tambahan BB, berarti pertumbuhan anak terganggu, yang merupakan tanda awal kekurangan gizi. Untuk mencegah hal tersebut, BB
anak harus ditimbang setiap bulan dan PB/TB diukur setiap 3 bulan secara teratur di Posyandu atau tempat lain yang dapat melakukan
penimbangan BB dan pengukuran PB/TB.

2. Gizi seimbang untuk anak usia 3-5 tahun


a. Variasi makanan
Keragaman makanan anak setiap hari harus memenuhi kebutuhan akan makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Pada prinsipnya,
setiap makanan yang dihidangkan dari makanan pagi, siang, dan malam, serta makanan selingan harus terdiri dari makanan pokok, lauk
pauk, sayur, dan buah, sehingga seluruh makanan akan memenuhi prinsip Gizi Seimbang.
b. Pola hidup bersih
Kebiasaan pola hidup bersih pada anak usia ini antara lain mencuci tangan hingga bersih dengan menggunakan sabun dan mebilasnya
di pancuran atau air mengalir. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah makan, setelah bermain, dan setelah buang air kecil atau
besar, lalu keringkan dengan tisu/lap bersih. biasakan menggunakan tutup saji, tidak memegang makanan langsung dengan tangan, tetapi
dengan menggunakan sendok. Menjaga kebersihan gigi dan mulut serta kebersihan badan, serta melakukan imunisasi.
c. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang dianjurkan untuk anak balita adalah aktivitas fisik yang banyak mengeluarkan tenaga, seperti kejar-kejaran, lempar
bola, loncat bantal, main sepeda, berenang, bola kaki, jalan/lari pagi.
d. Pemantauan berat badan ideal
Untuk mengetahui ada tidaknya penuruan atau kenaikan berat badan dapat dilihat pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Prinsipnya adalah
anak yang sehat, bertambah umur, bertambah berat badan.

3. Gizi seimbang untuk anak usia 6-9 tahun

a. Variasi makanan
Gizi seimbang bagi anak usia ini dipenuhi setiap hari dengan makanan yang beraneka ragam, baik pada saat makan pagi (sarapan),
makan siang, dan makan malam. Biasakan makan pagi yang menyumbang seperempat kebutuhan gizi, terutama energi. Jenis bisa
beranekaragam, antara lain nasi dan lauk-pauk atau bahan makanan pengganti lainnya dengan kandungan zat gizi yang baik.
Biasakan anak membawa bekal makanan dan minuman agar tidak jajan di sekolah. Berikan anak air minum minimal 2 liter. Sampaikan
pula pada anak manfaat air minum. Untuk mendidik agar anak menyukai sayur, maka makanan bekal dapat berupa buah atau makanan
mengandung sayur, misal, puding buah, pastel, lumpia, arem-arem isi sayuran dan daging.

b. Pola hidup bersih


Meski sejak dini anak sudah dibiasakan menjalankan pola hidup bersih, tetapi di usia ini anak masih tetap membutuhkan bimbingan
dan pendampingan dari oleh orang tua. Oleh karena itu, ingatkan anak untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, seperti menggosok
gigi, mandi, mencuci tangan dengan sabun, dan membuang sampah pada tempatnya agar terhindar dari serangan berbagai penyakit infeksi.

c. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik mampu merangsang perkembangan otot-otot sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan yang optimal. Gerak motorik
kasar yang dilakukan pada usia pertumbuhan ini sangat banyak manfaatkan, diantaranya membuat tubuh lebih lentur, otot dan tulang
semakin kuat, serta menjaga kebugaran. Penting diperhatikan, pola makan ber-Gizi Seimbang bagi anak yang aktif karena aktivitas fisik
yang tinggi banyak menguras energi dan zat gizi. Apalagi di usia sekolah, umumnya anak sedang senang-senangnya melakukan aktivitas luar
ruang. Pemantauan berat badan ideal
Penilaian status gizi secara sederhana diketahui dari ukuran BB dan TB. Bila tidak ada timbangan badan atau alat ukur tinggi badan,
bisa dilakukan di UKS (Unit Kegiatan Sekolah). BB dihitung dalam kilogram dan TB dalam meter IMT = kg/m 2. Bila BB berlebih (gemuk),
kurangi makan makanan sumber lemak atau yang manis-manis. Bila BB naik, tingkatkan konsumsi makanan. Bila tak kunjung naik,
konsultasi ke dokter atau ahli gizi terdekat.

Anda mungkin juga menyukai